Ramalan Jucelino Tentang Bala Aceh
Siapa itu Jucelino?
Jucelino nan nama lengkapnya ialah Jucelino Nobrega da Luz ialah seorang pria berkebangsaan Brazil. Dia dilahirkan pada tahun 1960. Pekerjaan nan ditekuninya saat ini ialah guru sekolah sebagai pengajar bahasa Inggris dan Jerman. Pada saat berusia sembilan tahun dia mulai menunjukan bakatnya buat menjadi peramal.
Peristiwa nan diramalkan oleh Jucelino selalu disertai dengan tanggal, bulan, dan tahunkejadin bala besar dan dilengkapi dengan petunjuk jelas. Selain itu, supaya di kemudian hari jikalau terdapat pihak ketiga nan meragukan kesahihan ramalannya terserbut, Jucelino selalu mempublikasikan ramalan dengan tanggal dan kejadian.
Kemudian, Jucelino juga meminta ramalannya tersebut buat disahkan oleh biro notaris atau jawatan pos negara. Hal ini bertujuan, buat memudahkan pihak lain melakukan inspeksi terhadap hasil ramalannya.
Perbedaan Jucelino dengan Peramal Lainnya
Perbedaan Jucelino dengan peramal lainnya ialah firasat nan ditemuinya dalam mimpi akan disampaikan secara lengkap tanpa diseleksi. Apabila ramalannya tersebut ialah urusan pribadi seseorang, Jucelino hanya menyampaikan warta tersebut kepada orang nan bersangkutan. Tetapi, jika firasat nan dilihat dalam mimpinya menyangkut seorang kepala negara atau tokoh terkenal dan berefek ke masyarakat luas, Jucelino akan memberitahukan ini kepada media massa di negara tersebut.
Seperti nan disampaikan di atas, Jucelino juga menyampaikan mimpinya tersebut kepada nan bersangkutan mengenai pendokumentasian perihal ramalannya di biro notaris pemerintah.
Adakalanya juga Jucelino mengirim surat nan telah dilampiri resi mengenai suratnya atau mengirim warta singkat kepada orang nan bersangkutan. Oleh sebab itu, Jucelino setiap hari memerlukan biaya nan lumayan besar buat keperluan korespondensi firasat mimpinya.
Biaya-biaya tersebut, Jucelino penuhi dari penghasilan minimnya sebagai seorang guru. Tidak heran, jika dalam kehidupan keseharian, Jucelino dan keluarganya harus berhemat.
Sering muncul pertanyaan pada Jucelino mengenai aal mula firasat mimpi itu muncul. Jucelino menjawab bahwa pertama kali dapat membaca firasat mimpi tentang banyak orang ialah ketika usianya baru menginjak sembilan tahun, tepatnya tahun 1969.
Terkadang Jucelino sehari dapat bermimpi tiga hal, tapi juga pernah bermimpi sampai sembilan hal. Setiap harinya jumlah firasat nan dimimpikannya tak sama. Firasat mimpi nan ditemui Jucelio muncul dengan sendirinya, sama sekali bukan sebab keinginannya.
Kemudian pada saat berumur 19 tahun, Jucelino berjumpa dengan Franciscoshabiz, seorang peramal kenamaan dari Brazil juga. Sejak saat itu dia terkenal sebagai seorang peramal masa depan. Ramalan Jucelino memang masih kalah populer dibandingkan dengan ramalan tokoh nan lain, seperti Nostradramus misalnya. Namun entah mengapa saat ini banyak orang nan memperbincangkannya.
Ramalan Jucelino Tentang Bala Aceh
Keistimewaan lainnya dari ramalan Jucelino adalah, ketika mendapat “petunjuk” nan biasanya diperoleh melalui mimpi, Jucelino selalu mengirimkan apa nan terjadi di dalam mimpinya itu kepada orang nan bersangkutan sendiri. Selain itu Jecelino juga selalu membuat dokumentasi atas ramalannya.
Bahkan menurut kabar nan beredar, Jucelino juga pernah berkirim surat kepada presiden Soeharto pada tahun 1997, tepatnya pada tanggal 30 April. Apa isi surat tersebut?.
Menurut isu nan juga masih simpang siur, surat itu ialah berisi ramalan Jucelino tentang bala gempa dan tsunami di Aceh. Selain kepada presiden Soeharto, Jucelino juga berkirim surat kepada duta besar India, Thailand, Malaysia, Philiphina dan lain-lain. Di dalam suratnya itu Jucelino memberi peringatan bila dia baru saja mendapatkan mimpi.
Atas ramalannya tersebut, Jucelino mendapatkan ucapan terima kasih dari para Dubes, seperti Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia, dan lain-lain. Selain itu, Jucelino juga menerima keluhan dari antor keprisidenan nan isinya ialah sebagai berikut.
“Mengenai gempa bumi dan tsunami jikalau sampai terjadi pada tahun 2004, demi menghindari terjadinya bala nan mengerikan ini, ada banyak hal terpaksa harus kami lakukan, namun kami juga merasa tidak berdaya.”
Ada juga surat balasan sederhana nan berasal kedubes Indonesia : “ Kami akan menyampaikan isi surat anda kepada negara kami, apabila ada warta lain nan hendak disusulkan, jangan ragu-ragu menyampaikan. “
Dalam mimpinya itu Jucelino melihat bahwa pada tanggal 26 Desember tahun 2004 di waktu pagi, ada suatu daerah di Asia Selatan akan terguncang hebat. Guncangan tersebut muncul sebab adanya suatu gempa bumi berkekuatan 8,9 richter serta datangnya ombak besar (tsunami) nan muncul pertama kali dari Aceh Indonesia, kemudian menyebar ke India, Malaysia, Thailand hingga Mauritus. Adapun korban nan tewas diprediksi akan mencapai 100.000 jiwa.
Dan sinkron dengan fakta nan kita dapat lihat bersama, pada tanggal 26 Desember 2004 benar-benar terjadi tragedi bala gempa serta tsunami di Aceh. Bala tersebut terjadi pada pagi hari pukul 07. 48. Gelombang tsunami nan terjadi di wilayah Aceh mencapai 30 meter. Bala nan super duper dahsyat ini menelan banyak korban jiwa, bahkan lebih dari 200.000 orang.
Bencana tsunami ini bukan hanya menelan banyak korban, melainkan juga merusak bagunan-bangunan, seperti gedung perkantoral, sekolah, rumah sakit, bahkan rumah-rumah penduduk rata dengan tanah.
Dari sini kita bisa mengetahui bila delapan tahun sebelum terjadinya bencana, Jucelino sudah meramalkan akan terjadi bala gempa bumi nan super dahsyat dan tsunami besar melanda kawasan Asia Selatan. Selain itu, Jucelino juga menyertakan jumlah korban dalam ramalannya tersebut nan melebihi 100.000 orang.
Sebenarnya, ramalan Jucelino mengenai bala gempa bumi dahst=yat nan melanda kawasan Asia tenggara, termasuk Aceh sudah sangat jelas, sebab disertai dengan tanggal, bulan, dan tahun. Akan tetapi, ramalan Jucelino tersebut tak membawa akibat nan baik, sebab dalam kenyataannya tak ada penanganan spesifik nan dilakukan oleh pemerintah buat meminimalisir kerugian bala tersebut.
Ramalan Jucelino sebagian besar sama dengan kenyataan. Tapi ramalan tersebut terkesan diacuhkan oleh masyarakat, sehingga kejadian jelek tersebut terjadi begitu saja. Demikian pula nan terjadi dengan ramalan Jucelino nan lain.
Isu Miring Jucelino
Sempat beredar kabar tentang Jucelino nan dianggap sebagai seorang peramal gadungan. Jucelino dikabarkan telah memalsukan ramalannya tersebut. Ketika dia menuliskan suatu kejadian atau bencana, syahdan Jucelino tak menyertakan tanggal, ulan dan tahunnya. Akan tetapi, saat kejadian berlangsunglah Jucelino menuliskannya. Jadi, dalam dokumen aslinya, Jucelino mengosongkan keterangan terjadinya bala tersebut.
Percaya dan Tidak Percaya
Kemudian akan timbul pertanyaan, apakah ramalan Jucelino selalu ampuh dan dapat terus terbukti?. Hal ini dapat akan menjadi perdebatan nan sengit. Juga apabila ada pertanyaan, apakah Anda akan percaya dengan semua mimpi nan dialami oleh Jucelino?. Bila anda menjawab iya, ini merupakan jawaban nan tak tepat meski juga tak salah 100%. Hal ini dikarenakan, memang banyak ramalan dari Jucelino nan terbukti kebenarannya.
Tapi memang harus diakui bila tak semua ramalan Jucelino itu selalu tepat bahkan meleset jauh. Di global ini tak ada nan sempurna, bahkan peramal sekalipun.
Jadi anggap saja apa nan dikatakan oleh Jucelino itu ialah peringatan bagi kita buat lebih waspada dalam menjalani hayati di dunia. Jadi nan harus dipahami bersama ialah bahwa nan berkuasa atas global dan segala isinya ini ialah Tuhan Yang Maha Esa saja.
Dialah nan paling mengetahui apa nan akan terjadi di masa depan, baik pada diri kita sendiri secara spesifik maupun kehidupan di alam ini secara umum. Jadi sudah sepantasnya kita selalu ingat dan percaya akan keberadaan Dia, bukan malah mendewakan ramalan Jucelino.
Nah, sekarang sudah paham kan. Ramalan boleh saja dipercaya, tapi jangan 100%, sebab belum tentu menjadi kenyataan.
Demikianlah artikel mengenai sang peramal, Jucelino. Mulai dari profil, awal menjadi seorang peramal, sampai hasil ramalannya mengenai bala di aceh. Semoga bermanfaat buat para pembaca.