Jenis-jenis Kain Batik
Batik merupakan salah satu bukti kebudayaan di Indonesia nan berkembang hingga saat ini. Proses pembuatan batik pun bahkan dilakukan tak hanya di daerah nan terkenal akan sumber daya manusia pembuat batik. Pembuatan bahan baju ini juga dilakukan di berbagai daerah di Indonesia dengan majemuk teknik nan sinkron dengan Norma adat setempat.
Misalnya saja, pembuatan batik di daerah Jawa akan berbeda dengan pembuatan batik di daerah Bali atau daerah Sumatera. Selain itu, motif nan dibuatnya pun biasanya disesuaikan dengan filosofi masyarakat adat nan membuatnya. Dengan begitu, batik dapat dikatakan sebagai salah satu artefak budaya Indonesia nan patut buat dipertahankan.
Teknik pembuatan batik juga mengacu pada teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam agar pewarnaan bisa dilakukan secara penuh. Sementara teknik lainnya, yakni menggunakan motif eksklusif sebagai karakteristik khas dari wilayah masyarakat nan membuatnya.
Sejarah Batik
Kata batik merupakan gabungan dari kata “amba” dengan “titik” nan artinya menulis titik. Hal tersebut berarti bahwa pembuatan kain batik dilakukan dengan cara menorehkan titik-titik nan nantinya akan menghasilkan gambar nan latif dan bernilai seni.
Dalam sejarah pembuatan batik, malam digunakan buat menunjukkan bahwa pembungkus mayat atau mumi nan dilakukan di Mesir digunakan pula buat menghiasi kain nan nantinya digunakan oleh manusia nan masih hidup.
Beberapa pakar budaya memperkirakan bahwa batik dibawa oleh kebudayaan India dan Srilangka pada abd ke-6 atau ke-7. Sementara itu, tradisi pembuatan batik di Indonesia sendiri diperkirakan berasal dari tanah Toraja, Flores, dan Halmahera.
Dalam perkembangannya, modernisasi kemudian memperkenalkan pembuatan batik nan dapat dilakukan secara otomatis dengan teknik cetak, sablon, atau cap. Sementara itu, teknik pembuatan batik tradisional dilakukan dengan menggambar langsung dan menggunakan alat nan dinamakan canting dan malam.
Dewasa ini, pembuatan batik nan terkenal sampai ke luar negeri berada di tanah Jawa, terutama Pekalongan, Yogyakarta, dan Surakarta. Pada zaman dahulu, para perempuan Jawa menjadikan keterampilan membatik sebagai mata pencaharian nan sekaligus pula sebagai kegiatan postif nan mampu memberikan kontribusi terhadap kebudayaan dan perekonomian negara.
Tradisi pembuatan batik ini juga biasanya dilakukan secara turun-temurun, sehingga motifnya bisa dikenali dengan khas, seperti halnya batik mega mendung nan terdapat di Cirebon dan sukses masuk ke pasar internasional sebagai batik nan berkelas.
Corak Batik Secara Umum
Seperti nan sudah dijelaskan di atas, corak atau motif batik nan dihasilkan tidaklah sama. Bergantung pada pengaruh nan didapatkan masyarakat dari lingkungan budayanya, tradisi turun-temurun, serta pengaruh budaya asing nan masuk ke dalam kehidupan masyarakat setempat.
Pada mulanya, batik memiliki rona dan corak nan terbatas serta hanya kalangan eksklusif saja nan boleh memakai corak batik nan dikhususkan bagi kalangan menengah ke atas. Akan tetapi, batik juga mendapatkan pengaruh dari budaya luar, sehingga rona dan corak batik disesuaikan dengan selera pembeli atau konsumen batik.
Misalnya saja, rona kain batik nan biasanya dibuat dengan rona cokelat atau gelap (khas tanah air), kini dibuat juga dalam rona nan menyala dan terang. Selain itu, gambar atau corak nan dibuatnya pun tak selalu bersifat tradisional. Ada juga batik nan menggunakan gambar mobil dengan gaya tulis buat menandakan adanya pengaruh kehidupan modern pada masyarakat pembuat dan pengguna batik.
Pertama kali batik dibuat dengan bahan kain polos berwarna putih nan terbuat dari kapas. Kain tersebut dinamakan dengan kain mori. Akan tetapi, sekarang ini Anda dapat menemukan bahan lain seperti sutera, rayon, dan bahan buatan nan kemudian dicetak atau ditulisi batik.
Jenis-jenis Kain Batik
Jenis-jenis batik sendiri bermacam-macam. Ada nan dinamakan dengan batik tulis, batik cap , dan batik lukis. Ketiga jenis batik tersebut dibedakan berdasarkan pembuatannya. Batik tulis merupakan batik nan dibuat dengan cara dihias dan ditulisi langsung dengan tangan manusia. Teksturnya agak kasar dan membutuhkan waktu 2 sampai 3 bulan buat dapat merampungkan batik jenis ini.
Sementara itu, batik cap merupakan batik nan dibuat dengan tekstur dan corak nan dicap atau ditempel menggunakan alat sablon atau alat cap. Batik ini hanya memakan waktu selama 2 atau 3 hari, sehingga harganya nisbi lebih murah dibandingkan dengan batik tulis. Batik nan ketiga ialah batik lukis nan proses pembuatannya dilakukan dengan langsung melukis pada kain berwarna putih.
Saat ini, Anda dapat menemukan ketiga jenis batik tersebut di berbagai loka pembuatan batik. Namun, buat lebih meningkatkan kualitas pembuatan dan penggunaan batik khas orisinil Indonesia, sebaiknya gunakan batik tulis atau batik lukis sebab keindahannya serta kenyamanan dan nilai estetiknya nan lebih tinggi dibandingkan dengan batik cap atau sablon .
Teknik Pembuatan Batik
Berikut ini merupakan langkah-langkah nan harus dilakukan dalam proses pembuatan batik.
- Pemotongan bahan dasar kain batik. Mutilasi kain ini dilakukan sinkron dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Ada nan berukuran panjang, ada juga nan baku atau termasuk katagori pendek. Kain batik tulis biasanya lebih panjang dibandingkan kain sablon atau cap sebab banyak diminta oleh kalangan priyayi nan mengenal kualitas batik nan tinggi.
- Langkah selanjutnya ialah menghilangkan kanji dari bahan dasar dengan membasahi kain bahan dengan larutan nan terdiri atas minyak sayur, soda abu, tipol, dan air nan telah dicampurkan. Setelah itu, lakukan penjemuran kain sampai kering. Lakukan langkah ini beberapa kali hingga tiga minggu dan cuci kain sampai bersih. Hal ini perlu dilakukan agar zat rona dapat meresap langsung ke dalam serat kain dengan baik.
- Menggambar. Proses ini digunakan buat kain batik tulis, yakni dengan menggunakan alat tulis dan menggambar batik atau motifnya langsung pada bahan kain.
- Pemberian variasi. Memberikan variasi pada motif nan sudah digambar dilakukan buat menambah estetika kain batik.
- Menutupi bagian dasar kain. Hal ini dilakukan buat menghindari kain nan tak perlu diwarnai dari cat nan nantinya ditempelkan pada bahan kain.
- Pewarnaan. Proses pembuatan batik selanjutnya ialah dengan mewarnai batik nan sudah ditutup dan dicelupkan pada larutan zat pewarna nan sinkron dengan selera atau kebutuhan konsumen.
- Penghilangan lilin. Proses ini dilakukan dengan cara merebus kain di dalam air hingga mendidih. Pencucian dilakukan buat melepaskan lilin atau malam nan sebelumnya menempel pada bahan kain.
- Pencucian. Proses akhir ini dilakukan buat membersihkan kain dan mengeringkan kain hingga batik pun siap buat digunakan.
Berdasarkan pemaparan mengenai proses pembuatan batik di atas, bisa disimpulkan bahwa batik merupakan seni berkualitas tinggi nan terdapat di Indonesia dan terdapat hampir di seluruh wilayah Indonesia. Batik dianggap sebagai kesenian khas Indonesia sebab tak ada negara lain nan memiliki konsep membatik seperti halnya di Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia seyogyanya mampu menjaga kekayaan nan telah ada ini dengan menggunakan batik orisinil dan tak merendahkan nilai-nilai filosofisnya.
Bila sebelumnya Anda lebih memilih baju dari luar negeri buat mendandani tubuh Anda, kenapa tak mencoba menggunakan kain batik dan aksesoris batik lainnya buat membuktikan bahwa batik pun dapat bersifat modern.