Pendidikan nan Benar
Patut difahami khususnya oleh kalangan orangtua mengenai stimulasi tumbuh bunga anak supaya anak-anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan nan optimal. Seorang anak sampai usianya mencapai 3 tahun tengah mengalami pertumbuhan dan perkembangan nan sangat pesat. Masa emas pertumbuhan otak pun paling cepat terjadi sampai usia 5 tahun. Karena masa ini tidak bisa terulang maka tidak ada jalan lain buat memanfaatkan masa-masa ini guna meningkatkan kecerdasan anak. Sebab pasca itu proses perkembagan selanjutnya akan melambat pada usia sekolah dan menginjak remaja.
Mendidik – Stimulasi Yang Sebenarnya
Tidak mudah menjadi orangtua. Banyak sekali cobaan dan onaknya. Ditambah godaan nan membuat banyak orangtua seolah tidak mau menjadi tua sebab ia juga seolah masih butuh buat tumbuh dan bunga dengan baik. Banyak orangtua nan masih bertingkah laku seperti anak-anak sehingga anaknya tumbuh dan berkembnag sendiri tambah ada stimulasi nan baik. Anak akhirnya tak menganggap kehadiran orangtuanya penting.
Ia bahkan tak mencintai orangtuanya. Ia membenci orangtuanya. Warta tentang anak nan dipukul oleh ibu kandungnya hingga ia dinyatakan dapat lumpuh, ialah salah satu contoh betapa emosi dapat membuat anak kehilangan rasa sayang dan cinta kepada ibunya. Anak nan tidak diterima oleh ayahnya dan selalu dibandingkan dengan anak-anak tiri ayahnya, tak akan mampu mencintai ayahnya hingga ia akan menjauh dan tidak mau tinggal dengan ayahnya.
Hal ini sangat disayangkan. Meskipun tak mudah menjadi orangtua nan baik, niscaya ada jalan buat selalu melangkah ke jalan nan baik. Bila memang belum siap menjadi orangtua, sebaiknya memang menunda kehadiran seorang anak. Satukan dahulu kedua jiwa nan baru diikat dengan tali perkawinan itu. Setelah masa penyesuaian telah usai dan telah sama-sama mengerti siapa suami dan siapa istri nan sebenarnya dan tahu bagaimana mengatasi masalah ketika salah satunya merasa tak sedang dalam kondisi nan baik, maka kehadiran anak mungkin telah tiba saatnya.
Kesiapan orangtua dalam menerima kehadiran anak akan mempengaruhi pola pendidikan dan pola afeksi nan akan mereka berikan. Saat kehamilan nan begitu berat, tak akan terasa memberatkan kalau sang ibu senang dengan kehadiran janin dalam tubuhnya. Ibu stres tentu tak baik bagi perkembangan janin. Ibu bahkan dapat saja berbuat konyol dalam masa perkembangan janin itu. Kalau stimulasi tumbuh bunga anak tak diberikan dengan benar, anak tak akan berkembang dengan benar.
Akan ada penyesalan nan berkepanjangan ketika membiarkan keterpaksaan tumbuh kembangnya janin dengan tak baik. Oleh sebab itu ada satu wacana membolehkan menggugurkan kehamilan nan terjadi sebab pemerkosaan asalkan sang janin belum berusia hingga 40 hari atau ruh belum ditiupkan ke janin itu. Melihat dampak nan dapat terjadi ketika kehamilan dilanjutkan, maka membuang gumpalan darah nan akan menjadi bumerang, mungkin ada baiknya. Tentu saja hal ini setelah menjalani berbagai rangkaian proses nan tak mudah.
Ada juga wanita nan rela janin sang pemerkosa tubuh dalam rahimnya dan ia sayang kepada anak itu. Kebencian niscaya ada tetapi ia tak membenci anaknya. Tidak banyak wanita nan seperti ini. Yang ada malah setelah lahir, anak itu dibiarkan terlantar dan bahkan ada nan membunuhnya. Daripada ditelantarkan atau dibunuh setelah ia mempunyai nyawa, membuang bakal janin mungkin ialah pilihan nan lebih baik. Pilihan ini tentu saja tergantung dari taraf kemudaratan nan akan terjadi.
Yang lebih baik memang memelihara janin itu sebab anak nan akan lahir itu tetap saja fitrah dan tak bernoda. Karena rangsangan tumbuh bunga itu berawal dari sejak sebelum anak terlahir, memutuskan apakah akan dengan ikhlas memelihara janin hasil pemerkosaan itu sangatlah penting. Hal ini telah menjadi satu isu nan luar biasa berhembus sangat kencang terutama ketika banyak wanita muslimah Bosnia nan diperkosa oleh orang Serbia nan sangat kejam. Juga menjadi pertanyaan para wanita muslim nan ada di penjara nan diperkosa oleh sipir penjara nan jahat.
Pendidikan nan Benar
Pendidikan nan sahih itu harus berdasarkan tuntunan nan benar. Tidak dapat mengatakan bahwa pendidikan nan sahih itu hanya berdasarkan logika manusia. Manusia tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa balutan hukum agama nan hakiki. Dapat saja kaum homoseksual mengadopsi anak dan mendidik anak itu menjadi anak nan baik dengan berperilaku baik. Tetapi anak itu akan sulit buat dapat menjadi anak nan sahih dalam memahami keberadaan dan hukum Tuhannya sebab ia tak berada dalam lingkungan nan benar.
Bisa jadi anak itu tumbuh menjadi anak nan baik dan tak menyakiti orang lain. Tetapi apakah anak itu akan tumbuh menjadi anak nan normal nan akan tahu bahwa kehidupan orang nan telah membesarkannya bukanlah kehidupan nan sahih kalau ia tinggal di lingkungan para pecinta sejenis. Kata ‘baik’ tak dapat begitu saja disematkan kalau tak ada kata ‘benar’ di dalamnya. Satu kebaikan mungkin tak sahih kalau hanya ukuran logika. Hati itu harus berada di atas logika sehingga keimananlah nan akan menuntun dan bukan pikiran manusia nan sangat terbatas.
Menjadikan anak laki-laki tumbuh sebagai laki-laki sejati membutuhkan banyak pengaruh. Salah satu pengaruh nan akan stimulasi tumbuh bunga anak nan baik ialah kehadiran figur seorang ayah atau figur seorang laki-laki dewasa nan dapat memberikan contoh nan baik bagaimana menjadi seorang laki-laki nan sebenarnya. Ia harus dididik bagaimana menghargai wanita dan bagaimana bertindak agar mampu membawa keluarganya terhindar dari barah neraka. Begitupun dengan anak perempuan. Mereka harus mampu berkembang menjadi tiang negara nan baik dengan pengaruh nan baik.
Bentuk Stimulasi
Dalam menstimulasi tumbuh bunga anak ada beberapa langkah nan dapat dilakukan, di antaranya ialah berikan gizi dan makanan nan sinkron dengan masa pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Jangan sampai anak Anda kekurangan gizi nan sangat diperlukan terutama dalam memacu pertumbuhan fisik dan otak pada anak. Harus pula diperhatikan ekuilibrium gizi buat pertumbuhan fisik dan pertumbuhan otak supaya terjadi balance.
Mencukupi kebutuhan nutrisi seperti makanan nan banyak mengandung potein, vitamim B1, B6, yodium, asam folat, seng, DHA, dan sebagainya. Cukupi ASI. Jangan sampai mentang-mentang anak Anda sudah dirasa cukup kebutuhan gizinya, ASI lalu dilupakan. Karena sesungguhnya ASI menjadi kebutuhan paling mendasar dalam membantu tumbuh bunga sang anak secara baik dan maksimal.
Pentingnya melakukan stimulasi dini kepada anak. Bentuk stimulasi ini sebaiknya dimulai sejak dini yakni ketika masih dalam usia kehamilan 6 minggu sampai anak mencapai usianya nan ketiga tahun. Ketika dalam kandungan misalnya, maka diharapkan Anda aktif memberikan rangsangan-rangsangan nan bisa menstimulasi seperti mengaji, bernyanyi, berdoa, mengelus-elus perut, dsb. stimulasi tersebut harus dilakukan sampai bayi dilahirkan. Dan selanjutnya bentuk stimulasi harus disesuaikan dengan usia anak dan konsisten dilakukan setiap hari.
Kategori Stimulasi
Ada beberapa kategori nan mesti diperhatikan berdasarkan usia sang anak supaya hasil nan didapatkan dapat sinkron dengan nan diinginkan, yakni, usia anak 0-3 bulan, bentuk stimulasi dapat dilakukan dengan memeluk, menggendong, mengajaknya tersenyum, berbicara, membunyikan suara seperti musik dan instrumen musik, dipegangkan mainan, dan sebagainya. Usia anak 3-6 bulan, dapat diajak dengan melihat paras ibunya sendiri, ditengkurapkan, bolak-balik badannya dan duduk.
6 – 9 bulan, dapat dengan memanggil namanya secara berulang-ulang, bertepuk tangan, bersalaman, dan mendongeng. Usia, 9-12 bulan, dapat dengan mengajarkannya memasukkan mainan ke dalam keranjang atau menyebut nama mama dan papanya sebab prinsipnya si anak sudah mengerti apa nan diperintahkan.
Usia 12-18 bulan, ajari berjalan mengelilingi rumah, berikan pensil rona buat mencorat-coret dan mulai mengenal warna-warni satu persatu. Usia 18-24 bulan, ajak anak buat bertanya ihwal anggota tubuhnya seperti telinga, mata, tangan, hidung, mulut, dan sebagainya. Usia 2-3 tahun, kondisi dimana ia sudah hampir dapat melakukan semua hal. Saatnya bagi orang tua buat mulai mengajarkan berbagai adjektiva sedih, gembira, senang.
Itulah hal-hal nan berkaitan dengan stimulasi tumbuh bunga anak nan sangat krusial diperhatikan oleh orangtua manapun. Pemilihan sekolah anak juga harus diperhatikan agar apa nan telah dilakukan orangtua di rumah bisa didukung dengan baik oleh pihak sekolah.