Peperangan Umar bin Khatab
Artikel kali ini membahas berbagai peperangan nan telah dilalui Nabi Muhammad saw beserta pengikut dan penerusnya selama menyebarkan ajaran Islam. Kiranya artikel ini bisa dijadikan sebagai sebuah bahan makalah sejarah Islam bagi siapa pun nan memerlukannya.
Usaha penyebarluasan ajaran Islam dari pertama kali muncul hingga saat ini tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Nabi Muhammad saw beserta pengikutnya mendapatkan berbagai ujian selama menjalani penyebarluasan ajarannya agama ini.
Peperangan Muhammad Saw
1. Perang Badar
Peperangan nan dialami Nabi Muhammad saw ketika menyebarluaskan ajaran agama islam ialah Perang Badar. Perang ini merupakan peperangan nan terjadi pada 17 Ramadan, hari Jumat tahun 11 Hijriah. Perang ini melibatkan kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy.
Kaum muslimin memiliki jumlah tentara nan jauh lebih sedikit kira-kira 313 sedang kaum kafir berjumlah 1000 nan dipimpin oleh Abu Jahal dan tokoh-tokoh kafir nan lainnya.
Setiba kaum kafir Quraisy di medan perang dan dua pasukan saling berhadapan, Rosulullah SAW berdoa, "Ya Alloh,orang-orang Quraisy datang dengan congkak dan arogan buat memerangi-Mu dan mendustakan Rosul-Mu".
Perang berakhir dengan kemenangan di pihak kaum muslimin. Dari pihak kaum kafir terbunuh 70 orang, di antaranya tokoh-tokoh mereka, seperti Abu Jahal, Utbah bin Rabi'ah bersama saudaranya nan bernama Syaibah, sera anaknya nan bernama al-Walid, dan 70 orang dari pasukan kafir tertawan.
Dari pihak kaum muslimin nan berasal dari muhajirin gugur 6 orang, yaitu Ubaidah Bin Al-Harits, Umar bin Abi Waqqash, Dzusy-Syimalain, Aqil bin al-Bukair, Mahja, dan Shafwan bin Baidha. Dan 8 orang dari kaum Anshar, yaitu Sa'ad bin Khaltsaimah, Mubasyir bin Abdul Mundzir, Umar bin al-Hamam, Ra'fi bin Ma'la, Haritsah, Bin Suraqali, Auf bin al-Harits, dan Mu'awwaddz bin al-Harirs, serta Yazid bin al-Harits.
2. Perang Uhud
Pada tahun ketiga hijriyah ini terjadi Perang Uhud, tepatnya terjadi mulai hari sabtu pertengahan bulan Syawal. Rasulullah Saw menyiapkan para sahabatnya sebagai pasukan bersenjata buat menghadapi peperangan menangkal agresi kaum kafir.
Beliau memerintahkan 50 regu pemanah supaya tetap pada posisi mereka di atas bukit di bawah pimpinan Abdullah bin Jubair. Kepada mereka, beliau berpesan,"Janganlah kalian meninggalkan posisi kalian".
Saat masih berlangsung peperangan, mereka menduga bahwa peperangan telah berakhir dengan kemenangan di pihak kaum muslimin. Kekeliruan mereka dimanfaatkan oleh kaum kafir.
Mereka kafir melakukan agresi ketika mengetahui bahwa bukit pertahanan bagian belakang ditingal oleh regu pemanah nan akhirnya semua terbunuh. Sampai mereka sukses menerobos loka pertahanan Rasulullah Saw nan akhirnya beliau pun terluka, yaitu gigi gerahamnya patah. Dalam perang uhud ini 70 orang kaum muslimin gugur sebagai Mujahid, wafat syahid, termasuk Hamzah bin Abdul Muthalib, pamannya Rasulullah SAW.
3. Perang Bani Nadhir
Pada tahun 4 Hijriyah terjadi perang bani Nadzir. Ketika Rasulullah baru tiba di Madinah, mereka mengadakan perjanjian dengan beliau bahwa mereka akan turut serta berperang di pihak beliau dan tak akan memerangi beliau.
Namun, mereka mengkhianati perjanjian, bahkan mereka berniat akan membunuh Rasulullah Saw. Atas perintah Rasulullah, mereka di boikot dan di kepung oleh kaum muslimin. Yang akhirnya mereka di usir harus pergi meninggalkan Madinah. Mereka lalu bertebaran, ada nan pindah ke Khaibar dan ada pula nan pindah ke negeri Syam.
4. Perang Daumatul Jandal
Perang ini terjadi di tahun lima Hijryah di sebuah kota nan berjarak lima hari perjalanan dari Damaskus. Perang ini di menangkan oleh Rasulullah dan kaum muslimin.
5. Bani Musthaliq
Rasululah SAW mendengar kabar bahwa Bani Musthaliq mempersiapkan kekuatan buat memerangi beliau, maka Raslullah bersama sejumlah pasukannya berangkat buat menghadapi mereka di suatu loka dekat sumber mata air nan disebut Al-Muraisi. Dan, Allah menghancurkan pasukan mereka Bani Nadzir. Dalam perang ini turun firman Allah mengenai tayammum.
6. Perang Ahzab
Perang Al-Ahzab terkenal dengan "Perang Khandak" atau "Perang Parit". Yang menjadi pemicu perang ini ialah ketika Rasulullah Saw mengusir kaum Yahudi Bani Nadzir dari Madinah. Mereka bersekongkol dengan kaum kafir Quraisy buat memerangi Rasulullah.
Dalam persiapan menghadapi peperangan melawan mereka, seorang sahabat bernama Salman Al-Farisy mengusulkan ekskavasi parit-parit pertahanan. Peperangan ini dimenangkan oleh kaum muslimin, nan kemudian disusul Allah mendatangkan angin ribut disertai angin nan sangat dingin sehingga pasukan Ahzab (pasukan kafir) kalang kabut.
7. Perang Hudaibiyah
Perang ini terjadi disebabkan Rasulullah SAW mimpi memasuki Ka'bah bersama para sahabat dengan aman, dalam keadaan bercukur rambut kepala dan kuku terpotong pendek.
Beberapa waktu kemudian Rasulullah bersama sahabat dan kaum muslimin berangkat dari Madinah menuju Mekah buat melaksanakan umrah. Akan tetapi, beliau terhalang oleh kaum kafir Quraisy sehingga beliau tak bisa masuk ke Mekah buat umrah. Dalam peristiwa ini terjadi Baiatur-Ridwan nan di ikuti oleh para sahabat dan kaum muslimin di bawah pohon kelampis atau samuroh.
Pada peristiwa Hudaibiyah itu, Rasulullah mengadakan perjanjian damai dengan kaum kafir Quraisy, perjanjian nan secara lahirnya menunjukkan kekalahan kaum muslimin, tetapi pada hakikatnya ialah kemenangan dan menambah kekuatan bagi mereka kaum muslimin. Dalam perjanjian tersebut disepakati tiga hal penting, yaitu sebagai berikut.
- Jika ada orang dari pihak Quraisy nan datang kepada Rasulullah Saw di Madinah, beliau harus mengembalikan pada mereka Quraisy. Sebaliknya, jika ada pengikut Rasulullah nan datang kepada Quraisy, mereka tak akan mengembalikannya kepada beliau.
- Peperangan antara kedua pihak dihentikan (gencatan senjata) selama 10 tahununtuk menjamin keamanan bagi semua orang.
- Rasulullah dan kaum muslimin di tahun itu tak jadi masuk Mekah buat berumrah. Kesempatan itu ditangguhkan hingga tahun mendatang.
8. Perang Khaibar
Pada tahun ketujuh Hijriyah ini terjadi perang Khaibar. Kemenangan perang Khaibar telah dijanjikan Allah dan RasulNya ketika beliau berada di Hudaibiyah dengan firman-Nya, " ...dan Allah akan memberikan kemenangan dalam waktu dekat ". (QS.Al-Fath 18)
Pertempuran Khaibar ini nan menjadi panglimanya ialah Ali bin Abi Thalib r.a nan kemudian peperangan sukses dimenangkan oleh kaum muslimin.
9. Perang Mut'ah
Pada tahun 8 Hijriyah terjadi perang Mut'ah, perang melawan Romawi. Dalam Perang Mut'ah ini, pasukan kaum muslimin hanya berkekuatan kurang dari sepersepuluh kekuatan Romawi terdesak mundur dan nyaris terkalahkan. Namun, kaum muslimin bisa menghindari kekalahan berkat taktiknya Khalid Bin Walid.
10. Perang Tabuk
Tabuk ialah sebuah kota di antara Lembah Al-Qura dan Syam. Jeda Tabuk dari Madinah ialah 778 km. Perang Tabuk ialah peperangan terakhir dilakukan Rasulullah Saw. Perang tabuk terjadi pada tahun 9 Hijriyah.
Perang ini disebutkan dalam Al-Qur'an dengan sebutan Sa'ah al-'Usrah (masa sulit) sebab pada tahun ini terjadi musim kemarau, udara sangat panas, bahan pangan dan perbekalan, serta ternak angkutan sangat minim. Rasulullah dan kaum muslimin tinggal di Tabuk kurang lebih sepuluh hari. Namun, sebab tak menjumpai pasukan musuh, beliau pulang kembali ke Madinah, tanpa mengalami bentrokan.
Peperangan Abu Bakar Sidik
Perang ini terjadi ketika Abu Bakar berniat menyebarluaskan Islam ke negeri di sekeliling tanah Arab, seperti Irak, Syam, dan lainnya. Setelah sebelumnya Abu Bakar sukses menaklukan Iraq, tentara Islam nan menuju Syam bertempur dengan tentara Rum di sungai Jarmuk, Palestina.
Berkat kemahiran dan taktik perang sang kepala angkatan perang Islam kala itu, Khalid bin Walid, tentara Rum nan berjumlah 200.000 orang lebih dapat dipukul mundur oleh tentara Islam nan hanya berjumlah 30.000 orang.
Peperangan Umar bin Khatab
Setelah Abu Bakar sukses menaklukan Iraq dan Al Jazirah, Umar melanjutkan penyebarluasan agama Islam ke tanah Persia. Di sini, pasukan Islam dihadang oleh tentara Parsi nan akhirnya menimbulkan peperangan selama tiga hari tiga malam. Dalam pertempuran ini, kemenangan berada di pihak tentara Islam. Kemudian, tentara Islam melanjutkan penyerbuan ke ibu kota Persia, Madain, dan sukses menduduki Istana Putih milik Kisra, Raja Persia kala itu.
Peperangan Usman bin Affan
Dalam usahanya menyebarluaskan ajaran Islam, menantu Rasulullah dari anak beliau, yakni Ruqaiyah dan Ummi Kultsum, ini telah berjasa besar. Pada masa kekuasaan Usman, pengaruh Islam telah sampai hingga ke sebelah timur tanah Hindustan dan ke sebelah barat pantai bahari Atlas (Atlantik). Usman juga nan memerintahkan Abdullah bin Sa'ad, gubernur Mesir kala itu, buat memerangi Barqah, Tripoli, dan Tanah Nubia. Kemenangan dalam peperangan ini pun berada di pihak kaum muslimin.
Peperangan Ali bin Abi Talib
Di antara beberapa peperangan nan pernah terjadi, perang nan dijalani oleh Ali merupakan peperangan paling sulit. Bukan sebab apa-apa, melainkan musuh nan dihadapi ialah sesama kaum muslimin nan kala itu sukses diadu dombakan oleh kaum munafik, Yahudi, Parsia, dan Rum.
Peperangan Jamal (unta) antara Pasukan Ali dengan Pasukan Aisyah, istri Nabi, dan Peperangan Shiffin antara pasukan Ali dengan tentara Muawiah, akhirnya diselesaikan secara damai oleh Komisi Jasa Baik dari umat Islam.
Itulah beberapa peperangan nan terjadi selama penyebarluasan Islam. Masih banyak peperangan nan terjadi selama proses itu, termasuk peperangan nan terjadi di zaman sekarang antara pasukan Israel dan tentara Palestina.
Sebenarnya, kejadian-kejadian lain di luar peperangan ini pun masih dapat dijadikan bahan pembuatan makalah sejarah Islam nan akan menarik buat dibahas. Semoga bermanfaat!