Contoh Data Keuangan Suatu Perusahaan
Laporan keuangan merupakan sebuah catatan terhadap informasi keuangan dari sebuah perusahaan pada suatu periode akuntansi. Laporan keuangan ini bermanfaat buat mengetahui dan mendapat citra mengenai kinerja dari perusahaan tersebut. Dalam laporan keuangan ini terjadi proses pelaporan keuangan. Untuk membuatnya biasanya kita membutuhkan data laporan keuangan perusahaan. Data Laporan Keuangan perusahaan biasanya berbentuk informasi tertulis nan digunakan buat membuat laporan keuangan.
Data Penting
Data tentang status keuangan perusahaan tak hanya diketahui oleh pihak dalam perusahaan. Kalau sudah menjadi perusahaan nan sahamnya dimiliki oleh banyak orang, maka data keuangan ini harus dilaporkan secara terbuka. Hal ini sebagai pertimbangan para pemegang saham. Walaupun ada saja perusahaan nan memanipulasi data keuangannya, perusahaan nan baik, akan selalu berlaku jujur.
Semua data perolehan buat laporan keuangan perusahaan ini nantinya akan dimasukan dalam Laporan keuangan nan lengkap, yaitu :
Xaa aLaporan keuntungan rugi merupakan citra atau informasi mengenai banyaknya pendapatan nan diperoleh oleh suatu perusahaan beserta banyak biaya nan dikelauarkan oleh perusahaan tersebut dalam waktu-waktu tertentu.
Biasanya, di BEI laporan keuangan dari tiap perusahaan akan diberikan setiap 3 bulan sekali. Dengan adanya laporan keuntungan rugi ini, kita bisa mengetahui berapa banyak marjin keuntungan higienis dari perusahaan tersebut, beserta konsistensi pertumbuhan laba, dan efisiensi biaya nan dikeluarkan.
Neraca , ialah bentuk laporan keuangan, di mana kita akan mendapat informasi mengenai jumlah asset dari perusahaan, berapa banyak utang nan belum terbayar dan berapa banyak kekayaan higienis atau laba dari perusahaan tersebut. Umumnya, laba dari perusahaan ini akan bisa kita peroleh dengan melakukan pengurangan aset dengan kewajiban, salah satunya ialah utang.
Perbedaan dari neraca dengan laporan keuntungan rugi adalah, di mana laporan keuntungan rugi akan memberikan informasi buat periode-periode tertentu, misalnya tiap 3 bulan atau tiap satu tahun. Untuk neraca sendiri, akan menggambarkan kondisis dari perusahaan pada saat laporan diterbitkan, misalnya pada akhir tahun atau akhir kuartal.
Laporan perubahan ekuitas merupakan salah satu dari unsur laporan keuangan dengan memaparkan informasi mengenai penurunan atau kenaikan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, nan terdiri dari ekuitas awal, ekuitas akhir, koreksi dan surplus/defisit-LO.
Laporan arus kas merupakan laporan perubahan posisi keuangan buat memaparkan dan menyuguhkan informasi mengenai perolehan serta penggunaan uang dari kas dari perusahaan, misalnya seperti hasil penjualan, pembayaran ke supplier, belanja kapital (capital expenditure), pembayaran dividen, dan lain-lain.
Catatan dan laporan lain nan mencakup materi klarifikasi sebagai bagian integral dari laporan keuangan. Aset, kewajiban, dan ekuitas secara langsung menjadi unsur nan terkait dengan pengukuran posisi keuangan. Berbeda dengan penghasilan dan beban nan menjadi unsur nan memiliki kaitan dengan dengan pengukuran kinereja dalam laporan keuntungan rugi.
Biasanya laporan posisi keuangan menjadi cermin dari berbagai unsure laporan keuntungan rugi serta perubahan dalam berbagai unsur neraca. Di mana pekaia dari laporan keuangan ini ialah Investor, Karyawan, Pemberi Pinjaman, Pemasok dan Kreditor usaha lainnya, Pelanggan, Pemerintah, dan Masyarakat.
Tujuan Laporan Keuangan Perusahaan
Berdasarkan Baku Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia, laporan keuangan memiliki tujuan buat menyediakan berbagai informasi mengenai kinerja, posisi keuangan, serta perubahan dari posisi keuangan buat dimanfaatkan dalam pengambilam keputusan oleh suatu perusahaan.
Penyusunan laporan keuangan bertujuan buat memenuhi kebutuhan bersama bagi sebagian besar pemakai. Akan tetapi, tak semua informasi nan dibutuhkan pemakai dalam pemakaian keputusan disediakan, sebab secara generik laporan keuangan menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, serta tidak ada kewajiban buat menyediakan informasi nonkeuangan.
Dalam laporan keuangan, ciri kualitatif menjadi karakteristik khas nan bermanfaat bagi pemakai. Di mana berikut ini ialah empat ciri kualitatif pokok, sebagai berikut ini.
Dapat dipahami, di mana laporan keuangan menyajikan informasi nan bisa dipahami dengan baik oleh peserta, nan istilah dan bentuknya telah disesuaikan menurut batas para pengguna.
Relevan, apabila ingformasi dalam laporan keuangan mempengaruhi keputusan dari pengguna, maka laporan keuangan ini akan dianggap dan dipakai. Keandalan, laporan keuangan menyediakan informasi nan bebas dari pengertian nan menyesatkan dan kesalahan material.
Dapat diperbandingkan, laporan keuangan menyediakan informasi nan lebih berguna apa bila data-datanya bisa diperbandingkan dengan data-data laporan keuangan nan telah ada pada periode sebelumnya.
Dari adanya laporan keuangan tersebut beserta data-data nan dipaparkan, kita juga bisa menganalisis pertumbuhan dari perusahaan tersebut, apakah setiap tahunnya mendapat laba apakah mengalami kerugian. Dari laporan keuangan juga kita bisa mengetahui tindakan apa nan selanjutkan harus dilakukan agar tak mengalami kebangkrutan.
Agar lebih memahami mengenai laporan keuangan, berikut ini ialah salah satu contoh dari data laporan keuangan perusahaan. Kita akan menggunakan laporan rugi keuntungan dari sebuah Perusahaan jasa nan unit usahanya bergerak dalam kegiatan pemberian jasa atau produk nan tak berwujud. DI mana usahanya ini memiliki tujuan buat memperoleh keuntungan.
Perusahaan jasa dalam melakukan kegiatannya membutuhkan produk berwujud, misalnya perusahaan angkutan nan memberikan jasa transportasi kepada masyarakat, di mana buat melakukan dukungan terhadap usahanya tersebut, maka perusahan itu membutuhkan wahana transportasi baik berupa bus atau mobil.
Laporan keuangan perusahaan jasa memiliki disparitas nan hanya sedikit dengan laporan perusahaan dagang. Dalam laporan keuangan dari perusahaan dagang terdapat akun persediaan barang dagang pada neraca. Berbeda dengan laporan keuangan perusahaan jasa nan tak mempunyai akun persediaan barang tersebut.
Contoh Data Keuangan Suatu Perusahaan
Berikut ialah akun rugi keuntungan dari PT. Jasa Akuntansi Sumber Makmur pada periode tahun 2012. Di mana dari rugi / keuntungan tersebut kita akan mengenahui bagaimana data-data dari kegiatan perusahaan dan bagaimana laba dan kerugian dari perusahaan tersebut.
PT. JASA AKUNTANSI SUMBER MAKMUR
RUGI / LABA
Untuk periode nan berakhir 31 Desember 2012
No. Keterangan 31-Dec-11 31-Dec-12
I 1 Pendapatan Jasa 1.901.825.003,00 2.509.301.099,00
1 Pendapatan 1.901.825.003,00 2.509.301.099,00
II 1 Gaji Karyawan 545.547.726,52 1.006.531.757,52
2 Insentif 179.755.625,52 205.701.625,52
3 Tunjangan Makan 0,00 1.881.000,00
4 Tunjangan Kesehatan 0,00 0,00
6 Tunjangan Jamsostek 0,00 0,00
7 Tunjangan PPh 21 0,00 0,00
8 Tunjangan Lain – lain 0,00 0,00
4 Biaya Tenaga Kerja 725.303.352,04 1.214.114.383,04
III 1 Perjalanan 156.473.325,52 188.210.915,52
2 Perhubungan 194.971.927,52 239.157.879,52
3 Listrik & Air 6.064.917,00 0,00
4 Bea Materai & Pajak Lainnya 11.155.080,00 3.660.072,00
5 Pelayanan 160.118.625,52 261.435.133,52
6 Sewa 0,00 350.000,00
7 Pemeliharaan & Pemugaran 158.562.359,52 179.417.154,52
8 Pemakaian Kantor 182.604.374,52 197.204.204,52
9 Penyusutan 37.076.986,42 60.843.393,50
10 Asuransi 2.704.750,00 4.177.521,88
11 Amortisasi 0,00 0,00
12 Pengangkutan 0,00 0,00
13 Kendaraan 26.170.715,00 13.491.500,00
14 Pemeliharaan Kendaraan 6.172.005,00 6.128.948,00
15 By.Eksport 0,00 0,00
16 Iklan 3.575.000,00 6.761.500,00
17 Contoh 0,00 0,00
18 By.Administrasi 0,00 0,00
19 Komisi & Administrasi Bank 3.702.732,18 7.338.404,01
20 Komisi & Perijinan 201.043.225,52 231.066.225,52
21 By. Lain-Lain 160.333.032,52 348.022.291,71
5 Biaya Penjualan & generik 1.310.729.056,22 1.747.265.144,20
IV 6 Penghasilan Netto (134.207.405,26) (452.078.428,24)
V 1 Penghasilan Bunga 44.581,12 44.456,37
2 Laba Tukar Valas – Transaksi 8.926.879,54 61.707.720,25
3 Klaim 0,00 0,00
4 Laba Penjualan Aktiva 0,00 0,00
5 Penghasilan Lain-Lain 25.002,00 8.755.500,00
7 Penghasilan Diluar Usaha 8.996.462,66 70.507.676,62
VI 1 Beban Bunga 287.778,00 2.925.429,84
2 Kerugian Tukar Valas – Transaksi 10.376.806,39 56.303.381,03
3 Klaim 0,00 0,00
4 Sumbangan 2.600.000,00 2.950.000,00
5 Amortisasi 8.199.999,99 8.200.000,00
6 Kerugian Lain – Lain 3,00 130.020,00
8 Pengeluaran Diluar Usaha 21.464.587,38 70.508.830,87
VII 9 Keuntungan Higienis (146.675.529,98) (452.079.582,49)
Dari data keuangan, orang lain dapat memperkirakan apakah perusahaan tersebut sehat atau tidak. Sangat sporadis ada nan mau menginvestasikan uangnya ke perusahaan nan sedang menghadapi masalah finansial. Kecuali kalau ia melihat ada peluang usaha dari perusahaan tersebut akan berkembang menjadi satu usaha nan maju. Hal ini tentu sinkron dengan pertimbangan SWOT.