Perkembangan Bayi nan Perlu Diketahui
:
Bersyukurlah bagi Anda nan sudah mempunyai anak , sehingga bisa mencurahkan segala afeksi Anda pada anak. Ketika mempunyai anak, setiap keluarga tentunya juga sangat suka mengikuti tumbuh bunga anak umur tahun balita. Pada masa inilah, anak terlihat sangat lucu dan memiliki perkembangan nan cepat.
Anak ialah salah satu hal nan menjadi kebanggaan bagi keluarga, khususnya keluarga nan baru menikah. Sebab tanpa kehadiran seorang anak, maka keluarga akan sepi. Tapi, tak menutup kemungkinan bahwa masih ada sebagian orang nan memang belum beruntung dan tak bisa mempunyai anak.
Momen anak umur tahun balita sangat sayang buat dilupakan oleh orangtua. Apalagi, buat bayi nan baru dilahirkan biasanya lebih mendominasi buat bergerak secara refleks, kemudian gerakan sistem refleks ini akan berkurang ketika bayi sudah menginjak usia dua bulan.
Selain itu, kemampuan kognitif dan daya tangkap sosial bayi juga akan berkembang dengan lebih cepat. Bayi memiliki keunikan tersendiri saat balita, sebab perkembangannya nan cukup pesat. Oleh sebab itu, wajar bagi orang tua buat selalu memantau dan mencari tahu tentang pertumbuhan anaknya.
Pertumbahan balita tak bisa disangka, terkadang ada bayi nan lebih cepat berjalan atau kadang lebih cepat berbicara dari sasaran usia pada umumnya. Banyak keluarga nan selalu menanti momen bayi nan baru dapat berjalan atau baru dapat duduk, karena di usia tersebut bayi sudah mulai bisa diajak bercanda dan mengenal beberapa orang terdekatnya.
Perkembangan Bayi nan Perlu Diketahui
Karena perkembangan anak sangat cepat, Anda perlu menyimak beberapa tahapan krusial nan akan dialami oleh semua anak atau bayi Anda ketika sudah menginjak usia dua bulan.
1. Tengkurap
Bayi akan mulai tengkurap kira-kira menginjak usai 3—4 bulan. Bayi mulai melakukan gerakan ini sebab sudah mampu menumpu beban pada perutnya dan dapat bertahan di posisi tersebut selama beberapa saat.
Sebelum dapat tengkurap, anak atau bayi biasanya akan melakukan gerakan pendahuluan dengan miring ke kiri dan ke kanan, bahkan belajar berguling di usia 1,5—2 bulan. Selain bisa berposisi miring, pada termin ini bayi mulai bebas menggerak-gerakan kaki dan tangan dan diimbangi dengan kemampuannya menggerakkan kepala.
2. Mengangkat kepala
Pada umumnya, bayi nan berusia 4 bulan sudah dapat mengangkat kepala dalam posisi tengkurap. Pada termin ini, bayi juga mulai berlatih buat melihat secara baik sebab itu biasanya bayi akan menengadahkan kepala buat mendeteksi keberadaan Anda ketika mendengar suara.
3. Mengeluarkan suara memekik
Bayi akan mengalami sebuah kegembiraan tersendiri ketika barang nan dipegangnya bisa diraih. Biasanya, bayi akan menggunakan suara dengan nada tinggi dan memekik gembira. Hal ini dilakukan sebagai respon atas emosi nan sedang terjadi saat itu.
Menginjak usia 4—5 bulan, bayi juga akan memperjelas suara-suara nan dikeluarkannya. Hal ini merupakan ungkapan perasaan si kecil dan cara dia berkomunikasi dengan banyak orang. Kebanyakan bayi niscaya akan menikmati masa berceloteh ini, meskipun hanya mampu mengungkapkan suara seperti aahh, aaaiiii, atau uuuhhh
4. Mulai dapat memegang benda
Kedua tangan bayi mulai mampu memegang benda saat usia 7—8 bulan. Di usia sekitar 4—5 bulan bayi juga berlatih menggerakan lengan dan tangannya buat meraih benda-benda di sekitarnya.
Seiring berjalannya anak umur tahun balita, maka kemampuan bayi akan bertambah dengan mulai menggenggam dan memindahkan barang. Biasanya, anak akan menggunakan satu tangan dulu buat bereksporasi, sedangkan tangan lain buat memegang benda.
5. Duduk
Orangtua akan merasa sangat bahagia jika dapat melihat anaknya bisa duduk sendiri. Biasanya, anak atau balita mulai dapat duduk di usia 7—8 bulan. Jika otot bagian punggung dan leher sudah kuat buat menyangga tubuh bayi, maka secara otomatis bayi akan belajar duduk setelah sebelumnya belajar mengangkat kepala terlebih dulu.
Setelah bayi mampu buat duduk sendiri, bayi juga akan belajar buat bangun sendiri dengan donasi kedua tangannya. Sejak usia 6 bulan, bayi sudah belajar buat mengandalkan kedua tangannya buat duduk.
6. Merangkak
Bayi mulai buat mempelajari hal-hal baru nan menarik dengan cara merangkak. Bayi akan belajar merangkak jika ekuilibrium tangan dan lututnya kuat sehingga akan mampu mendorong tubuh dan lututnya. Melalui merangkak ini, otot-otot bayi akan kuat dan sangat membantu ketika proses belajar berjalan nanti.
Usia bayi nan belajar merangkak biasanya ialah pada usia 7—8 bulan. Kemudian di usia 9—10 bulan, bayi juga akan mendapatkan kepandaian baru dengan merangkak mundur buat ancang-ancang duduk. Selain itu, balita usia ini akan menguasai teknik lebih maju atau cross crawling nan berarti gerakan merangkak dengan menggunakan satu tangan dan satu kaki nan berlawanan.
7. Mulai makan sendiri
Anak atau bayi biasanya mulai makan sendiri ketika menginjak usia 6 bulan . Termin ini bayi sudah dapat menggunakan jari-jari dan matanya nan saling berkoordinasi. Bayi usia ini juga sudah dapat meraih benda nan jaraknya sekitar 25 cm dengan dua tangannya lalu dipindahkan ke loka lain.
Selain itu, bayi juga bahagia memasukkan sesuatu ke dalam mulut dan bisa memegang dengan ibu jari, serta jari telunjuk buat mengambil makanan. Gigi pada bayi juga mulai tumbuh di usia 6 bulan. Oleh sebab itu, kadang anak-anak usia ini biasanya mulai menggigit-gigit barang.
Makanan pendamping ASI sebaiknya juga diberikan pada anak saat usia ini sebab menginjak usia 8—9 bulan kedua tangan semakin terampil menggenggam suatu benda, sehingga mampu memegang sendok sendiri meskipun kadang terlihat tak terampil ketika memasukkan ke dalam mulut. Selain itu, sebaiknya orangtua membiarkan hal ini agar anak bisa berekspresi sendiri.
8. Mengenal keluarga
Sebenarnya, bayi sudah mulai mendeteksi atau mengenali keluarganya di usia 6 bulan. Ia sudah mulai dapat melihat, mendengar, dan mengingat orang nan dikenalnya. Selain itu, bayi juga sudah mulai mengamati paras orang nan dikenalnya dengan saksama. Anak umur tahun balita ini mulai berkenalan dan akrab dengan orang-orang di sekitarnya.
Pada usia 8 bulan bayi juga mulai merasa takut dan asing dengan orang-orang nan belum dia kenal, tak mengherankan jika berjumpa dengan orang nan bukan keluarganya, biasanya bayi tersebut menangis. Fase ini terjadi pada bayi nan usianya sekitar 9—12 bulan.
9. Berjalan
Pada usia 8—9 bulan bayi mulai mengangkat tubuhnya sendiri. Langkah awal ini ialah sebuah sikap buat menjadi anak nan mandiri. Anak atau bayi nan belajar berjalan akan menumpukkan kedua tangannya pada benda-benda di sekelingnya seperti meja, kursi, atau perabot apa saja nan sekiranya kuat menahan beban tubuh si kecil.
Setelah itu, si kecil akan merambat dan bergeser dengan menggunakan kedua tangannya ke samping nan diikuti dengan mobilitas kaki. Apalagi, jika bayi dipegangi kedua tangannya, maka ia akan belajar menapakkan kakinya dan berjalan, maka makin lama otot anak akan kuat sehingga bayi akan semakin bersemangat buat mencoba kemampuan berjalannya.
Saat bayi atau anak berusia 11 bulan biasanya sudah mampu berdiri sendiri. Lalu, ketika bayi menginjak usia 12 bulan , bayi sudah dapat menjaga ekuilibrium tubuhnya dan mampu melangkah sedikit demi sedikit.
10. Kemampuan bicara
Anak-anak mulai lancar bicara pada usia sekitar 2 tahun . Namun, sebelumnya anak-anak sudah mampu mendeteksi bahasa dari orang-orang di sekitarnya dengan cara melihat orang dewasa nan sedang berkomunikasi. Anak umur tahun ini biasanya menggunakan lidah, langit-langit, mulut, dan gigi geliginya buat mengeluarkan suara.
Beberapa waktu kemudian, bayi bisa mengucapkan kata mama, papa, susu, bubu, dan sebagainya. Saat itulah, bayi mulai mengutip kata-kata nan didengar di sekitarnya.
Bahkan, bayi nan berusia kira-kira 18—20 bulan akan mempelajari sepuluh kata dalam sehari dan anak juga akan belajar buat membentuk kalimat. Selain itu, anak juga sudah bisa memberi citra buat hal-hal nan dia rasa, dengar, pikir, dan diinginkan dalam satu rangkaian kalimat.
Demikianlah klarifikasi mengenai perkembangan anak, semoga artikel ini bisa bermanfaat.