Mempelajari Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan ialah sesuatu nan sangat berharaga. Tanpa pengetahuan, tentunya Anda tak dapat menjalankan setiap aktivitas kehidupan seperti sekarang ini. Dalam beberapa hal, pengetahuan dapat dikatakan juga sebagai sebuah informasi nan Anda dapatkan. Secara tanpa batas, nan secara langsung Anda sadari dan memilki manfaat serta informasi nan berbentuk pengetahuan tersebut ialah benar.
Sejarah Ilmu Pengetahuan
Untuk bisa memahami makna dari pengetahuan, maka seseorang memang patut mengetahui dulu sejarah dari ilmu pengetahuan tersebut. Setiap sesuatu niscaya memiliki sejarah, begitu pula dengan ilmu pengetahuan.
Hanya nan membedakan, bahwa sejarah sesuatu mungkin akan berproses cepat bahkan frontal. Sedangkan sejarah ilmu pengetahuan akan berjalan secara lambat, sebab harus berevolusi.
Mengetahui sejarah ilmu pengetahuan, berarti tak lepas dari perkembangan sejarah manusia pula. Karena nan memunculkan ilmu pengetahuan pertama kali ialah manusia sendiri, meski sebenarnya ilmu pengetahuan sudah ada di alam jauh sebelum manusia ada.
Hanya kadangkala keberadaan ilmu pengetahuan di awal-awal era kehidupan manusia, masih bercampur dengan pengertian mitos. Antara mitos dan ilmu pengetahuan murni, hampir sulit dibedakan. Bahkan kadangkala pengetahuan itu awalnya ialah campuran antara hal absolut dengan mitos, merangkai sebuah penjelasan.
Namun lambat laun, manusia mulai merasakan dan mengerti perbedaannya, namun tetap tak bisa melepaskan mitos. Di setiap daerah di sudut dunia, akan selalu memiliki mitos. Dan mitos tersebut berkembang menjadi mitologi, yakni hasil peleburan antara mitos dan logos, atau mitos dengan pengetahuan (logos berarti pengetahuan). Inilah nan menyebabkan bahwa di setiap peradaban manusia dan bangsa, selalu ada mitologi nan mereka miliki.
Namun kelebihan dari ilmu pengetahuan adalah , bahwa ilmu pengetahuan mampu merevisi sendiri sinkron dengan perkembangan peradaban manusia.
Pengetahuan Adalah
Pengetahuan adalah sesuatu. Itu jelas. Karena begitu banyak kalimat nan terhambur buat bisa mendefinisikan pengertian dari ilmu pengetahuan.
Di dalam kamus Bahasa Indonesia nan disempurnakan (sesuai kaidah EYD), maka nan dimaksud dengan ilmu pengetahuan yakni, suatu bidang nan disusun dengan sistematis berdasarkan metode tertentu, buat bisa dimanfaatkan sebagai penjelas gejala tertentu. (Admojo, 1998).
Sedangkan menurut Mulyadhi Kartanegara, nan dimaksud ilmu ialah melebihi sains. Artinya apabila sains hanya terfokus pada bidang pembahasan secara fisik dan inderawi saja, maka ilmu pengetahuan melampui bidang-bidang tersebut, secara metafisika. Semua pendapatnya tertuang dalam kalimat any organized knowledge sebagai definisi ilmu.
Selanjutnya beberapa ahli dan tokoh krusial ikut menyumbangkan berbagai pikiran serta pendapatnya, tentang definisi ilmu tersebut. Di antara nan terkenal adalah, Mohammad Hatta sebagai bapak Wakil Presiden RI nan pertama. Beliau menegaskan, bahwa ilmu merupakan pengetahuan teratur tentang suatu pekerjaan hukum kausal, di dalam golongan masalah nan sama jenisnya, ataupun menurut kedudukan nan terlihat di luar maupun dari dalam.
Beberapa pendapat lain dari para ahli ataupun tokoh ilmu pengetahuan, nan turut mendefinisikan tentang pengetahuan, adalah: Karl Pearson, Harsojo, Ashley Montagu, Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag. Juga Afanasyef. Mereka semua memiliki definisi tentang pengetahuan menurut cara pandang masing-masing.
Dari beberapa pendapat tersebut, agaknya dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan ialah dari mana dan bagaimana cara orang memandang suatu masalah serta hukum karena dampak beserta penyelesaiannya.
Sehingga setiap orang nan berdiri dan berkepentingan di bidang sosial, akan memandang pengetahuan atau ilmu sinkron dengan kepentingan sosial. Sedangkan orang nan berdiri dan berprinsip pada bidang ilmu pasti, akan memandang ilmu atau pengetahuan sebagai sesuatu nan selalu harus bisa dijelaskan secara empiris.
Mempelajari Ilmu Pengetahuan
Mempelajari ilmu pengetahuan adalah hak setiap orang. Tidak ada restriksi ataupun subordinat seseorang boleh atau tak boleh tertarik pada suatu ilmu. Kecuali mungkin, proses mendapatkan ilmu tersebut akan tergantung pada pola kehidupan orang tersebut.
Meski ilmu dipandang sebagai hak bagi semua orang. Dan semua orang berhak buat menuntut ilmu. Namun, ilmu akan menjadi lebih mahal nilainya, bagi orang nan tak mampu buat menjalankan proses pencapaian ilmu tersebut. Misalnya adalah, sebab terbentur biaya sekolah ataupun kuliah. Maka nilai ilmu akan bergeser, menjadi sangat tidak ternilai harganya. Alias mahal.
Namun begitu, dalam beberapa kesempatan lainnya pengetahuan adalah segala sesuatu hal nan dapat didapat dan diterima oleh manusia melalui pengamatan nan dilakukan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan akal, pikiran serta panca indra manusia nan lainnya. Sebagai contoh, ketika seseorang membaca buku, maka dengan kemampuan pada indranya tersebut, seseorang bisa melihat, menggerakkan bibirnya dan merasakan dari apa nan tertulis pada sebuah buku.
Pentingnya Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan pada beberapa waktu nan lalu selalu menekankan pada hal nan berbau sekolah atau pendidikan. Dengan lingkungan pendidikan nan sudah dibentuk maka pengetahuan pun dapat didapat. Misalnya dimulai dari strata sekolah dasar hingga bangku kuliah. Pengetahuan seperti ini mengajarkan kepada Anda hal-hal nan bersifat rasional. Beberapa contoh di antaranya nan dapat Anda jadikan surat keterangan adalah:
- Pelajaran fisika, rumus kecepatan : V = F.S
- Pengertian Manajemen marketing menurut Phili Kotler
- Pengertian Tata Negara
- Pelajaran sejarah tentang perang Diponegoro.
Dari empat hal tersebut tentunya masih banyak lagi nan dapat Anda terjemahkan, apalagi buat beberapa orang nan pernah menikmati bangku sekolah. Pengetahuan seperti ini dapat didapatkan dengan berbagai syarat dan ketentuan.
Pengetahuan tersebut tentunya Anda dapatkan tanpa melalui sebuah hal nan Anda lakukan. Anda biasanya akan dijejali oleh teori-teori dan buku-buku sebagai sumber referensi. Tapi pengetahuan itu tentunya memiliki makna nan lebih luas dari hanya sekadar sekolah, bangunan mewah, buku-buku, dan sebagainya.
Oleh sebab itulah perlu diseimbangkan dengan pengetahuan nan lebih bersifat nyata, di mana Anda sendiri nan mengalami keadaaanya, dan beruapaya buat membuat teori sendiri, sehingga menimbulkan hasil sendiri. Pengetahuan ini tentunya juga harus dibarengi dengan nan bersifat rasional tadi.
Pengetahuan rasional tentunya memiliki jalan nan berbeda sendiri-sendiri. Jika di pengetahuan buat ilmu niscaya seperti matematika, 2x2=4, maka hasilnya pasti. Tentunya akan berubah ketika Anda berbicara dengan pengetahuan nan bersifat ilmu-ilmu sosial tentunya. Pengertian akan pengetahuan nan diucapkan seorang Adam Smith tentu saja dapat berbeda ketika Anda hayati di realita sekarang.
Pengetahuan ini bersifat empiris, di mana Anda dapat mendapatkannya melalui pengamatan dan pengalaman. Seseorang nan putus sekolah atau bahkan tak dapat sekolah sama sekali, dan hanya berbekal dengan apa nan ia lihat dan coba ia praktikkan dengan kegiatan poistif pun dapat berubah menjadi sebuah pengetahuan.
Tentunya saat ini Anda harus bersukur, Anda dapat mendapatkan pengetahuan dari mana saja. Dengan membuka hati, mata dan telinga Anda secara lebar, arus informasi nan merupakan bagian dari sebuah pengetahuan akan mengalir dengan begitu cepat.
Jadi, oleh sebab itu marilah Anda tak bersikap arogan atas segala posisi dan gelar pendidikan nan Anda terima, sebab semuanya itu tidak akan berarti, jika apa hal nan dapat Anda lihat di global ini masih terlalu kecil. Anda perlu lingkungan nan lebih luas lagi buat menambah ilmu pengetahuan Anda.