Berkenalan dengan Penyiar Acara Di Metrotv Com
Kehadiran Metrotv com sebagai bagian dari televisi partikelir pertama nan memproklamirkan sebagai televisi news Indonesia, semakin meneguhkan segmentasi pasar menengah ke atas dan kalangan pebisnis Indonesia. Metrotv com sebagai media online telah digarap dengan serius tidak sekadar mengikuti tren ketika hampir seluruh media di Indonesia baik cetak maupun elektronik, beramai-ramai membuat media online .
Tentu saja sebagai televisi partikelir nan memfokuskan pada warta dan talkshow , Metrotv com menjadi bagian krusial agar pemirsa dapat mengakses lebih cepat lagi informasi nan telah sukses diproduksi Metrotv. Tanpa kekuatan ini, maka kehadiran Metrotv com akan sama seperti kebanyakan media online nan tak digarap serius sehingga akan ditemukan banyak informasi nan belum di- update .
Metrotv com seperti juga induknya, Metro TV, merupakan televisi partikelir di Indonesia nan dikelola oleh PT. Media Televisi Indonesia, menguadara sejak 25 November 2000. Nama perusahaan ini akan dengan gampang mengingatkan orang pada nama koran harian nasional nan terbit di Jakarta, Media Indonesia. Memang tak salah, Metro TV ialah adik kandung dari surat kabar harian Media Indonesia, dan Metrotv com adik terkecil dari Media Grup, namun kehadirannya dapat secara langsung menopang dan memperkuat Metro TV sekaligus Harian Generik Media Indonesia.
Metrotv com tidak hanya diisi oleh berita-berita nan telah disiarkan oleh Metro TV, tapi juga dapat dilihat majemuk acara mingguan maupun informasi-informasi krusial lainnya nan erat kaitannya dengan Metro TV secara khusus, dan umumnya tentu saja Media Grup, sebuah kelompok usaha nan dikendalikan fungsionaris Partai Golkar, Surya Paloh.
Seperti diinformasikan Metrotv com pada sejarah pendirian Metro TV, televisi partikelir ini pada awal kelahirannya dengan didukung 280 karyawan hanya siaran selama 12 jam. Namun, dua satu tahun kemudian, tepatnya sejak 1 April 2001, Metro TV nan sekarang didukung 900 orang karyawan tersebut mengudara 24 jam sehari. Pada ulang tahunnya nan kesepuluh, Metro TV mengusung logo dan jargon baru. Tentu saja perubahan ini merupakan bagian dari keinginan Metro TV agar tetap berpikiran maju dan terus melakukan perubahan demi tercapainya sebuah media televisi nan menjadi pionir di kelasnya.
Metrotv Com Gudang Informasi Terkini
Bila anda tidak sempat mengikuti siaran Metro TV atau tidak sempat membaca Harian Generik Media Indonesia, tidak perlu khawatir, sebab anda tidak akan ketinggalan informasi bila rajin mengunjungi www.metrotv.com. Inilah media online nan semakin memperkukuh Metro TV sebagai salah satu televisi partikelir nan siarannya lebih berat kepada menyajikan warta dan informasi dibanding dengan hiburan.
Pada awal kemunculannya, Metro TV seperti dirilis di dalam Metrotv com, selain sebagai televisi partikelir pertama nan bersiaran sehari semalam penuh, juga menyajikan informasi dan warta secara penuh. Inilah sebenarnya sebuah positioning nan tepat sebab televisi partikelir pendahulunya nyaris tidak ada nan menggarap informasi dan warta sebagai satu-satunya sumber siaran.
Di banyak televisi pendahulu, siaran warta dan informasi ini hanya selingan diantara deretan majemuk acara hiburan. Warta dan informasi sebagai total sajian dari Metro TV tidak hanya disiarkan dalam bahasa Indonesia, tapi juga dalam bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Acara nan terakhir ini pun menjadikan Metro TV menjadi satu-satunya televisi partikelir di Indonesia nan menyajikan warta dan informasi dalam bahasa Mandarin dalam tajuk berjudul “Metro Xin Wen”.
Selain itu, Metro TV termasuk juga satu-satunya televisi partikelir Indonesia nan menyiarkan warta dan informasi dalam bahasa Inggris nan dapat ditonton di seluruh dunia. Namun belakangan ini, Metro TV seperti diinformasikan melalui Metrotv com , ternyata mulai merubah haluannya dengan menyajikan acara hiburan sekalipun tetap terasa beda dibanding televisi partikelir Indonesia lainnya. Beda dalam arti kemasan dan konten acara hiburannya nan terasa lebih dewasa dan cerdas.
Pada tahun 2006 pada saat masyarakat metropolitan dan pebisnis Indonesia mulai merasa nyaman dengan sajian Metro TV, televisi partikelir nan berada di bawah kendali Surya Paloh bersama Harian Generik Media Indonesia dan Lampung Pos ini menuai kecaman pada saat mengemuka manajemen Metro TV melarang penyiarnya mengenakan jilbab. Sandrina Malakiano nan mulai mengenakan jilbab itu jelas-jelas dilarang sekalipun telah melakukan diskusi panjang dengan jajaran manajemen. Hal ini pula nan membuat Sandrina Malaikano mengundurkan diri dari Metro TV.
Dengan positioning sebagai televisi partikelir nan memfokuskan diri pada warta dan informasi, seperti dilansir Metrotv com, Metro TV berusaha buat selalu terdepan dalam hal menyampaikan berita, tak saja actual, cepat tapi tetap berimbang. Pengalaman dan jejaring dua harian generik terkemuka, Media Indonesia dan Lampung Pos, menjadi laba tersendiri bagi Metro TV. Dalam hal memanfaatkan teknologi sejauh ini Metro TV berusaha buat mengaplikasikannya secara bijaksana, termasuk juga dalam hal pemanfaatan keunggulan satelit.
Untuk mendukung memburu warta di dalam dan luar negeri, serta buat keperluan menyebar luaskan informasi nan optimal, Metro TV seperti dapat kita telusuri di Metrotv com, selama ini didukung oleh satelit Palapa D, TelkomVision, SES 7 dan Measat3a atau aora TV Satelit.
Dari tahun 2000-2006 kendali Metro TV berada di tangan Surya Paloh, kemudian dilanjutkan oleh Wisnu Hadi sampai dengan 2011 dan dari 2011 sampai sekarang, kendali Metro TV dipegang oleh Adrianto Machribie.
Metrotv Com Menelusuri Jejak Acara
Metro TV nan secara tepat menyasar masyarakat menengah ke atas perkotaan, tercermin dari format acara baik nan harian maupun mingguan. Nama-nama acara nan berbahasa Inggris barangkali sebagai salah satu pendekatan pada sosial kultur segmentasimasyarakat nan menjadi target audience -nya. Sekalipun penyair dan budayawan Taufik Ismail pernah menyindir penggunaan judul acara dengan bahasa Inggris ini sebagai kacang lupa pada kulitnya. Taufik Ismail menilai selama berpijak di bumi Indonesia, kenapa tak menggunakan bahasa Indonesia bila ada padanan kata buat bahasa Inggris tersebut.
Judul-judul acara di Metro TV seperti dilansir Metrotv com, memang lebih banyak nan menggunakan bahasa Inggris, sebut saja misalnya Breaking News, Headline News, Wide Shot, Top Nine News, Top Nine News Weekend, Metro Sport, Public Corner, Open Mic, Stand Up Comedy Show, Kick Andy, Indonesia Now, Expedition, Archipelago, Chat Club, e Lifestyle, Just Alvin, News Maker, Metro Files, Metro Highlights, Metro This Week, Menu and Venue, Discover Indonesia, Journalist on Duty, Inside, Destroyed In Second dan Zero To Hero.
Padahal – meminjam istilah Taufik Ismail – semua judul-judul acara itu ada padanan dalam bahasa Indonesia nan juga tidak kalah mentereng.
Acara-acara baik nan masih berlangsung maupun nan pernah disiarkan di Metro TV memang dapat ditelusuri pada salah satu menu di laman Metrotv com. Inilah salah satu keunggulan media massa nan juga menyediakan media online -nya. Pemirsa nan ketinggalan acara atau ingin menelusuri acara nan telah lalu, dapat ditelusuri arsipanya di halaman media online. Bila hal ini dikelola dengan optimal antara media cetak, elektronik dan media online akan seiring sejalan bahkan saling menguatkan.
Berkenalan dengan Penyiar Acara Di Metrotv Com
Selain dapat menelusuri acara dan menu-menu lain di Metrotv com, kita juga dapat menelusuri jejak para penyiar Metro TV baik nan masih aktif maupun nan telah meninggalkan Metro TV sebab satu dan lain hal. Penyiar Metro TV seperti nan diinformasikan Metrotv com nan telah pindah ke televisi lain atau mengundurkan diri di antaranya ialah Brenda Yu, Chantal Della Concetta (terakhir siaran di SCTV), Deti Supandi, Dian Krishna, Helmi Johannes (Voice of Amerika), Jason Tedjasukmana (VOA), Putra Nababan (RCTI), Rahma Sarita (terakhir di TV One Indonesia), Sandrina Malakiano (TVe), Timothy Marbun (KompasTV), Wanda Hamidah (politisi) dan Yasha Chatab.
Metrotv com juga menampilkan para penyiar Metro TV nan spesifik bersiaran dengan bahasa pengantar bahasa Indonesia. Seperti dilansir Metrotv com, para penyiar perempuan dengan pengantara bahasa Indonesia di Metro TV ini antara lain Desi Anwar, Cheryl Tanzil, Elvita Khairani, Aviani Malik, Frida Lidwina, Eva Julianti, Fessy Alwi, Fifi Aledya Yahya, Kania Sutisnawinata, Fadiza Fauzi, Ratna Wardhani, Prita Laura, Najwa Shihab, Putri Ayuningtyas, Zelda Savitri, Virgie Baker dan Tascha Liudmila.
Sementara penyiar prianya antara lain Prabu Revolusi, Tommy Tjokro dan Ralph Tampubolon. Para penyiar nan spesifik memandu acara berbahasa Mandarin seperti dilansir Metrotv com ialah Catherine Keng, Sumi Yang, Candy Jorian dan Yvonne Adelia.
Acara dengan tema ekonomi di Metro TV dipandu penyiar tersendiri. Para penyiar pemandu acara bertema ekonomi antara lain Suryopratomo, Maria Kalaij, Wianda Pusponegero dan Leonard Samosir. Sementara para penyiar pemandu acara olahraga nan dapat kita temukan juga di laman Metrotv com antara lain Boy Noya, Aries Fadillah, Aviani Malik, Lucia Saharui, Rini Wulansari dan Hariman Chalid.