Tujuan dan Manfaat Slogan
Mencari contoh slogan atau tagline nan cocok buat sebuah produk/merek bukanlah perkara nan gampang. Jargon biasa disebut tagline yang membentuk komunikasi perusahaan kepada pelanggannya. Sedangkan pengertian jargon menurut ilmu Marketing ialah sebuah kalimat nan menerangkan produk dikemas dalam kata–kata nan unik.
Slogan bukanlah merek, tapi sebuah perpaduan komitmen dan slogan guna terus menciptakan sesuatu produk nan inovatif dan unggul. Jargon nan membangun, menimbulkan gambaran nan baik pula bagi produk maupun usaha jasa sebuah perusahaan. Ambil contoh jargon unik dari Nike, produsen sepatu olahraga terbesar nan berbunyi: "Just Do It".
Mengapa jargon ini begitu familiar dan terkenal sampai ke belahan global lain? Bahkan, jargon ini menjadi bagian nan tidak terlepas dari brand Nike itu sendiri. Rahasianya, perusahaan ini konsisten menyosialisasikan jargon "Just Do It" dengan serius dan didukung dana besar untuk r ebuild brand image . Hingga akhirnya, jargon ini menjadi sebuah bahasa universal nan maknanya jelas, bahwa "Just Do It" ialah Nike.
Itulah salah satu contoh jargon nan berhasil merebut hati konsumen dengan membangun brand image dan tagline. Banyak sekali contoh jargon nan sukses membuat kinerja perusahaan menjadi maju. Benang merah nan dapat diambil dari kasus ini ialah bahwa dibutuhkan kecermatan dan komitmen perusahaan dalam menjalankan bisnis sinkron dengan tagline- nya.
Contoh Jargon Produk Terkenal
Ingin produk Anda dilirik banyak orang? Buatlah tagline nan menarik kalau perlu bermakna komitmen. Tagline sangat membantu mengenalkan produk Anda pada masyarakat awam. Lihat saja contoh jargon nan dipopulerkan oleh Mbah Maridjan buat sebuah produk minuman suplemen. Di sana Mbah Maridjan mengucapkan jargon bahasa Jawa, "Rosa-rosa" dengan spontanitas. Walau terlihat bersahaja dan kata-katanya asing bagi orang banyak, di situlah letak interesting power sehingga mampu menarik perhatian banyak orang.
Alhasil keunikan tagline ini ternyata mampu menggenjot omzet produk suplemen tersebut. Dan tentu sosok Mbah Maridjan tambah tenar sebab diajak ikut beriklan juga. Sampai beliau meninggal pun jargon "Rosa-rosa" masih dipakai pada produk suplemen, dan menjadi sebuah kenangan nan inheren pada sosok mendiang Mbah Maridjan.
Betapa pentingnya membubuhi jargon pada merk maupun nama perusahaan.Slogan menjadi bukti diri sebuah produk nan membantu cepat dikenal oleh masyarakat luas. Produk tanpa tagline ibarat rumah tanpa alamat, buat mencari rumah harus tahu ciri-cirinya agar mereka tidak salah alamat.
Demikian juga dengan produk maupun bentuk usaha jasa lainnya. Guna menjaring banyak pelanggan harus mengunakan tagline yang mudah ditangkap oleh mata pelanggannya. Tagline itulah persiapan bagi calon pelanggan guna mengenali produk Anda. Semakin unik tagline yang Anda untuk memudahkan buat dikenali oleh masyarakat luas.
Tujuan dan Manfaat Slogan
Slogan bukanlah bagian promosi nan selalu diganti-ganti secara berkala. Jargon ialah merupakan filosofi perusahaan nan menjadi bukti diri produk. Selain itu, jargon merupakan tujuan dari sebuah pelayanan bisnis kepada pelanggannya. Berikut ini merupakan kegunaan bisnis nan ditimbulkan oleh tagline :
1. Bentuk Komitmen
Pengusaha nan ingin usahanya maju harus memiliki pemikiran visioner dan komitmen buat mengembangkan usahanya menjadi nan lebih baik. Agar visi tidak hilang dari ingatan, sebaiknya dicarilah tagline yang mengena di hati Anda maupun konsumen. Tagline ialah sebuah komitmen bagi perusahaan. Sedangkan buat konsumen, tagline ialah sebuah janji nan diberikan perusahaan. Ketika kualitas produk Anda jauh dari harapan, berarti Anda merusak komitmen nan dibuat sendiri.
Ketika produk tidak memuaskan konsumen, maknanya produsen mengingkari janji kepada konsumen. Dan, konsumen berhak menuntut kepada produsen dengan pegangan bahwa kualitas produknya jauh dari fenomena nan dislogankan.
Ambil contoh ada operator telekomunikasi di Indonesia nan menjamin koneksi internet nan ditawarkan bakalan lancar kalau menggunakan modem produksinya. Slogannya pun tidak tanggung-tanggung "I Hate Slow" nan artinya "saya benci lamban". Contoh jargon seperti ini merupakan salah satu janji nan luar biasa berat buat ditunaikan. Mengingat koneksi internet di Indonesia belum terpasang secara prima.
Di sisi lain, contoh jargon itu bagi perusahaan operator telepon partikelir ialah merupakan komitmen besar bagi mereka. Sebuah kerja keras terus memperbaiki layanan internetnya buat pelanggannya.
Komitmen ini harus dipegang terus, sampai kapan pun agar pelanggannya puas memakai produknya. Menurut ahli Marketing, tagline "I Hate Slow" merupakan langkah nan berani dan penuh risiko. Walaupun demikian patut diacungi jempol kepada keberanian operator telekomunikasi tersebut.
2. Bentuk Agunan Kualitas
Menjaga kualitas produk ialah tugas primer seorang produsen. Agar konsumen percaya dengan kualitas produk Anda, sebaiknya dicarikan jargon nan pas dan sinkron dengan konsep bisnis Anda. Carilah contoh jargon nan dapat membangkitkan kepercayaan konsumen. Karena, konsumen sejatinya perlu sesuatu nan dapat dipercaya.
Mengapa Pepsodent sangat disukai oleh konsumen Indonesia? Karena, slogannya mencuri perhatian dan menancap erat di sanubari konsumen Indonesia, hingga generasi ke genarasi. Yakni “Senyum Indonesia, Senyum Pepsodent”. Contoh jargon ini sangat efektif mengarahkan konsumen pada area loyalitas. Sehingga, ketika produsen pasta gigi terbesar ini menciptakan varian baru, tidak perlu penetrasi lama dan langsung diterima pasar. Kalau masalah kualitas, produsen pasta gigi memiliki niscaya memiliki sistem nan jelas dalam mengontrol kualitas produk.
3. Menyusun Taktik Mengalahkan Pesaing
Apabila produk Anda nan banyak pesaingnya di pasaran, tidak perlu kecil hati. Banyak cara menjuarai persaingan dengan konsumen. Salah satunya ialah membangun tagline yang memiliki kata nan mudah ditangkap/ catchword oleh calon konsumen.
Misalnya, ketika dasa warsa 2000, saat era komunikasi selular sedang booming , produsen telepon seluler bersaing sengit merebut pasar. Di situ, ada dua kubu besar industri ponsel yakni Eropa dan Amerika. Persaingan dua kubu produsen akhirnya dimenangkan oleh Nokia, produsen ponsel dari Finlandia.
Kuncinya Nokia sukses merebut pasar HP ialah berkat mengaplikasikan jargon nan pas yakni, "Connecting People”, tagline ini sangat pas dengan fungsi produknya yakni sebagai alat komunikasi nan dapat menghubungkan banyak orang.
Dengan demikian Nokia gencar memroduksi ponsel-ponsel nan sinkron dengan keinginan pangsa pasar. Salah satunya rajin mengeluarkan ponsel lower price nan demi merebut konsumen baru. Indonesia merupakan salah satu pemakai ponsel Nokia terbesar dunia, salah satunya produk Comunicator.
Itulah salah satu contoh jargon nan dapat membantu memenangkan pasar. Jargon nan baik harus mencerminkan karakter produk, menggambarkan differential product /pembedaan dengan produk pesaing.
4. Jargon Harus Jujur
Janganlah memasang tagline yang bermakna bombastis sehingga sulit direalisasikan. Jangan sampai tagline nan Anda untuk justru membohongi pelanggan Anda. Hal seperti ini bakalan merugikan usaha Anda sendiri. Kalau produk Anda belum sepenuhnya diterima pasar, termasuk jaringan distribusi masih terbatas, sebaiknya jangan dulu merilis tagline nan bersifat menjamin layanan prima.
Pagi pebisnis pemula, buatlah tagline nan dapat menarik perhatian calon konsumen dulu. Nah, ketika saluran distribusi dibangun dengan baik, produk cepat diserap oleh pasar. Barulah merubah tagline nan responsif dan sedikit berani.
5. Cepat Diingat
Tagline dengan kalimat nan panjang dan basi-basi memberikan kesan menjemukan. Masyarakat pun cepat melupakan, tagline tersebut. Tagline sebaiknya jangan lebih dari empat kata, kalau perlu satu kata atau dua kata saja. Kalimat jargon nan lebih dari dua kata, dipastikan tidak efesien.
Manfaat tagline yang pendek ialah cepat diingat oleh orang awam. Carilah contoh slogan dengan paduan kosakata nan miliki makna nan dalam dan penuh dengan filosofi hidup.