Tips Memilih Mainan Anak
Memilih dan membeli mainan buat si kecil tentu sudah sering Anda lakukan. Entah itu di toko, harta benda atau supermarket. Harganya bervariasi. Tapi jika Anda menginginkan mainan dengan kualitas sama namun harga lebih murah, carilah di gudang belanja mainan .
Melalui bermain akan didapatkan banyak kegunaan bagi anak-anak, saat bermain mereka belajar tentang sesuatu. Berimajinasi dengan mainan nan dipegang dan dimainkannya. Aktivitas tersebut bisa meningkatkan kecerdasan sekaligus daya kreatifitas dari seorang anak. Sebab itu jangan memarahi anak kecil nan mereka lagi asyik bermain, cukup peringatkan mereka buat mengatur waktu bermainnya. Ada waktu buat bermain dan ada waktu buat belajar, istirahat serta makan dan sebagainya.
Hati orang tua sangat berbahagia bila melihat si kecil tersenyum. Kala bergerak lincah dan lucu dengan membawa mainannya ke sana ke mari. Mainan tak harus mahal agar sang anak menyukainya, tentu ini membutuhkan kecerdikan dari sang ayah dan bunda dalam mengarahkan kesukaan anaknya.
Era nan serba canggih menghadirkan banyak sekali jenis mainan buat anak-anak. Mulai dari permainan nan membutuhkan mobilitas tanggan saja, hingga permainan nan bersifat visual ataupun online di internet. Tentu masing-masing permainan tersebut mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing. Anak kecil nan baru bisa merangkak ataupun berjalan sebaiknya jangan dikenalkan terlebih dahulu dengan hiburan atau mainan elektronik.
Motorik anak akan sporadis terlatih bilamana anak sering duduk di depan televisi atau monitor komputer. Latihlah motorik anak dengan berbagai permainan nan sederhana, bahkan bila perlu mencontoh mainan tradisional nan pernah dimiliki oleh orang tuanya dahulu. Dengan begitu si kecil tumbuh bunga sinkron dengan tahapan perkembangannya secara normal. Sayang memang ketika melihat banyak anak perkotaan nan telah akrab dengan global game online sejak dini, hal tersebut tentu membuka Norma nan tak baik pada diri mereka.
Pasar Pagi Asemka : Gudang Belanja Mainan
Pasar Pagi dan Pasar Asemka di Jakarta Barat terkenal sebagai gudang belanja mainan. Harganya murah sebab di sini barang didatangkan langsung dari daerah atau negara produsen produk mainan. Bahkan para importir mainan, menjajakan barangnya di sini. Tak heran, kedua loka ini ramai didatangi para pembeli termasuk pedagang mainan dari daerah.
Lokasi Pasar Pagi dan Asemka juga mudah dijangkau. Letaknya tak jauh dari stasiun Kota. Jika menggunakan busway , Anda bisa menjangkau daerah ini dengan turun di halte kota.
Dari kedua loka tersebut, Anda cukup berjalan kaki menuju lokasi. Jika ingin merasakan sensasi baru, cobalah menggunakan ojek sepeda. Kalau Anda belum terbiasa dibonceng dengan sepeda pancal, dijamin ojek sepeda memberi pengalaman baru.
Kedua loka ini terletak berdekatan. Jenis barang nan dijual sebenarnya hampir sama. Perhiasan imitasi, mainan anak, asesoris, souvenir, stationery , dan lain-lain.
Memilih Mainan Anak
Sebelum Anda melangkah ke Pasar Pagi Asemka belanja mainan, ada baiknya Anda mengetahui seluk beluk hal tentang mainan. Secara generik mainan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu mainan nan sifatnya abadi maupun mainan musiman.
Mainan abadi ialah mainan nan tak mengikuti trend. Setiap anak dari berbagai generasi berbeda, dipastikan pernah menemukan mainan jenis ini. Contohnya bola, lego, permainan bongkar pasang, dan lain-lain.
Mainan musiman ialah permainan sebab adanya trend tertentu. Misalnya mainan bergambar tokoh kartun nan sedang ngetrend, dan lain-lain.
Pada dasarnya semua mainan bernilai positif. Masing-masing mainan memiliki fungsi dan manfaat tersendiri. Ada mainan nan sifatnya merangsang kreatifitas anak, misalnya jenis play dooh . Ada pula nan merangsang khayalan anak misalnya jenis boneka, robot, mobil-mobilan.
Tips Memilih Mainan Anak
Tips berikut bisa membantu Anda memilih jenis mainan nan sinkron buat buah hati.
1. Sesuaikan dengan kebutuhan anak
Misalnya bayi usia 1 tahun sebetulnya terlalu membutuhkan mainan berupa boneka. Mainan jenis ini biasanya hanya berfungsi sebagai pajangan. Untuk usia ini, Anda sebaiknya memilih mainan nan merangsang indranya. Misalnya permainan nan mengeluarkan bunyi jika ditekan.
Berbeda dengan kebutuhan mainan dari anak-anak nan telah berusia 2 tahunan ke atas. Umumnya mereka menyukai permainan nan tak sesederhana mainannya terdahulu. Di umur ini anak sudah bisa dikenalkan mainan nan memerlukan dominasi motorik nan lebih.
Sepeda salah satu contohnya, anak bisa mulai berlatih menaiki sepeda dengan roda tiga. Dengan latihan naik sepeda maka anak bisa mengembangkan motoriknya lebih jauh. Karena bersepeda melatih keahlian menggunakan seluruh anggota tubuh, mulai dari kaki hingga tangan. Serta pengusaan kontrol terhadap kemudi sepeda.
2. Tidak mudah hancur
Pastikan mainan tak memiliki bagian-bagian kecil nan mudah lepas. Misalnya boneka, perhatikan apakah mata boneka telah terpasang kuat. Dikhawatirkan sebab sifat anak nan suka bereksplorasi dapat saja memasukkan bagian terlepas itu ke dalam mulutnya.
Sebelum memutuskan membeli mainan, orang tua perlu buat mengecek ulang bahan pembuat dari mainan tersebut. Bahan nan mudah hancur bisa membahayakan anak usia di bawah 2 tahun. Sebab di umur tersebut anak sangat menyukai buat memasukkan barang atau mainan ke dalam mulut mereka. Bila nan masuk bukannya makanan maka pencernaan mereka akan terganggu, dan bisa-bisa anak sakit setelah bermainan.
3. Bebas dari zat berbahaya
Pastikan mainan terbebas dari zat berbahaya misalnya cat nan digunakan harus bebas toxic. Untuk mainan dari plastik, pastikan plastik nan digunakan aman.
4. Tidak melukai tangan
Mainan dari kayu, selain Anda harus memastikan catnya, pastikan pula tak ada bagian mainan nan mudah retak dan menjadi serpihan kayu. Pastikan pula tak ada paku atau tonjolan kayu nan dapat melukai.
5. Fungsi mainan
Jika dana terbatas, pilih mainan nan dapat berfungsi ganda. Mainan nan berfungsi edukatif sekaligus menghibur. Bermain tak boleh lepas dari unsur belajar pada seorang anak, ini ditujukan agar anak senantiasa mengisi waktu mereka dengan sesuatu nan bermanfaat.
Seorang anak nan telah tumbuh di atas tiga tahunan bisa beranjak ke permainan nan membutuhkan orang lain. Sebut saja permainan petak umpet, gobak sodor, loncatan dan sebagainya. Permainan tersebut akan menumbuhkan rasa saling membutuhkan antara anak-anak. Tentu saja bila anak-anak belum mengerti tentang ini, maka tugas dari orang tua buat memahamkan mereka.
Sayang memang permainan tradisional seperti di atas telah terkikis dari global bermain anak zaman sekarang. Padahal seharusnya bermain itu sebagai ajang taaruf dan pintu pembuka bagi anak memasuki sebuah komunitas atau lingkungan tertentu. Beruntunglah bagi anak-anak nan sekolah di forum nan menekankan kembali pentingnya bermain permainan tradisional, seorang guru harus mampu menghidupkan acara bermain anak menjadi sebuah aktivitas nan lebih bermanfaat bagi hayati mereka.
Hal nan tidak kalah pentingnya ialah selalu dampingi anak ketika bermain. Jangan membiarkan anak bermain sendirian tanpa pengawasan. Hal ini buat mengantisipasi kemungkinan nan tak diinginkan. Seperti anak tersedak mainan atau terluka sebab tertusuk mainan.