Karakter Terbentuk Karena Bacaan

Karakter Terbentuk Karena Bacaan

Bacaan anak dewasa ini semakin beragam. Mulai nan berwarna, bergambar, hingga nan sedikit serius. Seiring dengan semakin tingginya pencerahan orangtua buat memberikan konsumsi bacaan nan bermanfaat bagi anak-anaknya. Dan anak-anak pun biasanya punya selera sendiri terhadap jenis bacaan nan mereka senangi. Meskipun kadang, selera bacaan mereka tersebut sangat dipengaruhi oleh tontonan dan tren. Contohnya tren bacaan komik naruto bergambar .



Karakter Terbentuk Karena Bacaan

Menurut penelitian pakar psikologi, bacaan nan dikonsumsi oleh anak-anak saat ini akan berpengaruh besar terhadap karakternya ke depan. Karenanya, orangtua diharapkan mampu mengarahkan dan memilihkan bacaan bergizi bagi mereka. Untuk itu, mengenal bacaan anak nan beredar di pasaran juga perlu dilakukan. Bawa anak ke toko buku. Tidak hanya satu buah toko buku. Ajaklah anak ke beberapa toko buku. Perlihatkan berbagai bacaan nan tepat bagi anak-anak dengan kategori usia tertentu.

Kalau anak meminta buku nan belum cocok dengan usianya, ajaklah berdiskusi dan berikan penjelasannya. Kalaupun ia telah begitu tidak sabar membaca buku nan sekiranya tidak sinkron dengan usianya itu, berilah ia kesempatan membaca buku tersebut tetapi tetap dengan bimbingan orangtua. Pastikan bahwa buku nan bersangkutan tak memuat isi nan mengandung seks, SARA, dan tak melanggar akidah.

Adalah sangat riskan kalau anak membaca buku nan mengandung ketiga hal nan sangat mudah merasuki pikiran tersebut. Kalau anak belum mampu memfilter bacaannya, perubahan kepribadian anak akan terlihat sangat berbeda. Tidak ada orangtua nan menginginkan anaknya menjadi terlalu cepat dewasa. Percepatann itu akan memberikan pengaruh nan cukup besar ke perkembangan jiwanya. Kalau anak tak kuat, rasa putus harapan dan depresi akan menghinggapinya. Bila ini terjadi, pengobatan dan terapi nan dibutuhkan tak hanya menghabiskan uang, energi, dan waktu, tetapi juga penderitaan anak akan semakin menjadi.

Perubahan mood dan panik nan sering menyerang anak ialah salah satu pertanda bahwa ada sesuatu nan salah dengan anak. Kalau anak sering mengeluh tentang rasa nan ia rasakan, dengarkanlah dan jangan dianggap remeh. Bila perlu ajaklah anak ke seorang psikolog agar apa nan sedang ia rasakan itu dapat didiagnosa dengan baik oleh sang ahlinya. Kalau keluhan atau curhat sang anak dianggap remeh, ditakutkan anak dapat bertindak nan lebih dari estimasi orangtua. Semua akan rugi.

Melihat betapa bacaan itu sangat berpengaruh terhadap pikiran, berhati-hati dalam memilih bacaan ialah sesuatu nan dianggap sebagai langkah tepat. Buku anak-anak kadang tak mengandung kisah tentang anak-anak. Tidak mudah membuat cerita buat anak-anak itu. Tidak sporadis terkadang buku buat anak malah berisi hak-hal nan lebih pantas diberikan kepada remaja atau orang nan lebih dewasa. Apalagi kalau kisah nan menyangkut versus jenis. Hal ini tentunya bukan sesuatu nan seharusnya telah dilahap oleh anak-anak.

Bil aperlu, anak-anak diberitahu kalau tak ada interaksi apapun kecuali persahabatan antara laki-laki dan wanita sebelum menikah. Kisah tentang pacaran diusia nan sangat mudah seharusnya tak pernah ada dalam kisah buat anak-anak. Mereka seharusnya mendapatkan kisah-kisah nan membangun. Kisah Naruto nan dengan semangat mempelajari ilmu bela diri demi melindungi diri dan orang lain nan keselamatannya terganggu. Kisah perjalanan hayati Naruto dengan berbagai temannya nan mempunyai majemuk karakter itu, dipandang cukup menarik, lucu, dan masih dapat diambil hikmahnya.
Komik

Komik merupakan jenis bacaan nan kaya akan visualisasi. Hal ini nan menjadi daya tarik anak-anak lebih menyukai komik dari pada jenis buku lainnya. Apalagi komik nan diadaptasi dari film-film nan digemari oleh anak. Membaca komik bagi mereka merupakan cara baru buat menikmati film kegemaran mereka. Seperti komik Naruto bergambar , bacaan ini digandrungi oleh anak-anak sebab mereka sudah sangat akrab dengan tokohnya. Selain itu, kisah nan dihadirkan seolah semakin menambah rasa penasaran. Itulah sebabnya, anak-anak rela mengeluarkan uang nan cukup banyak demi menambah koleksi komik Narutonya.

Bagi nan tak mempunyai dan buat membeli komik Naruto baru, loka penyewaan buku bacaan atau perpustakaan nan menyediakan komik Naruto akan diserbu terutama kalau hari libur. Para pembaca Naruto ini malah dapat mengenal beberapa kata dalam bahasa Jepang. Selain mendapatkan pengetahuan, anak-anak juga mendapatkan ilmu pengetahuan. Bacaan inilah nan dapat dianggap sebagai bacaan nan menarik sekaligus meningkatkan mutu anak didik. Bagaimana seorang Naruto begaul dengan para sahabatnya dan bagaimana ia berusaha buat tak terlalu cengeng menghadapi masalahnya.

Sekalipun membaca komik baik buat menumbuhkan kegemaran membaca anak, namun orangtua tetap harus menyeleksi komik nan mereka konsumsi. Menilai muatan moral, visualisasi dan kelayakan komik bagi anak. Jika dirasa aman, tak ada salahnya mendukung kegemaran anak membaca komik. Komik dengan ganmbar-gambar nan lucu dan ajaib juga penuh dengan rona khas anak kecil. Kalau mereka ingin belajar menggambar, mereka dapat meniru gambar Naruto. Belum dapat langsung menggambar dengan meniru, dijiblak dahulu juga akan memberikan imbas nan hampir sama dengan meniru.

Gambar komik nan disusun sedemikian rupa juga akan dapat membantu koordinasi otak terutama bagi anak-anak nan mempunyai kesulitan konsentrasi dalam waktu nan agak lama. Membaca komik dapat menjadi satu terapi agar anak-anak dapat meningkatkan daya konsentrasi nan nantinya akan sangat dibutuhkan anak ketika mereka telah sedikit lebih besar. Semakin tinggi taraf pendidikan, semakin dibutuhkan konsentrasi nan penuh.

Nilai moral

Nilai moral nan terkandung dalam bacaan ialah poin pertama nan harus dipertimbangkan oleh orangtua. Jadi sebelum bacaan menjadi konsumsi anak, orangtua terlebih dahulu harus ikut mencicipi bacaan tersebut. Menilai dan menimbang bagaimana kualitas bacaan tersebut? Layak tak dibaca oleh anak? Adakah nilai moral nan dapat menumbuhkan karakter positif bagi anak? Jangan langusng percaya bahwa bacaan eksklusif cocok buat anak sebelum membuktikannya sendiri.

Shinchan, misalnya. Setelah ditelaah, bacaan ini bukan buat anak-anak. Malahan kalau di Jepang sendiri, Sinchan ini ditujukan bagi orang dewasa. Gambar dapat saja menipu. Isi bacaannya nan terpenting buat diketahui. Perhatikan juga bahwa tak ada gambar nan menjurus ke arah pornografi. Walaupun hanya sekedar gambar, tetap saja gambar itu akan mempengaruhi pikiran anak. Sedikit demi sedikit pikiran anak nan telah terkotori itu akan rusak kalau terus dibiarkan mengkonsumsi bacaan nan belum pantas ia baca.

Gaya bahasa

Gaya bahasa buku bacaan anak perlu juga menjadi pertimbangan. Kenapa? Karena tak sporadis ditemukan bahasa-bahasa kekerasan, fulgar dan tak mendidik pada bacaan anak khususnya komik. Apalagi komik naruto bergambar nan notabene merupakan adaptasi dari film animasi luar negeri. Oleh karenanya, seleksi ketat perlu dilakukan sebelum memberi izin pada anak buat membeli komik jenis tersebut.

Budaya Jepang memang terkenal bagus. Tetapi satu hal nan harus diingta bahwa budaya itu berkembang dan dapat juga berubah. Tidak ada nan tetap seperti dahulu. Meneliti dan tetap waspada demi masa depan anak ialah satu hal nan harus tetap orangtua lakukan. Mereka tak dapat berpasrah dan tak menyentuh sama sekali apa nan akan dan apa nan telah dibaca oleh anak-anaknya. Luangkan waktu sejenak melihat beberapa lembar dan mencoba mengerti alur cerita nan membuat anak begitu tertarik.

Bila perlu ajaklah anak mendiskusikan kisah nan telah ia baca. Sesekali adakan permainan drama nan berkaitan dengan isi bacaan. Anak akan bahagia sebab mereka dapat bermain dengan orangtuanya. Adalah sesuatu nan sangat menyenangkan kalau keakraban orangtua anak dapat terus berlangsung. Kehangatan keluarga itu akan membuat anak tumbuh normal menjadi anak nan penuh kasih dan pengertian kepada orang lain.

Visualisasi

Untuk bacaan homogen komik, cerita bergambar biasanya sangat disenangi oleh anak-anak. Jenis bacaan ini sebenarnya sangat bagus buat merangsang kecerdasan visual anak, melatih daya khayalan dan kemampuan buat memvisualisasikan isi cerita dalam imajinasinya.

Kendatipun demikian, tampilan visualisasi dalam bacaan anak tak selamanya baik bagi perkembangan anak. Visualisasi kekerasan dan tidakan amoral secara vulgar sebaiknya diproteksi. Karena bagaimanapun anak-anak menyerap semua informasi nan diterimanya tanpa proteksi. Mereka belum dapat membedakan mana nan baik dan mana nan tak baik. Di sinilah peran orang tua dalam mendampingi anak memilih bacaan berkualitas namun tetap tak mengesampingkan selera anak.