Satu Pot Berjuta Hidup
Biosfer dan makhluk hayati merupakan satu pelajaran nan cukup krusial nan harus diketahui oleh anak-anak. Pengetahuan ini akan membawa pencerahan pada diri mereka bahwa mereka tak sendirian di Bumi ini dan bahwa ada lingkungan nan harus diperhatikan. Kalau lingkungan loka mahluk hayati itu tak diperhatikan, maka nan akan mengalami kesusahan ialah manusia sendiri.
Ajaran-Ajaran Dasar
Anak-anak harus tahu bahwa biosfer itu ialah loka mahluk hayati menggantungkan hidupnya. Sedangkan mahluk hayati itu sendiri tak hanya ada manusia, tetapi ada hewan dan tumbuhan.
Mereka harus tahu bahwa sebagai manusia nan telah diciptakan dalam bentuk nan paling sempurna, bertanggungjawab terhadap lingkungan termasuk mahluk hayati di dalamnya.
Sejak dini, anak-anak diajarkan tentang hewan-hewan apa saja nan ada di sekitarnya. Hewan mana nan boleh dibunuh dan hewan mana nan tak boleh dibunuh. Tumbuhan mana nan boleh dimakan dan tumbuhan mana nan mengandung racun.
Manfaat pengetahaun ini akan sangat luas. Anak-anak menjadi sadar bahwa mereka tak dapat berpikir asal dirinya senang dan tak kekurangan apapun. Mereka harus diajak keluar rumah dan merasakan bahwa mereka memang tak sendirian di Bumi ini. Ada banyak mahluk hayati dengan berbagai bentuk dan kebutuhan.
Ketika misalnya anak-anak diajak buat menikmati estetika alam dan mereka ingin buang air kecil, mereka tak boleh melakukannya di genre air atau di lubang. Genre itu dimanfaatkan oleh banyak mahluk hayati sehingga harus dijaga kebersihan dan kesuciannya.
Mereka tak boleh buang air kecil di lubang demi menghargai pemilik lubang. Lubang-lubang itu dapat saja dihuni oleh hewan kecil nan niscaya akan menderita kalau terhanyut oleh air seni.
Mereka juga tak boleh mengganggu tanaman sebab ketika tanaman tersakiti, tanaman itu dapat mati. Rasa sayang dan peduli tak dapat hanya ditumbuhkan dengan memberikan tontonan tentang biosfer dan berbagai jenis mahluk hayati di dalamnya.
Anak-anak harus diajak merasakan langsung bagaimana mengenal makhluk hayati lain. Tidak mudah melakukan ini sebab kesibukan nan padat. Namun, setiap orang dewasa atau orangtua harus ingat bahwa anak-anak ialah generasi penerus.
Jika mereka tak memiliki pengetahuan nan luas, mereka akan menjadi generasi nan lemah. Orang nan tak berilmu itu akan sangat mudah diintimidasi. Hanya dengan diberi nasi bungkus, mereka dapat saja tunduk pada penguasa nan zalim.
Berbeda kalau anak-anak ini mempunyai ilmu nan luas dan banyak mengalami berbagai hal nan berkaitan dengan kehidupan. Mereka akan menjadi generasi berkarakter nan pada suatu saat akan mampu menjadi pemimpin nan peduli.
Pemimpin nan tak bermimpi membuat dirinya menjadi lebih enak atau hayati lebih mewah. Mereka akan tumbuh menjadi pemimpin nan berbahagia ketika melihat rakyatnya bahagia.
Mereka juga akan bersedih ketika melihat rakyatnya bersedih. Begitu luas imbas pelajaran tentang lingkungan ini. Siapa lagi nan akan menjaga lingkungan kalau bukan semua orang termasuk anak-anak. Untuk itulah, orangtua diharapkan juga mulai mempunyai pengetahuan nan luas nan berkenaan dengan biosfer dan kehidupan di dalamnya.
Mulai Dari Lingkungan Terdekat
Pelajaran nan paling mudah buat diberikan kepada anak mengenai biosfer ialah dengan mengajaknya berkebun atau menanam sesuatu. Tidak perlu tanah nan luas. Cukup dengan cangkang telur dan kacang hijau. Gunakan cangkang telur buat menanam kecambah.
Beri cangkang itu kapas basah, lalu letakkan satu buah cangkang dengan kapas basah di loka nan terkena sinar matahari dan satu cangkang nan diletakkan di loka nan gelap tanpa cahaya.
Setiap hari, anak-anak diminta buat memperhatikan apa nan terjadi. Biarkan mereka mengekspresikan apa nan mereka lihat. Ketika pada cangkang nan terkena sinar matahari, kecambah tumbuh dengan baik, mereka akan takjub.
Saat melihat cangkang nan tidak terkena sinar matahari mereka akan memberikan aktualisasi diri nan berbeda, inilah saatnya menerangkan kegunaan sinar matahari.
Pada cangkang itu ada kapas basah. Bagaimana kalau menyediakan dua cangkang lagi dengan kapas kering dan biji kacang hijau. Letakkan satu di loka dengan cahaya matahari cukup dan satunya di loka dengan tiada sinar mentari.
Anak-anak akan takjub bahkan heran mengapa kacang hijau dikedua cangkang tanpa kapas basah tak dapat tumbuh. Orangtua dapat menerangkan fungsi air buat kehidupan. Kalau matahari ada tetapi air tak ada, mahluk hayati tak dapat hidup.
Dari percobaan nan sangat sederhana ini, anak-anak akan terlihat terheran-heran dan mereka dapat mengerti bahwa buat satu kehidupan itu, ada banyak faktor nan saling menunjang. Tanpa adanya kelengkapan faktor itu, maka kehidupan tak dapat berlangsung dengan baik.
Cukup mudah bukan buat mengajarkan apa itu biosfer dan bagaimana hubungannya dengan mahluk hidup. Sangat mudah dan tak harus menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan uang.
Ilmu itu sebenarnya sangat mudah didapatkan. Seluruh alam ini ialah gudang ilmu. Yang diperlukan ialah keinginan dan kemauan serta komitmen buat menggali ilmu nan telah ada itu dengan hati nan lapang.
Satu Pot Berjuta Hidup
Saat anak telah sedikit paham tentang kaitan antara biosfer dan kehidupan mahluk di dalamnya, ajaklah anak bereksperimen lagi. Ajaklah anak-anak buat membuat pupuk kompos. Waktu nan dibutuhkan buat membuat kompos ini memang cukup lama hingga dua bulan.
Tetapi selama kurun waktu itu, anak-anak diajak buat memperhatikan bau dan tekstur bahan kompos. Bau itu berasal dari mana dan mengapa dedaunan nan dimasukan ke dalam wadah pembuatan kompos dapat berubah.
Selanjutnya mulai berbicara tentang mikroorganisme nan ada di dalam satu wadah itu. Gunakan mikroskop dan peralatan eksperimen lainnya. Bila perlu buatlah album foto nan berkaitan dengan kehidupan dalam satu wadah pembuatan kompos. Betapa anak-anak akan memahami bahwa hanya dalam satu wadah nan kecil itu, ada banyak kehidupan.
Selain wadah kompos sebagai pembelajaran, lanjutkan dengan menanam sesuatu dari hasil kompos itu. Mengapa kompos dapat membuat tanaman tumbuh lebih bagus. Hal ini perlu diteliti.
Lalu lihatlah cacing-cacing tanah nan membuat tanah menjadi subur. Perhatikanlah apa nan terjadi dengan cacing-cacing itu ketika ada ayam nan memakannya. Kotoran ayam nan tercecer pun ternyata dapat menjadi pupuk.
Kaitan-kaitan kehidupan ini akan membuat anak memahami bahwa ada siklus nan latif nan membuat hayati ini pun menjadi lebih indah. Mereka akan memiliki kecerdasan nan berhubungan dengan alam. Mereka akan mencintai alam dan lingkungannya. Mereka akan tahu bahwa di satu pohon itu ada banyak sekali kehidupan.
Tidak hanya pohon itu sendiri tetapi ada hewan-hewan nan bergantung pada pohon itu. Manusia pun membutuhkan pohon sebagai sumber oksigen nan bersih. Ketika tak ada pohon, temperatur di sekitarnya akan cukup panas.
Sebaliknya saat banyak pohon, suhu di lingkungan itu dapat turun dan kesejukan itu akan membuat manusia hayati dengan lebih nyaman. Inilah Indahnya belajar dari apa nan dirasakan di dekat kehidupan.