Keistimewaan Ramadhan
Ramadhan merupakan salah satu bulan nan paling dinantikan oleh seluruh umat muslim di dunia. Setiap muslim nan merasa senang menyambut bulan penuh rahmat ini dijanjikan terjauh dari barah neraka. Bulan nan didalamnya terdalam lailatul qadar ini ialah bulan paling istimewa dalam agama Islam disamping 11 bulan lain. Selama bulan yang kudus ini setan dan iblis nan biasa mengganggu manusia dibelenggu. Manusia benar-benar bisa melakukan ibadah sebanyak-banyaknya dan sekhusyuknya tanpa godaan setan. Hal inilah nan membuat bulan penuh hikmah ini selalu dinantikan.
Belajar Menahan Hawa Nafsu
Selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan, seluruh umat Muslim nan telah akil balig diwajibkan buat menunaikan ibadah puasa. Puasa ialah sebuah bentuk ibadah nan dilakukan dengan cara tak makan dan tak minum sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Benarkah berpuasa hanya menahan lapar dan haus? Tentu tidak. Menahan diri buat tak melihat aurat orang lain baik melalui televisi maupun secara langsung ialah satu hal nan sulit dilakukan kalau di bulan lain. Tidak selama bulan kudus ini. Walaupun nantinya tergoda lagi, paling tak selama bulan kudus latihan itu telah dilakukan. Mudah-mudahan selanjutnya menemukan makna hakikat penciptaan nan sebenarnya.
Puasa ialah menahan segala bentuk hawa nafsu terhadap suatu perbuatan nan buruk. Misalnya, marah-marah, bergosip, melalaikan salat, berbohong, dan perbuatan jelek lain. Ramadhan ialah sebaik-baiknya bulan buat menyempurnakan ibadah. Ibadah nan dilakukan selama bulan kudus ini akan diganjar dengan pahala nan berlipat.
Allah Swt menjanjikan bahwa kebaikan sekecil apapun di bulan yang latif ini akan dibayar dengan pahala berlipat. Bahkan, hembusan napas orang nan berpuasa dinilai sebagai sebuah ibadah. Tidur saat puasa pun dianggap ibadah selama tak menghabiskan waktu seharian hanya buat tidur.
Bulan yang kudus ini memang luar biasa. Orang nan biasanya tidak pernah mengaji, mampu membaca Al-Quran sebanyak satu juz selama lebih dari satu jam sehari. Ada juga nan dihari-hari lain hanya membaca Al-Quran sebanyak beberapa ayat saja, selama bulan kudus ini ia mampu membaca Al-Quran minimal 2 juz sehari. Waktunya terasa sangat efektif. Ia tidak sempat memikirkan akan menonton televisi atau menonton film kesukaannya sebab waktunya habis buat melakukan hal-hal nan dianggapnya jauh lebih baik. Berbicara nan tak kegunaan pun ia tinggalkan.
Ia takut sekali kalau waktu-waktunya di bulan kudus terbuang percuma. Ia tidak mau melewatkan satu detik pun hidupnya di bulan kudus ini dengan perbuatan nan tidak akan mendatangkan pahala. Ia merasa bahwa mungkin ini ialah bulan kudus terkahir baginya. Apalagi ia tahu betapa banyaknya dosa besar nan telah dilakukannya. Ia ingin pada bulan ini, ia dapat menebus semua dosa-dosa itu dan menjadi bayi nan terlahir lagi tanpa menyadang dosa sedikit pun. Ia sangat mensyukuri telah berjumpa lagi dengan bulan nan sangat barakah ini. Oleh karenanya, ia tidak mau membuat dirinya terjebak ke dalam perbuatan nan tidak manfaat.
Mengumpulkan Pahala Sebanyak Mungkin
Karena berbagai bentuk kebaikan di bulan kudus ini akan diganjar pahala berlipat, banyak orang berlomba-lomba mencari pahala sebanyak mungkin. Bahkan, orang nan tadinya tergolong pelit akan menjadi murah hati di bulan kudus satu ini. Bulan kudus ini sering diisi dengan kegiatan-kegiatan khusus, seperti pesantren kilat, tadarusan, dan tentunya salat tarawih.
Sholat sunat nan sporadis dilakukan selama bulan-bulan lainnya, dilakukan pada bulan kudus ini. Setiap saat selalu berpikir apa lagi nan dapat dilakukan buat menambah pahala. Ketika makanan hampir setiap hari disebarkan kepada nan membutuhkan. emosi nan berusaha ditahan serta waktu nan dimanfaatkan sebaik mungkin, menjadikan bulan kudus ini sebagai bulan pelatihan. Meskipun tak sporadis bahwa ketika tak lagi berada di bulan yang suci, segala pelatihan itu seolah lenyap dan tidak berbekas, orang-orang nan sadar bahwa hidupnya tak berhenti hanya setelah bulan kudus itu, akan berusaha keras tetap berada di jalan nan benar.
Godaan demi godaan akan menimpanya. Terutama ketika ia berusaha membayar hutang puasa bagi perempuan dan berpuasa Syawal nan hanya 6 hari itu terkadang menjadi sangat berat. Tidak tahu mengapa iman tiba-tiba drop dan seolah menghilang setelah bulan kudus ini berakhir. Tidak sporadis ada nan menangis ketika menyadari bahwa bulan kudus hampir habis. Ia tidak berpikiran buat membeli pakaian lebaran. Yang dipikirkannya ialah bagaimana meningkatkan keimanan dan menjaga perasaan iman nan telah ia rasakan ketika bulan kudus tiba.
Keistimewaan Ramadhan
Selain beberapa hal nan telah disebutkan, bulan kudus ini memiliki banyak keistimewaan dibanding bulan-bulan lain sebab banyak peristiwa krusial nan terjadi di bulan ini. Berikut ialah beberapa keistimewaan bulan kudus ini. Pertama, pada bulan kudus ini Al Quran diturunkan nan sering disebut peristiwa Nuzulul Quran . Tidak mengherankan kalau selama bulan kudus ini, begitu banyak orang berusaha buat mengkhatamkan bacaannya bagaimanapun sibuknya ia dengan urusan dunianya.
Tidak sporadis banyak juga instansi nan mengurangi waktu bekarja bagi para karyawannya buat memberikan sedikit keleluasaan bagi karyawan-karyawannya itu menikmati indahnya beribadah di bulan yang suci. Dengan berpuasa memang kadang mempengaruhi kegiatan. Apalagi kalau kegiatan itu terkait dengan energi nan dibutuhkan. Namun, bagi orang-orang beriman, kegiatan mereka selama bulan kudus ini tidak harus berkurang. Malah kegiatan itu semakin bertambah. Semua itu tentunya tak mengurangi makna puasa bahkan puasa bukan satu halangan buat terus berkarya.
Ramadhan ialah satu-satunya bulan nan disebutkan dalam Al quran pada surat Al-Baqarah ayat 185. Inilah bukti betapa istimewanya bulan yang kudus ini. Puasa itu buat Allah Swt. Tidak ada satu orang pun nan tahu apakah seseorang itu berpuasa dengan sahih atau tidak. Hanya Allah Swt nan mengetahui apakah seseorang itu benar-benar berpuasa dengan baik atau tidak. Oleh sebab itulah, puasa ini memang buat Allah Swt. Berpura-pura puasa itu sangat mudah dilakukan. Tidak harus menjadi dewasa dahulu buat mampu berpura-pura puasa. Anak kecil saja sangat mudah menipu orang lain.
Rasululah SAW memenangi Perang Badar pada bulan ini dan terjadinya peristiwa penaklukkan Mekah atau Fath Mekah. Selain itu, ada satu malam di bulan kudus ini nan lebih baik dari seribu bulan atau kurang lebih 83 tahun nan dinamai Lailatul Qadar . Setiap orang nan tahu tentang keutamaan malam ini, niscaya akan beribadah sebaik mungkin dan sebanyak mungkin sebab tak ada nan dapat menjamin apakah tahun depan ia akan dapat berjumpa dengan malam yang dahsyat itu atau tidak.
Sesuatu nan sangat menguntungkan ketika dapat beribadah dan menabung pahala pada malam seribu bulan itu. Berbagai cara dilakukan orang buat dapat mendapatkan malam nan sangat menguntungkan itu.
Belum tentu dapat hayati hingga 83 tahun dalam keadaan sehat dan tetap dalam keimanan nan tinggi. Sedangkan ibadah pada malam itu dihadiahi seperti ibadah selama 83 tahun. Betapa beruntungnya orang-orang nan dapat mendapatkannya. Alalh Swt maha adil. Malam seribu malam itu tersembunyi di antara malam-malam terakhir sehingga semua umat Islam berusaha melakukan ibadah sebaik mungkin pada malam-malam terakhir itu.
Mereka meninggalkan semua kenikmatan global demi mendapatkan pahala berlimpah itu. Bukankah anak dan global itu ialah cobaan. Bila waktu masih tersisa maka masih dapat bersama dengan anak-anak dan istri tetapi kalau waktu hayati tidak bersisa, betapa ruginya tidak mendapatkan Lailut Qadar itu.
Pada bulan kudus ini terjadi perintah diwajibkannya puasa nan tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 183. Pengangkatan Muhammad sebagai rasul Allah juga terjadi pada bulan ini. Bulan nan dilimpahi pahala sangat tinggi merupakan bulan ketika pintu surga terbuka dan tertutupnya pintu neraka meskipun hal ini hanya bermakna kiasan atau tak sebenarnya.
Seseorang nan penuh kesungguhan dan ikhlas menjalani puasa akan diberikan pengampunan atas segala dosanya. Indahnya dan nikmatnya beribadah di bulan kudus ini sangat dinantikan oelh semua orang, Hanya orang-orang nan tidak ada iman di hatinya nan tidak merasakan estetika dan kenikmatan rasa lapar dan dahaga serta kenikmatan beribadah lebih banyak daripada biasanya.
Itulah beberapa keistimewaan bulan Ramadhan nan patut kita ketahui dan kita amalkan. Semoga bermanfaat!