Pengikat Tablet
Lengket Tapi Gurih
Buah durian itu luar biasa. Kalau makan durian tak berlebihan, metabolisme tubuh terasa lebih baik sebab proses pembuangan kotoran dalam tubuh berjalan cukup lancar. Sebaliknya, kalau makan durian terlalu berlebihan, biasanya perut terasa kembung dan bau kentut nan luar biasa baunya tentunya akan mengganggu orang lain nan ada di sekitar. Terlebih ketika bersendawa, bau durian nan menyengat itu akan terasa sekali.
Bahkan buat orang-orang tertentu, jenis durian akan berefek lain dalam tubuhnya. Terutama ketika makan durian dengan kandungan gas nan cukup banyak. Durian nan sudah agak lama dan tercium bau nan harum bahkan sangat harum, akan berefek diare kepada seseorang dengan kondisi perut nan tak kuat. Tetapi biasanya diare ini akan terjadi selama masih ada kandungan gas durian dalam tubuh. Herannya menurut nan mengalami diare sebab durian ini, tubuhnya tak terasa lemas.
Malah seperti pembersihan perut. Sayangnya, bau mulut dampak sendawa menjadi sangat berbeda dan menyesakkan orang nan ada di sekitarnya. Beda lagi kalau makan durian nan baru saja jatuh. Ada juga nan tak kuat dan merasakan sakit perut. Durian nan paling enak itu cukup bervariasi dan berdasarkan pendapat masing-masing penikmatnya. Ada nan mengatakan durian nan mangkel itu ialah durian paling enak terutama nan berjenis tembaga atau nan berwarna kuning keemasan.
Ada juga nan mengatakan kalau durian Petruk dan durian Montong itu paling enak. Apapun pendapat orang tentang durian, buah ini tetap menjadi salah satu buah nan banyak penggemarnya. Bijinya pun terkadang direbus dan dijadikan keripik. Rasanya nan gurih dan cukup garing membuat cemilan satu ini cukup digemari. Apalagi kalau dimakan setelah direbus. Kandungan karbohidratnya akan membuat kenyang. Bagi penikmat cemilan satu ini, musim durian menjadi pengobat rindu nan membuncah.
Biji durian nan enak itu nan berukuran cukup besar. Kalau ukuranya kecil, biasanya rasanya kurang gurih. Ada rasa nan kurang pas kalau ukuran biji durian kecil. Biji durian dari kualitas durian nan bagus juga mempunyai rasa nan super nikmat. Berbeda kalau duriannya sendiri kurang sedap atau tak terlalu enak. Bijinya pun biasanya tak enak. Tidak diketahui mengapa dapat seperti itu. Memang agak sulit mencari durian dengan kualitas nan dapat dijamin.
Harga mahal pun belum tentu menjamin kalau durian itu enak. Ciri-ciri buah nan harum dengan duri nan tak terlalu kedap tetapi sangat tajam pun terkadang tak menjamin apa-apa. Satu pohon durian nan dianggap bagus pun terkadang memberikan buah nan tak terlalu enak. Mungkin ini merupakan satu imbas dari tanaman nan dipelihara secara alami dan tak diberi pupuk atau tak dikendalikan seperti di perkebunan durian.
Kalau di perkebunan durian, pemupukan dan pemeliharaan pohon durian dapat jadi memberikan sedikit agunan rasa kepada jenis durian tertentu. Di kebanyakan daerah, rasa itu memang menjadi berbeda. Kandungan tanah pun dapat membuat rasa durian menjadi tak sama. Begitu juga dengan biji durian. Makan biji durian ini juga dapat membuat perut terasa tak enak kalau berlebihan. Kandungan gas nan ada pada durian membuatnya seperti itu. Sama dengan biji nangka dan biji sempedak nan enak dimakan, biji durian sepertinya akan menjadi cemilan nan populer.
Yang menjadi hambatan mungkin sistem pengelolaannya. Biji durian ini sangat licin sebab berlendir. Kalau tak sabar, biasanya membuat keripik biji durian akan memakan waktu nan cukup lama. Hanya orang-orang nan sabar dan sangat tekun nan dapat melakukannya.
Pengikat Tablet
Apa saja kegunaan lain dari biji durian selain menjadi cemilan dikala waktu senggang? Jika ini dipopulerkan, dapat mengalahkan tepung padi nan selama ini menjadi satu-satunya campuran dan pengikat dalam tablet. Ini ialah salah satu kegunaan biji durian nan masih belum banyak diketahui oleh masyarakat. Bila mereka tahu, mungkin akan banyak juga nan mengumpulkan biji durian di loka penjualan durian.
Sebagai pengikat tablet, biji durian dikeringkan. Kemudian, dibuat pati dengan menggunakan metoda ekstraksi. Metoda ekstraksi ialah salah satu cara menghaluskan bahan sampai berukuran sangat kecil sehingga menyerupai debu halus. Proses ekstraksi menghasilkan zat-zat aktif nan dikehendaki dan sisanya dibuang dalam bentuk ampas. Saat akan dikapsulkan, debu hasil ekstraksi ini akan sulit dikumpulkan dan cepat terbang sehingga diperlukan zat pengikat. Selama ini, nan lazim digunakan sebagai bahan pengikat ialah tepung padi.
Pati durian juga diteliti dapat dijadikan bahan pengikat tablet tertentu, yaitu biji durian pada bagian kotiledon biji. Untuk partai besar, biji nan telah dibersihkan dapat langsung dikeringkan sebelum diekstraksi. Sebagai bahan pengikat, pati durian ini diekstraksi sampai mencapai ukuran 125 mesh (ukuran besarnya serbuk/debu). Manfaat satu ini cukup baik dan perlu dikembangkan lebih lanjut agar ada ciptaan baru dalam global durian.
Penghasil Durian
Di Indonesia, Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera termasuk loka nan banyak membudidayakan durian. Meskipun demikian, pengekspor primer durian ialah Thailand sehingga terkenal dengan nama durian thailand nan kulit bijinya tebal, legit, dan wanginya tak terlalu menyengat. Orang Indonesia pun sangat menyukai durian dari Negeri Gjaha Putih ini. Durian dari Malaysia pun diyakini menjadi salah satu jenis durian nan dicari. Adanya agunan rasa, membuat durian dari kedua negara ini disenangi walaupun harganya selangit.
Berbeda dengan durian Indonesia nan masih belum mempunyai agunan kualitas walaupun harganya mahal. Sebuah durian nan cukup besar, dapat dipatok pada harga 50 ribu per biji. Kalau membeli langsung kepada petani atau tangan pertama, satu buah durian dengan ukuran nan besar itu dapat sedikit lebih murah sekira 25-35 ribu rupiah. Belakangan ini, negara lain juga ada nan membudidayakan durian buat tujuan ekspor, seperti Filipina, Queensland di Australia, Laos, Vietnam, Kamboja, Sri Lanka, dan India.
Kalau bangsa ini tak ingin kehilangan salah satu komoditi pangan nan cukup bagus, maka pengembangbiakan durian dengan kualitas nan bagus, harus segera dilakukan. Sekarang saja masyarakat telah semakin tertarik dengan durian dari Thailand. Di supermarket saja, semua jenis durian nan dijual ialah durian impor. Sedangkan durian orisinil Indonesia hanya mampu dijajahkan di pinggir jalan dan di pasar tradisional. Bukannya sesuatu nan kurang baik dijual di lura supermarket, tetapi ada martabat nan berbeda saja.
Pohon Unik
Pohon durian termasuk tanaman nan khas sebab kembang dan buahnya justru muncul langsung dari batang atau cabang-cabang nan telah tua. Bunga durian biasa berkelompok dalam satu karangan kembang berisi 3-10 kuntum. Pada siang hari, kembang akan menutup. Di ujung bunga, terdapat rongga nan akan mengeluarkan wangi buat menarik perhatian kelelawar. Kelelawar jenis Eonycteris spelaea dianggap nan berjasa dalam proses penyerbukan buah durian.
Buah durian berduri penuh sehingga dinamai buah durian. Bentuk umumnya oval dan lonjong, berwarna kuning kecoklatan, dengan panjang antara 25-30cm. Di dalam, terdapat biji nan dilapisi selaput berwarna putih kekuningan. Selaput pembungkus biji durian inilah nan dikonsumi.
Penganan Biji Durian
Di beberapa daerah di Pulau Jawa, biji durian dimanfaatkan pula buat bahan makanan. Caranya, biji nan telah habis selaputnya dibersihkan, lalu dikeringkan. Setelah kering, direbus hingga kulit bijinya lunak. Setelah lunak, dikupas kulitnya dan dapat langsung dimakan. Ada pula nan diiris tipis, kemudian digoreng.
Di beberapa daerah, dikenal pula nama lokal buat buah durian ini. Misalnya, di Betawi dan sebagian besar Jawa, menyebut nama durian dengan duren. Sementara orang Sunda, menyebutnya kadu. Orang Gayo juga menyebut durian dengan duren. Lain lagi di Sulawesi, orang Menado menyebutnya dengan nama duriang, sementara orang Toraja menyebut durian dengan nama duliang. Agak lebih jauh dari kata aslinya ialah penyebutan orang di Kepulauan Seram, terutama di bagian timur, nan menyebut buah durian dengan nama rulen.