Klasifikasi Iklim Matahari

Klasifikasi Iklim Matahari

Dalam kajian ilmu Geografi, iklim ialah kajian utama. Namun buat menentukan iklim, ada majemuk pendapat. Ada pengklasifikasian iklim menurut Koopen. Ada juga pembagian iklim menurut Junghuhn. Dan ada pula klasifikasi iklim berdasarkan matahari. Ketiga klasifikasi iklim tersebut dikupas dengan ringkas di dalam artikel ini.



Klasifikasi Iklim Menurut Koppen

Koppen ialah seorang pakar meteorologis dari Prancis nan membagi bumi ini menjadi lima kelompok utama. Dasar klasifikasi iklim Koppen ini ialah curah hujan dan suhu udara. Klasifikasi iklimnya ialah sebagai berikut.

Iklim A

Iklim A ialah iklim hujan tropis. Iklim A ini ditandai oleh suhu bulan terdinginnya nan lebih dari 18˚C dan memiliki curah hujan tahunan tinggi. Tipe iklim A dibagi menjadi tiga subtipe nan ditandai oleh huruf f, w, dan m, sehingga terbentuk tipe iklim Af, Aw, dan Am.

  1. Iklim Af atau disebut juga tipe iklim hutan hujan tropis ialah tipe iklim A dengan curah hujan bulanan lebih dari 60mm.
  2. Iklim Aw disebut juga tipe iklim monsun tropis ialah tipe iklim A nan memiliki musim kering nan panjang.
  3. Iklim Am nan disebut juga tipe iklim savana ialah tipe iklim peralihan antara Af dan Aw.

Iklim B

Iklim B ini disebut juga iklim kering atau iklim gurun. Iklim ini ditandai adanya jumlah curah hujan nan lebih kecil dibanding penguapan. Terdiri dari dua subtipe, yaitu sebagai berikut.

1. Iklim Stepa (BS)

Daerah nan bertipe iklim BS ini ialah daerah setengah kering ( semi arid ). Curah hujannya di lintang rendah ialah 380-760mm per tahun.

2. Iklim Padang Pasir (BW)

Daerah nan termasuk kedalam kelompok iklim BW ialah daerah kering ( arid ) nan memiliki curah hujan kurang dari 250 mm per tahun.

Iklim C

Iklim C disebut juga iklim sedang basah atau sedang. Karakteristik iklim ini ialah suhu bulan terdinginnya mencapai -3˚C sampai dengan -18˚C. Iklim ini ada tiga subtipe, yaitu:

  1. iklim Cs disebut juga iklim sedang dengan musim panas nan kering,
  2. iklim Cw disebut juga iklim sedang dengan musim dingin nan kering, dan
  3. iklim Cf disebut juga iklim sedang nan lembap.

Iklim D

Iklim D ialah iklim dingin. Iklim ini memiliki karakteristik suhu bulan terdinginnya kurang dari -3˚C, sedangkan suhu bulan terpanasnya lebih dari 10˚C. Iklim tipe D ini memiliki dua subtipe, yaitu sebagai berikut.

  1. Iklim dingin dengan musim dingin nan kering (Dw).
  2. Iklim dingin tanpa periode siang (Df).

Iklim E

Iklim ini dinamakan pula iklim kutub. Ditandai oleh adanya bulan terpanas dengan suhu nan besarnya kurang dari 10˚C. Iklim E ini terdapat lima zone, E1, E2, E3, E4, dan E5, nan dibedakan berdasarkan bulan keringnya, yaitu bulan nan memiliki curah hujan bulanannya kurang dari 60mm.

Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen tersebut, sebagian besar wilayah Indonesia memiliki iklim tipe A. Wilayah Indonesia nan berada di daerah pegunungan memilki tipe iklim C. Hanya satu wilayah nan memiliki iklim tipe E, yaitu wilayah Jaya Wijaya di Irian Jaya.



Klasifikasi Iklim menurut Junghuhn

Junghuhn mengklasifikasikan iklimnya berdasarkan lima zona, yaitu zona panas, sedang, sejuk, dan dingin. Berikut ini ialah pelukisan klasifikasi iklim menurut Junghuhn.

1. Zona Panas

Ketinggian 0-700 meter di atas permukaan bahari (DPL). Zona ini memiliki suhu (temperatur) udara berkisar antara 26,3˚C-22˚C. Pada ketinggian ini, cocok ditanami jagung, padi, tebu, kelapa, dan coklat.

2. Zona Sedang

Ketinggian 700-1500 meter DPL. Suhu udara pada zona ini berkisar antara 22˚C-17,1˚C. Cocok buat ditanami karet, kina, sayuran, coklat, kopi, dan teh.

3. Zona Sejuk

Ketinggian 1500-2500 meter DPL. Jenis tanaman nan cocok pada zona ini ialah pinus, cemara, dan sayuran. Suhu udara di zona ini berkisar antara 17,1˚-11,1˚C nan merupakan suhu nan cocok buat tanaman-tanaman tersebut.

4. Zona Dingin

Ketinggian di atas 2500 meter DPL. Suhu udara di zona ini mulai dari 11,1˚c sampai dengan 6,2˚C sehingga bisa dipastikan tanaman nan bisa hayati di zona ini hanyalah tanaman berjenis lumut. Tanaman perkebunan tak bisa hayati pada zona ini.

Sekilas dari pembagian empat zona ini, masih terdapat jenis tanaman nan bisa ditanam tak hanya dalam satu zona saja. Contohnyaadala sayuran. Hal ini memang dikarenakan ada banyak jenis sayuran. Ada jenis sayuran nan bisa dan cocok buat ditanam di daerah sejukdan juga ada sebagian jenis sayuran lain nan cocok buat ditanam di daerah sedang.

Tentu sebagai petani haruslah memahami tentang hal ini. Agar sayuran nan ditanam bisa sukses tumbuh, dibudidayakan dan nantinya dipanen. Jenis tanaman atau sayuran ini sangat berkaitan dengan ketinggian loka dinama tanaman ini akan di tanam. Karena ada beberapa jenis tanaman nan bisa ditanam di daerah nan tinggi dan tidak bisa ditanam di daerah rendah. Namun juga ada nan berkebalikan, ada jenis tanaman lain nan hanya bisa ditanam di daerah rendah dan tidak bisa ditanama di daerah tinggi.

Contohnya ialah tanaman kentang. Jenis tanaman ini sangat cocok buat ditanam di daerah nan dingin dan tak cocok buat ditanam di daerah panas. Atau buah stroberi, jenis buah ini sangatlah dapat buat dibudidayakan di daerah nan memiliki taraf ketinggian loka nan besar dan sebaliknya stroberi tak bisa ditanam di daerah dataran rendah.

Untuk hal seperti inilah pengetahuan tentang iklim nan berhubungan mengenai ketinggian loka sangat diperlukan. Pengetahuan ini tak hanya diperlukan oleh kelompok petani saja tapi juga bagi orang nan memang ingin atau punya minat di bidang pertanian.

Jika tak memiliki pemaham nan benar, dapat jadi seseorang mencoba-coba buat menanam buah stroberi di kebun belakang rumahnya. Dimana tempatnya ialah di aderah dataran rendah. Tanpa ada pengetahuan dasar mengenai interaksi ketinggian loka dengan iklim di loka tersebut nan menentukan cocok tidaknya suatu tanaman buat ditanam, tentu akan memberikan imbas nan fatal. Setelah menunggu-nunggu berapa lama, tanaman stroberi nan ditanam tak bisa berkembang dan tumbuh dengan baik, apalagi buat berbuah.



Klasifikasi Iklim Matahari

Menurut klasifikasi iklim matahari, permukaan bumi dibagi menjadi empat daerah, yaitu iklim tropis, subtropis, sedang, dan iklim kutub.

Daerah Iklim Tropis. Daerah beriklim tropis ialah daerah nan terletak pada 0˚ LU/LS-23,5˚ LU/LS. Di daerah ini, temperaturnya selalu tinggi dan tak pernah ada musim dingin ( winter ).

Pada daerah iklim tropis ini, matahari bersinar dalam waktu nan sama dengan tenggelamnya matahari. Jadi lama waktu siang sama dengan lamanya waktu malam.

Juga terjadi banyak hjan pada daerah ini. Bahkan bisa dikatakan bahwa jumlah hujan nan ada pada daerah beriklim tropis ini lebih banyak dibandingkan dengan daerah lain nan ada di bumi.

Daerah Iklim Subtropis. Daerah iklim subtropis ini berada pada 23,5˚ LU/LS-40˚ LU/LS. Di daerah ini, terjadi peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Pada daerah subtropis ini, terdapat empat musim yaitu musim dingin, musim semi, musim gugur dan musim panas. Namun, musim dinginya tidak terasa terlalu dingin sedangkan musim panasnya juga tidak terlalu panas.

Daerah Iklim Sedang. Daerah ini terletak pada 40˚ LU/LS-66,5˚ LU/LS. Di daerah ini, terdapat disparitas musim nan tegas. Satu musim, umumnya, panas atau hangat dan musim lainnya, yaitu musim dingin atau sejuk.

Daerah Iklim Kutub. Letak dari iklim kutub ini berada pada 66,5˚ LU/LS-90˚ LU/LS. Di daerah ini, tak ada musim panas (summer) dan temperatur nan dimiliki dilokasi ini selalu rendah di sepanjang tahun. Pada daerah kutub ini, musim dingin berlangsung lebih lama dari pada musim panas. Pada musim dingin, tanahnya tertutupi oleh salju dan es.

Selain pembagian iklim matahari tersebut nan didasari oleh intensitas sinar matahari, iklim matahari bisa dibagi berdasarkan adanya disparitas temperatur permukaan bumi. Klages membuat pembagian iklimnya menjadi lima daerah iklim, yaitu daerah tropika, subtropika, sedang, dingin, dan kutub.

1. Daerah Tropika. Daerah tropika ini terletak pada 0˚ LU/LS-23,5˚ LU/LS. Rata-rata temperaturnya dalam satu tahun ialah 22˚C dan 28˚C. Namun, sebab kedudukan matahari selalu berada di daerah tropika, suhu di beberapa loka dapt lebih dari 30˚C.

2. Daerah Subtropika. Daerah subtropika ini terletak antara 23,5˚ LU/LS-30˚ LU/LS. Daerah ini merupakan daerah peralihan dari iklim tropika ke daerah iklim sedang. Suhu udara di daerah ini selama 4-11 bulan di atas 20˚C. Itulah sebabnya daerah subtropika memiliki curah hujan rendah dan banyak terdapat gurun-gurun nan luas.

3. Daerah Sedang. Daerah sedang ini letaknya antara 30˚ LU/LS-40˚ LU/LS. Yang termasuk dalam daerah ini, yaitu Eropa, Asia, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika Selatan, dan Australia. Daerah ini selama 4-12 bulan memiliki suhu antara 10˚C-12˚C.

4. Daerah Dingin. Daerah dingin ini terletak antara 40˚ LU/LS-66,5˚ LU/LS. Daerah nan termasuk daerah iklim dingin ini, antara lain Amerika Utara, pula-pulau nan terletak di sebelah utara Kanada, pantai sebelah selatan Greenland, dan pantai utara Siberia. Suhu pada musim dingin sangat dingin dan berlangsung dalam waktu nisbi lama, sedangkan musim panasnya singkat dan banyak terbentuk rawa-rawa luas sebagai dampak mencairnya es.

5. Daerah Kutub. Daerah kutub terletak antara 66,5˚ LU/LS-90˚ LU/LS. Wilayah nan masuk ke daerah iklim kutub ini, yaitu Kutub Utara dan Kutub Selatan. Suhu udaranya sangat rendah, yaitu -1˚C. Oleh sebab itu, daerah ini dikenal sebagai daerah nan memiliki salju abadi.

Inilah artikel seputar klasifikasi iklim . Semoga artikel ini memberikan kegunaan bagi sobat Ahira.