Segmentasi Pasar
Persaingan Sehat
Dalam global bisnis, kalau ada satu produk nan terlihat laku di pasaran, maka akan banyak perusahaan lain nan berusaha membuat produk nan sama tetapi dengan kualitas nan berbeda. Hal ini sengaja dilakukan agar orang nan menginginkan barang nan sama dapat mendapatkannya dengan harga nan berbeda walaupun tentu saja kualitas tak sama atau sangat lain. Hal inilah nan harus diketahui oleh setiap perusahaan.
Kalau perusahaan tak melakukan riset pasar, bagaimana ia dapat tahu kalau ada produk serupa tapi tidak sama itu ada di pasaran? Dengan lebih cepat mengetahui semua kenyataan tersebut, tentunya perusahaan dapat mengantisipasi dengan memperbaiki atau memperbarui paket barang atau mengubah sedikit taktik pemasaran. Misalnya, ada kue nan sangat mirip dengan kue nan sudah lebih dahulu dikenal. Bungkus, rona semuanya serupa tetapi harganya jauh lebih murah. Mungkin awalnya orang terkecoh dan membeli barang nan berkualitas lebih rendah.
Tetapi kalau ternyata barang nan dianggap berkualitas lebih rendah itu ternyata cukup menyenangkan, maka barang nan dianggap nomor dua ini dapat saja mengambil pangsa pasar barang nan dianggap lebih bagus tersebut. Hal ini tak menutup kemungkinan sebab konsumen itu mempunyai pola belanja nan berubah-ubah. Tanpa adanya riset pasar, maka perusahaan nan memproduksi barang nan lebih bagus itu dapat mengalami kesulitan memasarkan barang mereka.
Sebaliknya, kalau mereka telah tahu, nan akan mereka lakukan ialah mungkin dengan membuat ukuran kue nan lebih kecil dengan harga nan lebih murah dan dengan promosi nan lebih gencar. Dengan pengembangan produk dan juga membuat rasa nan lain, masyarakat akan mulai memperhatikan produk nan semula lagi. Pihak perusahaan akan rajin mengganti bungkus dengan rona nan tak terlalu mencolok.
Misalnya, sebuah perusahan sampo sangat rajin mengganti bentuk botol loka samponya. Masyarakat menjadi tak bosan dan tak merasa ia membeli produk nan tak baru. Perasaan ingin membeli barang baru itu sangat penting. Masyarakat nan sangat bergerak maju ini membutuhkan pelayanan nan tak kalah dinamisnya. Inilah fenomena dalam bidang pemasaran. Hanya perusahaan nan terus berinovasi nan akan mampu bertahan. Lihatlah berbagai produk perumahan. Bentuk desain nan sama selama bertahun-tahun, kini tak lagi dilirik konsumen.
Bagi orang nan mempunyai uang, mereka dapat memilih barang. Semakin meningkatnya perekonomian bangsa, maka keinginan masyarakat buat memilih barang juga meningkat. Apalagi dengan fasilitas kartu kredit nan mau tak mau turut mempengaruhi perubahan pola belanja masyarakat. Bila perusahaan tak dapat melihat perkembangan ini, maka ada baiknya mulai memperhatikannya. Kalau tidak, kebangkrutan akan tiba. Mengubah pola berpikir itu memang tak mudah.
Hanya orang-orang nan sadar kalau tanpa adanya perubahan artinya mati, nan tak akan betah berlama-lama dalam satu lingkup produk. Ia akan selalu berinovasi dan berburu inspirasi hingga ke pelosok negeri Ekskavasi potensi ini juga sebagai bagian dari riset pasar nan dilakukan oleh satu tim nan memang tugasnya melihat dan memperhatikan apa-apa nan terjadi di global pemasaran.
Pertarungan
Persaingan juga melahirkan pertarungan ketika ‘perang’ pemasaran ini semakin alot. Saling sikut dapat saja terjadi. Tidak ada orang nan mau kalah. Apalagi kalau belum melakukan apa-apa. Pertarungan akan semakin seru kalau dilakukan dengan peraturan nan jelas dan mengikat setiap orang. Sayangnya terkadang memang anggaran ini tak jelas. Semua tahu kalau bisnis itu terkadang sangat kejam. Ada saja orang nan berusaha ‘membunuh’ dengan cara nan tak adil. Namun, kalau tak seperti itu, global bisnis ini tak ramai.
Dalam terminologi bisnis, pasar merupakan loka bertemunya pembeli dan penjual. Terminologi tersebut boleh jadi semakin berkembang seiring perkembangan teknik-teknik bisnis nan semakin modern. Para pelaku bisnis harus pintar-pintar memilih pasar nan akan dijadikan loka “jualan". Mereka harus paham sahih seluk-beluk pasar nan akan dihadapi.
Oleh sebab itu, sebelum mulai bertarung di pasar, para pelaku bisnis akan melakukan penelusuran rinci dari pasar nan akan dimasuki melalui teknik-teknik riset pemasaran. Manfaat atau manfaat riset pasar itu tentu saja sangat banyak bergantung dari segi mana kita melihatnya. Berikut ini salah satu kegunaan nan dapat diambil dari aktivitas riset pemasaran nan dilakukan oleh perusahaan.
Salah satu kegunaan dari riset pemasaran ialah penentuan segmen pasar nan akan dimasuki. Seperti telah diketahui, pasar merupakan objek nan sangat kompleks nan di dalamnya terdiri dari berbagai elemen calon konsumen. Tiap-tiap calon konsumen tentunya memiliki atribut unik. Keunikan atribut konsumen tersebut menjadi tema sentral analisis segmen pasar nan dilakukan.
Kalau sekiranya disana sudah ada pesaing dengan produk nan cukup bagus, nan harus dipikirkan kalau juga ingin memasuki wilayah itu ialah apakah mempunyai cukup bekal memproduksi sesuatu nan sama dengan kualitas nan baik dan dengan harga nan lebih murah dibandingkan dengan produk nan sudah ada. Kalau tak bisa, lebih baik mencari pangsa pasar baru atau membuat produk dengan segmen nan berbeda agar kue bisnisnya dapat dibagi.
Jika agak sulit melakukan riset pasar, dapat belajar terlebih dahulu dan jangan maul buat melakukan eksperimen. Pebisnis nan tak mau belajar atau pebisnis nan belum pernah rugi itu, bukan seorang pebisnis sejati. Apalagi ketika berpromosi, gaya nan dilakukan sedikit memaksa. Takutnya malah konsumen merasa terlalu dikejar-kejar. Konsumen itu tak mau dipaksa. Kalau dirayu, silahkan. Konsumen semakin cerdas. Mereka tak mau didikte. Mereka tahu apa nan diinginkannya dengan jumlah dana nan mereka miliki.
Segmentasi Pasar
Secara sederhana, segmen pasar ialah bagian dari pasar nan mempunyai ciri hampir serupa terkait perilakunya terhadap suatu jenis produk. Bila pasar dianalogikan sebagai sebuah hutan, segmen pasar diidentikan dengan sebaran pohon jenis eksklusif dalam hutan tersebut, misalnya pohon pinus. Oleh sebab itu, dalam melakukan analisis segmentasi pasar, faktor nan paling dicari oleh analis ialah faktor kecenderungan nan ada dalam “hutan pasar” tersebut. Kalau semua sama, lihat apa nan dapat membuatnya berbeda agar mudah dilihat oleh orang lain.
Kalau tingginya sama, coba membuat nan ukuran lebih kecil. Siapa tahu orang sudah bosan dengan ukuran nan besar dan mencoba melihat sesuatu nan lebih kecil sebagai sesuatu nan imut dan menggemaskan. Analisis segmentasi pasar tidak dapat berdiri sendiri. Analisis segmentasi pasar biasanya dibarengi dengan adanya analisis sasaran pasar dan analisis positioning pasar. Ketiga jenis analisis tersebut biasa dikenal dengan analisis STP.
Langkah Riset Pemasaran
Langkah pertama nan harus dilakukan ialah analisis segmentasi pasar. Dalam analisis segmentasi pasar, dilakukan upaya pencarian variabel dan faktor krusial nan ingin dimasuki. Setelah itu, hasil nan didapat dianalisis dan dikembangkan sehingga menjadi dasar dalam pengelompokan ciri konsumen.
Setelah dilakukan analisis segmen pasar, dilakukan analisis sasaran pasar. Setelah pasar dikelompokan berdasarkan karakteristiknya, tiap-tiap kelompok pasar tersebut dikelompokan berdasarkan taraf daya tariknya terhadap bisnis. Secara sederhana, bisa dinalogikan sebagai sebuah hutan. Tiap-tiap kelompok pohon dianalisis dan dipisahkan.
Setelah itu, tiap-tiap kelompok tersebut dipilih dan dinilai, kelompok pohon mana nan memberikan daya tarik lebih besar. Setelah itu, pilih kelompok pohon nan memberikan daya tarik terbesar.Setelah kelompok pasar dipilih, segera identifikasi posisi produk nan akan dijual tersebut terhadap kelompok pasar nan dipilih. Artinya, produk kita akan dinilai sebagai produk seperti apa di mata konsumen.
Apakah produk kita mau dipandang sebagai produk biasa-biasa saja dalam kelompok pasar nan dipilih. Tentunya itu merupakan kewenangan penuh pemasar. Setelah dipilih, kembangkan berbagai ide buat menempatkan ciri di hati calon konsumen. Kemudian, pilih dengan cara apa kita mengkomunikasikan posisi produk tersebut di pasar.