Mengenal Biota Laut
Laut merupakan kumpulan air nan menutupi tiga perempat bumi. Dengan ruang bawah air nan sedemikian luas, alam bahari menjadi loka tinggal nan nyaman dan rumah nan menyenangkan bagi setiap penghuninya, mulai dari karang-karang besar, koral, tumbuhan laut, sampai makhluk-makhluk bahari nan bukan hanya berbentuk ikan, tetapi jutaan bahkan mungkin milyaran plankton dan bakteri.
Fungsi Laut
Fungsi bahari sudah sangat jelas dan dirasakan oleh semua mahluk hidup. Baik komuni bawah bahari maupun mahluk hayati nan berada di darat. Dari sekian banyak fungsi bahari biasanya berkonotasi pada manfaat bahari bagi seluruh mahluk hidup, nan bergantung kepada laut.
Seperti biota dan mahluk-mahluk laut. Berupa ikan, karang, koral, tumbuhan bahari dan sebagainya. Juga mahluk kecil-kecil seperti plankton tadi. Juga mahluk nan berada di darat, termasuk juga manusia, burung-burung nan memakan ikan-ikan di bahari dan sebagainya.
Laut berfungsi sebagai wadah akhir perjalanan air dari darat. Semua genre air nan berasal dari sumur, limbah, sungai, muara, hulu gunung akan berakhir di laut.
Fungsi bahari lainnya ialah sebagai pembatas pulau-pulau dan kepulauan. Sehingga setiap daerah dan Negara memiliki territorial nan jelas. Banyak konkurensi antar Negara tetangga nan bermula dari wilayah perbatasan. Dan kadang-kadang daerah perbatasan nan ada justru berada di daerah perairan, seperti laut.
Alam bahari memang tak hanya cukup latif dan menawan dari sisi pemandangannya saja, Namun juga ternyata luar biasa bila Anda mengetahui berbagai fungsinya.
Proses Terjadinya Laut
Laut terbentuk sekitar 4,4 milyar tahun nan lalu. Air bahari awalnya bersifat sangat asam. Sifat keasaman bahari sangat tinggi. Airnya pun sangat panas sampai mendidih. Dengan suhu air nan terukur sekitar 100 derajat celcius. Hal ini diakibatkan panasnya bumi pada saat-saat awal terciptanya dahulu.
Ditengarai bahwa bumi pada awalnya merupakan bola panas nan cair. Hingga sebab perputaran nan terjadi secara rotasi, hingga berubah menjadi padat seperti sekarang. Tinggal unsur air saja nan masih tersisa dan tetap dalam kondisi cair. Contohnya ialah bahari Anda.
Asamnya air bahari kala itu sebab atmosfer bumi dipenuhi oleh karbondioksida. Asamnya air bahari ini menimbulkan pelapukan dalam kadar nan tinggi. Lalu pelapukan ini menghasilkan garam nan menyebabkan air bahari seperti sekarang ini, terasa asin!
Pada saat bumi belum berada dalam kondisi nan sempurna. Semua keadaan masih sangat labil. Termasuk juga kondisi alam laut . Pada masa itu di bumi sering terjadi tsunami. Tsunami terjadi sebab banyaknya asteroid nan menabrak bumi. Pasang surut air bahari pun luar biasa tinggi. Hal ini sebab jeda bulan nan masih cukup dekat dengan bumi. Bulan memang memiliki daya gravitasi nan cukup kuat terhadap permukaan air laut.
Lalu dari mana datangnya air bahari itu sendiri?
Para pakar masih memperdebatkannya dan memiliki beberapa teori. Salah satu teori nan paling mungkin buat diterima ialah : dampak adanya proses kondensasi uap air di atmosfer nan membentuk hujan.
Selanjutnya hujan tersebutlah nan kemudian mengisi ceruk-ceruk, cekungan-cekungan nan ada di bumi. Termasuk juga cerukan dan cekungan sebagai cikal bakal laut. Cerukan dan cekungan tersebut juga terjad,i semua dampak dari aktifitas vulkanik dan juga tabrakan asteroid.
Mengenal Biota Laut
Alam bahari sesungguhnya sangat kaya kandungannya. Seperti sebuah lemari raksasa nan menyimpan berbagai benda-benda berguna. Yang sudah barang tentu banyak khasiatnya bagi manusia dan juga hewan-hewan di darat, bahari maupun udara.
Berbagai tanaman, tumbuhan bahari dan hewan-hewan bahari tersimpan di dalamnya. Salah satu nan cukup unik ialah terumbu karang.
Apakah sebenarnya terumbu karang itu? Terumbu karang ialah suatu karang nan hayati di perairan pesisir tropis dangkal. Terkadang karang-karang ini berkumpul dan membentuk terumbu karang (kelompok karang). Terumbu karang ini memiliki majemuk bentuk dan rona nan indah. Banyak hewan berwarna-warni hayati di terumbu karang atau di sekitarnya.
Kehidupan alam bahari banyak terdapat di dekat permukaan bahari sebab terkena cahaya matahari. Cahaya matahari juga membantu makanan kebanyakan hewan bahari yaitu fitoplankton, buat terus tumbuh. Pada kedalaman di bawah 215 meter, hanya sedikit hewan nan bisa hayati sebab sinar matahari nan masuk juga sedikit.
Kehidupan bahari pada kedalaman 3.050 meter nan tentunya sangat gelap dan dingin bahkan hampir membeku ternyata juga memiliki sedikit kehidupan. Makhluk-makhluk nan hayati di kedalaman ini memiliki bentuk-bentuk nan unik dan badan mereka mengeluarkan cahaya.
Kemampuan mengeluarkan cahaya ini disebut bioluminesensi . Lalu dari mana mereka mendapatkan makanan dengan kedalaman ribuan meter seperti itu? Ternyata sisa-sisa hewan dan tumbuhan nan wafat dari bahari dangkal nan jatuh ke bahari dalam menjadi makanan mereka.
Melestarikan Kehidupan Laut
Di setiap Negara di belahan bumi, mulai memiliki pencerahan buat melestarikan kehidupan laut. Karena alam laut merupakan kekayaan alam nan meski tak akan habis, namun ada juga kemungkinan buat berkurang kadar manfaatnya.
Semisal, tepian bahari dan beberapa pantai nan dikotori oleh sampah-sampah dari darat. Keadaan ini tentu saja akan banyak merugikan biota bahari dan berbagai mahluk hayati nan bergantung hayati dari laut.
Atau bahari nan dicemari oleh minyak dan buangan limbah pabrik. Juga secara langsung dan tak langsung akan berdampak jelek bagi semua biota laut. Dan juga mahluk hayati lainnya. Bahkan bisa berakibat fatal pada manusia nan mengonsumsi ikan-ikanan nan ditangkap dari bahari nan tercemar minyak dan polutan lainnya.
Karena pada dasarnya bahari ialah sumber kehidupan para penghuninya. Selain itu, bahari juga merupakan sumber mata pencaharian dan sumber makanan bagi manusia. Nelayan mencari ikan dan aneka sumber makanan lain seperti cumi-cumi, udang, sotong, gurita, kerang, dan sebagainya dari dalam laut.
Sumber daya bahari merupakan sumber daya alam nan bisa diperbaharui. Oleh sebab itu, sebagai pemimpin di muka bumi, sudah seharusnya manusia ikut melestarikan keberadaan kehidupan laut. Salah satunya dengan memelihara keberadaan “rumah” para penghuni bahari seperti karang, koral, dan terumbu karang.
Perburuan liar dengan menggunakan bahan peledak dan pukat harimau, dapat merusak biota bahari dan “rumah” para penghuni lautan. Dan sebagai akibatnya produktivitas pun menurun, ikan semakin sedikit, tangkapan nelayan pun berkurang.
Dengan semua fakta tersebut, maka manusia sebagai mahluk nan paling berakal diharapkan nan paling mampu memahami kondisi tersebut. Ada baiknya meski secara tak langsung, manusia tetap pernah dan akan mengambil laba dari alam laut. Maka sudah sepantasnya, Anda juga perlu memikirkan dan melaksanakan cara buat melestarikan alam laut.
Berikut ialah beberapa saran nan bisa Anda lakukan, buat melestarikan alam bahari Anda. Mulai dari sekarang. Yakni :
Membatasi diri mengonsumsi makanan dari hewani laut. Seperti jenis makanan seafood dan sejenisnya. Agar tak terjadi terputusnya mata rantai makanan.
Mengurangi diri menggunakan benda-benda dari plastik. Untuk mengurangi sampah plastik. Seperti nan Anda ketahui, bahwa plastik ialah benda nan tak bisa musnah dan habis terbakar, atau pun terurai. Sehingga jalan satu-satunya ialah didaur-ulang. Namun apa jadinya, apabila pantai Anda dipenuhi oleh sampah plastik minuman mineral ataupun isotonic?
Semoga sedikit saran tersebut bisa membukan cara pandang Anda terhadap alam laut nan kita miliki saat ini, buat dijaga.