Alat Musik Tiup Tradisional Indonesia
Dalam sejarah perkembangan musik, alat musik tiup tradisional termasuk jenis alat musik nan paling tua. Alat musik jenis tiup ini ada nan berusia hingga ribuan tahun. Alat musik tiup tradisional di setiap negara memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri, baik dari bentuk maupun cara memainkannya.
Pada masa Mesir Kuno, terdapat bukti permulaan muncul dan dimainkannya musik di Mesir. Tiga instrumen nan muncul paling menonjol ialah pipa menyerupai klarinet, seruling, dan juga harpa. Dalam relief hieroglif pun ditemukan gambar penyanyi dan penari.
Perkembangan musik di Cina diperkuat dengan temuan alat musik kuno. Alat musik tersebut homogen seruling nan berusia kurang lebih 9.000 tahun. Seruling tersebut terbuat dari tulang dan ditemukan pada situs neolitik Jiahu Cina. Inovasi alat musik ini ialah inovasi terlengkap sepanjang sejarah.
Berbagai Alat Musik Tiup Tradisional Mancanegara
Alat musik tiup tradisional ini berkembang di berbagai negara. Mulai dari Yunani Kuno, Mesir Kuno, Afrika, sampai Asia. Bentuk dan bahan jenis alat musik tiup tradisional di setiap negara bermacam-macam. Ada juga bentuk dan bahan nan sama, tetapi berbeda cara memainkannya.
Berikut ini ada beberapa jenis alat musik tiup tradisional dari berbagai negara.
1. Alat Musik Tiup Tradisional - Aulos
Aulos ialah alat musik tiup tradisional nan berasal dari Yunani-Romawi. Aulos juga bisa ditemukan di daerah Mesir dan sekitarnya. Alat musik ini terbuat dari kayu. Bentuknya terdriri atas dua buah tabung seruling nan disatukan dan memiliki empat atau lima lubang nada. Aulos ini sulit buat dimainkan sebab memiliki dua buluh nan disatukan.
2. Alat Musik Tiup Tradisional - Bagpipe
Bagpipe ialah alat musik tiup khas Irlandia. Bagpipe berbentuk kantung udara nan terbuat dari kulit. Kantung itu akan membesar pada saat ditiup. Udara dalam kantung lalu ditekan agar udara keluar melalui beberapa pipa nan menghasilkan nada.
3. Alat Musik Tiup Tradisional - Balaban
Balaban ialah homogen seruling nan terbuat dari buluh. Bentuknya mirip seruling, tetapi agak besar. Alat ini dimainkan dengan cara ditiup. Bentuk balaban di bagian atas diberi bentuk bundar dan bagian ujung bawah diberi bentuk tajam. Alat musik ini dikenal di Ajerbaizan dan Armenia. Balaban biasa digunakan pada acara pernikahan. Balaban dimainkan bersama alat musik perkusi.
4. Alat Musik Tiup Tradisional - Bansuri
Alat musik ini homogen seruling. Bansuri dikenal di daerah India, Pakistan, dan Bangladesh. Bentuk bansuri lebih panjang dari seruling biasa. Panjangnya mencapai 14 inci. Bansuri dikenal sebagai alat musik nan berhubungan dengan romansa Khrisna dan Radha. Alat musik tiup tradisional ini memiliki cara spesifik dalam perawatannya. Sebelum digunakan, bansuri harus diminyaki terlebih dahulu sebulan sebelumnya. Setelah dimainkan, bansuri kembali diminyaki agar kualitas bunyi nan dihasikan tetap terjaga.
5. Alat Musik Tiup Tradisional - Didgeridoo
Alat ini berasal dari suku Aborigin, Australia. Alat ini berusia ribuan tahun. Bentuknya panjang dan agak mengerucut. Di berbagai daerah di Australia, sebutan buat alat ini beragam. Didgeridoo mengeluarkan bunyi nan khas bergantung kemahiran peniupnya. Konon, alat musik tiup ini terbentuk dari sebatang kayu nan dilubangi oleh rayap.
6. Alat Musik Tiup Tradisional - Hotchiku
Alat musik tiup ini berasal dari Jepang. Hotchiku terbuat dari bambu. Seruling ini memiliki empat lubang di bagian depan dan satu lubang di belakang buat ibu jari. Memainkan hotchiku ialah dengan meniupnya dan memainkan jari-jari pada lubang-lubang suara buat menghasilkan nada.
7. Alat Musik Tiup Tradisional - Ocarina
Alat ini homogen alat tiup nan berbentuk oval. Ocarina dikenal di Eropa dan dikenalkan oleh suku Maya dan Aztek. Alat musik tiup ini terbuat dari terakota (tanah liat).
8. Alat Musik Tiup Tradisional - Tumpong
Tumpong ialah seruling nan berasal dari Filipina. Tumpong memiliki lima lubang, satu di bagian atas dan empat di bagian bawah. Tumpong sering dimainkan dalam acara keluarga pada malam hari. Alat musik ini terbuat dari bambu dan bentuknya sama dengan seruling bambu lainnya.
9. Alat Musik Tiup Tradisional - Washint
Alat musik tiup ini berasal dari Ethiopia. Bentuknya hampir sama dengan recorder. Washint terbuat dari kayu atau rotan. Alat musik ini biasa dimainkan secara solo. Namun, pada 1963 alat musik tiup ini sudah digunakan dalam permainan orkestra Ethiopia.
Alat Musik Tiup Tradisional Indonesia
Alat musik tiup tradisional tak hanya berkembang di luar negeri, di Indonesia pun alat musik tiup tradisional banyak jenisnya. Apa saja jenis alat musik tiup tradisional nan ada di Indonesia? Berikut ini beberapa alat musik tiup tradisional di Indonesia.
Serune Kalee - Alat Musik Tiup Tradisional Aceh
Serune kelee merupakan alat musik tiup tradisional dari Aceh nan mampu menghasilkan instrumen-instrumen luar biasa. Alat musik tiup tradisional ini biasanya dimainkan buat mengiringi lagu-lagu syahdu atau heroik nan sudah lama berkembang sejak zaman kerajaan Aceh hingga saat ini.
Alat musik tiup tradisional ini terkenal di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar, dan Aceh Barat. Alat musik tiup tradisional Aceh ini biasanya dimainkan dengan diiringi rapai dan gendrang pada acara hiburan, tari-tarian, menyambut tamu krusial di zaman kerajaan Aceh Darussalam. Serune kalee ialah alat musik tiup tradisional nan merupakan salah satu jenis serunai atau clarinet di dalam masyarakat Melayu.
Serune kalee sebagai alat musik tiup tradisional berfungsi buat mengiringi lagu nan cenderung instrumentalia dan dimainkan lewat alunan suara tak terputus-putus dan terus-menerus. Suara ini tercipta dari teknik meniup nan dilakukan dengan cara mengambil nafas dari mulut, hidung, dan leher. Suara nan dihasilkan serune kale ini tajam sehingga musik akan terengar dinamis, terkesan heroic, serta membuat semangat para penikmatnya.
Puput Serunai - Alat Musik Tiup Tradisional Minang
Seruani atau puput serunai merupakan nama alat musik tiup tradisional dari daerah Minang. Alat musik tiup tradisional ini cukup unik sebab bagian ujungnya mekar nan berfungsi memperbesar volume suara. Asal mula alat musik tiup tradisional ini diperkirakan berasal dari Lembah Kashmir di daratan Utara India.
Sesudah populer di Sumatera Barat, serunai kemudian terkenal sebagai alat musik tiup tradisional Minang. Alat musik tiup tradisional ini tekah terkenla e seluruh wilayah Sumatera Barat, khususnya di wilayah daratan (Agam, Tanah Datar, Limo Koto, dan daerah pesisir pantai Sumatera Barat di sepanjang pantai Samudera Hindia. Serunai sudah sejak lama diperkenalkan ke seluruh wilayah di Indonesia oleh imigran dari Minang dan dikenal juga sebagai alat musik tiup tradisional dari Malaysia dengan nama nan sama.
Pembuatan Puput Serunai - Alat Musik Tiup Tradisional Minang
Bahan buat membuat alat musk tiup tradisional ini ialah batang padi, tanduk kerbau atau daun kelapa, dan kayu atau bambu. Bagain penata bunyi alat musik tiup tradisional ini berbahan kayu capo ringkik atau berbahan bambu talang dengan ukuran sebesar ibu jari tangan. Sementara itu, “puput”, bagian nan ditiup, terbuat dari kayu, bambu talang atau dari batang padi tua.
Bagian “corong” ialah bagian ujung alat musik tiup tradisional serunai nan terbuat dari kayu, khususnya kayu gabus, tanduk kerbau nan memang bentuknya lancip mengembang, dan dari daun kelapa nan dililitkan. Panjang bagian ini ialah 10-12cm dan garis tengahnya sekitar 6cm di bagian nan mengambang.