Madura - Antara Selat Madura dan Jembatan Suramadu
Madura merupakan nama salah satu pulau di Indonesia. Pulau ini termasuk pada wilayah Provinsi Jawa Timur. Luasnya hanya sekitar 5.250 kilometer persegi dengan total jumlah penduduk mencapai 4 juta jiwa. Dengan luas sedemikian, pulau ini lebih kecil dibanding Pulau Dewata, Pulau Bali.
Memang, nama Pulau Madura tak sepopuler Pulau Bali. Meskipun di pulau ini tetap terdapat berbagai obyek wisata nan memikat hati. Apalagi dengan kondisi alam nan tergolong masih perawan dan belum banyak terjamah modernitas. Justru dengan kemurnian alamnya ini Madura menjadi sangat menarik.
Bicara tentang Pulau Madura, ada banyak hal menarik di sana. Salah satunya ialah sejarahnya. Sejak dulu, Madura dapat dikatakan tak pernah berdiri sendiri, berbeda dengan Bali. Madura selalu menjadi bagian kekuasaan dari Pulau Jawa. Pulau ini pernah menjadi daerah kekuasaan beberapa kerajan besar di Pulau Jawa, misalnya saja Kediri, Singosari, hingga kerajaan besar seperti Majapahit.
Setelah era kerajaan berlalu, Madura pun dikuasai oleh Belanda selama ratusan tahun. Saat Indonesia merdeka, Pulau Madura menjadi bagian wilayah Jawa Timur. Madura sendiri ditinggali oleh suku Madura nan menjadi salah satu populasi terbesar di negeri ini. Mereka tak hanya menetap di pulau tersebut tapi juga menyebar di banyak loka di pulau-pulau lainnya.
Seperti halnya suku Padang, orang-orang Madura tak gentar melakukan perantauan buat mendapatkan kesempatan nan lebih baik dalam hayati mereka. Hal ini dipicu oleh banyak sebab. Yang primer ialah kekurangsuburan tanah Pulau Madura.
Dibanding dengan Pulau Jawa, kondisi di Pulau Madura cukup berbeda. Tanah di sini tergolong gersang dan tak subur. Indonesia ialah negara agraris nan sebagian besar penduduknya hayati dengan bercocok tanam. Namun tampaknya hal tersebut tak berlaku di Madura. Jagung dan singkong menjadi tanaman krusial bagi penduduk pulau ini. Mereka juga beternak sapi.
Namun Madura juga dikenal sebagai produsen tembakau dan cengkeh. Inilah jenis tanaman komersial nan hayati dengan baik di pulau ini. Satu hal nan tak dapat dilupakan tentang pulau ini ialah kondisinya sebagai daerah penghasil garam terbesar di Indonesia. Hal ini sudah terjadi ratusan tahun, yaitu sejak zaman pendudukan Belanda hingga saat ini.
Kondisi ekonomi nan agak sulit ini mendorong penduduk Pulau Madura buat pindah. Suku Madura ialah salah satu suku nan paling banyak melakukan transmigrasi pada zaman dulu.
Dorongan buat mencari penghidupan lebih baik membuat mereka tak merasa gentar menghadapi berbagai tantangan di depan mata. Ini ialah suatu sikap positif nan harusnya kita tiru dengan sebaik mungkin. Jika dia tak berusaha semaksimal mungkin, bagaimana pula akan mencapai hasil nan memuaskan, bukan?
Madura - Antara Soto dan Sate
Indonesia ialah negara nan kaya akan pilihan kuliner. Begitu juga dengan Madura. Dari pulau ini kita mengenal beberapa di antaranya nan populer secara nasional, yaitu soto dan sate madura. Di hampir tiap daerah di nusantara ada makanan khas berupa sate dan soto. Tentunya dengan karakteristik khas masing-masing.
Soto padang, tentu akan sangat berbeda dengan soto lamongan, misalnya. Kekayaan masakan ini nan membuat paras Indonesia makin berwarna. Soto kadang dinamai dengan sroto atau coto. Umumnya menyajikan jenis makanan nan seragam, hanya berbeda nama atau panggilan.
Umumnya, soto ialah makanan dengan kuah kaldu dari daging. Dapat daging ayam, kambing, atau sapi. Soto mirip dengan sop, namun lebih kaya bumbu. Jika pada sop daging dan sayuran dijadikan satu, berbeda dengan soto. Soto biasanya berupa kuah dan daging. Sayur-sayurannya dipisah dan baru akan disatukan ketika akan disajikan. Ada nan dibubuhi dengan tauge, soun, atau tauge, juga ada tambahan perkedel, telur, kerupuk, sambal, bahkan saus kacang.
Sesuai namanya, soto madura tentu berasal dari pulau ini. Bahan dasar soto madura ialah daging. Soto ini biasanya dilengkapi dengan berbagai pelengkap seperti telur rebus, tauge, dan beberapa jenis bumbu. Soto selalu nikmat jika disantap saat hangat. Cara memasak soto madura hampir sama dengan soto lain dari berbagai daerah.
Daging sapi direbus dalam campuran air dan bumbu hingga matang. Wanginya sangat menggoda. Lalu masih ada sate madura. Sate ialah makanan nan sangat mudah didapatkan di seluruh pelosok Indonesia.
Sate terbuat dari aneka daging nan telah dipotong-potong dengan ukuran kecil. Daging biasanya disusun dalam tusukan sate nan sudah dibuat secara khusus. Sate dibakar dengan bara barah nan dijaga agar tetap menyala. Itulah sebabnya para penjual sate selalu siap dengan kipasnya.
Sate nan dibakar dengan arang memiliki aroma nan lebih nikmat sehingga menggugah selera. Sate madura terbuat dari daging ayam nan kemudian disiram dengan bumbu khusus. Selain sate madura, sate lain nan tak kalah populer ialah sate padang.
Soto dan sate madura ialah makanan populer nan sangat mudah ditemukan di negara kita. Tidak harus melancong ke Pulau Madura buat mencicipi kedua jenis makanan ini. Cobalah Anda jalan-jalan di kota loka tinggal dan niscaya tak akan sulit menemukan soto dan sate nan diimbuhi kata "Madura".
Makanan dari daerah ini memang nikmat dan bisa dinikmati semua orang. Jika soto atau sate padang memiliki aroma nan lebih tajam, tak demikian dengan sate dan soto madura. Meski begitu, rasanya tak kalah nikmat. Itulah mengapa banyak sekali orang nan menyukai makanan ini.
Madura - Antara Selat Madura dan Jembatan Suramadu
Madura mempunyai peranan krusial bagi Provinsi Jawa Timur. Hanya saja pulau ini tak mudah buat dicapai sebab dipisahkan oleh Selat Madura. Selat ini memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Madura, juga beberapa pulai kecil nan ada di sekitarnya.
Dari Jawa Timur, Feri akan berangkat dari Pelabuhan Ujung nan berada di Kota Surabaya. Kemudian, Feri akan berlabuh di Pelabuhan Kamal nan berada di Bangkalan. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah pun merencanakan pembangunan sebuah jembatan nan akan menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura.
Maka, sejak 2003 dibangunlah Jembatan Suramadu dan mulai beroperasi pada tahun 2009. Jembatan Suramadu ialah jembatan terpanjang nan ada di Indonesia saat ini. Tahukah Anda berapa panjangnya? Sekitar 5.438 meter. Wow, sebuah jembatan nan sangat panjang, bukan?
Jebatan ini dibangun buat mempercepat pembangunan di wilayah Madura, terutama di bidang ekonomi dan infrastruktur. Karena Pulau Madura dianggap nisbi tertinggal dibanding loka lain nan berada di wilayah Jawa Timur. Pembangunannya sendiri menelan biaya hingga 4,5 triliun rupiah.
Presiden Megawati Soekarnoputri meresmikan pembangunan jembatan ini pada tanggal 20 Agustus 2003. Sementara nan meresmikan pembukaannya ialah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 10 Juni 2009. Suramadu sendiri merupakan singkatan dari Surabaya-Madura.
Ketika baru diresmikan, jembatan ini menuai masalah. Hal ini disebabkan adanya beberapa perlengkapan jembatan nan dicuri oleh para pemakai jalan. Tentu saja ini akan berbahaya jika dibiarkan begitu saja. Begitu juga masalah lain nan timbul kemudian. Sempat ada nan beranggapan kalau Jembatan Suramadu ini dibuat tanpa memenuhi baku nan seharusnya. Meski begitu jembatan ini menjadi salah satu kebanggaan bagi Madura.
Jembatan ini memudahkan akses buat mencapai Madura. Jembatan Suramadu pun menjadi salah satu obyek wisata nan menawan sebab menyajikan pemandangan nan menakjubkan di Selat Madura. Perlahan tapi pasti, Madura mulai berdandan buat tampil lebih cantik. Madura siap melangkah maju menjadi salah satu tujuan wisata nan menjanjikan.