Faktor Faktor Peubah Lingkungan Bisnis
Suatu hari, penerbit X merasa ketar-ketir. Pemerintah mengeluarkan kebijakan melarang penjualan buku ke sekolah. Hal ini tentu saja merupakan suatu ancaman bagi bisnis penerbit buku tersebut nan telah berlangsung bertahun-tahun. Apa nan terjadi pada penerbit X merupakan contoh terjadinya perubahan lingkungan bisnis dampak faktor pemerintah.
Pemerintah bukan satu-satunya faktor nan mengubah lingkungan bisnis. Untuk melanggengkan bisnis Anda, mari sekilas kita belajar mengenai lingkungan bisnis. Apa itu lingkungan bisnis?
Ada banyak definisi lingkungan bisnis. Akan tetapi, secara umum, bisa kita katakan bahwa lingkungan bisnis ialah faktor di luar jangkauan perusahaan nan bisa menimbulkan peluang atau ancaman bagi perusahan atau organisasi perusahaan tersebut.
Sebuah badan usaha memang tergantung baik pada faktor internal dan eksternal buat berfungsi dengan lancar. Sementara organisasi perusahaan bisa mencoba nan terbaik buat -terus dan terus meningkatkan faktor internal, hal itu tak mungkin mengubah jalannya peristiwa nan terjadi di luar cakrawala.
Faktor-faktor ini disebut sebagai faktor eksternal dan memiliki bantalan besar pada nasib organisasi perusahaan. Apakah Anda pernah mencatat bagaimana saham perusahaan melambung langit-tinggi atau runtuh setelah pemerintah mengumumkan kebijakan baru atau hukum. Ada kalanya sebuah perusahaan menderita kerugian besar sebab perubahan mendadak dalam sikap konsumen. Maka dari itu lingkungan bisnis perlu Anda pahami bagaimana dan bilamana.
Apa Saja nan Menimbulkan Peluang atau Ancaman bagi Perusahaan?
Bentuknya bisa beragam. Faktor ekonomi, demografi, geografi, pemerintah, sosial, dan lain-lain. Gampangnya, banyak sekali nan bisa memengaruhi lingkungan bisnis Anda. Taraf pengangguran, pendapatan masyarakat, anggaran perpajakan, dan lain-lain. Masyarakat nan penganggurannya tinggi mungkin membatasi pembelian produk Anda. Namun, jika pendapatan masyarakat meningkat, mungkin penjualan Anda akan melonjak.
Di dalam bisnis online, hal nan serupa juga berlaku. Jika harga koneksi internet semakin murah, semakin banyak orang nan bisa melihat produk Anda. Namun, jika Anda memasarkan produk dan jasa buat orang di luar negeri, mungkin hal ini tak terlalu berpengaruh. Begitu juga jika teknologi semakin maju dan memudahkan orang buat berinternet. Namun, jika listrik tak stabil, daya beli masyarakat menurun sehingga bisnis secara online mungkin menjadi kurang menggairahkan.
Dari Ancaman Menjadi Peluang
Mari kita kembali ke kasus penerbit X tersebut. Pada kasus tersebut, penerbit mendapat ancaman dari faktor pemerintah. Akan tetapi, penerbit itu juga bisa melihat sejumlah peluang. Ia dapat membuka toko buku, kios buku atau mobile bookstore untuk memasarkan buku-bukunya.
Dengan demikian, ia tak perlu bergantung pada pemasaran via sekolah. Ia juga dapat menerbitkan buku generik nan menunjang buku sekolah, alat peraga, membuat pelatihan nan terkait dengan global pendidikan, dan lain-lain.
Di global online , pebisnis online nan menghadapi pesaing sebagai bagian dari perubahan lingkungan bisnis bisa menambah fasilitas nan lebih menarik. Misalnya, seperti Google nan semakin lama melakukan majemuk penemuan menarik. Dari sekadar penyedia jasa search engine , Google telah merambah ke bidang email, blogging , peta, browser, dan lain-lain.
Kesadaran masyarakat akan lingkungan hayati juga bisa membantu pebisnis online dalam melihat peluang baru. Website yang ramah lingkungan? Mengapa tidak?
Di Amerika Serikat, telah terdapat jasa-jasa hosting nan menggunakan tenaga angin.
Jika Anda ingin belajar mengenai lingkungan bisnis dan seluk-beluk bisnis, terutama bisnis di internet, Anda dapat belajar lebih banyak di asianbrain.com.
Di sana, Anda akan diasuh oleh ahli internet marketing di Indonesia, Anne Ahira. Anda akan memperoleh semua nan Anda butuhkan buat mendukung bisnis Anda di global maya. Bahkan, Anda dapat belajar satu bulan perdeo terlebih dahulu. Berani mencoba?
Faktor Faktor Peubah Lingkungan Bisnis
Ada berbagai faktor nan mempengaruhi prospek bisnis dan itu sangat krusial bagi perusahaan buat memiliki semacam back-up buat mempertahankan diri mereka di saat masa nya sedang sulit. Korporasi harus mencoba taraf terbaik buat melawan tantangan nan ditimbulkan oleh faktor lingkungan bisnis. Untuk mendapatkan pemahaman nan lebih baik tentang faktor-faktor lingkungan nan mempengaruhi kebijakan bisnis, mari kita lihat setiap faktor nya secara rinci.
a. Konsumen Konsumen ialah inti dari setiap kali usaha bisnis dibuat. Organisasi perusahaan memproduksi buat menjual segala sesuatunya pada konsumen, tetapi jika daya beli konsumen menurun atau mereka menjadi enggan buat semua jenis barang eksklusif produk atau jasa, organisasi perusahaan akan terpengaruh dengan rapid dan terus menerus begitu hingga perusahaan itu bagai di gigit vampir, lama kelamaan darahnya habis.
Oleh sebab itu penting, bahwa para pemimpin bisnis bisa mengukur perubahan selera dan preferensi pelanggan sehingga mereka lebih siap buat kemungkinan apapun buat lepas dari jeratan kemandegan.
b. Pemasok Faktor lain nan memiliki potensi buat mengganggu pertumbuhan bisnis ialah pemasoknya. Jika pemasok tak memiliki persaingan nan andal dalam bisnis nya, sangat mungkin bahwa mereka mungkin memasang biaya harga selangit buat rumah bisnis Anda sendiri.
Kredibilitas merupakan masalah besar, dan jika pemasok gagal buat memberikan tepat waktu, operasi holistik bisa terhenti. Maka dari itu Anda harus pertimbangkan berapa jumlah pemasok buat usaha Anda, sebelum terjun dalam suatu bidang.
c. Masyarakat dan Budaya Kebiasaan sosial juga memainkan peran krusial dalam membentuk prospek bisnis. Faktor ini telah datang buat terjun dengan munculnya organisasi perusahaan-organisasi perusahaan multinasional dan mereka lantas masuk di pasar konservatif.
Sebagai contoh, McDonald, nan mau dagang di India ketika burger sapi telah menjadi simbol mereka secara sadar harus abstain dari setiap peluncuran setiap produk baru nan berbasis di India, di mana sapi dianggap suci. Loh iya daripada nanti di gugat masyarakat adat.
d. Pesaing Sebagian besar organisasi perusahaan saat saling kontes begitu keras satu sama lain buat merayu konsumen. Meskipun, konsumen berada dalam situasi menang-menang dan mendapat banyak pilihan buat memilih, organisasi perusahaan harus kalang kabut buat mengambil bagian mereka sendiri
Ambil contoh hebat, hancurnya bisnis Nokia ketika harus bersaing dengan produk Android, artinya mereka tak punya kesiapan buat menghadapi segala kampanye pemasaran atau publisitas oleh saingan buat mencetak gol, alasannya bukan sebab bisnis pulak, tapi gengsi.
Jika saingan mampu datang dengan produk inovatif atau jasa, organisasi perusahaan lain maka perlu buat memainkan permainan ikut ikutan kejar mengejar, itulah nan dilupakan oleh Nokia.
d. Loka Terakhir namun tak sedikit kalah penting, kondisi geografis dan akses ke teknologi merupakan faktor sangat krusial nan bisa mempengaruhi pertumbuhan bisnis. Bisnis nan menemukan kesulitan buat memiliki akses ke orang-orang, modal, pemasok, dan teknologi mungkin berjuang buat bersaing dengan kompetitornya. Demikian pula, tak bisa diaksesnya ke teknologi avant-garde akan menghambat produktivitas dan kualitas produk dan jasa.
Faktor-faktor lingkungan bisnis nan disebutkan di atas memiliki akibat besar pada organisasi perusahaan. Manajemen berpikir selama bertahun-tahun lewat brainstorming buat mendapatkan beberapa jawaban tentang cara buat mengantisipasi perubahan dan mempersiapkan organisasi perusahaan buat bertahan hayati pada perubahan mendadak dalam lingkungan, berhasilkah? Yang krusial tak pailit.