Antena Out Door
Menonton Televisi ialah salah aktivitas nan sulit ditinggalkan oleh masyarakat global pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Ada nan memilih menonton acara berita, ada juga nan memilih acara hiburan, seperti musik, drama, komedi, dsb. Untuk dapat melihat acara TV secara jernih, diperlukan sebuah antena TV nan mampu menangkap frekuwensi nan dipancarkan stasiun pemancar TV dengan baik.
Setelah itu, gelombang nan ditangkap harus disalurkan ke pesawat TV buat diolah dan dikeluarkan dalam bentuk gambar dan suara nan jernih. Setiap pesawat TV nan diproduksi pabrikan niscaya disertai sebuah unit antena TV agar dapat digunakan buat melihat acara-acara TV dengan jernih dan bersuara bagus.
Antena itu terbuat dari stainless steel dalam bentuk stick nan dapat ditarik memanjang atau dipendekkan sinkron dengan kebutuhan. Sayangnya, tak semua antena bawaan pabrik itu dapat menangkap frekuwensi dengan sempurna. Terlebih ialah TV nan memiliki layar dengan jenis LCD atau LED. Banyak sekali keluhan nan mengatakan bahwa antena TV nan menjadi satu paket, ketika membeli selalu saja tak dapat menghasilkan gambar nan jernih dan suara nan bagus.
Penyebab lain, antena TV model tarik kurang dapat bekerja secara efektif ialah sebab jeda atau lokasi pesawat TV nan terlalu jauh dari stasiun pemancar atau repeaternya (pemancar ulang). Permasalahan-permasalahan nan timbul dampak antena TV nan tak dapat bekerja secara optimal, antara lain sebagai berikut.
- Gambar nan dihasilkan di layar pesawat TV berbintik-bintik tak jernih.
- Suara nan dihasilkan tak dapat stereo lagi.
- Satu acara dari sebuah stasiun TV mungkin dapat diterima dengan baik, tapi acara lain dari stasiun TV nan berbeda dapat jadi memiliki kualitas gambar nan sangat buruk;- Antena TV seringkali mengandung genre listrik (meskipun sangat kecil) nan dapat mengejutkan orang nan memegang atau menyentuhnya.
- Permasalahan nan timbul dampak buruknya kualitas antena TV bawaan pabrik itu dapat diselesaikan oleh adanya produk-produk antena nan dijual di pasaran.
Sebenarnya antena ini sangat mudah dibuat oleh siapapun. Namun, sebab keterbatasan waktu dan biaya nan dibutuhkan buat membuat satu atau dua buah antena nan mahal, maka akan lebih efektif jika kita membeli antena itu di toko elektronik saja. Harganya tak terlalu mahal, hasilnya tak perlu diragukan lagi.
Jenis antena TV nan dijual di pasaran pada umumya terdiri dari dua macam, yaitu tipe out door dan tipe in door. Untuk tipe outdoor, biasanya digunakan oleh oleh pemilik TV nan berada di lokasi nan miskin sinyal. Daerah ini biasanya terletak di pegunungan, sehingga gelombang nan dipancarkan repeater tak dapat ditangkap dengan maksimal oleh antena in door.
Antena Out Door
Antena out door dipasang diluar rumah biasa disebut sebagai antena out door. Antena ini akan dapat berfungsi dengan optimal bila dipasang dengan sahih melalui langkah-langkah sebagai berikut.
- Siapkan antena nan telah dibeli secara knock down.
- Rakit sinkron petunjuk perakitan.
- Pasang kabel-kabel dan connector dengan benar.
- Pilih kabel nan berkualitas, biasanya ditandai dengan harga nan lebih mahal dan banyak digunakan oleh masyarakat setempat.
- Sesuaikan panjang kabel dengan estimasi letak antena out door dan planning letak TV.
- Ikatkan antena ourdoor pada ujung sebuah tiang bambu nan panjang dan lurus, gunakan dawai stainless steel sebagai tali pengikat.
- Berdirikan tiang bambu sampai tegak lurus ke atas.
- Sandarkan tiang bambu pada dinding rumah.
- Colokkan kepala connector antena kepada slot antena pada TV (biasanya terletak di bagian belakang, berbentuk bulat besar).
- Nyalakan TV, pilih salah satu chanel stasiun TV nan paling sering ditonton.
- Putar posisi arah antena menghadap, hentikan putaran ketika TV mendapatkan gambar dan suara nan terbaik.
- Ubahlah ke chanel-chanel TV nan lain, pastikan tak ada nan menghasilkan gambar dan suara nan tak jernih.
- Setelah posisi arah antena sudah dipilih, segera ikat tiang bambu penyangga antena out door pada benda nan tidak aktif dan memiliki bahan nan kuat. Jangan sampai tiang antena berubah arah terkena angin hanya sebab ikatan nan kurang kuat.
Antena TV out door nan dipasang pada tiang bambu ternyata juga memiliki kelemahan, terutama jika turun hujan angin nan dahsyat. Antena ini mudah sekali lepas dan hancur sebab terpaan angin nan terlalu kencang.
Di samping itu, bahaya petir juga selalu mengancam sebab cara pemasangan seperti ini seringkali mengakibatkan antena sebagai benda nan memiliki posisi tertinggi di antara benda nan lain. Benda nan tertinggi inilah nan paling banyak menjadi target halilintar.
Kalau nan terkena petir hanya antena-nya saja tak masalah. Tapi, kalau arus listrik petir itu tersalurkan ke dalam pesawat TV, dapat menjadikan TV rusak terbakar.
Begitu juga jika kebetulan tiang antena itu dipegang anggota keluarga, maka sengatan listrik dapat langsung menyerang orang nan memegang antena itu. Berdasarkan banyaknya kekhawatiran atas keamanan pemakaian antena out door di luar rumah pada posisi nan terlalu tinggi, kini pemasangan antena outdoor banyak disiasati dengan memasangnya di dalam genteng rumah dan di atas plafon rumah.
Cara ini dinilai cukup optimal dalam menangkap frekuwensi dari antena repeater terdekat, tapi tetap kondusif dari sambaran petir dan terpaan angin. Kualitas gambar dan suara pun akan stabil sebab pada posisi ini antena tak akan dapat bergerak sama sekali. Harga antena TV buat penggunaan out door sangat variatif. Antena ini kebanyakan dijual dengan harga Rp 50.000,00 hingga Rp 100.000,00 tergantung jenis bahan, desain, dan hasil gambar dan suara nan dihasilkan.
Antena In Door
Di toko-toko elektronik, antena TV in door banyak sekali dijual dengan berbagai ragam. Ada nan berbentuk miniatur antena out door, ada pula nan berbentuk separuh bola (para bola) nan dapat diputar arah hadapnya sinkron kebutuhan penangkapan frekuwensi nan terbaik.
Antena in door biasanya diletakkan di atas TV, jika pesawat TV masih menggunakan teknologi layar tabung CRT. Pada TV dengan layar LED dan LCD, antena TV in door biasa diletakkan di atas almari TV atau di atas plafon. Antena in door nan diletakkan pada posisi nan cukup tinggi itu biasanya mampu menangkap frekuwensi dengan sangat baik. Gambar dan suara nan dihasilkan pada pesawat TV pun menjadi lebih baik pula.
Antena in door biasanya dibeli dalam bentuk knokck down di toko elektronik. Sesampai di rumah, antena ini dapat dirakit dengan mudah mengikuti petunjuk perakitannya. Pada saat membeli, sebaiknya pilih antena dengan bahan paling bagus dan hasil penangkapan frekuwensi paling bagus. Kualitas antena ini biasanya ditandai dengan harga nan lebih mahal dari antena in door nan lain. Selain kualitas bahan, kualitas antena in door dapat dilihat dari desainnya.
Antena nan berbentuk konveks akan mampu menangkap frekuwensi dari repeater secara lebih baik dari pada antena in door dengan bentuk jari-jari pipa alumunium. Utamakan pula memilih antena in door nan memiliki kabel nan ekstra panjang sebab tak menutup kemungkinan antena in door ini akan dipasang di atas plafon, di atas almari, atau di tempat-tempat nan memiliki ketinggian nan lainnya.
Harga antena in door sangat bervariasi. Ada nan dijual dengan harga sangat murah, yaitu Rp 15.000,00 per set (termasuk rangkaian antena dan kabel), tapi ada pula nan dijual dengan harga Rp 50.000,00 per set. Yang jelas, ketika membeli antena TV in door, kita harus tahu betul kualitas hasil penangkapan frekuwensi pada antena nan dimiliki pemilik toko dengan cara diujicobakan pada sebuah televisi. Harga tersebut sewaktu-waktu bisa berubah.