Tulislah Facebook, Bukan Cebook!

Tulislah Facebook, Bukan Cebook!

Menyebut sesuatu mestilah dengan benar, jika salah maka artinya dapat berbeda. Selain itu, mesti tahu kata tersebut berasal dari daerah dan negaranya mana. Misalnya, kata Cebook . Jika dalam bahasa inggris jelas ini tak ada. Jika dalam bahasa Indonesia, maka artinya aktivitas nan dilakukan seseorang setelah melakukan buang air kecil atau buang air besar, itupun ejaannya salah. Karena itu, memelajari cara pengucapan suatu bahasa sangat penting.



Kata Cebook Berdasarkan Kamus Bahasa Inggris

Jika dilihat dalam bahasa Inggris, kata ini berasal dari dua kata. yaitu, ce dan book. Sehingga kalau digabungkan menjadi cebook. Namun jika dicari arti dari masing-masing kata jelas tak mengena. Ce biasanya digunakan buat singkatan Civil Engineer. Artinya, Insinyur Sipil. Kalau book artinya buku. Maka, jika digabungkan artinya menjadi buku insyur sipil. Rancu!

Namun, penulisan ce bukanlah huruf kecil. Semuanya modal dan ada titik di antara huruf c dan e. Maka penulisannya, C.E. Karena itu, penulisan cebook jika dimaksudkan ialah C.E book tentu saja tak tepat. Bahkan cara penyebutan dapat jadi sama, tapi tetap penulisannya berbeda.

Kalau dicari berdasarkan kamus elektronik Inggris-Indonesia seperti alfalink. Jelas kata cebook tak tercantum. Anda ketik kata cebook maka nan muncul kata ceca. Artinya bagian pertama dari usus. Demikian halnya jika Anda cari di kamus elektronik seperti alfalink dari bahasa Indonesia ke Inggris, maka kata cebook juga tak ada.

Tapi jika o pada kata book dibuang salah satunya, maka Anda akan menemukan bahasa Inggrisnya. Tertulis di kamus alfalink, bahasa Inggris cebok ada dua. Pertama, to clean the lower part of the body after excreting . Kedua, to clean the lower part of the body after urinating.

Oleh sebab itu, penulisan dan penyebutan cebook dalam bahasa Inggris tak memiliki makna nan benar. Jika pun dapat diartikan buku insinyur sipil tetap saja penulisannya salah. Menjadi penting, bila mendengar ucapan orang lain, disimak dengan baik-baik. Dan jika dalam tulisan, perlu ditulis dengan jelas. Jangan sampai orang lain tak memahami apa nan ditulis.



Pencarian Kata Cebook di Mesin Browsing Internet

Sekarang ini, mencari apapun dapat dengan mudah. Cukup dengan membuka internet, tinggal manfaatkan mesin pencari di internet seperti google, yahoo, bing dan nan lainnya. Namun, setiap kali Anda mencari kata cebook. Semua menunjukkan kepada kata Facebook, bukan cebook. Artinya, tak ada sumber nan menjelaskan tentang cebook. Mesin pencari mendekatkan pencarian kepada Facebook.

Dari sini juga, kita memelajari. Kesalahan penyebutan atau penulisan bukan saja berdampak pada manusia saja. Pada mesin pencari juga. Mesin pencari nan sudah diakui keakuratan, kecepatan dan ketepatannya tetap saja tak menemukan arah kata cebook . Jika pun ada, sama seperti nan tertera dalam kamus elektronik alfalink. Yang ada kata cebok. Ini pun pembacaannya dalam bahasa Indonesia.



Tulislah Facebook, Bukan Cebook!

Setelah mengkaji kata asal kata cebook dalam dua bahasa, Inggris dan Indonesia. Plus, juga sudah dicari dengan donasi kamus electronik alfalink, dapatlah ditarik konklusi bahwa tulisan nan sahih ialah Facebook, bukan cebook. Mulai detik ini, jangan ada menyebut dan menuliskannya dengan cebook. Kalau pun memang nan dimaksud ialah bahasa Indonesia, jangan gunakan huruf 'o' nya dengan ganda. Cukup satu saja. Sehingga penulisannya cebok, bukan cebook.

Anda mungkin bertanya-tanya, "memangnya ada nan menuliskan Facebook dengan cebook?" Buktinya memang ada. Mesin pencari google merekam itu. Penyebabnya, rata-rata ialah kesalahan ketik atau sebab pengguna internet tergesa-gesa mengetikkan kata "Facebook" di halaman browser. Sehingga tanpa memerhatikan apa nan diketik (padahal itu salah), mereka langsung menekan "enter". Hasilnya, ya ini, Facebook menjadi cebook.

Lantas, kalau Facebook itu apa? Facebook itu berasal dari dua kata. Face dan book . Face menurut bahasa artinya muka, paras, wajah. Sedangkan book artinya buku. Jadi jika digabungkan menjadi buku muka. Sejatinya, Anda tak memahaminya dari segi kata, tapi fahamilah kenapa Facebook digagas oleh Mark Zuckerberg.

Ia menjadikan Facebook (bukan cebook) sebagai media saling kenal antar mahasiswa Harvard. Namun, akhirnya berubah menjadi jejaringan sosial mendunia. Kehadiran Facebook menggeser posisi Friendster. Bahkan saat ini pengguna Friendster pun sudah tak ada lagi, pindah ke Facebook. Dikarenakan fasilitas nan didapat user internet di Facebook lebih banyak dari Friendster. Salah satunya ialah adanya fasilitas chatting. Chatting Facebook pun dapat menggusur pengguna chatting Yahoo Messengger.

Untuk memiliki account di Facebook tidaklah sulit. Cukup punya email, maka Anda dapat memiliki account di Facebook. Lalu isi data-data profil Anda nan diminta. Kemudahan demi kemudahan pun kian didapat buat menggunakan Facebook. Bahkan, Facebook melalui handphone atau ponsel sudah bukan hal nan baru lagi. Hampir semau ponsel kini dilengkapi dengan pelaksanaan Facebook.



Bermain Facebook

Meski Facebook kini menjadi loka nan terkadang tak baik, namun semuanya berpulang kepada penggunanya. Karena asal digagasnya Facebook ialah buat saling kenal mengenal.

Orientasi kaidah tersebut berkisar pada segala hal nan berhubungan dengan hubungan nan bersifat keduniaan atau dalam konteks bahasa arabnya ialah muamalah. Jika Facebook (bukan cebook) digunakan buat berinteraksi nan baik, misalnya berkenalan, silaturrahmi dengan teman, berbagi ilmu, dan hal-hal positif lainnya, tentulah hukum bermain Facebook ialah boleh.

Facebook dapat berubah menjadi haram, ketika ia digunakan kepada nan haram. Misalnya, Facebook dijadikan ajang buat transaksi jual beli barang haram, buat transaksi seksual, atau ajang perselingkuhan. Jelas, Facebook berubah menjadi haram terutama bagi mereka nan melakukan itu.

Facebook dapat menjadi haram dan dapat menjadi halal sebenarnya sama dengan penggunaan nasi. Nasi hukum dasar memakannya ialah halal. Namun ia dapat menjadi haram ketika kita makan hiperbola hingga muntah. Jika tahu bahwa kadar makan cuma sedikit, kenapa harus ditambah hingga banyak dan menyebabkan muntah. Demikianlah halnya Facebook? Asalnya digunakan buat pertemanan, kenapa malah digunakan buat transaksi nan haram?

Jadi, penggunaan Facebook bergantung pada diri masing-masing penggunanya. Jika digunakan buat nan baik, maka Facebook halal dan dapat dijadikan ladang pahala. Jika digunakan buat nan jelek maka Facebook dapat jadikan ladang dosa. Kebijakan dalam penggunaannya menunjukkan kedewasaan. Kedewasaan dalam berpikir dan kedewasaan dalam meraih nan bermanfaat diri dan orang lain.



Ajari Para Orangtua Menyebut Facebook, Bukan Cebook

Mulai hari ini, jangan ragu buat menuliskan dan menyebutkan Facebook haruslah dengan ada huruf f dan a sebelum kata cebook. Cukuplah orang-orang tua nan sudah gaptek (gagap teknologi) nan mungkin salah menyebutkan Facebook dengan cebook. Jika terdengar mereka salah menyebutkanya, maka segeralah buat meralat dan mengajari mereka menyebutkannya dengan baik dan benar. Hapus penyebutan cebook, ganti dengan Facebook.

Kemudian, tanamkan pemahaman nan baik kepada siapa saja tentang hukum bermain Facebook. Terkhusus kepada para orang tua nan sudah 'terhipnotis' akan fatwa nan menyatakan Facebook haram. Jangan kesalahan penyebutan Facebook pada lisan mereka dengan mengatakan cebook, juga terjadi pada kesalahan mereka dalam memahami fungsi dan hukum Facebook.

Kesalahan mereka dalam pengucapan Facebook menjadi cebook menunjukkan kesalahan kita juga nan tak mengajarinya. Mungkin saja mereka tahu tentang Facebook hanya melalui pendengaran. Bahkan jika ditanya tulisannya, lebih tak tahu. Jadi, cukup dimaklumi kesalahannya.

Tetapi, kesalahan pengucapan atau pengetikkan Facebook menjadi cebook juga bukan hanya dilakukan oleh para orang tua nan cenderung gaptek. Anak muda pun dapat melakukan kesalahan itu. Jadi intinya, jangan lagi terburu-buru, tenang saja sebab sampai kapanpun Facebook tak akan berubah menjadi cebook.