Resensi Novel Maryamah Karpov

Resensi Novel Maryamah Karpov

Diawali dari novel pertama nan berjudul Laskar Pelangi, Andrea Hirata sang penulis, mengisahkan tentang kehidupan anak-anak dari keluarga tak mampu nan berjuang buat terus mengejar mimpi mereka. Dari novel keduanya Sang Pemimpi dan novel ketiga nan berjudul Edensor, Andrea Hirata memberikan akhir cerita dalam tetralogi kisah ini dengan novel Maryamah Karpov .

Andrea Hirata, sang penulis novel nan lahir di Pulau Belitong ini mengangkat tentang kisah nan berlatar belakang di tanah kelahirannya. Novel nan telah dibuat versi layar lebar ini sangat menarik minat pembaca juga penonton. Tak heran, novel karya Andrea Hirata ini mendapat banyak pujian dan sukses menempati posisi sebagai novel best seller.

Novel Maryamah Karpov merupakan novel terakhir dari kisah persahabatan antara Ikal, Sahara, Lintang dan A Ling bersama dengan anggota Laskar Pelangi lainnya. Keterbatasan daerah terpencil di Desa Gantung Pulau Belitung membuat perjuangan keras anak-anak di sana buat bisa terus mengeyam pendidikan dan merubah nasib mereka.

Namun semangat juang nan mereka tunjukkan tak pernah surut. Walaupun Lintang harus berjalan jauh ke sekolah dari rumahnya, ia tak pernah menyerah. Kisah nan diangkat Andrea Hirata ini memang sangat menyentuh, memperlihatkan sisi kehidupan nan menginspirasi.



Resensi Novel Maryamah Karpov

Di dalam novel Edensor, diceritakan kedua tokoh primer yaitu Arai dan Ikal melanjutkan sekolah ke luar negeri yaitu di Perancis. Kisah ini kemudian berlanjut dalam novel Maryamah karpov dimana Ikal telah menyelesaikan pendidikannya dan pulang kembali ke kampung halamannya di Pulau Belitung.

Diceritakan dalam novel Maryamah karpov ini, Ikal begitu bersemangat buat kembali ke kampung halamannya nan keadannya masih seperti dulu, masih dalam keterbatasan dan masyarakat masih hayati di dalam kemiskinan. Tapi demi rasa kerinduan pada kampung halamannya, Ikal akhirnya pulang ke kampungnya.

Judul novel Maryamah karpov ini sebenarnya tak mewakili kisah tentang seorang ibu, yaitu makcik Maryamah nan pintar sekali dalam bermain catur. Bahkan begitu luwesnya, Makcik Maryamah ini dapat memainkan teknik langkah Karpov dalam permainan caturnya. Hal inilah nan menyebabkan masyarakat di lingkungan desanya memberinya julukan dengan nama Maryamah Karpov.

Di akhir kisah novel Maryamah Karpov, Ikal akhirnya berjuang buat berjumpa kembali dengan A Ling, gadis pujaannya. A Ling nan awalnya tak di ketahui keberadaannya, akhirnya dapat berjumpa kembali dengan Ikal. Perjuangan Ikal buat berjumpa dengan A Ling di Novel Maryamah Karpov ini sangat mengharukan.