J-Pop dan K-Pop

J-Pop dan K-Pop

Musik apa sih nan paling banyak mempengaruhi aliran musik Asia ? Jawabannya ialah pop. Pop diambil dari kata populer . Ya, musik ini memang cukup mendominasi di antara sekian banyak genre musik di seluruh dunia. Irama dan melodi dalam musik pop mudah diikuti siapa pun nan mendengarnya. Ditambah dengan syair dan lirik dalam lagu membuat musik jadi lebih memiliki ruh. Walaupun usia kepopuleran satu lagu pop itu tiak terlalu lama, tetap saja bahwa musik satu ini telah merebut hati banyak orang di seluruh dunia.



Pop di Indonesia

Musik pop kini sedang berada di puncak kejayaannya. Bangsa Indonesia terutama para pemusik nan mengusung jenis musik ini sekarang sedang berbunga-bunga. Musik dan lagu Indonesia kini sedang menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Kalau dahulu para pemusik luar negeri seolah mempunyai rumah nan sangat besar di Indonesia, kini mereka cukup menjadi tamu saja. Walaupun ada pemusik dan penyanyi dari Korea nan memang sedang sangat digandrungi, pemusik dalam negeri tetap mendapatkan perhatian nan luar biasa.

Di panggung-panggung musik di seluruh nusantara, para pemusik asali tanah air benar-benar menguasainya. Mereka silih berganti meramaikan khasanah musik pop Indonesia. Walaupun aada jenis musik baru seperti dangdut koplo, genre pop tetap nan paling disukai. Buktinya ialah kehadiran kembali Ariel dan kawan-kawannya dalam meramaikan blantika musik Indonesia dengan mengurung nama NOAH, tetap menarik dan mendapatkan antusiasme nan luar biasa dari penonton tanah air.

Inilah bukti kalau musik pop ini memang belum terkalahkan. Musik pop cukup mudah disisipi dengan ragam aliran msuik lain. Misalnya, dalam lagu Cinta Gila, band Ungu mencampurnya dengan meusik melayu. Mungkin sebab nan menciptakan lagu itu sendiri ialah Anrea Hirata, maka musik lagu itu terasa sekali pengaruh musik melayunya. Sekarang Firman nan bernyanyi dengan Alice juga mengangkat lagu genre pop nan dibuat seperti lagu melayu atau dangdut. Bondan Prakoso kadang menyisipkan lagu daerah dalam musiknya. Berbagai kreativitas itu telah membuat musik Indonesia semakin merajai tangga lagu di negeri sendiri.

Hal ini memang tak dapat dipisahkan dari promosi dan penyebaran secara luas segala bentuk musik orisinil Indonesia. Kebanggaan harus dirasakan gara bangsa ini mengerti an memahami bahwa sebenarnya mereka mampu melakukan banyak hal nan hebat. Mereka tak harus memalingkan paras mencari kiblat musik ke mana-mana. Diri mereka sendiri ialah pusatnya dan bahkan kalau dapat orang lain berpaling kepada mereka dan belajar banyak hal dari mereka. Butuh perjuangan dan kerja keras nan luar biasa agar dapat menjadi model atau idola dalam global hiburan ini.

Bermodalkan suara nan merdu saja, belum cukup. Penampilan, kreativitas, lagu nan latif dan bermusik nan tak meniru apalagi menjiplak milik orang lain, ialah hal-hal nan akan menjadikan seoarng pemusik menjadi legenda dan aakan dianggap sebagai model bagi pera pemusik nan lain. Bakat memang merupakan hal nan penting, namun, nan paling krusial ialah mengelola bakat menjadi sesuatu nan menakjubkan. Untuk itu dibutuhkan kolaborasi nan luar biasa dari banyak pihak.

Apa nan terjadi dengan band NOAH sekarang ini ialah salah satu contoh kolaborasi nan luar biasa. Band nan dulunya bernama Peterpan ini berani meluncurkan albumnya di lima negara, di dua benua. Dengan keadaan pasar musik nan lebih banyak pembeli nan memilih bajakan dan tak banyak pemusik nan membuat album, band NOAh malah dengan beraninya meluncurkan album dengan cara nan luar biasa. Memang hal ini bukan baru nan pertama dilakukan oelh Ariel dan kawan-kawannya.

Kegilaan pernah mereka lakukan dengan meluncurkan album di 6 kota dalam waktu 24 jam. Maka ketika ide melucurkan album di dua benua, lima negara dalam waktu 24 jam, orang melihatnya menjadi sesuatu nan memang aptut diacungi jempol. Keterpurukan Ariel tak menjadi sesuatu nan harus disesali. Semua itu malah membangkitkan semangat mereka buat terus maju dan melakukan sesuatu nan lain daripada nan lain sehingga dapat menjadi inspirasi bagi semua pemusik tanah air bahwa kalau memang mempunyai kualitas, tak harus takut dengan hempasan badai.

Musik pop Indonesia ini sekarang mulai dikenal luas oleh orang nan tinggal di luar negeri. Yang menyenanginya bukan lagi hanya TKW atau TKI nan ada di luar negeri. Orang luar negeri sendiri menyenangi musik nan diciptakan oleh para pemusik tanah air. Memang nan dilihat ialah originalitas dan keaslian sebuah karya. Kalau seorang pemusik itu dianggap sebagai seorang plagiat, maka rasa hormat nan tadinya diberikan, akan luntur sedikit demi sedikit hingga sang pemusik tak lagi dipercaya. Kalau musik Indonesia mau masuk dalam jajaran musik Asia nan disegani, para pemusiknya harus menemukan kekhasan tersendiri dan tak takut buat terus bereksperimen.



Pop di Banyak Negara

Musik pop di tiap negara cukup majemuk sinkron adat dan budaya nan mereka anut. Ada nan mendapat pengaruh Melayu, seperti musik pop Siti Nurhaliza. Ada pula nan mendapat sentuhan khas budaya Asia Timur, seperti Jepang, Korea, dan Cina, nan menamakan popnya dengan embel-embel nama negaranya. J-pop dan K-pop merupakan genre musik pop nan cukup terkenal di negaranya. Bahkan, seluruh dunia.

Munculnya musik pop dari Korea ini juga mempengaruhi para penikmat musik tanah air. Buktinya ialah konser para boysband dan girlsband dari K-Pop terus menuai berhasil nan sangat luar biasa. Wajah-wajah yang tampan dengan gerakan tari nan menawan telah membuat mata para gadis belia Indonesia terbelalak. Mereka bahkan seolah berada dalam mantra para penyanyi itu. Teriakan histeris nan membahana membuat keadaan semakin bergairah.

Mau tak mau akhirnya banyak juga para pemusik Indonesia nan meniru apa nan dilakukan oleh para pemusik K-Pop. Hebatnya lagi, pemusik dan penyanyi Indonesia nan mengekor K-pop itu juga menuai popularitas dan mereka pun menjadi kaya dalam usia nan cukup muda. Luar biasa. Pengaruh suatu budaya itu sangat fantastis. Kalau Indonesia tak dapat memajukan budayanya sendiri maka generasi muda Indonesia akan meniru budaya bangsa lain.



J-Pop dan K-Pop

J-pop atau Japanese Pop dan K-pop atau Korean Pop, memadukan unsur lagu dan tari nan energik dalam menyampaikan pesan. Tak heran jika banyak orang, khususnya kaum remaja, menganggap musik ini sebagai sejatinya entertainment atau hiburan. Betapa tidak, para penyanyi pop pria atau band Jepang kebanyakan menonjolkan wajahnya menggunakan make up bishounen sehingga menimbulkan kesan tampan sekaligus elok bak perempuan cantik menggemaskan.

Lagu nan dibawakan pun, baik nan berirama melankolis maupun ceria, bisa dipersembahkan dengan kualitas akting nan tak kalah dengan para pemain film. Penyanyi wanita tampil dengan Harajuku style dan modern pop nan memukau. Beberapa di antara penyanyi solo, duet atau band J-pop, ialah Ken Hirai, Ayumi Hamasaki, Arashi, Tokio, dan BoA.

Musik Korean Pop cenderung berirama ceria dengan tarian energik dan dibawakan dengan sangat manly oleh para boysband dan solo. Begitupun, para penyanyi wanita dengan paras cantik dan keluwesan akting dalam video klipnya. Sayangnya, penggemar penyanyi K-pop wanita tak sebanyak penggemar penyanyi K-pop pria solo maupun grup. Popularitas penyanyi solo maupun grup K-pop tak terlepas dari kiprah mereka di global akting.



Double Job

Sebagian besar dari mereka memiliki double job , sebagai aktor juga penyanyi. Sebut saja, Rain, Ryu Shin Hwa, dan Kim Hyun Joong, nan tak hanya berperan sebagai tokoh sentral dalam serial drama dan film Korea, tetapi mengisi soundtrack filmnya. Apa nan dilakoni ketiga seniman tersebut nan seolah berada di dua global ini, sontak membuat para penggemar film atau serial drama nan mereka bintangi turut menggandrungi album musiknya.

Tampaknya, budaya musik pop modern nan ditularkan dua negara ini menciptakan gelombang musik pop khas nan memberi pengaruh tak hanya di seantero Asia, tetapi seluruh dunia. Kedua negara tersebut dapat membuat musik Asia semakin dikenal. Mereka bahkan menamainya Japanese Wave dan Korean Wave. Lalu, kira-kira kapan musik Indonesia berani menamai dirinya Indonesian Wave? Padahal, beberapa pemusik dengan segudang karyanya telah cukup dikenal masyarakat dunia. Sebut saja, Anggun C. Sasmi, Daniel Sahuleka, Sandhy Sondoro, dan Mocca Band.