Penyebab Pencemaran Suara

Penyebab Pencemaran Suara

Tahukan Anda arti dari pencemaran suara? Pencemaran suara ialah masuknya suara dengan ukuran nan melampaui batas kenyamanan. Suara tersebut lebih dari 50 desible. Sebagai citra bahwa kekuatan suara 40 desibel ialah suara ketika orang sedang berbicara.

Suara 80 desibel sama dengan orang nan berbicara dengan power atau kekuatan nan lebih dari orang bicara normal. Kira-kira seukuran ketika orang sedang berdebat atau bersilat lidah. Suara orang nan sedang berdebat lebih keras daripada orang sedang bercakap-cakap wajar.

Keadaan ini sangat mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar. Suara orang nan sedang berdebat bertekanan tinggi dan akan mengusik ketenangan orang sekitar. Bukan manusia saja, bahkan hewan pun niscaya akan terusik jika mendengar suara nan lebih dari 100 desibel.

Pencemaran suara tak dapat dianggap persoalan remeh. Pencemaran suara ialah akibat dari kemajuan teknologi. Tidak dapat dipungkiri dan dihindari terjadinya polusi dan pencemaran akan mengganggu dan mengotori bumi ini. Semuanya menjadi terkena efek kemajuan teknologi .

Lihat saja sungai di sekitar kita, terutama di perkotaan. Apakah masih ada sungai di kota nan airnya masih jernih? Mustahil akan kita temukan sungai dengan air nan jernih di perkotaan. Jangankan di kota, di pedesaan saja sudah sporadis sungai dengan air jernih. Semua tercemar.

Bukan itu saja, udara juga semakin kotor oleh asap pabrik dan residu pembakaran kendaraan bermotor dari knalpot. Jumlah kendaraan bermotor semakin banyak di jalan raya. Bukan itu saja, raungan deru mesin kendaraan bermotor juga sangat memekakkan telinga di jalanan.

Semakin maju teknologi, akan melesatkan tumbuhnya industri di segala bidang. Industri transportasi, industri telekomunikasi, industri insfastruktur dan lain sebagainya. Walaupun kenyataannya seringkali orang tak terusik dengan pencemaran suara, seperti di kota-kota besar nan sangat dipenuhi oleh kemajuan industri .

Sebagai citra mereka nan tinggal di lingkungan indurtri, di sekitar bandara, dekat jalan raya atau juga dekat dengan rel kereta api. Suara-suara tersebut jika memilki intensitas nan tinggi, seperti nan dikeluarkan oleh banyak mesin industri, kendaraan bermotor, kereta api, dan pesawat terbang akan sangat berbahaya bagi manusia.

Kebisingan itu jika berlangsung secara monoton dalam jangka waktu nan lama bisa mengganggu manusia. Bukan itu saja, efeknya bisa menyebabkan kerusakan indera dengar. Bahkan, dapat sampai stigma pendengaran nan permanen. Sungguh mengerikan.

Jika diamati, seakan mereka tetap enjoy tanpa beban dengan beraktifitas di bawah gangguan ancaman polusi suara. Mungkin sebab sudah terbiasa atau sebab tak dapat lagi berkutik oleh himpitan keadaan.

Seorang nan tinggalnya jauh dari keramaian kota, tinggal di pelosok desa nan masih jauh dari kemajuan industri niscaya akan jauh dari ancaman polusi , terutama polusi suara. Lingkungannya niscaya nyaman, tenang tanpa ada kebisingan.

Akan tetapi, jika dia harus berada di kota dengan segala macam polusi (terutama polusi suara), maka niscaya akan terganggu sebab indra pendengarannya akan diteror berbagai kebisingan nan ada di kota.

Jadi, pencemaran suara ialah ancaman nan sangat serius bagi kualitas lingkungan. Ancaman serius ini terutama di bagian kenyamanan suasana. Kebisingan merupakan sumber pencemaran suara. Kriteria bising ialah suara atau bunyi-bunyian nan mengganggu.

Jika suara atau bunyi tersebut intensitasnya melebihi kemampuan pendengaran manusia, sistem pendengaran manusia dapat rusak. Intensitas bunyi nan bisa mengganggu pendengaran manusia ialah melebihi 50 desibel.



Pengertian Pencemaran

Pencemaran ialah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau jenis komponen nan lain ke dalam suatu zat. Pengertian pencemaran bisa juga ketika suatu zat, baik zat cair maupun gas berubah. Tatanan ini berubah oleh kegiatan manusia dan proses proses alamiah.

Keadaaan ini menjadikan kualitas zat, baik cair atau gas (dalam hal ini ialah air atau udara ) berkurang. Pada akhirnya tak lagi berfungsi sinkron dengan ketentuannya.

Siapa pun juga tak ingin mendapati suatu tatanan menjadi berubah atau rusak. Sebagamana nan terjadi dan melanda lingkungan ini. Semuanya seolah telah berubah tatanannya, bahkan telah rusak tatanannya. Maka dibutuhkan upaya pencegahan dan penanggulangan.

Upaya pencegahan memang dirasa sulit sehingga dibutuhkan upaya pengnedalian. Salah satu cara mengatasi persoalan lingkungan dampak macam-macam aktivitas industri serta aktivitas nan dilakukan oleh manusia ialah mengendalikan diri. Caranya dengan menjaga lingkungan berdasarkan baku kebersihan lingkungan. Upaya ini harus diterapkan dengan tegas tanpa pandang bulu.

Pengertian pencemaran suara ialah gangguan nan terjadi pada lingkungan sebagai dampak dari bunyi atau suara nan menggangu ketentraman makhluk hayati di sekitarnya. Kriteria polusi suara tak bisa ditentukan oleh suatu baku tertentu.

Jika dianggap mengganggu, suara apapun akan dikategorikan ke dalam polusi suara. Baku atau ukuran pencemaran suara bisa diukur dalam suatu desibel. Apabila suara telah melampaui ambang batas, yaitu melebihi 50 desibel, maka itu ialah polusi suara.



Ukuran Suara

Berikut ini merupakan ukuran-ukuran dalam suara.

1. Suara orang berbicara (ngobrol wajar) = 40 desibel

2. Suara orang berdebat = 80 desibel

3. Suara mesin gilingan padi, mesin kompresor = 100 desibel

4. Suara kenalpot motor tanpa filter = 104 desibel

5. Suara pesawat saat take off maupun landing = 150 desibel



Penyebab Pencemaran Suara

Faktor primer terjadinya pencemaran suara ialah kebisingan. Kebisingan atau gangguan nan diakibatkan oleh suara ialah akibat dari aktifitas manusia sehari-hari. Baik nan dilakukan secara sadar maupun tak sadar.

Di zaman serba modern ini, semua menggunakan perangkat-perangkat nan praktis. Seperti, aktivitas produksi jelas membutuhkan wahana dan prasarana, yaitu berupa mesin-mesin industri. Pabrik dan industri juga menggunakan mesin-msin, begitu juga dengan aktifitas transportasi.

Untuk bepergian niscaya membutuhkan kendaraan. Kendaraan sangat berpengaruh terhadap pencemaran, baik udara maupun pencemaran suara. Apalagi mesin industri jelas lebih berpotensi polusi.



Dampak Pencemaran Suara

Pencemaran suara berdampak terhadap fisik dan psikologis.

1. Akibat Fisik

Gangguan Indra Pendengaan

Gangguan indra pendengaran nan paling parah ialah rusaknya gendang telinga. Kerusakan ini dikhawatirkan akan menjadi kerusakan permanen atau tuli.

2. Akibat Psikologis

a. Gangguan Emosional

Pada gangguan emosional ini orang akan menjadi temperamen, mudah marah dan sensitif.

b. Perubahan Karakter dan Kebiasaan

Pada gangguan ini akan mengubah Norma dan pola hayati seseorang, seperti pola dan jadwal tidurnya berubah, orang menjadi sulit konsentrasi dan lain sebagainya.



Antisipasi Pencemaran Suara

Antasipasi pencemaran suara, di antaranya sebagai berikut.

1. Pisahkan ruangan nan berpotensi bising agar tak mengganggu ruangan lain.

2. Jauhkan ruangan nan membutuhkan ketenangan dari sumber kebisingan.

3. Gunakan bahan bangunan rapat suara. Berupa matrial nan padat, tebal, dan responsif menyerap bising.

4. Buatlah ruangan dengan pembatas ruang hampa.

5. Kurangi penempatan rongga pada muka bangunan nan berhadapan kebisingan keluar bangunan.

Demikianlah artikel nan berjudul Pencemaran Suara ialah Salah Satu Masalah Manusia ini. Semoga bisa menambah pengetahuan Anda tentang jenis-jenis pencemaran nan ada di lingkungan sekitar. Jagalah lingkungan Anda dengan mengurangi setiap polusi.