Pengertian Perpustakaan

Pengertian Perpustakaan

Pengertian perpustakaan sekolah secara generik ialah sebuah loka nan menyediakan koleksi literatur nan berguna bagi pendidikan di sekolah. Keberadaannya pun menyatu dengan lingkungan sekolah, serta hanya dapat diakses oleh civitas akademika sekolah nan bersangkutan. Perpustakaan ini sendiri didirikan bukan hanya sebagai pelengkap penderita hanya agar dikatakan sebagai sekolah nan bonafid. Perpustakaan itu difungsikan semaksimal mungkin demi kemajuan pendidikan anak didik.



Sekolah dan Pendidikan

Ada sesuatu nan sangat fundamental ketika berbicara tentang sekolah dan pendidikan. Sekolah itu mempunyai anggaran dan kurikulum nan harus dikejar agar apa nan telah ditetapkan sebagai kompetensi dasar seorang anak akan tercapai. Sedang pendidikan itu ialah pembentukan kepribadian nan dapat didapatkan di mana saja termasuk di sekolah. Pertanyaannya ialah apakah sekolah itu mampu memberikan pendidikan nan dibutuhkan oleh seorang anak? Jawabannya memnag tergantung pada apa nan kerjakan oleh pihak sekolah.

Sekolah nan baik niscaya tak hanya akan mengajarkan bahan-bahan pelajaran, namun juga akan mendidik agar anak-anak mempunyai karakter nan membentuknya menjadi pribadi nan ulung dan menjadi manusia seutuhnya. Ketika terjadi begitu banyak tawuran pelajar di mana-mana, semua orang bertanya, apa nan anak-anak itu dapatkan di sekolah? Apa nan diberikan oelh para gurunya sehingga anak-anak menajdi begitu beringas? Mengapa mereka begitu berenergi membuat keonaran dan tak dapat ditenangkan hanya dengan kata-kata lembut?

Sebelum tawuran atau kekerasan dalam bentuk apapun terjadi, niscaya ada satu proses panjang nan akhirnya mempengaruhi pikiran mereka. Tidak mungkin tiba-tiba mereka menjadi beringas kalau mereka telah mendapatkan pendidikan nan memadai sejak dari dalam buaian. Lingkungan niscaya telah membentuk dan mempenaruhi mereka. Pihak sekolah mungkin saja tak dapat berbuat apa-apa sebab memang anak-anak itu telah membawa karakter beringasnya dari rumah. Mereka masuk ke sekolah nan tak ada embel-embel RSBI, SBI, sekolah plus atau sekolah unggulan nan biasanya mempunyai taraf kedisiplinan nan tinggi.

Pengotakan sistem sekolah ini mungkin juga telah membuat anak-anak nan tak dapat masuk ke sekolah nan anggap menterang itu, frustasi. Mereka sesungguhnya ingin diakui. Kalau mereka harus bersaing dengan anak-anak nan dianggap pintar dan cerdas, mungkin merek atidak bisa. Satu-satunya jalan mencari sensasi ialah dengan membuat keonaran. Di sekolah mereka nan tak mempunayi embel-embel apa-apa itu, mungkin saja fasilitas sekolahnya sangat minim. Jangankan mampu mempekerjakan guru nan hebat, mungkin buat memberikan gaji nan layak kepada para guru dan karyawan sekolah saja, pihak manajemen sekolah keteteran.

Bagaimana akan memenuhi fasilitas sekolah nan lainnya, seperti perpustakaan. Untuk sekolah minim pendanaan seperti ini, fasilitas perpustakaan mungkin hanya akan diletakan di sudut sebuah ruangan. Sekedar menumpuk buku-buku nan ada. Sangat disayangkan memang. Tetapi potret pendidikan di Indonesia terkadang memang sangat memprihatinkan. Belum lagi bila berkisah tentang perjuangan anak sekolah melewati sebuah jembatan putus nan rusak sangat parah di atas sungai nan beraliran deras.

Bagaimana anak-anak akan masih mempunyai tenaga buat membaca buku dengan tenang di perpustakaan sekolah kalau tenaga mereka telah terkuras buat dapat datang ke sekolah. Mungkin mereka sudah pasrah dan dapat melihat paras gurunya saja sudah senang. Duduk manis di perpustakaan ialah satu mimpi. Padahal di atas sana, para wakil rakyat banyak sekali nan menggamburkan uang negara. Mereka nan mempunyai berbagai fasilitas itu mungkin lupa dengan nak-anak nan berjuang buat dapat hadir di kelasnya setiap hari.



Perpustakaan – Gudang Ilmu

Sebuah sekolah nan sangat sadar sebagai loka pendidikan, akan berusaha menyediakan gudang ilmu, yaitu perpustakaan. Bagi beberapa sekolah, perpustakaan ini sangat krusial dan oleh karenanya sangat memperhatikan keberadaan perpustakaan nan mereka miliki. Tidak ada kata nan ‘hanya sekedar formalitas’ buat sebuah perpustakaan sekolah. Perpustakaan malah dapat dikatakan sebagai jantung sekolah. Perpustakaan ialah pusat informasi nan benar-benar mendapatkan perhatian nan lebih guna membantu anak-anak sekolah meningkatkan pengetahuan mereka tentang apapun.

Anak-anak nan mempunyai pengetahuan nan luas akan dapat melakukan banyak hal nantinya. Mereka tak akan mudah memutuskan satu perkara penting. Pertimbangan dalam segala bidang akan mereka tinjau demi mendapatkan keputusan nan adil bagi semuanya. Cita-cita mempunyai anak-anak cemerlang seperti ini dapat diwujudkan dengan menyediakan gudang ilmu nan bagus. Itulah gunanya keberadaan sebuah perpustakaan di sekolah.



Pengertian Perpustakaan

Dari pengertian perpustakaan sekolah , menunjukkan bahwa perpustakaan sekolah ialah sebuah loka tertentu nan tak memungkinkan orang di luar sekolah buat mengaksesnya. Dalam arti, orang di luar sekolahan tak memiliki hak buat menikmati koleksi perpustakaan serta meminjam koleksi nan ada tersebut bagi kepentingan pribadinya.

Adanya pengertian perpustakaan sekolah nan demikian tertentu tersebut, bertujuan buat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para guru dan siswa buat menikmati koleksi perpustakaan. Di samping itu, hal tersebut buat memudahkan administrasi dan pencatatan transaksi peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan.

Perpustakaan sekolah ialah salah satu bagian kelengkapan nan sine qua non di setiap forum pendidikan formal di berbagai tingkatan. Karena perpustakaan dianggap sebagai guru kedua, setelah guru nan ada di sekolah tersebut. Hal ini disebabkan perpustakaan ialah sebuah loka di mana di dalamnya terdapat banyak ilmu pengetahuan nan sangat bermanfaat bagi siswa buat diketahui.



Manfaat Perpustakaan Sekolah

Adanya kehadiran perpustakaan di sekolah beserta koleksinya diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Khususnya melalui penambahan pengetahuan bagi guru dan siswa nan ada di sekolah tersebut. Beberapa kegunaan dari keberadaan perpustakaan sekolah ialah merangsang minat membaca baik pada guru dan siswa. Karena membaca ialah sumber pengetahuan nan paling besar. Dari membaca, seseorang dapat mendapatkan informasi nan barangkali belum pernah dilihat atau didengarnya secara lengkap dan akurat.

Perpustakaan sebagai sumber literatur nan paling dekat. Koleksi buku di perpustakaan ialah salah satu sumber bagi guru dan siswa buat memperoleh literatur nan sinkron dengan materi pelajaran nan sedang dipelajari. Perpustakaan sebagai pusat informasi. Untuk mendapatkan informasi terkini, salah satu loka di sekolah nan dapat dituju ialah perpustakaan. Dalam perpustakaan biasanya dilengkapi dengan media massa nan terbit setiap hari sebagai media penyampai warta teraktual.

Sumber pembelajaran menulis. Membaca koleksi perpustakaan, dapat menjadi bahan surat keterangan apabila hendak menulis sebuah karya ilmiah, baik itu nan termasuk karya ilmiah murni atau juga karya ilmiah populer. Penulisan sebuah karya ilmiah memang harus didasarkan pada sumber literatur nan sudah ada sebelumnya. Perpustakaan dapat dijadikan acum buat mencari literatur nan dibutuhkan.



Jenis Perpustakaan Sekolah

Dari pengertian perpustakaan sekolah tersebut, ada beberapa jenis perpustakaan nan termasuk di dalamnya, yaitu:

Perpustakaan Sekolah Dasar (SD)

Dibandingkan dengan jenis perpustakaan sekolah lainnya, perpustakaan SD dapat jadi paling memprihatinkan. Perpustakaan SD sering memiliki koleksi nan jauh dari memadai dan jam buka perpustakaan nan tak jelas. Banyak perpustakaan sekolah dasar hanya berupa sebuah rak atau lemari terkunci nan berada di sudut kelas atau bahkan di ruang kepala sekolah.
Hanya segelintir SD saja nan memiliki perpustakaan sekolah representatif dengan koleksi nan bervariasi (tak hanya buku paket) dan up to date. Misalnya perpustakaan nan ada di SD Madania atau SD Al Azhar. Perpustakaan di SD seperti ini juga didukung oleh pustakawan nan kompeten dan bukan sekadar tenaga cabutan.

Perpustakaan Sekolah Lanjutan

Termasuk dalam pengertian perpustakaan sekolah lanjutan ini ialah perpustakaan SMP, SMA, dan nan sederajat. Perpustakaan di sekolah lanjutan ini umumnya sudah memiliki ruangan sendiri (tak sekadar sebuah sudut di kelas atau di ruang kepala sekolah), namun tidak berarti kondisi perpustakaan di semua sekolah pada jenjang ini telah memuaskan. Masih banyak perpustakaan sekolah lanjutan nan tidak memadai.

Perpustakaan Pondok Pesantren

Perpustakaan ini berada di dalam kawasan pesantren nan penggunaannya ditujukan buat siswa dan guru di pesantren tersebut. Beberapa pesantren juga membuka perpustakaannya buat warga sekitar pesantren.

Perpustakaan Sekolah Minggu

Sekolah minggu ialah pendidikan nonformal buat pelajaran agama nan diselenggarakan oleh gereja Protestan. Perpustakaan sekolah minggu umumnya menyediakan koleksi buku keagamaan dan buku bacaan bertema agama nan ditujukan buat anak-anak usia 5-15 tahun.

Pentingnya perpustakaan sekolah ialah sebagai salah satu wahana pendukung proses belajar anak. Melalui buku-buku nan ada di perpustakaan sekolah, wawasan anak akan semakin bertambah.