Perlu Orangtua Ketahui
Untuk membentuk generasi terbaik, kebutuhan anak usia dini harus terpenuhi. Anak usia dini ialah anak dengan usia 0-6 tahun, dan beberapa pakar mengatakan bahwa batasan anak usia dini ialah sejak anak dalam kandungan sampai usia 7 atau 8 tahun.
Suatu ketika seorang anak bertanya pada ibunya, " ummi, kenapa anak kecil perlu bermain ?"
Si ibu tersenyum dan berpikir keras buat menjawab pertanyaan si professor kecilnya (begitu si ibu biasa memamnggilnya).
Ibunya menjawab ," bermain sangat krusial buat anak-anak, sebab dengan bermain seorang anak dapat belajar banyak hal"
" memang belajar apa saja? " tidak sabar si profesor kecil bertanya.
"Belajar tentang bagaimana berteman, bagaimana merasakan kalah dan menang, bagaimana menjadi anak cerdas, bagaimana menjadi anak soleh." jelas ibunya.
Ya dengan bermain, banyak hal nan dapat dicapai pada anak usia dini, jangan pernah menganggap bermain ialah hal nan tak penting.
Bermain hanya sebagian kecil dari kebutuhan anak usia dini. Ada tiga kebutuhan fundamental bagi seorang anak pada usia dininya, yaitu :
1. Nutrisi
a. nutrisi saat hamil
Sejak seorang ibu mengetahui dirinya hamil, dia harus memotivasi dirinya buat memberikan gizi terbaik pada janinnya. Dengan makan makanan bergizi tinggi dan menghindari hal-hal nan bisa merugikan perkembangan janinnya.
b. ASI ekslusif di awal kehidupan bayi
Pemberian ASI ekslusif ialah tonggak pertama buat membentuk generasi nan sehat dan cerdas. Sangat disarankan buat tak memberikan makanan atau minuman selain ASI (termasuk susu formula), sebab bayi hanya mebutuhkan ASI di masa 6 bulan pertama kehidupannya
c. MPASI nan tepat
Pengenalan makanan semi padat pertama pada anak dapat dimulai setelah anak berusia 6 bulan. Sebaiknya mulai dikenalkan makanan nan mengandung karbohidrat nan dihaluskan dan dicampur dengan ASI.
d. Pemberian gizi nan seimbang pada anak usia batita dan balita
Pada masa batita dan balita, seorang anak sudah makan makanan keluarga nan dikenalkan sejak usia 1 tahun. Gizi seimbang harus sangat diperhatikan dan hindarkan pemakaian penyedap rasa.
2. Stimulasi
Stimulasi sangat krusial buat tumbuh bunga anak. Stimulasi dapat dimulai sejak anak dalam kandungan dengan memperdengarkan hal-hal nan positif ke anak seperti membaca alquran, membacakan buku, menceritakan kejadian sehari-hari pada janin.
Menginjak kelahirannya permainan secara fisik bisa menstimulasi bayi, baik menstimulasi pendengaran dengan mengajaknya membaca buku, bernyanyi, bunyi-bunyian. Menstimulasi penglihatan dengan memperlihatkan warna-warna cerah.
Termasuk bermain, bermain ialah hak anak buat lebih meningkatkan kecerdasannya.
3. Kasih Sayang
Kasih sayang ialah hal absolut nan harus diberikan pada anak. Otak anak memiliki 100 milyar sel !!! luar biasa, dengan afeksi dan stimulasi nan tepat sel-sel tersebut bersambungan. Sebuah studi menyebutkan, saat kita mengelus kepala anak dengan kasih sayang, hal tersebut membuat 10 juta sambungan di otaknya/Luar biasa. Mari limpahi anak-anak kita dengan dengan afeksi bukan kemanjaan.
Pola Asuh Terhadap Anak
Selain itu, terdapat pula faktor di mana disparitas tersebut ditimbulkan sebab pola asuh orang tua pada waktu mereka masih balita. Contohnya: orang tua nan sewaktu kecilnya dididik dengan keras maka ia akan mendidik anaknya dengan keras pula. Orang tua nan sewaktu kecilnya dididik dengan manja maka ia akan mendidik anaknya dengan manja pula.
Namun, ada pula orang tua nan mendidik anak dengan cara nan berbeda dengan apa nan orang tua peroleh pada waktu kecilnya. Biasanya diakibatkan sebab adanya trauma, kecewa dan tak setuju atas apa nan dilakukan oleh orang tuanya, nan kemudian tak ingin anaknya mengalami nasib nan sama.
Kepribadian orang tua akan mempengaruhi psikologis balita. Orang tualah nan menentukan pola hubungan orang tua dan anak, bahkan anak dan kawan-kawannya, anak dan lingkungannya. Perlu diingat bahwa anak memiliki sifat dan karakter nan berbeda dengan anak nan lain.
Oleh sebab itu, orang tua harus menyesuaikan pola asuh nan seperti apa nan harus diterapkan kepada anak. Membangun dan menciptakan suasana nan damai dan kondusif ialah hal nan baik buat membangun emosi, kecerdasan dan psikologis anak.
Perbedaan pola asuh antara satu kebudayaan dengan budaya nan lain akan menyebabkan disparitas karakter dari anak-anak. Lihat saja bagaimana karakter bangsa Jepang nan tak kenal lelah dan selalu bekerja keras, dibandingkan dengan karakter para pemimpin kita sekarang nan mengutamakan kehidupan nan serba enak tanpa melihat kerja keras rakyat kecil. Walaupun itu dicapai dengan cara nan menyimpang.
Mengasuh anak pada bidang keyakinan ialah suatu hal nan harus didahulukan oleh semua orang tua. Karena dengan pondasi keyakinan atau agama nan kuat akan sangat membantu anak-anak dalam membentuk kepribadian mereka. Seorang anak nan tak mengenal halal dan haram akan senantiasa kebingungan dalam memenuhi keinginannya, sehingga berdampak negatif pada masa remaja dan dewasanya.
Kenalkanlah pada balita sejak dini tentang apa-apa nan dianjurkan dalam agama, dan apa saja nan dilarang dan dijauhi oleh keyakinan agamanya. Dengan pembiasaan ini maka anak akan terbiasa buat mencari apa nan dihalalkan oleh agamanya, dan menjauhi embargo dalam agamanya.
Memang kehidupan nan serba bebas saat ini membuat was-was para orang tua tentang balita mereka di masa dewasanya. Melonjaknya taraf kenakalan anak dan remaja akhir-akhir ini merupakan alarm bagi orang tua. Agar bisa lebih serius dalam membina dan mengasuh mereka di kehidupan keluarga.
Perlu Orangtua Ketahui
Ada setidaknya tiga hal nan harus diketahui oleh orang tua. Ketiga hal tersebut ialah jangan membentak anak, jangan memukul anak, dan jangan mendikte anak. Sebagai orang tua kita harus memperhatikan dan menjaga sahih jangan sampai ketiga hal ini nan kita berikan pada anak, sebab bukan itu kebutuhan anak usia dini.
Tantangan serius lainnya ialah anak-anak sekarang tumbuh bersama global online . Seorang anak berusia 4 tahun sebut saja namanya Maula Mazin —juara gambar komik pre-school di Bandung sudah dapat mengoperasikan laptop dan mengarahkan pointer ( cursor ) melalui touchpad untuk membuka folder dan ia tahun persis nama file -nya. Padahal, ia belum dapat membaca. Sebaiknya, orangtua tak gaptek dan mau belajar.
Lalu, bagaimanakah cara merancang masa depan si buah hati? Sebagian orangtua menyiapkan biaya pendidikan terbaik buat anak. Orangtua kadang malah mengekang anak dengan terus-terusan menyuruhnya belajar. Ingat, global anak ialah global permainan dan imajinasi. Bebaskan mereka dan berilah kepercayaan agar suatu saat anak tumbuh menjadi pribadi nan berkualitas.
Untuk itu orang tua haruslah mulai sejak dini merancang pendidikan buat anak mereka. Pada anak usia dini, mereka hanya mengenal kata bermain. Untuk itu orang tua haruslah memiliki kepandaian dan taraf kreatifitas nan tinggi buat meramu materi pelajaran nan hendak diberikan kepada anak mereka.
Mereka haruslah menemukan teknik eksklusif dalam hal ini. Dengan teknik eksklusif ini, maka anak tak akan terasa bahwa mereka sedang belajar. Mereka tetap merasa bahwa mereka dalam keadaan bermain bukan belajar.
Di masa usia anak nol tahun pun sudah bisa diberikan banyak hal buat pelajaran mereka. Dalam Islam, hal pertama nan harus ditanamkan sejak dini ialah masalah aqidah. Anak haruslah dibentuk buat memiliki aqidah atau kepercayaan nan kuat dan kokoh mengenai siapa pencipta mereka, Rasul, malaikat serta surga dan neraka.
Orang tua harus benar-benar memberikan perhatian nan cukup besar terhadap hal ini sehingga memang nantinya anak akan memiliki aqidah nan kuat dan kokoh. Dengan aqidah nan kuat dan kokoh ini, akan menjadi landasan bagi mereka buat menerima segala anggaran nan ada di dalam Islam. Dengan aqidah nan kokoh ini juga akan membuat mereka mau melaksanakan segala anggaran tersebut tanpa harus mempertanyakan atau menimbang-nimbang segala perkara nan ada di dalamnya.
Konsultasi anak akan menjadi sangatlah penting. Hal ini dilakukan agar orang tua mendapatkan citra nan jelas tentang apa nan sebaiknya mereka lakukan dan apa nan tak boleh mereka lakukan.
Tentulah, setiap orang tua sudah memiliki citra tentang pola pendidikan nan akan mereka terapkan kepada anak-anak mereka. Semua ini dilandaskan pada pengetahuan dan pemahaman nan dimiliki oleh setiap orang tua.
Itulah beberapa hal krusial terkait memenuhi kebutuhan anak usia dini. Konduite anak ketika dewasa sangat ditentukan dari terpenuhi kebutuhannya atau tidak. Tentu saja di sini kebutuhan nan membantu tumbuh bunga anak menjadi anak nan berperilaku baik dan mandiri.