Teladan Kisah Para Nabi dan Rasul
Kisah para nabi bisa kita jadikan teladan dalam hayati ini. Mulai dari Adam AS hingga Muhammad SAW. Kisah-kisah nan menginspirasi hidup, memberikan pelajaran tentang apa itu sabar, apa itu pengorbanan, dan masih banyak lainnya.
Nabi dan rasul ialah manusia pilihan Allah SWT. Mereka diberi keistimewaan, nan tak dimiliki oleh manusia pada umumnya. Allah melimpahkan pada nabi dan rasulnya empat sifat wajib, empat sifat mustahil, dan satu sifat jaiz .
Empat sifat wajib nan dimiliki oleh nabi dan rasul, yaitu shidiq (benar), amanah (dapat dipercaya), tabligh (bertugas menyampaikan wahyu nan diturunkan Allah bagi umatnya), dan fathonah (pandai). Sifat mustahil nan dimiliki oleh nabi dan rasul, yaitu kijib (dusta), khianat (curang), kitman (tidak menyampaikan wahyu), serta jahlun (bodoh). Sedangkan sifat jaiz nan dimiliki ialah arradul basyariyah , artinya memiliki sifat sama seperti manusia.
Sifat-sifat ini nan membedakan para nabi dan rasul dengan manusia biasa. Mereka manusia pilihan Allah nan diutus buat menyampaikan wahyu. Kisah hayati dan perjalanan mereka sarat dengan hikmah dan cobaan. Layaknya sebuah cerpen best seller, kisah para nabi dan rasul tidak pernah bosan buat dibaca.
Teladan Kisah Para Nabi dan Rasul
Di global ini telah banyak nabi dan rasul telah diturunkan, tetapi nan wajib diketahui oleh umat Islam sebanyak 25 nabi dan rasul. Berikut ini beberapa kisah para nabi di antara 25 nabi dan rasul tadi, nan perlu jadi teladan kita.
- Nabi Adam AS
Nabi Adam AS ialah manusia dan nabi pertama nan diciptakan Allah buat menghuni bumi. Allah menciptakan Nabi Adam AS dari segumpal tanah nan ditiupkan ruh dengan dikaruniai akal pikiran nan tak dimiliki oleh makhluk Allah manapun.
Sebagai manusia sempurna, ternyata Nabi Adam AS tidak luput dari dosa. Tergoda bujuk rayu iblis, Nabi Adam dan Siti Hawa istrinya, melakukan pelanggaran nan membuatnya terusir dari surga dan diturunkan ke bumi. Embargo Allah agar tak memakan buah khuldi telah dilanggarnya.
Ini bukti keadilan Allah pada setiap makhluknya, bahwa betapapun spesial mahluk ciptaannya, tapi bila melakukan pelanggaran tetap ada konsekuensi nan harus dijalani. Begitu pula apa nan dialami Nabi Adam AS dan Siti Hawa. Meski tobat mereka diterima oleh Allah, mereka harus ikhlas dibuang ke bumi sebagai konsekuensi atas perbuatan itu.
- Nabi Idris AS
Allah berfirman dalam suratnya: "Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris nan terdapat di dalam Alquran. Sesungguhnya ia ialah seorang nan sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke prestise nan tinggi." (Maryam: 56–57).
Nabi Idris menyampaikan pesan kepada umatnya melalui ungkapan indahnya agar dijadikan panduan hayati bagi umatnya. Secara garis besar isi pesan Nabi Idris sebagai berikut:
- Kesabaran dan iman kepada Allah akan membawa kita pada kemenangan.
- Kita masuk dalam golongan orang-orang nan senang bila kita selalu waspada dan berharap syafaat dari Allah SWT melalui amal-amal saleh
- Berdoa, puasa, dan salat harus dilakukan dengan niat nan ikhlas
- Tidak dianjurkan bagi kita buat bersumpah palsu atau menuntut sumpah dari orang berbohong agar kita tak ikut terbawa dalam dosa.
- Perintah buat mentaati raja dan tunduk kepada pemimpinmu.
- Perintah buat selalu berzikir kepada Allah.
- Larangan buat menyimpan rasa iri hati pada orang lain nan hidupnya lebih baik, sebab sesungguhnya semua itu tak kekal
- Anjuran buat hayati sederhana, sebab manusia itu mempunyai sifat tak pernah puas.
- Menganjurkan umatnya buat banyak bersedekah agar kita bisa bersyukur.
- Nabi Hud AS
Kisah para nabi nan pantas jadi teladan berikutnya ialah sebuah kisah nan datang dari Nabi Hud. Nabi Hud memberi teladan bagi kita umat Islam tentang bagaimana cara berdakwah dan menyikapi orang-orang nan sombong, congkak, dan keras kepala. Tak pernah sedikitpun Nabi Hud terpancing emosi. Sebaliknya, dihadapinya kaumnya dengan sabar, tabah, dan lapang dada. Pelajaran manajemen emosi nan patut kita contoh.
- Nabi Saleh AS
Nabi Saleh AS mengajarkan kita agar selalu berbuat baik (melakukan amar ma'ruf nahi munkar ). Kisah Nabi Saleh AS memberikan teladan betapa perbuatan nan jelek nan dilakukan sekelompok kecil masyarakat bisa menghancurkan suatu negeri.
- Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS
Teladan nan dapat kita ambil dari Nabi Ibrahim dan Ismail ialah tentang kesetiaannya kepada Sang Pemberi Hayati dan Kehidupan, Allah aza wa zalla. Ketabahannya dalam menghadapi ujian hayati dengan tetap berbaik sangka kepada Allah SWT. Tentang bagaimana musyawarah menjadi hal nan krusial buat memutuskan suatu masalah. Nabi Ismail mengajarkan kita buat menepis segala keraguan demi menjalankan ibadah kepada Allah. Beliau juga sosok anak nan berbakti kepada orangtua.
- Nabi Luth AS
Allah SWT berfirman: "Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika ia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji itu sedang kamu melihat(nya). Mengapa kamu mendatangi laki-laki buat (memenuhi) nafsu(mu), bukan mendatangi wanita? Sebenarnya kamu ialah kaum nan tak bisa mengetahui (akibat perbuatanmu)." (An-Naml: 54-55).
Hikmah nan bisa diambil, betapa Allah melaknat kaum homoseksual dan melarang kita buat mendekati perbuatan nan keji itu. Sungguh hukuman Allah sangat pedih.
- Nabi Yakub AS
Firman Alah SWT: "Adakah kamu hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa nan kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek mayangmu, Ibrahim, Ismail, dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk kepada-Nya. " (Al- Baqarah: 133).
Betapa Nabi Yakub merupakan sosok nan sangat peduli pada akidah keluarganya. Hingga saat-saat maut menjemputnya dia masih saja memikirkan tentang keluarga dan umatnya.
- Nabi Yusuf AS
Kisah Nabi Yusuf AS memberikan teladan bahwa di setiap ujian dan kesusahan, Allah menyiapkan planning nan latif bila kita bersabar. Nabi Yusuf nan mengalami perjalanan panjang dalam hidupnya begitu tabah dan tawakal, tidak sedikitpun dia tergoda oleh wanita-wanita itu.
Ketakwaannya pada Allah membuatnya mampu bertahan dan membawanya pada akhir kisah nan manis. Tak ada sedikit dendam pada saudara nan telah mencelakainya, bahkan ia memaafkan dan memberi loka di istananya.
- Nabi Syu'aib AS
Allah berfirman: "Dan janganlah kamu kurangi dosis dan timbangan. Sesungguhnya saya melihat kamu dalam keadaan nan baik (mampu) dan sesungguhnya saya risi terhadapmu akan azab hari nan membinasakan (kiamat)." (Hud: 84).
Teladan nan kita bisa petik dari kisah Nabi Syua'ib adalah, agar kita mencari rezeki dengan jalan nan halal. Menjauhkan diri dari hal-hal nan diharamkan.
Itulah sebagian kisah para nabi nan patut kita teladani. Betapa sesungguhnya janji Allah ialah benar, sehingga kita hanya perlu taat dan percaya kepadanya.
Kisah para nabi memperlihatkan bahwa manusia tidak punya daya buat melawan kehendaknya, hanya dengan sebuah tiupan Allah bisa memporak-porandakan alam serta isinya. Hanya dengan kuasanya manusia dapat selamat dari bencana. Semoga kita tergolong orang-orang nan dirahmati Allah SWT.