Ramal Konten Internet
Ramal atau prediksi kadang tepat kadang pula meleset. Namun prediksi tidak sporadis sering digunakan sebagai pegangan ketika ingin menentukan sesuatu. Internet di masa depan dindingnya masih belum kentara. Terbentang luas tanpa batas. Ramal internet di masa depan tak ada satu pun pihak nan mampu menafsirkannya. Sebab teknologi internet masih bergulir.
Prosesnya masih mengalir. Dan tanpa ujung. 10 atau 100 tahun kedepan, tidak ada satu pun orang di global ini nan mampu membuat sebuah prediksi atau ramal.
Undang Undang (UU) Stop Online Piracy Act (SOPA) dan Protect IP Act (PIPA) digadang-gadang akan memengaruhi perkembangan internet di masa depan. Ramal dan prediksi pemerhati global Teknologi dan Informasi (TI), UU ini akan mengekang kebebasan berekspresi, menyuarakan pendapat, dan problematika konten.
Meski UU ini diterapkan di Amerika Perkumpulan (AS), namun ramal implikasinya akan terasa hampir di seluruh penjuru dunia. Tak cukup menjadi polisi global rupanya. AS ingin pula menjadi polisi internet.
Ramal SOPA dan PIPA
Lantas bagaimana ramal dan prediksi SOPA dan PIPA bagi kelangsungan internet di masa depan? Akibat UU ini amat besar. Dan bahkan bisa berpengaruh pada seluruh aktivitas pengguna internet di seluruh dunia.
Salah satu poin nan ditekankan oleh SOPA dan PIPA ialah tentang keberadaan konten bajakan dan pelanggaran hak kekayaan intelektual. Dari dua hal ini saja, menurut ramal pemerhati TI akan muncul beberapa rentetan masalah nan akan sukar ditemukan titik temu.
Misalnya saja soal pembajakan konten ilegal. Pemerhati TI ramal UU ini akan memberantas pelbagai situs penyedia layanan hosting serta arsip sharing. Mengapa? Sebab keberadaan mereka diduga ikut turut serta dalam penyediaan berkas bajakan dan ilegal.
Tak sedikit pengguna internet nan memanfaatkan situs tersebut buat menyimpan berkas secara daring. Entah itu legal, ilegal, atau berkas bajakan. Celakanya, berkas tersebut dibagikan ke pengguna lain. Konten bajakan atau ilegal tersebut bisa diunduh secara bebas. Ini berarti situs penyedia layanan arsip sharing ikut mendukung konten bajakan bukan? Maka SOPA dan PIPA ramal situs penyedia arsip sharing akan musnah.
SOPA dan PIPA ramal situs tersebut mungkin bisa dibredel. Lain SOPA lain pula PIPA. SOPA nan lebih fokus ke masalah pembajakan dan aktivitas ilegal, PIPA lebih ke arah perlindungan Internet Protocol (IP). Pemerhati TI ramal masalah ini juga tidak kalah serius.
Misalnya saja ada sebuah situs nan diduga melayani aktivitas ilegal dan menyediakan barang bajakan. Dengan UU PIPA, maka pemerintah AS berhak mematikan atau memblokir IP situs tersebut. Dengan demikian maka situs ini tidak bisa diakses di negara Paman Sam. PIPA seolah juga dapat ikut meramal nasib sebuah domain.
Hal ini akan menjadi mimpi jelek bagi situs-situs nan memiliki visitor setia dari AS. Jika pengunjung sepi maka situs pun mati. Sunyinya visitor maka pengiklan pergi. Jika situs tersebut ialah situs jual beli, bahkan akan lebih parah. Maka tidak ada konsumen nan hinggap. Ramal PIPA memang lebih garang daripada SOPA. Sebab UU ini akan langsung mematikan situs dari muaranya. Dan bilamana kerugian diderita atau terjadi di wilayah dan bagi warga AS, bukan tidak mungkin pemerintah AS akan menangkap pemilik situs tersebut.
Ramal Akibat SOPA dan PIPA
Prediksi dan ramal SOPA dan PIPA serta dampaknya terhadap internet, hingga saat ini menurut pemerhati TI akan berimbas luas terhadap seluruh aktivitas pengguna internet. Sebab efeknya tidak hanya dirasakan oleh situs-situs di AS saja. Melainkan di seluruh dunia. Sebagai contoh, jika ada situs nan terindikasi terdapat aktivitas pembajakan di dalamnya, maka situs tersebut akan diblokir IP-nya.
Jika situs tersebut menggunakan alat pembayaran (PayPal) dan jasa pengiklanan (Adsense) dari perusahaan AS, maka akun di keduanya akan otomatis ditutup. Cukup memprihatinkan bukan? Namun kita juga harus melihat akibat positif dari SOPA dan PIPA di internet. Dengan matinya konten bajakan, maka akan semakin menumbuhkan industri konten nan berkualitas. SOPA dan PIPA sudah melakukan ramal terhadap akibat uu tersebut.
SOPA dan PIPA pengesahannya sangat didukung oleh pebisnis Hollywood. Mereka menganggap lalu lintas produk bajakan di internet telah merajalela. Dengan SOPA dan PIPA diharapkan aktivitas ini bisa diredam. Atau bahkan diberantas. Pihak Hollywood ramal SOPA dan PIPA mampu melakukannya.
Ramal Konten Internet
Namun tidak sedikit pihak nan memprotes keberadaan SOPA dan PIPA. Para pengusaha perusahaan digital ( start up ) nan bermukim di Silicon Valley ramal UU ini akan mematikan kebebasan berekspresi mereka. Misalkan saja tatkala mengeluarkan pendapat atau membuat sebuah produk. Jika pemerintah ikut campur, maka segala sesuatu nan mereka ciptakan atau mereka utarakan niscaya akan terbentur dan terkekang dengan pasal-pasal UU tersebut.
SOPA dan PIPA memang memiliki tujuan mulia, seolah ramal nan mereka lakukan bertujuan mulia. Pemberantasan konten ilegal dijadikan kartu truf bagi mereka nan merasa dirugikan akan keberadaan barang bajakan. Namun lenturnya pasal serta anggaran nan tercantum dalam SOPA dan PIPA masih kacau dan menimbulkan banyak tafsiran.
Ini menjadikan pihak Silicon Valley khawatir. Mereka ramal UU SOPA dan PIPA akan selalu berbenturan dan tak senada dengan profesi nan mereka tekuni. Ramal dan prediksi pemarhati TI tentang konten nan beredar di internet nantinya akan didominasi oleh konten ‘halal’. Namun bukan tidak mungkin konten ‘haram’ tetap akan bersliweran di pelbagai situs-situs penyedia layanan file sharing . Meskipun pemerintah AS memiliki kartu truf SOPA dan PIPA, namun hacker niscaya memiliki seribu cara buat mengakalinya.
Berkas bajakan dan ilegal akan tetap ada. Namun keberadaan dan jumlahnya di masa depan mungkin tak akan sebanyak dan sebebas saat ini. Pemerintah AS mengamini hal ini. Dan mereka ramal hal tersebut tetap akan terjadi di masa depan.
Ramal Pengguna Internet
Lantas apakah pengguna internet akan menurun dengan adanya SOPA dan PIPA? Tentu saja tidak. Prediksi serta ramal ini didasari oleh aktivitas penggunaan internet. Tidak semua pengguna internet menggunakan internet buat mencari atau mengunduh berkas bukan? Masih banyak aktivitas internet lainnya nan mereka lakukan. Seperti membaca berita, mencari informasi, belajar, terhubung dengan teman, dan masih banyak lagi.
Namun buat budaya ilegal mungkin akan sedikit berkurang. Pemerhati TI konfiden akan hal ini. Meraka ramal nan berubah bukan angka penggunanya namun budaya serta aktivitas penggunanya.
Ramal Internet Masa Depan
Internet di masa depan mulanya menurut prediksi dan ramal pemerhati TI akan semakin banyak konten. Keberagaman konten dan kebebasan konten nan dibagikan. Internet di masa depan jelas akan semakin canggih. Akan semakin interaktif. Dan akan semakin sosial.
Internet masa depan akan semakin mudah buat dijangkau oleh semua orang diseluruh dunia. Mereka akan terhubung antar sesama dengan cepat dan mudah. Namun dengan lahirnya SOPA dan PIPA mungkin ramal tersebut akan sedikit meleset.
Dengan hadirnya SOPA dan PIPA mungkin ramal di atas akan sedikit bergeser. UU ini selain memiliki misi positif namun diboncengi sisi negatif. Salah satu istilah nan berlaku bagi pengguna internet berbunyi: jika dapat gratis, mengapa harus bayar?
Dengan adanya SOPA dan PIPA, nampaknya panduan tersebut tidak akan berlaku lagi. Pendek kata SOPA dan PIPA ramal internet di masa depan akan lebih terjamin soal mutu, keamanan, kualitas, dan legalitas konten. Namun soal kebebasan, nampaknya akan jauh dari kata nyaman.