Macam Oleh-Oleh dari Samarinda

Jika Anda hobi berjalan-jalan ke berbagai kota, tentu Anda tak melewatkan kesempatan buat membawa kenang-kenangan dari kota tersebut. Begitu juga dengan Kota Samarinda. Jangan lupa buat membeli oleh-oleh Samarinda bila Anda berkunjung ke sana.

Saat bepergian atau pun mengadakan perjalanan wisata, satu hal nan tak boleh ditinggalkan oleh kita ialah oleh-oleh. Hal ini menjadi sebuah hal nan wajib buat kita beli sebab memiliki keinginan buat memberikan kepada siapapun nan tak ikut pergi bersama kita. Serta bagi nan tak ikut, perasaan mengharapkan buat dibawakan oleh-oleh pastilah selalu ada di benak.

Pembelian oleh-oleh memang menjadi salah satu daftar dari priorotas kita. Karena tidak akan lengkap rasanya berwisata tanpa melakukan kegiatan membeli oleh-oleh. Bahkan dikatakan, berwisata haruslah dengan membeli oleh-oleh.

Maka dari itu, kita hampir selalu bisa melihat bahwa di setiap loka wisata di manapun berada selalu dekat dan dibanjiri dengan orang nan menjual oleh-oleh dengan majemuk bentuk. Entah itu berupa makanan ataupun benda nan lain nan bisa dijadikan sebagai oleh-oleh.

Makanan buat oleh-oleh memang menjadi pilihan nan primer bagi para pelancong. Hal ini sebab memang Norma dari kebanyakan penduduk Indonesia ialah suka jajan dan suka ngemil. Maka, oleh-oleh makanan akan bisa buat menjawab keinginan mereka ini.

Selain itu, makanan pun akan lebih menyenangkan sebab memang bisa dimakan. Sedangkan oleh-oleh dalam bentuk lain seperti benda menjadi kurang diminati sebab hanya akan menjadi tontonan ataupun pajangan nan tidak bisa disantap.

Namun, ada beberapa orang nan menyukai oleh-oleh berupa makanan ini. Mereka memiliki alasan bahwa jika membawa makanan maka kenangan berwisata ke loka itu akan segera hilang setelah memakan oleh-oleh makanan tersebut. Tak ada lagi hal lain nan bisa dikenang atau diingat-ingat.

Lain halnya jika kita membali oleh-oleh berupa barang nan tidak buat dimakan. Maka barang tersebut akan tetap ada selama beberapa waktu asalkan kita memberikan perawatan nan optimal kepada benda tersebut.

Suatu saat ketika kita melihat benda nan ada tersebut, kita bisa mengingat moment saat kita berada di loka itu. Hal inilah nan menjadikan peristiwa berwisata menjadi sebuah hal nan terlupakan sebab adanya oleh-oleh nan bukan dalam bentuk benda.

Apapun itu keputusan nan kita ambil tentang oleh-oleh bentuk apa nan akan kita beli. Oleh-oleh tetap menjadi sebuah hal nan wajib buat kita beli. Dan sebab itulah keberadaan bisnis oleh-oleh nan ada berjalan beriringan dengan bisnis wisata itu sendiri. Dan kedua bisnis ini dijalankan seperti dua hal nan melakukan simbiosis mutualisme, sama-sama emmbawa laba bagi kedua pihak.

Hal ini bisa dengan mudah kita pahami dan ketahui bersama bahwa selalu saja di aera wisata dikerumuni oleh banyaknya penjual oleh-oleh. Keberadaan mereka ini memang buat menangkap peluang bahwa pastilah setiap orang nan berwisata memiliki keinginan buat membeli oleh-oleh. Itulah salah satu faktor nan menjadikan para penjual oleh-oleh ini melakukan aktivitasnya selain hal ini memang dijadikan sebagai huma bagi mereka buat mengais rejeki.

Seperti halnay loka wisata nan lain, Kota Samarinda juga menyajikan loka wisata nan tidak kalah jika dibandingkan dengan loka nan lainnya. Kota nan satu ini banyak memiliki loka wisata nan akan menarik hari setiap wisata nan datang.

Selain loka wisata nan menjadi ikon bagi Kota Amarinda, keberadaan bisnis oleh-oleh buat wisata ini juga merupakan salah satu jantung penghidupan bagi penduduk nan berada di Samarinda.

Bisnis oleh-oleh makanan menjadi cukup banyak diminati buat digeluti bagi penduduk di sana. Karena mereka mengetahui dengan niscaya bahwa tidak akan ada wisata tanpa oleh-oleh.

Banyak jenis oleh-oleh nan bisa ditemukan di kota pada Pulau Kalimantan ini. Sebut saja aneka jenis olahan makanan nan cukup lezat dan menggoda lidah kita buat mencicipinya. Selain itu, seperti halnya nan ada di loka wisata, oleh-oleh berbentuk barang juga sangat mudah buat ditemukan.

Beberapa makanan bisa dijadikan oleh-oleh dari Samarinda. Harga nan ditawarkan bervariasi. Sebagai citra sebab biaya hayati di Kota Samarinda tergolong tinggi, harga barang-barang juga termasuk tinggi terutama bila dibandingkan dengan kota-kota di Pulau Jawa.

Makanan nan bisa dijadikan oleh-oleh bisa berupa makanan nan bertahan lama atau makanan nan harus segera disantap.

Makanan Tidak Tahan Lama

Oleh-oleh makanan ini memang cocok bagi wisatawan nan berada dekat dengan kota Samarinda atau mereka nan melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang. Karena makanan nan tidak tahan lama ini akan menyebabkan makanan menjadi lebih cepat basi jika tak segera dimakan atau menunggu beberapa waktu lamanya buat dimakan.

Jadi, hanya beberapa saja nan akan memilih buat membeli jenis makanan nan tidak tahan lama ini. Namun hal ini tak membuat keberadaan dari bisnis ini layu atau tak berkembang. Keberadaan para pembuat atau pun pelaku bisnis oleh-oleh makanan ini tetap saja berkemabng pesat. Karena tidak adanya fakta nan menolak keberadaan dari para wisatawan nan mencari kue atau jenis makanan ini.

Banyak jenis dari makanan nan tidak tahan lama. Kebanyakan dari jenis makanan ini ialah nan menampakkan karakteristik khas dari Kota Samarinda itu sendiri. Jadi ketika kita pulang dari berwisata di Kota ini dan membawa salah satu jenis kue ini maka kita pun akan cepat diketahaui bahwa kita baru saja pulang berwisata dari kota Samarinda.

Berikut ini ialah beberapa jenis kue atau makanan oleh-oleh khas Samarinda nan tergolong sebagai makanan nan tidak tahan lama atau harsu segera disantap. Jika tak maka akan cepat menjadi basi.

Kue Amparan Tatak

Kue ini merupakan kue khas dari suku Banjar. Dibuat dengan cara dikukus atau orang setempat menyebutnya dengan istilah disumap. Terbuat dari tepung beras, santan, telur, gula dan pisang. Kue ini terdiri dari dua lapis yaitu lapisan santan nan terasa lembut di mulut dan lapisan padat berisi potongan-potongan pisang. Kue ini dijual di loyang dan hanya bertahan satu hari di luar kulkas.

Kue Sari Pengantin

Kue sari pengantin juga dibuat dengan cara dikukus. Bahan standar primer ialah tepung beras, telur, pewarna pandan, telur dan gula. Kue ini berbentuk lapisan dua rona hijau dan kuning dengan tekstur nan padat. Seperti kue amparan tatak, kue ini hanya bertahan 1 hari di luar kulkas.

Tempoyak

Merupakan makanan hasil fermentasi daging durian. Biasanya dimasak sebagai sambal.

Makanan Tahan Lama

Selain makanan nan tidak tahan lama, makanan nan tahan lama pun juga bisa menjadi pilihan kita buat menjadi oleh-oleh ketika kita berada di Kota Samarinda. Berikut ialah beberapa contohnya.

Amplang

Merupakan penganan berbentuk krupuk silinder nan terbuat dari ikan. Jenis ikan nan digunakan akan menentukan harga amplang. Jika amplang terbuat dari ikan pipih maka harga amplang tergolong tinggi. Ikan lain nan digunakan buat membuat amplang ialah ikan gabus. Amplang dijual dalam kemasan plastik atau kalengan.

Kuku Macan

Bahan dari kuku macan sama dengan amplang. Yang membedakan amplang dan kuku macan hanya dari sisi bentuk. Kuku macan dibentuk menyerupai kuku.

Lempok

Di loka lain disebut dengan nama dodol durian. Lempok nan berkualitas tinggi ialah lempok nan terbuat dari 95% daging buah durian dan 5% gula.

Pasak Bumi

Pasak bumi dipercaya sebagai makanan sumber vitalitas. Pasak bumi dijual dalam bentuk batang panjang atau silinder nan bisa diisi dengan air.

Oleh-oleh berupa makanan tak tahan lama bisa dipesan langsung pada pembuatnya. Pembuat kue khas bisa ditemui di daerah Sungai Dama. Makanan nan tahan lama bisa diperoleh di toko nan spesifik menjual oleh-oleh.

Toko nan menjual oleh-oleh dari Samarinda antara lain Toko Ria di Jalan Diponegoro dan Toko Oleh-Oleh Jalan Belibis. Oleh-oleh khas dari Kota Samarinda juga dijual di supermarket setempat. Di sepanjang jalan pinggir sungai daerah Teluk Lerong juga berjejer toko nan menjual amplang dan kuku macan.

Jika Anda berkunjung ke kota nan dilalui Sungai Mahakam ini, jangan lupa membeli oleh-oleh Samarinda buat dibawa pulang. Happy travelling.