Jenis-Jenis Angrek Dendrobium dan Deskripsinya
Bagi pecinta anggrek tanah air, niscaya sudah tak asing lagi dengan jenis anggrek dendrobium . Dendrobium termasuk jenis anggrek nan cukup populer dan disenangi oleh para pecinta anggrek. Anggrek jenis ini rajin berbunga dan tak rewel dalam hal pemeliharaan. Selain itu, dendrobium juga memiliki kembang nan dapat bertahan lama bahkan periode mekarnya dapat mencapai lebih dari dua minggu.
Karakteristik Generik Anggrek Dendrobium
Sebelum kita berbicara lebih lanjut, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu anggrek dendrobium ? Anggrek dendrobium merupakan jenis anggrek orisinil Indonesia, hayati di dataran rendah hingga dataran tinggi dan merupakan salah satu genus tanaman anggrek terbesar di dunia. Adapun pelukisan generik anggrek dendrobium ialah sebagai berikut.
1. Dendrobium dikenal dalam majemuk warna, bentuk, dan aroma nan khas.
2. Mudah disilangkan sehingga dendrobium dikenal memiliki banyak spesies. Anggrek jenis dendrobium diperkirakan mencapai 1.600 spesies dan akan terus bertambah.
3. Sepal kembang hampir menyerupai segitiga dan dasarnya membentuk taji.
4. Memiliki petal nan lebih tipis daripada lembaran sepal dan bibirnya berbelah.
5. Hayati epipit atau tumbuh menumpang pada tanaman lain, tetapi tak merugikan tanaman inangnya.
6. Memiliki batang semu atau pseudobulb .
Jenis-Jenis Angrek Dendrobium dan Deskripsinya
RE Holttum membagi jenis anggrek dendrobium sebagai berikut.
1. Diplocaulobium
Tanaman anggrek jenis diplocaulobium cukup populer dan tersebar luas dari Sumatra hingga Papua. Contoh spesies dendrobium nan termasuk dalam spesies ini yaitu dendrobium malayanum . Diplocaulobium memiliki pelukisan fisik sebagai berikut.
a. Memiliki batang semu ( pseudobulb ) nan ramping, saling berdekatan dengan ukuran panjang 15-25 cm.
b. Daun berukuran panjang 12-14 cm dan lebar mencapai 2,4 cm.
c. Setiap pseudobulb hanya memiliki satu lembar daun.
d. Bunga memiliki ukuran dengan diameter 3,5 cm dan muncul satu per satu, dan terkadang berpasangan.
e. Bunga terdiri atas sepal dan petal nan berwarna kuning pada bagian dasarnya, sementara bagian ujung berwarna ungu tua.
2. Desmotrichum
Dendrobium menyukai loka nan teduh seperti hutan rawa. Selain itu, contoh spesies nan termasuk jenis ini ialah dendrobium comatum , dendrobium luxurians , dendrobium picatile , dendrobium kelsallii , dendrobium convexum , dendrobium laciniasum , dan dendrobium xantholeucum .
Deskripsi tanaman desmotrichum ialah sebagai berikut.
a. Memiliki pseudobulb nan saling berjauhan dan ukurannya rata-rata lebih pendek.
b. Memiliki akar dan rhizome nan menjalar pada lapisan bawah media.
c. Bunga hanya bertahan 1-2 hari dan mudah patah.
d. Bunga muncul dari seludang kembang satu persatu.
e. Rona mahkota kembang berbeda pada setiap spesies.
3. Sacopodium
a. Memiliki pseudobulb berukuran pendek dan berujung kecil.
b. Setiap pseudobulb memiliki dua helai daun.
c. Tidak seperti jenis kembang anggrek lainnya nan keluar dari seludang bunga, bunga dendrobium jenis ini muncul satu persatu di antara daun.
d. Ukuran petal lebih pendek daripada sepal dan bibir berbelah tiga.
e. Contoh sacopodium ialah D. longipes dan D. macropodum .
4. Bolbidium
a. Berukuran mini (± 10 cm), pseudobulb ke atas dan muncul dua helai daun kecil di ujungnya.
b. Bunga berukuran mini (diameter 1-2 cm), berwarna putih dan krem, serta dihiasi urat berwarna merah muda.
c. Petal sempit dengan bibir berbelah dua.
d. Memiliki lima spesies, tiga di antaranya yaitu D. pumilum , D. striatellum , dan D. procumbens .
5. Euphlebium
a. Tinggi tanaman mencapai 30 cm.
b. Batang terdiri atas beberapa ruas.
c. Daun berukuran panjang ± 12 cm dan lebar ± 2 cm, berbentuk oval atau segitiga dan bersusun tiga.
d. Bunga keluar dari buku-buku batang, di bawah daun satu per satu.
e. Mahkota kembang berwarna putih dengan bibir berwarna krem berurat ungu kecoklatan dan oranye di bagian tengah.
f.Contoh spesies euphlebium yaitu D. euphelebium .
6. Lataorea
a. Pseudobulb beruas dan menebal ke atas.
b. Daun tegak dan saling menutupi pada ujung pseudobulb .
c. Bunga berukuran besar, berwarna kehijauan, dan berbulu kasar. Selain itu, lataorea memiliki mentum pendek dengan bibir berbelah tiga menggantung dan berwarna hitam.
d. Terdiri atas 30 sampai 35 spesies nan tersebar di Papua sampai Jawa, contohnya ialah D. spectabile dan D. macrophyllum .
7. Callista
a. Batang berumbi, tebal, dan agak tegak.
b. Daun bertipe evergren dan kaku.
c. Tangkai kembang pendek tetapi sarat dengan bunga.
d. Bunga muncul berkelompok dan menggantung ke bawah dari dekat ujung bunga.
e. Bunga beraroma wangi.
f. Memiliki sepal dan petal besar, bibir agak bulat cekung, dan tak memiliki belahan samping.
g. Jenis anggrek dendrobium callista ini merupakan orisinil Birma.
h. Contoh spesies callista adalah D. agregatum , D. densiflorum , D. chrysotoxum , D. sulcatum , dan lain-lain.
8. Eugenanthe
a. Pseudobulb berdaging, tebal, dan tumbuh tegak atau menggantung.
b. Bunga muncul serempak setelah daun-daun rontok dari ruas-ruas batang.
c. Tangkai kembang pendek
d. Petal dan sepal berukuran sama, bibir tak membelah, berukuran sama, dan berbentuk bulat terkadang cekung.
e. Rona kembang berbeda setiap spesiesnya.
f. Contoh spesies eugenanthe ialah D. pulchellum , D. parishii , D. nobile , D. lituiflorum , D. hookerianum , D. cretaceum , dan lain-lain.
9. Nigrohirsutae
a. Pseudobulb tumbuh tegak, tebal, dan panjang.
b. Daun memiliki pelepah nan ditumbuhi bulu-bulu hitam.
c. Tandan kembang pendek, hanya terdiri atas beberapa kuntum bunga.
d. Bunga umumnya berwarna putih, tetapi beberapa spesies ada juga nan berwarna hijau atau kekuningan bercorak oranye.
e. Mentum berbentuk selindris, bibir tidan berbulu dengan bagian sisi berbelah.
f. Terdiri atas 45 spesies di antaranya, yaitu D. lowii , D. cruentum , D. formosum , dan lain-lain.
10. Phalaenanthe
a. Memiliki pseudobulb nan panjang dan bagian pangkal tertutup pelepah daun nan tak berkembang.
b. Daun tebal, berdaging dan kaku.
c. Kuntum kembang berbentuk kupu-kupu , berukuran besar, dan terdiri atas banyak kuntum kembang dalam satu tangkai.
d. Umumnya kembang berwarna ungu atau putih
e. Contoh phalaenanthe adalah D. affine , D. phalaenopsis , dan lain-lain.
11. Ceratobium
a. Panjang batang bervariasi, bagian pangkal menebal, dan selanjutnya menipis pada bagian ujung.
b. Daun berdaging, kaku, dan besar.
c. Bentuk kembang bervariasi, ada nan berbentuk tanduk, dan ada pula nan berbentuk bintang.
d. Tangkai kembang berukuran panjang, tumbuh tegak dari ujung batang.
e. Dalam satu tangkai dapat memuat 30-40 kuntum bunga.
f. Jenis ini memiliki 30 spesies, di antaranya D. sutiknoi , D. antennatum , D. schulleri , D. lineale , dan lain-lain.
12. Stachyobium
a. Memiliki pseudobulb nan agak ramping dan berdaun tipis.
b. Di ruas bagian tengah dan atas pseudobulb , muncul tangkai bunga.
c. Memiliki petal nan berwarna kuning pucat hingga kehijauan dengan bibir berbelah tiga.
d. Spesies dari jenis ini merupakan orisinil Birma dan Thailand.
e. Contoh stachyobium adalah D. flavidulum dan D. eriaeflorum .
13. Pedilonum
a. Pseudobulb lebih ramping tetapi tetap berdaging.
b. Daun tumbuh dari buku-buku batang.
c. Ukuran kembang lebih besar dan memiliki rona nan bervariasi.
d. Tangkai kembang muncul pada ruas batang secara serempak setelah tanaman tak berdaun lagi.
e. Mentum berukuran panjang, agak tirus di ujung dengan bibir dan terkadang tak berbelah.
f. Contoh pedilonum ialah D. secundum , D. metrium , D. cornutum , D. roseatum , dan lain-lain.
14. Distichophyllum
a. Pseudobulb tumbuh rapat, beruas, dan langsing.
b. Daun berukuran pendek (panjang 2-10 cm, lebar 0,5-2 cm), agak membulat, dan tumbuh kedap serta tersusun rapi.
c. Bunga berukuran kecil-kecil, tumbuh sendiri atau berkelompok, berwarna putih, krem kekuningan dan oranye pucat.
d. Petal dan sepal berukuran agak sempit, agak berdaging, dan bibir berbelah tiga.
e. Terdiri atas delapan spesies di antaranya D. uniflorum , D. hosei , D. methachilinum , D. pandaneti , dan lain-lain.
15. Rhopalanthe
a. Pseudobulb jenis anggrek dendrobium satu ini berukuran kecil, agak berdaging, dan bagian bawah diselimuti daun.
b. Daun berbentuk rata agak membulat.
c. Bunga keluar dari ujung batang nan tak ditumbuhi daun.
d. Contoh rhopalanthe ialah D. peculiare , D. setifolium , dan lain-lain.
16. Aporium
a. Pseudobulb tumbuh rapat, umumnya pendek, dan berukuran kecil.
b. Daun agak tebal dan berdaging.
c. Bunga berukuran kecil dan mudah gugur, berwarna putih, kuning kehijauan, dan ada juga varian berwarna perak.
d. Contoh aporium ialah D. rosellum , D. rhodostele , D. lobatum , dan lain-lain.
17. Oxytophyllum
a. Memiliki daun nan keluar dari ujung batang.
b. Bunga bertekstur agak tebal, berwarna kekuningan, berbibir sempit dan tak berbelah.
c. Contoh oxytophyllum ialah D. sinuatum , D. carnosum , dan D. exavatum .
18. Stongile
a. Pseudobulb kecil, bagian pangkal berdaging dan bagian ujung tak berdaun.
b. Daun berbentuk bulat memanjang.
c. Bunga berukuran kecil.
d. Contoh stongile ialah D. singaporense , D. subalatum , D. flexile , dan lain-lain.
19. Grastidum
a. Pseudobulb berukuran kecil, langsing, dan panjang.
b. Daun menyerupai rumput.
c. Bunga berukuran kecil dengan mentum pendek.
d. Contoh grastidum ialah D. pensile , D. salaccense , dan D. indragiriense .
20. Conostalix
a. Pseudobulb berukuran kecil dan agak kenyal.
b. Daun memiliki seludang terbuka.
c. Ukuran kembang kecil, berwarna pucat, dan muncul berpasangan.
d. Bunga muncul dari ruas batang nan masih berdaun.
e. Contoh conostalix ialah D. melanochlamys , D. lobii , dan D. pachyglossum .
Dua puluh jenis anggrek dendrobium tersebut semakin meyakinkan kita bahwa anggrek merupakan tanaman hias nan kaya akan ragam spesies nan cantik. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan Anda tentang jenis anggrek dendrobium .