Ilmu Ekonomi - Politik Ekonomi

Ilmu Ekonomi - Politik Ekonomi

Merosotnya perekonomian di Indonesia menjadikan ilmu ekonomi dirasakan semakin krusial buat dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di ngara ini. Ilmu ekonomi dibutuhkan buat membantu generasi penerus bangsa Indonesia menghadapi masa depan nan semakin marak dengan tantangan, terutama di era globalisasi di mana perekonomian ialah hal krusial dalam kehidupan.

Dengan ilmu ekonomi, bukan hanya pebisnis dan pelaku ekonomi saja nan dapat menghadapi serta membuat perubahan dalam perkembangan ekonomi di Indonesia. Akan tetapi, masyarakat Indonesia juga diharapkan mampu menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dalam memenuhi baku nasional ekonomi.

Hal pertama nan harus diketahui dalam memelajari ilmu ekonomi ialah masalah ekonomi. Masalah ekonomi merupakan masalah nan muncul dampak adanya pemenuhan kebutuhan manusia. Dalam perkembangan global nan semakin modern, serta ilmu pengetahuan nan semakin maju, perkembangan kebutuhan manusia pun berlangsung semakin cepat sehingga tak ada satu pun pihak nan dapat terlepas dari ilmu ekonomi beserta masalah-masalah ekonomi nan terdapat di dalamnya.

Inti masalah ekonomi berada pada kebutuhan manusia nan semakin lama semakin meningkat, sedangkan pemenuhan kebutuhan nan berdasarkan sumber daya alam semakin lama semakin berkurang. Oleh sebab itulah, ilmu ekonomi menjadi wahana nan krusial buat dapat memecahkan masalah ekonomi.

Dalam ilmu ekonomi, dikenal istilah skala prioritas kebutuhan. Hal ini diperlukan buat memecahkan masalah ekonomi sehingga dengan jumlah alat pemuas kebutuhan nan terbatas, manusia tetap dapat memenuhi kebutuhannya.

Dengan skala prioritas kebutuhan, manusia diharapkan mampu memilih barang-barang apa saja nan sangat krusial serta barang-barang apa saja nan pemenuhannya dapat ditunda. Proses memilih pun tak terlepas dari pentingnya ilmu ekonomi sebab dalam proses tersebut dibutuhkan pemahaman mengenai jenis-jenis barang berdasarkan fungsi, proses produksinya, serta kelangkaannya.

Setelah mengetahui inti masalah ekonomi, ilmu ekonomi juga memberikan pemahaman mengenai masalah pokok ekonomi, yakni mengetahui barang dan jasa apa saja nan seharusnya diproduksi oleh masyarakat; bagaimana cara menghasilkan barang dan jasa tersebut; serta buat siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan?

Setelah mengetahui masalah pokok ekonomi dalam ilmu ekonomi, para pelaku ekonomi dituntut buat mengetahui dan memahami sistem ekonomi nan digunakan dalam proses pemenuhan kebutuhan. Ada beberapa faktor nan berpengaruh terhadap pembentukkan sistem ekonomi, yakni forum ekonomi, forum sosial, forum ide, forum pemerintah, serta keadaan politik, hukum nan berlaku, dan politik luar negeri.



Ilmu Ekonomi - Sistem Ekonomi

Dalam ilmu ekonomi, dikenal beberapa sistem ekonomi antara lain sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi komando, sistem ekonomi liberal, dan sistemekonomi campuran. Dalam sistem ekonomi tradisional, hanya dikenal proses produksi dan konsumsi secara bebas oleh masyarakat; sedangkan dalam sistem ekonomi komando, semua kegiatan ekonomi diatur oleh pemerintah.

Sementara itu, sistem ekonomi pasar merupakan kegiatan ekonomi nan diatus secara bebas, sinkron permintaan dan penawaran. Selain masalah ekonomi, manusia juga niscaya berhubungan dengan masalah lain, seperti masalah politik, soisal, hukum, dan lingkungan. Masalah-masalah tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain sehingga kedudukan ilmu ekonomi pun tak dapat lepas dari ilmu-ilmu lainnya, terutama ilmu sosial.

Semakin berkembangnya ilmu ekonomi, menjadikan ilmu tersebut tak hanya digunakan buat memecahkan masalah ekonomi, tapi juga digunakan buat meningkatkan tindakan dan usaha ekonomi manusia buat mencapai kemakmuran secara ekonomis. Ilmu ekonomi beserta teori dan prinsip-prinsipnya diharapkan mampu mencapai ekuilibrium antara kebutuhan manusia dengan alat pemuasnya.

Ilmu ekonomi juga bisa dibedakan menjadi ilmu ekonomi positif dan ilmu ekonomi normatif. Ilmu ekonomi positif ialah ilmu nan memelajari tindakan ekonomi manusia dalam memenuhi kebutuhannya tanpa harus memasukkan unsur-unsur nonekonimi, sedangkan ilmu ekonomi normatif memasukkan unsur non-ekonomi dalam memelajari tindakan ekonomi manusia.

Akan tetapi, dalam praktiknya, mayoritas masyarakat lebih mengenal penggolongan ilmu ekonomi menjadi ilmu ekonomi teori dan ilmu ekonomi terapan. Ilmu ekonomi teori berusaha menjabarkan masalah-masalah ekonomi beserta karena akibatnya, sedangkan ilmu ekonomi terapan berusaha menelaah penerapan teori ekonomi dalam praktik dan kegiatan ekonomi.

Dengan adanya pembagian tersebut, ilmu ekonomi mengharuskan kita buat mengetahui tiga kegiatan ekonomi, yakni produksi, distribusi, dan konsumsi. Produksi ialah kegiatan menghasilkan barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan; distribusi ialah kegiatan menyalurkan barang dan jasa tersebut; dan konsumsi ialah kegiatan menggunakan alat pemuas kebutuhan nan dihasilkan oleh produsen.

Tiga kegiatan ekonomi tersebut tak bisa dilepaskan satu sama lain sebab ketiganya merupakan satu kesatuan nan membuat perekonomian bergerak stabil. Selain itu, dalam ilmu ekonomi juga dikenal istilah pelaku ekonomi, yakni komponen masyarakat nan menggerakkan kegiatan ekonomi.

Pelaku ekonomi tersebut ialah Rumah Tangga Konsumen (RTK), Rumah Tangga Perusahaan (RTP), Pemerintah, dan masyarakat luar negeri. Ilmu ekonomi menjadikan RTK sebagai pengguna barang dan jasa nan dihasilkan oleh RTP, RTP berperan sebagai produsen, pemerintah berperan sebagai fasilitator, dan masyarakat luar negeri berperan sebagai penyerap faktor produksi dari RTK, RTP, dan pemerintah.



Ilmu Ekonomi - Prinsip Ekonomi

Dalam mengaplikasikan ilmu ekonomi ke dalam tindakan ekonomi, dibutuhkan pula prinsip ekonomi, yakni panduan bagi para pelaku ekonomi buat mencapai perbandingan nan rasional antara pengorbanan dan hasil nan diperoleh dari tindakan ekonomi.

Prinsip ekonomi tersebut menganjurkan buat para pelaku ilmu ekonomi agar menghasilkan hasil sebanyak-banyaknya dengan pengorbanan sekecil-kecilnya. Dengan prinsip tersebut, manusia bisa memperloleh efisiensi kerja, efektivitas pengorbanan, dan hasil nan baik. Akan tetapi, semua tindakan ekonomi tak akan berjalan tanpa adanya dorongan nan tumbuh buat melakukan kegiatan ekonomi nan sinkron dengan teori dan prinsip ekonomi.

Ilmu ekonomi menyebutnya dengan sebutan motif ekonomi, yakni kebutuhan nan dirasakan manusia sehingga manusia melakukan kegiatan ekonomi. Motif ekonomi tersebut bermacam-macam, sinkron dengan keadaan ekonomi masyarakat nan hendak melakukan tindakan ekonomi.

Dalam ilmu ekonomi, dikenal dua motif nan membuat pelaku ekonomi melakukan kegiatan ekonomi, yakni motif ekonomi dan motif nonekonomi. Menurut ilmu ekonomi, motif ekonomi dilakukan sebab keinginan buat memperoleh penghasilan agar bisa mempertahankan hidup; keinginan buat memperoleh laba; serta keinginan buat mencapai kemakmuran. Sementara itu, motif nonekonomi dilakukan buat memperoleh penghargaan, rasa cinta dari orang lain, serta gengsi (prestise).



Ilmu Ekonomi - Politik Ekonomi

Hal krusial nan juga muncul dalam ilmu ekonomi ialah politik ekonomi, yaitu taktik atau siasat nan dilakukan oleh pemerintah buat mencapai tujuan ekonomi negara. Politik ekonomi tersebut meliputi bagaimana mengatur, memengaruhi, serta mengendalikan jalannya kegiatan ekonomi sehingga tujuan ekonomi bisa dicapai sinkron dengan perencanaan.

Dalam ilmu ekonomi, politik ekonomi juga sering kali disebut kebijakan ekonomi sebab pada dasarnya, politik ekonomi menunjukkan berbagai kebijakan dan langkah-langkah nan ditempuh pemerintah untukmencapai tujuan ekonomi. Selain hal-hal nan telah disebutkan di atas, penerapan ilmu ekonomi juga harus diaplikasikan sinkron dengan hukum ekonomi. Hukum ekonomi nan sangat luas dikenaloleh masyarakat ialah hukum permintaan dan penawaran.

Dalam ilmu ekonomi, permintaan bisa diartikan sebagai kesanggupan konsumen buat membeli berbagai produk dengan berbagai taraf harga dalam kurun waktu tertentu. Sementara itu, penawaran ialah kesedian penjual buat berbagai produk dengan berbagai taraf harga dalam waktu tertentu.

Berdasarkan definisi menurut ilmu ekonomi tersebut, muncullah hukum permintaan nan membuat jika harga produk meningkat, maka jumlah produk nan dibelinya semakin menurun, sedangkan hukum penawaran membuat jika harga produk meningkat, maka jumlah produk nan ditawarkan pun meningkat.