Contoh Rumusan Masalah
Di dalam melakukan penelitian, kita mengenal apa nan disebut sebagai rumusan masalah. Rumusan masalah ini bisa menjadi bab atau subbab tersendiri dalam penyusunan laporan penilitian. Rumusan masalah merupakan satu faktor krusial nan menentukan jalannya penelitian dan keberhasilan penulisan laporan penelitian. Untuk itu, pada pembahasan kali ini akan disajikan contoh rumusan masalah.
Secara ekstrim rumusan masalah bisa dikatakan sebagai jantungnya penelitian. Demikian bisa disebut sebagai jantungnya penelitian sebab penelitian sendiri tak akan mungkin berjalan, tak akan mungkin diadakan tanpa adanya rumusan masalah. Suatu penelitian diadakan sebab adanya suatu masalah.
Suatu masalah perlu diteliti buat menguraikan masalah tersebut, buat menggambarkan atau mendeskripsikan masalah tersebut, atau buat menemukan solusi atau penyelesaian masalah tersebut, tergantung dari jenis dan tujuan masing-masing penelitian. Untuk itu, ketika masalah ini kita tak ketahui secara jelas, tak kita rumuskan maka sangat jelas buat melakukan penelitian tersebut kita akan kesulitan, akan tertatih-tatih, atau mungkin tak akan mungkin melanjutkannya. Rumusan masalah ini nan akan menentukan tujuan dari penelitian.
Pengertian dan Jenis Rumusan Masalah
Rumusan masalah berarti restriksi masalah, fokus penelitian. Masalah sendiri ialah suatu keadaan nan bersumber dari interaksi dua faktor atau lebih nan menghasilkan situasi nan membingungkan. Karenanya situasi ini nan ingin diteliti, nan akan diteliti, nan menjadi masalah penelitian. Situasi inilah nan harus dijelaskan, nan harus dirumuskan.
Gambaran atau klarifikasi situasi ini ke dalam satu konsep nan mudah dimengerti inilah nan dimaksud dengan rumusan masalah. Rumusan masalah ialah citra atau resume nan dikonsep dari latar belakang penelitian. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan nan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data, nan didasarkan dari masalah.
Perumusan masalah didasarkan pada jenis penelitian, kuantitatif dan kualitatif. Perumusan atau restriksi masalah pada penelitian kuantitatif lebih didasarkan pada taraf kepentingan, urgensi, dan feasebilitas masalah nan akan dipecahkan. Selain itu, terdapat juga faktor keterbatasan tenaga, dana, dan waktu.
Sementara dalam penelitian kualitatif, perumusan masalah diperlukan buat mempertajam fokus atau masalah, mempersempit atau memperjelas masalah hingga sespesifik mungkin sehingga rumusan masalah ini kemudian akan membantu peneliti di dalam menentukan tiap-tiap langkah penelitian.
Bentuk-bentuk atau jenis rumusan masalah dikembangkan berdasarkan penelitian menurut taraf eksplanasi (level of explanation). Bentuk atau jenis rumusan masalah bisa dikelompokkan ke dalam bentuk masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif (Sugiono, 2011: 35, 309). Masing-masing dari ketiga jenis ini dikelompokkan lagi berdasarkan jenis penelitian, apakah kuantitatif atau kualitatif.Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif disusun atau dirumuskan berdasarkan definisi operasional dari suatu variabel penelitian.
Sementara rumusan masalah atau pertanyaan penelitian tak demikian, dirumuskan dengan maksud buat memahami gejala nan kompleks, hubungan sosial nan terjadi, dan kemungkinan ditemukannya hipotesis baru atau teori baru maka pahami uraian berikut.
Rumusan Masalah Deskriptif-Kuantitatif
Rumusan masalah deskriptif ialah suatu rumusan masalah nan berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel nan berdiri sendiri).
Jadi, dalam penelitian ini peneliti tak membuat perbandingan variabel itu pada sampel nan lain, dan mencari interaksi variabel itu dengan variabel nan lain. Penelitian dengan rumusan masalah semacam ini kemudian disebut dengan penelitian deskriptif-kuantitatif.
Deksriptif Kualitatif: Rumusan masalah deskriptif ialah suatu rumusan masalah nan memandu peneliti buat mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial nan akan diteliti secara menyeluruh, luas, dan dalam.
Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan masalah komparatif ialah rumusan masalah penelitian nan membandingkan keberadaan satu variabel dengan variabel nan lain pada dua atau lebih sampel nan berbeda, atau pada waktu nan berbeda. Rumusan masalah komparatif ialah rumusan masalah nan memandu peneliti buat membandingkan antara konteks sosial atau domain satu dibandingkan nan lain.
Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosaitif ialah suatu rumusan masalah penelitian nan berisfat menanyakan interaksi antara dua variabel atau lebih. Dalam hal ini, terdapat tiga bentuk hubungan, yaitu sebagai berikut.
- Hubungan simetris, suatu interaksi antara fua variabel atau lebih nan kebetulan munculnya bersamaan.
- Hubungan kausal, interaksi nan bersifat sebab-akibat, jadi ada variabel nan independen atau mempengaruhi, ada nan dependen atau dipengaruhi.
- Hubungan interaktif/resiprokal/timbal-balik, interaksi nan saling mempengaruhi, tak diketahui variabelnya nan mana dependen nan mana independen.
Asosiatif kualitatif merupakan rumusan masalah nan memandu peneliti buat mengonstruksi interaksi antara situasi sosial atau domain satu dengan nan lainnya. Rumusan masalah asosiatif kualitatif mengamati persoalan interaksi resiprokal atau interaksi nan saling memengaruhi atau interaktif.
Contoh Rumusan Masalah
Contoh rumusan masalah berdasarkan jenis-jenis rumusan masalah di atas, antara lain sebagai berikut.
Contoh Rumusan Masalah Deskriptif Kuantitatif
- Seberapa baik kinerja Kabinet Bersatu?
- Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri Berbadan Hukum?
- Seberapa tinggi efektivitas kebijakan mobil berpenumpang tiga di Jakarta.
- Seberapa tinggi taraf kepuasan dan apresiasi masyarakat terhadap pelayanan pemerintah daerah di bidang kesehatan?
Contoh Rumusan Masalah Komparatif Kuantitatif
- Adakah disparitas produktivitas kerja antara Pegawai Negeri, BUMN, dan Swasta?
- Adakah kecenderungan cara promosi antara perusahaan PT dengan CV.
- Adakah disparitas kemampuan dan disiplin kerja antara pegawai Partikelir Nasional dan Perusahaan Asing?
- Adakah disparitas kenyamanan naik Kereta Barah dengan Bus menurut berbagai kelompok masyarakat?
Contoh Rumusan Masalah Asosiatif Kuantitatif (Hubungan Simetris)
- Adakah interaksi antara banyaknya bunyi burung prenjak dengan tamu nan datang?
- Adakah interaksi antara banyaknya semut di pohon dengan taraf manisnya buah?
- Adakah interaksi antara rona rambut dengan kemampuan memimpin?
- Adakah interaksi antara jumlah pisau nan terjual dengan taraf kejahatan di suatu daerah?
- Adakah interaksi antara banyaknya radio dengan taraf kemalasan para remaja di suatu desa?
Contoh Rumusan Masalah Asosiatif Kuantitatif (Hubungan Kausal)
- Adakah pengaruh sistem penggajian terhadap prestasi kerja?
- Seberapa besar pengaruh kepemimpinan nasional terhadap konduite masyarakat?
- Seberapa besar pengaruh tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja karyawan?
- Seberapa besar pengaruh kurikulum, media pendidikan, dan kualitas guru terhadap kualitas SDM nan dihasilkan suatu sekolah?
Contoh Rumusan Masalah Asosiatif Kuantitatif (Hubungan Resiprokal)
- Hubungan antara motivasi dan prestasi.
- Hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan.
- Hubungan antara panjangnya slot iklan dengan taraf penjualan.
- Hubungan antara jingle iklan dengan branding produk.
Contoh Rumusan Masalah Deskriptif Kualitatif
- Apakah peristiwa nan terjadi dalam situasi sosial atau setting tertentu.
- Apakah makna peristiwa tersebut bagi orang-orang nan ada atau hadir pada setting tersebut?
- Bagaimanakah citra rakyat miskin di situasi atau setting tertentu?
- Apakah makna miskin bagi mereka?
- Apakah pemahaman pegawai outsource pada organisasi BUMN tentang makna manajemen?
- Bagaimanakah iklim kerja atau suasana kerja pada divisi komunikasi organisasi BUMN?
Contoh Rumusan Masalah Komparatif Kualitatif
- Apakah peristiwa penjarahan pada masa krisis moneter sama dengan peristiwa penjarahan lainnya?
- Apakah pola terbentuknya kemiskinan antara satu keluarga dengan keluarga nan lain?
- Apakah kinerja organisasi BUMN berbeda dengan kinerja organisasi swasta?
Contoh Rumusan Masalah Asosiatif Kualitatif
- Apakah peristiwa penjarahan tersebut diorganisir dalam pola-pola organisasi sosial tertentu?
- Apakah peristiwa tersebut berhubungan dengan peristiwa lain nan pernah terjadi dalam situasi nan sama dan situasi nan berbeda?
- Bagaimanakah pola terbentuknya mereka nan menjadi miskin?
- Bagaimanakah model koordinasi, kepemimpinan, dan pengawasan nan dijalankan dalam organisasi BUMN?
- Bagaimanakah pola penyusunan aturan pendapatan dan belanja organisasi BUMN tersebut?
Demikianlah pemaparan contoh rumusan masalah. Semoga dengan adanya contoh ini, Anda bisa dengan mudah membuatnya.