SANDALKU RAIB

Beberapa waktu lalu, sebuah majalah gaya hayati memaparkan sebuah hasil penelitian bahwa 95% orang Indonesia pemarah. Hal ini bertolak belakang dengan isi buku-buku pelajaran kita dahulu nan menggambarkan penduduk Indonesia terkenal akan keramahannya.

Apakah perkembangan zaman nan makin pesat telah mengubah sifat masyarakat kita? Wah, itu memerlukan penelitian lebih lanjut lagi. Tapi, betul kalau dikatakan perubahan nan sangat cepat, globalisasi membuat persaingan dalam merebutkan pekerjaan, dan lainnya, menjadi tinggi. Tekanan dan tuntutan hayati membuat orang jadi mudah marah dan stres.

Apa solusi agar Anda terhindar stres? Sungguh berbahaya kalau sampai stres berkepanjangan dan menjadi depresi, melakukan hal nekat seperti mencoba bunuh diri atau tenggelam dalam obat-obatan terlarang dan minuman keras. Mengobatinya pun butuh biaya besar dan butuh waktu lama. Serem, ah.

Agar tak stres, orang harus rileks. Melakukan sesuatu nan menyenangkan dan menjadi kegemarannya. Membaca buku dapat menjadi pilihan refreshing dan obat antistres nan murah-meriah dan ampuh. Selain membaca buku kita juga dapat membaca cerpen lucu .

Di manakah kita dapat membaca cerpen lucu ini? Jika Anda tak sempat mencari atau menemukan kumpulan cerita pendek nan lucu, Anda dapat menemukannya di kumpulan artikel nan menyediakan cerita pendek nan lucu. Tertawa itu menyehatkan, namun tak sedikit orang nan susah menemukan cara buat tertawa selain dari bercanda. Nah, membaca cerpen lucu ini salah satu solusi nan jitu. Anda dapat membacanya di situs spesifik nan menyediakan cerita pendek nan lucu dan segar.

Apa saja dapat Anda lakukan buat dapat rileks dan meluruskan saraf nan menegang dengan cara tertawa. Bila sudah tertawa rasanya otot nan tegang dapat sedikit mengendur dan kita menjadi semangat. meski banyak nan beranggapan jika cerita pendek nan lucu itu cerita nan gampagan, tetapi bila kita cermati lagi banyak kegunaan nan dapat kita dapatkan dengan membaca cerita pendek nan lucu ini. Salah satunya kita dapat mendapatkan sudut pandang lain menanggapi situasi.

Rudi dan Andi ialah sahabat nan sangat dekat, kemanapun dan dimanapun mereka selalu berdua. Seperti kata pepatah, dimana ada gula di situ niscaya ada semut, dimana ada Rudi disitu niscaya ada Andi.

Suatu sore Andi curhat sama Rudi. "Hari ini saya bener-bener kesal banget Rud", tutur Andi kepada Rudi.

"Emangnya kenapa And?". Tanya Rudi kepada Andi.

Dengan sedikit menggerutu Andi menjawab pertanyaan Rudi, "Tadi siang saya sholat jum'at berjama'ah di masjid Sabilul Khoir di sebelah rumahku. Aku berangkat ke masjid memakai sandal nan baru kubeli di mall bareng kamu minggu lalu, ta....". Dia berhenti bicara sebab terpotong omongan Rudi.

"Emang kenapa dengan sandalmu And?", sahut Rudi sebab merasa penasaran dengan cerita Andi.

"Waktu saya mau pulang, sandal nan ku pakai waktu berangkat ke masjid itu sudah raib entah kemana. Setelah lama kucari, tetap gak ada, yach... akhirnya kuputuskan buat menunggu sampai semua jama'ah sholat jum'at pulang. Aku berfikir mungkin sandalku tertukar sama sandal milik orang lain. Setelah semuanya pulang, nan tersisa hanya tinggal sepasang sandal usang, dan nan menyedihkan lagi salah satunya udah berlubang. Mau gimana lagi..., akhirnya dengan terpaksa sandal itu ku pakai dan kubawa pulang, itung-itung dibanding pulang gak pakai sandal". Jawab Andi dengan muka agak kusut.

Sembari menahan tawa, Rudi bilang pada Andi, "Hmm... kalau gitu... minta aja pertanggung jawaban sama pak ustadz nan tadi siang jadi khotib di masjid".

Dengan sedikit bingung Andi bertanya pada Rudi, "kok dapat gitu Rud?".

Sambil tertawa Rudi menjawab, "Disetiap khutbah sholat jum'at, pak ustadz selalu menyerukan kepada para jama'ah buat mengambil nan baik-baik dan tinggalkan nan jelek-jelek. Mungkin orang nan mengambil sandalmu itu mengikuti apa nan dikatakan pak ustadz".

Mereka tertawa terbahak-bahak.

***

INTERISTI SEJATI

Karena tak mempunyai tiket buat menonton pertandingan secara langsung, seorang interisti, julukan bagi suporter fanatik Inter Milan mencoba memasuki stadion dengan cara memanjat tembok stadion Geusepe Meaza buat melihat derbi klasik antara AC Milan vs Inter Milan.

Setelah sukses memasuki stadion, dia melihat satu loka duduk belum terisi dan disebelahnya duduk seorang Kakek nan dengan tenang menunggu dimulainya derbi itu. Interisti nan belakangan diketahui bernama Francisco Tapanuli itu kemudian mendatangi si Kakek dan bertanya kepadanya, "Permisi Kek, apakah loka duduk di sebelah anda ini memang kosong atau ada orang lain nan akan menempatinnya tetapi belum datang kesini?".

Kakek nan memakai kaos bermotif garis biru hitam, (Seragam tim Inter Milan) lengkap dengan syal bertuliskan Internazionale Milano itu menjawab, "Tempat duduk ini memang kosong!. Kalau mau anda boleh menempatinya!".

"Terima kasih Kek!", jawab Fransisco sambil duduk di sebelah Kakek itu. "Ngomong-ngomong, kenapa anda menonton pertandingan ini sendirian?", lanjut Francisco.

"Selama lebih dari 20 tahun, aku bersama istri aku tidak pernah sekalipun melewatkan derbi antara Inter Milan vs AC Milan, dan biasanya dia duduk di loka duduk nan sedang anda tempati sekarang", jawab si Kakek.

"Terus, dimana istri anda sekarang Kek?", tanya Francisco dengan penasaran.

Dengan memandang ke paras Fancisco Kakek menjawab, "Dia sudah meninggal dunia!".

Mendengar jawaban Kakek, Francisco berkata, "Oh... Maaf Kek. Saya turut berbelasungkawa atas meninggalnya istri anda".

"Terima kasih!", tutur si Kakek.

Francisco dan Kakek terdiam.

Beberapa saat kemudian Francisco kembali bertanya kepada si Kakek, "Kenapa anda tak mengajak kerabat nan lain buat menonton pertandingan ini?".

"Sekarang mereka semua sedang sibuk!", jawab Kakek.

"Sibuk apa mereka Kek?", Francisco bertanya lagi.

Dengan tenang si Kakek menjawab, "Mereka sedang menghadiri pemakaman istri saya".

Francisco, "...!!!", (dalam hati dia berkata, "Bener-bener Interisti Sejati").

***

Membaca malah bikin Anda pusing? Ya, jenis bacaannya apa dulu? Novel thriller dan horor nan menegangkan. Buku politik dan hukum nan memusingkan, mungkin bukan wahana nan tepat buat santai sejenak.

Melihat peluang itulah, beberapa penerbit buku mengakomodasi kebutuhan akan buku bacaan nan ringan dan mengendurkan urat syaraf. Buku apakah itu? Yup, buku-buku itu ialah antologi atau kumpulan cerpen lucu disingkat kumcer. Sering disebut buku keroyokan. Para penulis menulis satu cerpen[/link atau lebih dan penerbit membukukannya.

Namun, ada pula kumcer lucu nan ditulis oleh satu orang seperti. Buku-buku ini berisikan sekumpulan pengalaman lucu dan konkret para penulisnya. Para penulis buku kocak ini antara lain Beby Haryanti, Iwok Abqary, Tria Ayu K, Raditya Dika, Arham Kendari, Ferdiriva Hamzah, Alit Susanto, dan biangnya kocak, Boim Lebon.

Beberapa penerbit nan secara rutin menerbitkan buku kumpulan cerpen lucu solo dan keroyokan ini ialah Lingkar Pena Publishing House (LPPH) di Depok, Gradien Mediatama di Yogya dan belakangan, Penerbit baru milik penulis laris, Asma Nadia yaitu Asma Nadia Publishing House (ANPH) di Depok.

Lingkar Pena Publishing House (LPPH) menggandeng banyak penulis dari komunitas penulis Lembaga Lingkar Pena buat menerbitkan antologi Suparman Pulang Kampung (Boim Lebon, dkk), Badman Bidin (Boim Lebon, dkk) serta Maju Iyus Pantang Mundur (Boim Lebon).

Salah satu buku kumcer nan laris di pasaran ialah Ayat Amat Cinta (Asma Nadia, dkk), judul bukunya diparodikan dari novel terkenal Kang Abik, Ayat-Ayat Cinta . Buku kumcer lucu terbaru LPPH ialah 2012-an (Iwok Abqary, dkk) terbitan tahun 2010. Ide kumcernya diambil dari film 2012 nan sedang booming beberapa waktu lalu.

Sedangkan penerbit Gradien Mediatama nan berkantor di Jalan Gedong Kuning Yogya, merangkul penulis-penulis dari Komunitas Blogger Family atau Blogfam buat menerbitkan hasil lomba menulis lawak cinta Blogfam, yaitu Makan Tuh Cinta! (2008) dan Ramuan Jomblo (2008). Sementara hasil kerja sama dengan Komunitas Anging Mammiri di Makassar telah menghasilkan buku antologi nan berisi pengalaman gokil para penulisnya dan berjudul Ijo Anget-Anget (2009).

Antologi kumcer kocak terbaru Gradien ialah hasil lomba menulis pengalaman ngekos para pembaca serial buku laris Anak Kos Dodol karya Dewi Dedew Rieka. Judul bukunya ialah Anak Kos Dodol Bareng Konco dan Anak Kos Gokil (2010). Gebrakan Penerbit Asma Nadia menghasilkan buku kumcer lucu nan laris di pasaran, yaitu Maryam Mah Kapok , judul diambil dari buku tetralogi tersohor milik Andrea Hirata, Maryamah Karpov .

Beberapa penulis spesialis kocak berkolaborasi di antaranya Boim Lebon, Beby Haryanti Dewi, dan banyak lagi. Hasil penjualan buku ini pun buat tujuan mulia, buat membiayai taman bacaan Rumah Baca Asma Nadia buat anak-anak miskin di daerah padat penduduk.

Rata-rata hasil penjualan buku-buku kumpulan cerpen lucu ini berada di angka nan cukup menggembirakan. Bahkan, ada nan dicetak hingga puluhan kali. Hal ini menunjukkan bahwa buku lucu dan kocak masih menjadi pilihan pembaca di Indonesia.