Album Sami Yusuf
Pada 2000-an, lagu-lagu Islam atau nasyid sempat populer di Indonesia. Reformasi perpolitikan Indonesia nan menyebabkan kebebasan di beberapa bidang turut berperan dalam menumbuhkan alternatif hiburan tersebut.
Sayangnya, popularitas nasyid tak berlangsung lama, kalah bersaing dengan artis-artis dan band nan merilis lagu serta album religi.
Sami Yusuf Datang
Saat terjadi kekosongan lagu islam nasional, pada 2003 seorang seniman lelaki berwajah tampan dan memiliki suara menawan datang menyajikan lagu-lagu Islami. Seniman lelaki tersebut bernama Sami Yusuf.
Artis lelaki asal Inggris ini agak berbeda dengan artis-artis lelaki Barat pada umumnya. Sami Yusuf hanya mendendangkan lagu dengan lirik-lirik Islami nan universal. Kehadiran lagu-lagunya bagaikan oase di tengah gurun gersang.
Lagu-lagu Sami Yusuf mengajak siapa saja buat merenung dan selalu mensyukuri nikmat-Nya. Isu-isu sosial dan humanisme seperti bala humanisme di Palestina juga mendapat perhatiannya.
Meskipun tema-tema lagunya bisa dikatakan tradisional, lagu Sami Yusuf dihadirkan dengan video klip modern dengan latar kota-kota besar metropolitan seperti London, Istanbul, Delhi, dan Kairo, sehingga terkesan eksklusif.
Lagu-lagunya selain dibawakan dalam bahasa Inggris, juga hadir dalam bahasa Farsi, Turki, Arab, Bosnia, dan Urdu, sehingga diterima oleh masyarakat Islam di seluruh dunia.
Artis Lelaki nan Profesional
Terlahir di Teheran, Iran, pada Juli 1980, Sami Yusuf bermain musik sejak kecil. Sami Yusuf telah bermukim di Inggris Barat sejak berusia tiga tahun.
Ia menempuh pendidikan di bidang musik pada berbagai lembaga, salah satunya Royal Academy of Music di London. Ia juga mempelajari musik-musik Timur Tengah sehingga lagu dan musik nan diciptakannya seringkali merupakan perpaduan antara musik Timur dan Barat.
Saat pertama kali menulis dan menciptakan lagu, jenis musik Sami Yusuf sama sekali tak diterima oleh pasar industri musik internasional. Bahkan, seniman pria dari suku Azeri ini juga tak konfiden apakah musiknya akan diterima oleh banyak kalangan. Namun, waktu telah membuktikannya.
Pada 2006, seniman lelaki ini mendapat julukan Islam’s biggest rock star dari majalah Time . Universitas Roehampton, London, juga memberikan penghargaan Honorary Doctorate buat sumbangsihnya pada global musik pada Juli 2009. Berbagai penghargaan dan undangan krusial pun ia dapatkan seiring ketenarannya.
Album Sami Yusuf
Album pertama bertajuk Al-Mu’allim nan diluncurkan pada 2003 telah terserap sebanyak lima juta kopi di seluruh dunia. Album My Ummah nan beredar pada 2005 juga mendapat sambutan positif. Dalam album kedua, seniman pria ini menciptakan lagu dalam bahasa Inggris, Arab, Parsi, Turki, dan Urdu.
Album ketiganya, Without You, mulai dapat didengar oleh penggemarnya pada awal 2009. Salah satu lagu Sami Yusuf nan berjudul Supplication menjadi musik latar film The Kite Runner .
Lagu-lagu Sami Yusuf bisa dinikmati melalui www.samiyusufofficial.com. Berbagai blog dan situs jejaring sosial juga banyak memuat lagu-lagu dan video klip Sami Yusuf.
Untuk menjadi penyanyi dan pencipta lagu nan Islami, seniman Indonesia harus belajar banyak dari seniman pria nan tengah menyiapkan peluncuran album bertajuk Wherever You Are ini.