Fabel tak Menggambarkan Sejarah dan Kisah Nyata
Fabel ialah cerita rakyat nan difungsikan sebagai media hiburan sekaligus pendidikan buat anak-anak. Cerita jenis ini lebih diperankan oleh hewan nan dikisahkan dalam bentuk cerita pendek. Indonesia ialah salah satu negara nan memiliki banyak cerita jenis fabel. Berikut ialah salah satu fabel Indonesia nan sangat terkenal.
Kisah Si Kura-Kura dan Si Kera
Dalam cerita ini kedua hewan yaitu kura-kura dan kera bersahabat sangat akrab. Mereka selalu bersama baik dalam suka maupun duka. Namun, diantara keduanya si kura-kura lebih cerdik dan sedikit licik. Si kera ialah hewan nan bodoh, doyan makan dan mudah dibohongi dan dimanfaatkan oleh si kura-kura. Si kera merupakan binatang nan mudah lapar sementara si kura-kura ialah binatang nan suka tidur, pemalas tapi pintar dan mau menang sendiri.
Pada suatu hari, si kera merasa kelaparan dan mengajak si kura-kura buat mencari makanan. Namun, ketika dipanggil-panggil, si kura-kura tak menghiraukan dan lebih memilih tidur. Si kera benar-benar merasa lapar. Oleh sebab itu, si kera tetap bersikeras membangunkan si kura-kura dengan monoton memanggilnya. Si kura-kura memang doyan tidur, maka meskipun dipanggil-panggil, si kura-kura tak menghiraukan dan tetap tidur.
Sementara itu, si kera semakin gelisah sebab hanya si kura-kura lah nan dapat menunjukkan dimana ada makanan buat si kera. Si kera pun terus berusaha membangunkan si kura-kura dan beberapa saat kemudian si kura-kura pun terbangun. Kemudian si kura-kura menanyakan kepada si kera alasan si kera membangunkan si kura-kura.
Si kera pun menjelaskan bahwa dia lapar dan butuh makanan. Dia meminta agar si kura-kura menunjukkan dimana ada makanan. Ketika kura-kura mendengar pertanyaan itu, ia pun langsung menunjukkan bahwa disuatu loka ada pohon pisang nan buahnya sudah siap buat dimakan. Jawaban si kura-kura membuat si kera bersemangat dan mengajak si kura-kura buat ikut dengannya guna mengambil dan memakan pisang itu. Namun ternyata, si kura-kura menolak dan dia lebih memilih tidur lagi dan beberapa saat kemudian sudah mendengkur dan tertidur pulas.
Si kera pun kebingungan sebab dia tak tahu loka nan dimaksud oleh si kura-kura, maka si kera pun berusaha membangunkan lagi si kura-kura nan baru saja tertidur lagi. Si kura-kura pun terbangun sebab si kera membangunkannya dengan suara keras dan disertai pukulan kaki si kura-kura. Si kura-kura bangun dan bertanya lagi mengapa si kera membangunkannya lagi. Si kera pun mengatakan bahwa dia tak tahu tempatnya dan minta diantarkan oleh si kura-kura.
Si kura-kura pun bersedia membantu namun si kura-kura memberikan syarat kepada si kera. Si kera harus menggendong si kura-kura menuju ke loka nan dimaksud Si kura-kura menyatakan bahwa jika si kera tak mau, si kura-kura akan memilih tidur lagi. Ketika melihat reaksi si kura-kura, si kera pun panik dan langsung mengiyakan permintaan si kura-kura buat menggendongnya.
Berjalanlah si kera menuju loka nan dimaksud sambil menggendong si kura-kura. Terlihat sekali bahwa si kera sangat keberatan menggendong si kura-kura nan besar dan punggungnya seperti batu, namun si kera tak punya pilihan. Akhirnya setelah melewati perjalanan nan melelahkan, mereka pun sampai pada loka tujuan. Ada pohon pisang nan buahnya sangat banyak dan besar. Terlihat separuh pisang raja itu nan bagian bawah sudah berwarna kuning kemerah-merahan dan separuh ke atas berwarna hijau segar.
Melihat pisang itu, si kura-kura bicara kepada si kera, dia menunjukkan itulah buah pisang nan kumaksud, kamu boleh memakannya sesukamu. Namun, asal tahu saja bahwa nan berwarna kuning kemerah-merahan itu ialah pisang busuk dan nan berwarna hijau itu ialah pisang segar dan bergizi. Mendengar klarifikasi itu si kera pun langsung tanpa basa-basi mengambil pisang itu dan memisahkan pisang nan berwarna kuning kemerah-merahan dan nan berwarna hijau segar.
Dengan penuh semangat si kera memakan pisang hijau segar, sementara si kura-kura mengambil semua pisang rona kuning kemerah-merahan nan dibuang si kera dan dibawanya menjauh. Tampak dar kejauhan, si kura-kura memakan semua pisang matang itu. Namun, sebab pisang matang itu jumlahnya sangat banyak, si kura-kurapun tak dapat menghabiskannya dan tersisa dua buah. Kemudian si kura-kura pun mengantuk dan tertidur.
Sementara itu si kera masih asyik memakan semua pisang hijau segar itu sampai habis dan tanpa sisa. Setelah selesai, dia melihat si kura-kura sudah tidur dan dia melihat ada residu dua pisang rona kuning kemerah-merahan. Dia bertanya-tanya mengapa si kura-kura tak menghabiskannya dan mengapa si kura-kura memakan semua pisang nan katanya busuk itu dan hanya tersisa dua.
Akhirnya si kera pun mengambil dua pisang itu dan menciumnya, dia kaget mengapa baunya harum. Kemudian si kera segera mengupas dan memakan dua pisang itu, dia terkejut dan marah, ternyata pisang itu sangat nikmat. Si kera pun langsung membangunkan si kura-kura dengan kasar sambil memukul kaki si kura-kura nan saat itu sedang tertidur pulas.
Si kura-kura pun terbangun dan bertanya kepada si kera, mengapa si kera membangunkannya dengan kasar. Si kera pun berkata dengan kasar, bahwa si kura-kura telah membodohinya. Mendengar kalimat itu, si kura-kura pun tersenyum sambil berkata, bukan saya nan membodohimu tapi kamu saja nan bodoh dan ekstrimnya lagi setelah menyampaikan kalimat dingin itu, si kura-kura pun tertidur pulas lagi.
Begitulah perjalanan si kura-kura dan si kera nan selalu saja si kera berada pada pihak nan bodoh dan sial. Sementara si kura-kura berada pada posisi nan pintar dan beruntung. Sebenarnya kisah fabel Indonesia ini masih sangat panjang dan jika diceritakan sampai selesai, maka sangat jelas kemana arah dan tujuan pendidikan nan implisit dalam cerita itu.
Namun sayangnya, kali ini kami tak akan men dongeng . Itu hanyalah cuplikan cerita jenis fabel. Dengan mengikuti cuplikan cerita di atas niscaya anda sudah memahami apa dan bagaimana itu fabel itu.
Fabel tak Menggambarkan Sejarah dan Kisah Nyata
Dari sekian banyak fabel Indonesia , semua dapat dikatakan hanyalah sebagai hiburan buat anak-anak menjelang tidur dan bukan merupakan sejarah nan diambil dari kisah nyata. Fabel merupakan pendidikan yan disiatkan melalui metode hiburan agar lebih menarik dan mendapat perhatian anak-anak. Fabel juga dapat disebut sebagai dongeng, walaupun ada sebagian golongan nan tak setuju bahwa fabel itu sama dengan dongeng.
Bukan hanya orang-orang jaman dahulu, kita pun saat in dapat membuat cerita dengan jenis fabel buat keperlun pendidikan buat anak. Apapun itu, nan jelas kita harus bangga kepada nenek moyang kita nan begitu cerdas dan dapat menemukan metode pembelajaran buat anak-anak dengan cara menciptakan cerita jenis fabel.
Demikianlah artikel kami tentang pengertian dan tujuan fabel Indonesia. Semoga apa nan kami sajikan ini dapat membawa kegunaan bagi kita semua. Terimakasih atas kesediaan anda mengunjungi halaman ini, dan atas segala kalimat nan kurang berkenan dihati dan pikiran anda, kami mohon maaf nan sebesar-besarnya.