Cara Mengobati Cacar Air
Pernahkah Anda menderita cacar air? Bagaimana cara mengobati cacar air nan diderita Anda? Pertanyaan tersebut jelas bukan hal nan aneh di masyarakat. Ini dikarenakan penyakit cacar air merupakan suatu penyakit nan tentunya pernah dialami oleh semua orang. Bahkan, ada slogan tentang penyakit cacar nan berbunyi, “jika tak mengalami cacar saat bayi hingga remaja, maka kemungkinan akan mengalaminya saat menjelang dewasa hingga tua”.
Nah, agar pemahaman Anda mengenai penyakit cacar dan cara mengobatinya, berikut ini merupakan ulasan spesifik nan membahas cara kerja penyakit cacar air dan cara mengobati penyakit cacar. Anda penasaran, bukan? Silakan simak pembahasan berikut dengan saksama.
Cara mengobati cacar air harus banyak diketahui oleh mayoritas masyarakat mengingat penyakit ini menyerang hampir setiap manusia sekali dalam seumur hidup. Penyakit ini menjadi pemicu timbulnya demam, merasakan kenyerian dan rasa ngilu pada otot dan tulang sendi, sakit kepala, dan nan parah menyebabkan bintik-bintik merah dihampir seluruh permukaan kulit.
Penyakit nan disebabkan oleh virus varisela zoster ini merupakan salah satu penyakit nan penularannya sangat cepat. Cacar air atau Chiken Pox ini dikalangan medis dikenal dengan sebutan Herpes.
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja terutama bagi mereka nan masih berusia 15 tahun ke bawah. Dimana nan paling sering terserang yakni anak-anak nan usianya berkisar antara 5-9 tahun. Pada rentang usia tersebut, daya tahan tubuh masih tergolong lemah, jadi, kemungkinan buat terkena penyakit cacar air sangatlah besar.
Penyakit ini sebenarnya merupakan penyakit kulit biasa nan disertai dengan munculnya bintik-bintik gelembung air nan muncul dipermukaan kulit. Bintik-bintik ini akan terasa sangat gatal, terlebih ketika tubuh dalam kondisi berkeringat. Jika penderita mampu manahan gatal dengan tak menggaruk bintik cacarnya, maka lenting cacar tersebut akan cepat mongering membentuk krusta nan akan terlepas dengan sendirinya sehingga tak menimbulkan bekas.
Namun, jika bintik cacar ini tergaruk dan pecah, krusta akan terbentuk semakin dalam dan sulit kering. Kondisi seperti ini jelas mengundang majemuk bakjteri nan masuk ke dalam bekas garukan tadi. Tak hanya itu, sekalipun nantinya mengering, bekas cacar nan terkena garukan tadi akan meninggalkan bekas nan cukup dalam, terlebih jika si penderita sudah berusia remaja atau dewasa.
Selain timbul bintik-bintik berisi air nan sangat gatal, beberapa gejala awal lain nan mungkin dirasakan oleh penderita cacar air, di antaranya sebagai berikut.
- Kondisi badan terasa lemah, tak fit, dan mudah sekali merasa capek.
- Mulai merasakan flu ringan nan disertai dengan demam.
- Mulai merasakan ngilu dan nyeri di pergelangan sendi; gejala ini tak dirasakan oleh semua penderita, ada pula penderita cacar nan tak merasakan gejala ini.
- Pada anak nan usianya di atas 10 tahun, gejala awal cacar nan dirasakan di antaranya sakit kepala, demam nan tak terlalu parah, serta munculnya perasaan tak enak badan; gejala tersebut biasanya tak dirasakan oleh usia nan lebih muda, namun terasa lebih berat jika nan mengalaminya usia dewasa.
- Sehari setelah dirasakannya gejala awal, biasanya penderita akan dikejutkan dengan munculnya bintik merah datar nan lama kelamaan semakin menonjol dan berisi cairan di permukaan kulit. Proses terbentuknya bintik nan menonjol dari nan asalnya datar sekitar 6-8 jam.
- Setelah kemunculan bintik pertama, biasanya akan diikuti oleh kemunculan bintik lainnya. Bagian tubuh nan pertama kali menjadi loka munculnya bintik baru ini biasanya di sekitaran dada penderita.
- Setelah bintik berisi air tersebut muncul di seluruh permukaan kulit, biasanya masa inkubasi buat penyakit cacar air ini ialah 2 sampai 3 minggu, bergantung kepada daya tahan tubuh si penderita cacar. Semakin kuat daya tahan tubuhnya, maka proses pengeringan bintik berisi cairan tersebut akan semakin cepat, begitu pula sebaliknya.
Cara Kerja Virus Cacar Air
Pasca masuk melalui saluran pernafasan paling atas, virus ini akan “berkunjung” ke saluran limfe, berkembang dan memperbanyak diri disitu. Beberapa hari kemudian, virus ini akan menuju ke hati, limfe, serta bagian tubuh nan lainnya.
Seminggu kemudian, fase virus semakin menyebar ke area tubuh lainnya pun terjadi melalui saluran darah termasuk masuk ke kulit sehingga menyebabkan timbulnya benjolan-benjolan nan berisi cairan. Virus ini juga masuk kembali ke bagian pernafasan, dan pada tahapan inilah hal virus akan menular kepada orang lain.
Faktanya, kebanyakan orang nan sudah merasakan cacar air biasanya tidak pernah lagi terserang di kemudian hari. Mengapa? Virus ini ternyata dapat menimbulkan kekebalan tubuh bagi si penderita sendiri sehingga virus jenis ini tidak akan mampu menyerang seseorang buat nan kedua kalinya. Meski demikian, ternyata tidak semua orang langsung memiliki imunitas buat mencegah kembalinya sang virus. Ada beberapa orang nan kondisi tubuhnya tak memungkinkan virus hilang sama sekali.
Dimana virus tersebut tetap ada dalam tubuh dan malah “bersemedi” di saraf nan letaknya dekat dengan sum-sum tulang belakang. Suatu ketika virus tersebut sangat mungkin dapat aktif kembali dan menyerang orang tersebut buat nan kedua kalinya atau lebih. Makanya, cara mengobati cacar air harus dipahami supaya tak terulang terserang virus cacar air.
Gejala awal cacar air umumnya diawali dengan bintik-bintik atau benjolan berwarna merah di dalam tubuh dalam jumlah nan nisbi banyak (hampir menyelimuti tubuh). Beberapa hari setelahnya, benjolan akan berisi cairan bening dan itu menandakan bahwa benjolan akan kempes dengan sendirinya. Jika sudah demikian, pasca kempesnya benjolan itu di kulit akan terbentuk kerak jaringan (krusta).
Cara Mengobati Cacar Air
Namanya penyakit, tentu saja memiliki cara pengobatannya sendiri-sendiri, tidak terkecuali penyakit cacar air. Berikut ini ialah beberapa cara pengobatan nan dapat dilakukan pada penyakit cacar air.
- Segera periksakan penderita cacar ke dokter guna mendapatkan penanganan medis nan berkualitas. Selain itu, dengan dibawa ke dokter, biasanya penderita akan diberikan beberapa obat, seperti obat buat menurunkan panas dan demam, vitamin buat meningkatkan daya tahan tubuh, dan lainnya.
- Usahakan agar penderita cacar melakukan mandi secara teratur setiap pagi dan sore. Ketika mandi, gunakan antiseptik nan diberikan dokter.
- Usahakan agar bintik-bintik merah nan berisi cairan tak tergaruk, apalagi sampai pecah. Bintik nan pecah biasanya membutuhkan waktu pengeringan nan lebih lama dan setelah sembuh pun biasanya akan menimbulkan bekas.
- Hindari pemakaian bedak tabur ketika bintik cairan sudah pecah. Pemberian bedak ini justru akan menambah luas permukaan penyebaran cairan dari cacar nan berisi virus.
- Untuk menghindari rasa gatal dan mencegah penggarukan, usahakan agar tubuh atau kulit selalu mendapatkan kompres nan dingin atau lotion lain nan mengandung fenol atau mentol.
Nah, demikian pembahasan seputar penyakit cacar air dan cara mengobati cacar air. Mudah-mudahan artikel ini dapat membantu Anda dan keluarga ketika menghadapi agresi cacar air.