Bahaya Mengkonsumsi Garam Berlebihan
Garam sudah dikenal masyarakat global sejak berjuta-juta tahun nan lalu. Rasa asin nan dimiliki garam tampaknya menjadi cikal bakal digunakannya garam sebagai salah satu bumbu dalam masakan. Sekitar seribu abad sebelum manusia mampu memproduksi garam sendiri, manusia menggunakan air bahari sebagai penyedap masakan. Namun, ada kekurangan nan dimiliki air laut, yaitu rasa asin nan lambat laun hilang ketika proses memasak selesai, terutama jika proses memasak dengan cara dibakar.
Selanjutnya, manusia mulai memproduksi garam sendiri dengan cara kristalisasi atau pemisahan garam dari air lautnya dan cara sederhana lainnya. Proses ini mulai diterapkan sekitar milennium pertama sebelum Masehi.
Fakta Seputar Garam
Garam memiliki dua komponen dasar, sodium dan klorin nan jika dilarutkan ke dalam cairan atau makanan akan terpecah. Klorin dalam garam sangat diperlukan tubuh dalam membentuk asam klorida atau HCL nan bisa membunuh kuman penyakit dalam lambung serta mengubah pepsinogen menjadi pepsin nan bermanfaat bagi pencernaan.
Sementara sodium dalam garam berfungsi buat menjaga syaraf tubuh kita nan bertugas mengirimkan pesan ke seluruh tubuh dan juga menguatkan otot dalam bekerja. Sodium nan dibutuhkan oleh tubuh kita hanya sedikit saja, yaitu sekitar seperempat sendok teh atau 500 mg.
Konsumsi sodium nan hiperbola bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Alangkah lebih baik jika kita dapat menjaga konsumsi garam sehari-hari agar tak menyesal di kemudian hari. Orang dewasa bisa menjaga kesehatan tubuhnya dengan diet garam.
Garam nan dikonsumsi sebaiknya tak lebih dari satu sendok teh atau sekitar 2300 mg sodium per hari. Sementara anak-anak usia 9 sampai dengan 13 tahun nan sedang mengalami masa pertumbuhan, disarankan buat mengkonsumsi kurang dari satu sendok teh garam atau sekitar 1500 sampai 2200 mg sodium.
Di samping komponen dasar nan dimiliki garam, ada beberapa fakta menarik lain seputar bubuk putih berbentuk kristal dan berasa asin ini. Fakta-fakta tersebut ialah sebagai berikut.
- Garam mempunyai nama lain yaitu, emas putih. Nama tersebut muncul bukan tanpa alasan. Garam pernah mengalami harga beli nan sangat mahal pada abad pertengahan. Bahkan harganya dapat melebihi harga emas. Begitu tahu bahwa garam dapat menjadi penyedap kuliner alami, banyak masyarakat global nan memburunya. Sayangnya, tak semua wilayah di seluruh global dapat menghasilkan garam. Tidak heran jika harganya melambung tinggi. Ada jalur transportasi spesifik pendistribusian garam nan diabadikan di Jerman. Jalur tersebut terbentang sepanjang Pantai Baltik hingga kota di pedalaman Luneberg.
- Pada awal 1800-an, harga garam diperkirakan empat kali lebih mahal dari daging sapi.
- Menjelang abad 20, garam masih digunakan sebagai alat pembayaran di Ethiopia nan dahulu bernama Abyssinia.
- Garam sangat krusial bagi tubuh. Jika jumlah pasokan garam sangat kurang dalam tubuh, maka dapat menyebabkan hyponatremia nan mempengaruhi hormon, pembengkakan otak hingga kematian.
- Tentara Romawi banyak menghabiskan uang gajinya buat membeli garam.
- Di Bolivia terdapat padang garam paling besar di global dengan luas 4.000 mil persegi. Selain menyediakan garam, Salar de Uyuni juga menghasilkan lithium nan bisa memenuhi setengah kebutuhan dunia.
- Berlebihan dalam mengkonsumsi garam bisa menyebabkan kematian. Satu gram garam diperuntukkan bagi per kilogram berat badan. Misalnya Anda memiliki berat badan 50 kg, maka dengan memakan 50 gram garam Anda bisa terbunuh.
- Di India, ada garam nan berwarna hitam. Garam hitam terbentuk dari percampuran biji harad ke dalam garam berwarna putih. Gumpalan garam berwarna hitam akan terjadi ketika campuran tersebut menguap.
- Dahulu bangsawan di Cina pernah mengkonsumsi garam nan hiperbola sebagai bagian dari suicidal atau ritual bunuh diri.
Manfaat Garam
Setiap rumah niscaya memiliki bumbu dapur nan jika dicampur dengan gula ini dapat menimbulkan rasa sedap alami. Ya, garam memang disediakan Tuhan sebagai pelengkap bumbu kuliner sekaligus bahan alami nan dapat digunakan buat memelihara kecantikan.
- Perawatan kulit berminyak. Minyak nan hiperbola pada paras kerap mengganggu penampilan. Untuk mengatasinya, gunakan air hangat nan dicampur dengan satu sendok teh garam. Masukkan campuran air garam itu dalam botol spray kecil. Kapan pun dibutuhkan, semprotkan air garam pada paras nan berminyak lalu keringkan dengan handuk higienis nan ditepuk-tepuk pada permukaan wajah.
- Mengatasi mata lelah. Mata lelah dampak terlalu lama bekerja di depan komputer dapat diatasi dengan membasuhkan larutan garam. Larutan garam itu terdiri atas seperempat sendok teh garam dan setengah liter air hangat. Sembab di mata juga dapat dihilangkan perlahan dengan menempelkan kapas nan telah dicelupkan dalam larutan garam hangat tadi.
- Eksfoliator. Sel-sel kulit wafat bisa diangkat dengan menggunakan garam. Saat kulit tubuh Anda masih basah sehabis mandi, gosokkan segenggam garam secara lembut dan perlahan. Gunakan gerakkan memutar agar lebih efektif.
- Scrub wajah. Garam dapat digunakan buat membersihkan kotoran dan make up tebal pada paras Anda. Aplikasikan satu sendok teh garam nan dicampur dengan satu sendok teh minyak zaitun pada paras dan leher dengan lembut dan menyeluruh. Setelah itu, bersihkan dengan sabun cuci muka dan bilas hingga bersih.
- Perawatan kulit kaki. Kulit nan paling sering terlihat kering ialah kulit kaki. Untuk perawatan kulit kaki nan kering, Anda dapat merendamnya dalam air hangat nan telah diberi segenggam garam. Setelah itu, pijat kaki perlahan dengan menggunakan batu apung atau sikat halus nan ada di rumah. Diamkan sepuluh menit sebelum dibilas dengan air dingin. Keringkan kaki dengan handuk higienis dan lembut. Jangan lupa terakhir usapkan lotion pada kedua kaki buat melembabkannya.
Bahaya Mengkonsumsi Garam Berlebihan
Segala sesuatu nan hiperbola niscaya tak baik, termasuk hiperbola dalam mengkonsumsi garam. Garam nan hiperbola terendap dalam tubuh bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi, kardiovaskuler atau penyakit sekitar jantung, sistem pencernaan makanan, osteoporosis, peningkatan sekresi air pada empedu, permasalahan rambut rontok, retensi cairan, stroke hingga kematian. Dengan mewaspadai gejala-gejala konsumsi garam nan berlebihan, diharapkan Anda dapat melakukan tindakan antisipatif.
- Tekanan darah nan meningkat dampak jumlah natrium nan berlebih pada darah. Akibatnya ginjal bekerja lebih keras dalam membuang kelebihan air dari dalam tubuh. Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan gagal ginjal, gangguan otak hingga penyakit jantung.
- Kembung sebab kurangnya jumlah air dalam tubuh. Garam nan hiperbola menahan air dalam tubuh sehingga menyebabkan kembung. Konsumsilah air putih dalam jumlah banyak agar membantu dalam proses pengeluaran kelebihan natrium garam dalam tubuh melalui air seni dan keringat.
- Jarang buang air kecil sebab ginjal kesulitan mengencerkan garam. Produksi urine jadi terhambat begitu pula dengan perlindungan air. Waspadai gejala seperti rasa terbakar seusai buang air kecil sebab dapat jadi kadar garam dalam tubuh Anda sudah berlebih. Segera kurangi asupan garam dengan mengurangi makanan gurih dan asin. Gantikan dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayuran segar ditambah air putih dalam jumlah nan cukup.
- Sering merasa haus ialah gejala berlebihnya jumlah garam dalam darah Anda. Tubuh Anda akan sangat memerlukan air buat dapat mengencerkan kandungan garam. Biasanya, sel-sel tubuh melepas kandungan air buat melakukan pekerjaan mengencerkan garam. Rasa haus ini timbul sebab kerja keras sel-sel tersebut nan membutuhkan air seusai mengonsumsi garam dalam jumlah nan nisbi banyak.