Sejarah Mesin Cetak
Saat ini, penggunaan mesin cetak sudah banyak dilakukan buat berbagai keperluan. Salah satunya ialah buat mencetak buku dan surat kabar. Fungsi mesin cetak buat membuat banyak salinan halaman nan identik dimanfaatkan betul oleh perusahaan percetakan nan memang selalu mencetak buku atau Koran dalam jumlah eksemplar nan cukup banyak.
Saat ini, buat membuat 1000 sampai 10000 eksemplar buku atau koran tidaklah terlalu sulit. Mesin cetak modern sudah dilengkap dengan berbagai alat canggih nan memungkinkan melakukan banyak cetakkan dalam sekali pengerjaan. Berbeda dengan mesin cetak zaman dulu nan sederhana dan tanpa mempergunakan alat-alat canggih.
Saat mesin cetak ditemukan oleh Johannes Gutenberg, ia harus meletakkan huruf nan akan dicetak secara bersamaan. Tiap huruf ia tempatkan di atas balok logam nan berada dalam sebuah logam. Setelah itu, ia akan menutupi huruf-huruf dalam balok logam dengan kertas dan diolesi tinta. Dengan demikian, huruf tersebut akan meninggalkan beberapa tinta di atas kertas
Nah, buat mengetahui disparitas nan dimiliki mesin cetak modern dengan mesin cetak zaman dulu, rasanya kita perlu mengetahui sejarah dan perkembangan mesin cetak. Bagaimana awal mula penciptaan mesin cetak hingga berkembang menjadi sangat modern? Berikut ialah uraiannya.
Sejarah Mesin Cetak
Jauh sebelum mesin cetak Johannes Gutenberg diciptakan, bentuk pencetakan sederhana sudah bisa ditemukan dengan mudah di beberapa kawasan Asia Timur, seperti Cina dan Korea. Dulu, Sekitar 175 AD, pencetakkan memiliki bentuk nan sangat sederhana, hanya ada tampilan berupa huruf terbalik di atas kayu atau perunggu nan memang sudah mulai dibuat pada masa ini.