Baca Koran Kompas Hari Ini - Menulis Dulu dari Rubrik Opini

Baca Koran Kompas Hari Ini - Menulis Dulu dari Rubrik Opini

Anda niscaya pernah melihat atau bahkan pernah membaca koran Kompas. Mungkin di rumah Anda juga berlangganan koran Kompas? Namun, apakah Anda sekedar membeli, membaca koran Kompas hari ini , lalu jika sudah banyak dijual kembali kepada penjual koran bekas? Jika benar, Anda sedikit rugi.

Anda rugi lantaran koran Kompas nan Anda baca dapat dijadikan media belajar. Dengan baca rubrik opini di koran Kompas, Anda dapat belajar menulis. Anda tak yakin? Percayalah dengan baca rubik opini ini Anda dapat menjadi penulis. Baik menulis di media atau koran lain maupun menulis di koran Kompas.



Profil Singkat Koran Kompas

Bagaimana proses menjadi penulis dengan baca koran Kompas hari ini dari rubrik opini? Sebelum menjawab pertanyaan ini, ada baiknya dibincang dahulu sejarah koran Kompas. Koran Kompas ialah koran nan sudah cukup lama muncul dan dibaca oleh banyak masyarakat.

Koran Kompas terbit pertama kali pada tanggal 28 Juni 1965. Ide awal penerbitannya datang dari Jenderal Ahmad Yani nan meminta kepada Frans Seda agar menerbitkan koran nan berimbang, andal dan independen. Frans Seda tidak ingin menerbitkannya sendiri. Ia pun mencoba mengajak dua sabahatnya nan sudah mengelola majalah Intisari, yaitu, P.K. Ojong dan Jakob Oetama.

Hasil perbincangan Frans Seda dengan kedua sahabatnya tersebut berdampak positif. Ojong dan Jakob menyetujuinya dan bahkan langsung menunjukkan Jakob sebagai editor in-chief . Awalnya Frans Seda, Ojong dan Jakon Oetama ini menerbitkan namanya dengan Bentara. Namun, oleh Presiden Soekarno diusulkan dengan nama Kompas. Hingga akhirnya ditetapkanlah dengan nama Kompas.

Awal pertama kali terbit, Kompas hanya memiliki empat halaman dengan iklan hanya enam buah. Seiring pertumbuhannya, Kompas dibagi menjadi tiga bagian. Bagian depan mengupas masalah berita-berita nasional dan international. Setelah itu, dikupas warta bisnis dan keuangan, dan terakhir warta olahraga.

Kini, Kompas nan diterbitkan oleh PT. Kompas Media Nusantara hadir dalam empat bentuk. Ada Kompas cetak, Kompas e-Paper , Kompas Editor Choice untuk Ipad dan Blackberry Playbook dan Kompas reader 1.0. Perkembangan Kompas ini tentunya mengikuti perkembangan jaman.



Baca Koran Kompas Hari Ini - Rubrik Opini

Jika Anda baca koran Kompas dan melihat rubrik opini, maka Anda akan menemukan beberapa sub rubrik. Sub rubrik ini yaitu, Opini, Tajuk Rencana, Surat Pembaca dan Pojok. Dari keempat sub rubrik nan Anda baca di koran Kompas, ada dua nan dapat dijadikan media buat belajar menulis, yaitu Opini dan Tajuk Rencana.

Artinya, dengan memanfaatkan baca Kompas hari ini spesifik sub rubrik opini dan tajuk planning Anda dapat membentuk diri buat menjadi penulis. Baik menjadi penulis opini di koran maupun di blog . Pastinya Anda bertanya bagaimana dapat belajar menulis dengan baca koran Kompas?

Artikel nan membincang baca koran Kompas hari ini akan mengajarkan kepada Anda bagaimana caranya menjadi penulis. Caranya cukup mudah, nan dibutuhkan hanya kemauan Anda buat mempraktikkannya.



Baca Koran Kompas Hari Ini - Menulis Dulu dari Rubrik Opini

Tentu saja Anda sudah baca koran Kompas hari ini, bukan? Apalagi rubrik Opininya. Saat baca koran Kompas, ada terlintas di hati Anda bagaimana cara menembus tulisan supaya dimuat di koran Kompas. Menulis di koran Kompas honornya cukup besar. Lima ratus ribu rupiah buat satu artikel nan dimuat. Honor tulisan nan sangat besar sekali, bukan? Bagaimana jika dalam sebulan ada empat tulisan opini dimuat di koran Kompas?

Berpikir seperti ini ialah hal nan wajar. Bukan bagian dari pada pungguk merindukan bulan. Pasalnya, siapa saja memiliki peluang buat menulis opini di koran Kompas. Jadi tak ada masalah bila Anda membayangkan seperti itu.

Selain itu, jika tulisan opini Anda dimuat di harian Kompas, maka Anda pun bisa membayangkan cukup banyak orang baca koran Kompas