Peta Global dan Kisah Serunya

Peta Global dan Kisah Serunya

Dunia ialah sebuah loka nan sangat luas. Tak mungkin ada seorang manusia pun nan mampu menjelajahinya dalam hitungan hari. Namun, dengan donasi sebuah alat nan bernama peta global semua menjadi sesuatu nan bukan mustahil. Jangankan satu hari, hanya dengan hitungan jam saja, manusia dapat menjelajah seluruh loka di seluruh global dengan peta.



Peta Global dan Kisah Serunya

Banyak orang bermimpi dapat keliling dunia. Niscaya sangat menantang menahlukkan global dengan segala keajaiban nan terkandung di dalamnya. Bagi para petualang, mengelilingi global dengan cara apapun ialah salah satu hal nan harus diwujudkan.

Tidak mengherankan begitu banyak para penjelajah keliling global nan bersepeda, menggunakan pesawat terbang, berjalan kaki, dan lain sebagainya. Ketika ditanya apa tujuan berkeliling dunia, mereka menjawab beragam. Mulai dari penyuarakan perdamaian hingga mencari dana buat komunitas tertentu, seperti penyakit-penyakit nan membutuhkan dana besar dalam pengobatannya. Apapun tujuan mengelilingi dunia, setiap penjelajah itu membutuhkan peta global sebagai landasannya.

Tak mungkin mereka tidak mempelajari peta global sebelum melakukan perjalanan nan panjang tersebut. Mereka harus mempelajari jalur nan kondusif dan mudah bagi angkutan nan mereka pakai. Adalah sesuatu nan sangat konyol kalau mereka menjelajah tanpa tahu peta global atau paling tak peta loka nan akan mereka kunjungi.

Paling tak mereka harus tahu loka nan dapat dimintai pertolongan ketika mengalami masalah. Misalnya, bagi rakyat Indonesia, sangat krusial mengetahui di mana letak KBRI atau Konsulat Jenderal nan di situ akan ditemui perwakilan pemerintahan Indonesia. Disarankan buat tak mengunjungi negera nan Indonesia tak memiliki interaksi diplomatik.

Kalau tetap nekad, harus mempunyai cadangan nyawa 12. Segala kemungkinan memang dapat terjadi. Mempersiapkan diri dengan berbagai hal nan akan terjadi itu ialah suatu langkah antisipatif. Intinya jangan sampai penjelajahan nan dilakukan buat sesuatu nan sangat mulia itu harus berakhir dengan merepotkan orang lain.

Hal nan paling primer ialah bertanggung jawab kepada diri sendiri dan kalau dapat bisa melakukan pertolongan pertama kepada diri sendiri. Jangan lupa mendapatkan asuransi selama dalam perjalanan.

Kalau mau nekad, memang tidak harus mempunyai bekal apa-apa. Walaupun cara ini ialah cara konyol, buktinya ada juga nan sukses. Hal ini tentu bukan sesuatu nan patut dicontoh. Dia mempunyai nasib baik. Tetapi ketika Anda nan melakukan? Belum tentu nasib baik itu akan memihak kepada Anda.

Bagaimana sebenarnya citra sebuah global dilihat dari sebuah peta? Mengapa begitu banyak orang nan ingin menjelajahinya? Menurut para ilmuwan muslim, bentuk peta nan mereka ketahui tidaklah seperti sekarang. Peta itu seharusnya mempunyai posisi nan terbalik 180 derajat dari citra peta nan sekarang. Alasannya ialah ketika gambar peta itu diputar 180 derajat, maka akan terlihatlah citra huruf Arab nan membentuk kalimat Allah.

Bagi orang muslim, citra itulah nan benar. Menurut kisah nan berkembang, orang barat tidak mau memperlihatkan hal nan dipandang sebagai sesuatu nan tak dapat diterima oleh logika mereka. Lalu citra peta itu diputar 180 derajat dan terlihatlah bentuk nan sekarang ada di peta dunia .

Kalau pun peta itu sekarang akan dibalik lagi, tak menjadi masalah sebab setiap orang nan berpengalaman dalam menjelajahi dunia, mereka tahu harus berangkat dari mana, lalu ke mana dan selanjutnya ke mana hingga kembali ke titik pergi atau titik keberangkatan.

Lantas seperti apa perkembangan peta dari masa ke masa? Berikut ini penulis akan menghadirkan sebuah tulisan singkat mengenai perkembangan peta global nan dibagi ke dalam beberapa periode. Perkembangan ini sendiri terjadi dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan dan kesepakatan nan dibuat oleh manusia.

Para penjelajah global seperti bangsa Inggris nan terkenal dengan angkatan lautnya nan andal dan bangsa Spanyol nan juga cukup gagah berani dalam hal menjelajah dunia, menyumbangkan banyak hal terhadap perkembangan pembuatan peta ini.

Bangsa Arab nan juga bahagia berpetualang juga menyumbangkan berbagai pemikiran tentang bentuk dunia. Apalagi dalam Al-Qur