Tujuan Taktik Promosi

Tujuan Taktik Promosi

Bagi para pengusaha pemula atau wiraswastawan nan masih baru terjun ke global usaha, strategi promosi nan diterapkan biasanya masih sangat sederhana. Atau bahkan mereka tak berfikir tentang taktik sama sekali. Apa nan terjadi terjadilah, begitu biasanya pemikiran para pengusaha pemula. Learning by doing, mungkin begitu bahasa kerennya.

Namun sejatinya, sebuah taktik promosi itu amat krusial dalam sebuah roda usaha nan baru mulai berputar. Bahkan, dalam usaha skala rumah tangga sekalipun. Bagaimana mungkin Anda bisa memasarkan produk andalan Anda jika tanpa sebuah trik dan kiat nan tepat, bukan?

Semisal sebuah usaha skala rumah tangga nan memproduksi susu kedelai. Tanpa taktik pemasaran nan cerdas dan tepat, maka ia akan menggelar dagangannya tanpa mempertimbangkan siapa nan menjadi sasaran pembeli.

Melihat dan mengamati situasi sekeliling rumah pun sebaiknya dilakukan sebelum mulai usaha. Jika situasi sekeliling rumah loka produksi ramai oleh aktifitas penduduk, atau jadi lalu lintas banyak kendaraan, maka itu juga harus diperhatikan dalam membuat sebuah taktik promosi. Jadi, taktik promosi tidak dapat dianggap enteng dalam perannya memajukan sebuah usaha, bahkan dalam skala kecil sekalipun.



Nabi Muhammad Sebagai Pakar Taktik Promosi

Sebagai model seorang pengusaha besar nan cerdas membuat taktik promosi , kita dapat lihat pada sosok Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana diketahui bersama oleh umat muslim, Nabi Muhammad SAW ialah seorang pedagang nan handal dan berhasil pada usia mudanya. Itu tentu tidak terjadi begitu saja tanpa sebuah kecerdasan dan taktik promosi nan benar.

Bahkan, skala usaha Nabi Muhammad SAW tidak terbatas hanya di negerinya saja, melainkan sudah menjangkau hingga ke negeri-negeri tetangga. Taktik promosi nan diterapkan oleh beliau ialah dengan apa nan disebut saat ini sebagai Customer Relationship Management. Atau berarti juga menekankan pada pendekatan personal dengan para pelanggan.

Pendekatan model ini membutuhkan pemahaman tentang keinginan, kebutuhan, dan juga apa nan dipikirkan oleh sasaran kostumer Anda. Untuk melakukan ini, seseorang harus memiliki kemampuan komunikasi nan baik dan penampilan nan juga terjaga.

Nabi Muhammad selalu menjaga komunikasi antarpersonal dengan baik. Berusaha buat bisa selalu jujur agar kepercayaan kostumer pada Beliau selalu terjaga. Beliau juga selalu tanggap dan mendengarkan permasalahan nan dihadapi oleh kostumer terhadap produk nan Beliau jual. Dan, itu juga termasuk dalam taktik promosi nan jitu.

Jika diterjemahkan dalam bahasa sederhana, dengan menjalin silaturahmi alias sering melakukan kontak dengan para relasi, jalan rezeki seorang pelaku usaha akan menjadi lebih luas. Dan memutuskan silaturahmi, alias memutuskan interaksi dengan relasi, maka dapat menutup jalan rezeki bagi pelaku usaha.



Tujuan Taktik Promosi

Jadi, apa sebenarnya nan menjadi tujuan primer dilakukannya sebuah taktik promosi? Silakan simak berikut ini:

  1. Menaikkan penjualan produk. Ini tentu merupakan tujuan nan semua pelaku usaha inginkan. Stok hasil produksi nan menumpuk di gudang bisa ditingkatkan penjualannya dengan sebuah stretegi promosi nan tepat. Sasarannya tak harus mengarah ke pembeli setia saja, namun sebuah promosi nan bagus bisa pula memikat pembeli marjinal atau pembeli nan biasanya hanya mengincar masa promosi.

    Jika produk nan dihasilkan bisa memenuhi asa para pembeli marjinal ini, maka dapat saja mereka beralih menjadi pembeli setia. Jadi jangan remehkan promosi buat target pembeli marjinal ini, walau awalnya keberadaan mereka ini tak signifikan bagi penjualan produk saat ini. Namun buat penjualan selanjutnya, pembeli marjinal bahkan dapat naik taraf menjadi pembeli setia nan loyal.

  2. Menarik pembeli coba-coba. Keadaan ekonomi nan makin membaik di negeri ini, membuat Norma shoping dan jalan-jalan makin mendarah daging. Keadaan ini harus mampu dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pelaku usaha. Konsumen nan tak berniat membeli dan hanya membeli sebab tertarik dengan strategi promosi nan Anda tawarkan, dapat sangat potensial.

    Mereka ini biasanya tidak pernah membeli produk Anda dan setia pada produk lain. Memberi sampel produk gratis, atau diskon nan signifikan agar para pembeli coba-coba ini tertarik menggunakan produk Anda walau hanya mencoba, dapat jadi strategi.

    Layanan terbaik buat membuktikan bahwa kualitas produk Anda tidak kalah dengan kualitas pesaing Anda, sebaiknya memang dilakukan pada promosi model ini. Dengan begitu mereka nan semula memang hanya coba-coba akan membandingkan produk nan biasanya mereka gunakan dengan produk Anda. Jika mereka menemukan kelebihan, maka biasanya mereka tidak akan berpaling.

  3. Menaikkan loyalitas pembeli. Pembeli biasanya akan loyal saat telah merasakan kegunaan dan kebaikan jangka panjang dalam produk Anda. Karenanya, menjaga loyalitas pembeli dapat dilakukan juga dengan memberi fasilitas spesifik buat pembeli setia Anda.

    Misalnya dengan memasukkan mereka ke dalam klub dimana para pembeli loyal bisa merasakan layanan berbeda dan insentif lain.Perlakuan spesifik ini secara psikologis membuat pelanggan setia akan merasa dihargai dan diistimewakan lebih dari pelanggan biasa. Taktik promosi seperti ini banyak dilakukan saat ini.

  4. Menaikkan pembelian ulang. Ini sebenarnya tindak lanjut dari menarik pelanggan coba-coba nan membeli produk Anda. Memberikan diskon spesifik buat pembelian kedua, ketiga dan seterusnya, dapat menaikkan hasil penjualan produk lanjutan. Atau juga memberikan gratisan buat pembelian ke 3, 4, dst, dapat memancing pelanggan buat melakukan pembelian ulang di loka Anda. Alhasil, mereka nan semula coba-coba bisa berubah jadi pelanggan berkelanjutan dari produk Anda.

  5. Meluaskan kegunaan. Penemuan baru harus selalu dilakukan buat meningkatkan manfaat dari produk Anda. Ini akan membuat pelanggan berfikir bahwa produk Anda tak hanya itu-itu saja kegunaannya, melainkan selalu berinovasi dan banyak kegunaan lain nan dapat didapatkan.

    Misalnya, jika produk jasa nan Anda jual, maka ikuti perkembangan kebutuhan nan sedang banyak dibutuhkan oleh pelanggan. Jika Anda menjual produk makanan, maka tingkatkan pelayanan dengan pesan antar, atau katering. Maka pelanggan Anda tak akan berpaling dari produk Anda.

    Ulasan tentang taktik promosi diatas memang sengaja hanya membahas kiat sederhana dengan penggunaan bahasa nan sederhana pula buat memudahkan pemahaman bagi pelaku usaha pemula. Seperti diketahui, tingginya minat masyarakat dalam melakukan wirausaha kini tak lagi hanya terbatas dikalangan mereka nan berpendidikan saja, namun terjadi di semua kalangan.

    Karenanya, harus ditunjang juga dengan pelatihan-pelatihan dan pengenalan tentang taktik wirausaha nan sederhana namun bermanfaat, buat mencegah timbulnya kegagalan bagi pelaku usaha nan masih pemula. Sebab, kegagalan mereka sangat mungkin buat mematahkan semangat kewirausahaan mereka nan sedang tumbuh.

    Padahal, negeri ini masih butuh amat banyak wirausahawan muda buat turut mendorong kemandirian dan mengurangi pengangguran di Indonesia. Serta meningkatkan perekonomian masyarakat kecil nan kerap terabaikan oleh pemerintah.

Jadi kesimpulannya, sebuah strategi promosi itu perlu dipikirkan bahkan sebelum memulai usaha. Tujuannya buat meminimalisir kerugian dan mencegah terjadinya kegagalan dalam sebuah usaha. Sesederhana apapun bentuk taktik itu, tetap perlu bagi kemajuan sebuah usaha.