Penerapan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Hak asasi manusia di Indonesia masih ada nan terabaikan. Pembicaraan mengenai hak asasi manusia di indonesia mulai ramai dibicarakan semenjak beberapa tahun nan lalu. Banyak peristiwa sejarah nan telah terjadi nan melibatkan banyak sekali kasus pelanggaran HAM. Pertanyaannya ialah apa sebenarnya nan disebut dengan HAM atau hak asasi manusia.
Hak asasi manusia pada dasarnya ialah hak nan kita bawa sejak lahir. Hak asasi manusia diakui secara internasinal dengan dihapuskannya sistem-sistem nan dianggap melanggar kaidah dasar hak asasi manusia, seperti perbudakan, kolonialime, dan banyak lagi.
Akan tetapi, masih banyak nan mempertanyakan apakah penegakan hak asasi manusia telah berimbang di seluruh dunia? Apakah manusia telah mencapai haknya nan dibawa sejak lahir nan sinkron dengan konsensus?
Hal nan paling membuat miris, ternyata tak semua manusia di global mendapat konservasi atas hak asasinya. Sesuatu nan ironis, hal ini pun terjadi di negara kita. Fenomena bahwa hak asasi manusia di Indonesia tak terlaksana perlindungannya secara hukum secara keseluruhan.
Adanya perbudakan terselubung terhadap buruh melalui sistem kerja kontrak dan outsourcing merupakan salah satu tanda rapuhnya penegakan hukum terhadap pelanggaran HAM. Fungsi negara seperti eksekutif, legislatif, dan yudikatif seakan-akan gagap menanggapi berbagai kasus HAM. Akibatnya ialah penumpukan kasus HAM hanya dikarenakan minimnya perangkat hukum buat menindaklanjutinya seperti undang-undang.
Di lain pihak, global mulai menggalakkan konservasi HAM setinggi-tingginya. Pertentangan pun terjadi di skala internasional. Piagam PBB nan menjadi acuan penegakan hukum terhadap konservasi HAM pun dipertanyakan.
Pertentangan terhadap penjajahan merupakan satu butir di piagam PBB, nan dilanggar secara vulgar oleh Israel terhadap Palestina. Pembentukan negara dengan cara “pencaplokan” dilarang keras; hal nan ironis sebab Amerika Perkumpulan sebagai salah satu pemegang veto dengan lugas melindungi Israel.
Ketidakadlian tersebut menimbulkan pertanyaan, kepada siapa sebenarnya konservasi HAM ditujukan. Baik di skala internasional maupun pada pembicaraan hak asasi manusia di Indonesia, kesejatian penerapan HAM sangat ambigu dan sarat kepentingan.
Hak Asasi Manusia di Indonesia — Sebuah Definisi
Hak asasi manusia ialah hak nan dibawa oleh setiap manusia sejak lahir nan dikaruniai oleh Tuhan. Hak asasi manusia tak terikat negara, bangsa, dan agama apa nan manusia tersebut anut.
Hak ini disebut juga hak dasar. Ada banyak definisi Hak asasi manusia oleh banyak teori. Namun pemahaman secara generik berujung pada satu kesepakatan bahwa hak ini inheren pada setiap manusia, dan setiap manusia itu harus menghormati hak asasi manusia lain.
Yang mengejutkan, timbulnya banyak pendapat bahwa isu hak asasi manusia di Indonesia merupakan cara kelompok eksklusif buat berpropaganda terhadap kebebasan hayati secara total. Ini menarik dibicarakan sebab memang beberapa kelompok masyarakat mengatasnamakan HAM buat melegalisasi pilihan hidupnya nan bebas.
Kerancuan ini bisa kita temui di beberapa kasus, seperti kaum homoseksual, transgender, kevulgaran dalam menggunakan pakaian, nan tentunya tak sinkron dengan kebudayaan setempat, dan banyak lagi. Sebaliknya, tuduhan-tuduhan tesebut ditolak oleh banyak kelompok budaya.
Indonesia nan sejatinya beragam dalam kebudayaan dan pemahaman terhadap kearifan lokal semestinya menjadi surga bagi keberagaman nan dilindungi secara tegas oleh hukum HAM.
Kasus-kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia
Ada banyak kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia di indonesia dan belum tuntas sampai sekarang. Bahkan banyak di antaranya nan berkaitan dengan SARA, sesuatu nan amat dihormati dan dijunjung tinggi toleransinya.
Pelanggaran HAM nan berujung pada kematian juga tidak sedikit. Akan tetapi, sesuatu nan harusnya dilindungi oleh hukum dan pemerintah tidak kunjung mendapatkan loka nan niscaya di berbagai kelompok masyarakat.
Berikut beberapa contoh konservasi HAM nan masih menjadi polemik dan mengundang tanda tanya bagi banyak pihak, di Indonesia maupun di global internasional.
- Pencaplokan wilayah di Tepi Barat oleh Israel. Israel memperbesar wilayahnya dengan cara mencaplok daerah Mesir dan Palestina. Invasi wilayah di Palestina seiringan dengan terusirnya ribuan warga Palestina dari tanah mereka. Tak sedikit nyawa melayang hingga saat ini.
- Pelanggaran HAM pada anak-anak. Meskipun ada insitusi seperti komnas konservasi anak dibuat, kekerasan terhadap anak masih saja terjadi. Kekerasan terhadap anak meliputi kekerasan nan dilakukan oleh keluarga, human trafficking, pembuangan bayi atau pembunuhan janin, pekerja anak di bawah umur, dan banyak lagi.
- Pelanggaran HAM nan dilakukan oleh aparat di Indonesia. Ada banyak kasus tersisa dari masa lalu nan menodai penegakan dan konservasi HAM di Indonesia. Contoh nan paling mengemuka ialah di beberapa daerah bekas Daerah Operasi Militer (DOM).
Penerapan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Ada banyak kegunaan nan bisa kita ambil ketika penerapan konservasi HAM adil dan merata. Penerapan nan sederhana dan berimbang akan mengakibatkan masyarakat nan lebih tertib dan patuh hukum.
Banyaknya kejahatan dan pelanggaran di Indonesia, salah satunya diakibatkan oleh tak tegasnya aparat hukum, dan penegakan hukum nan tebang pilih. Keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam bersosial akan terjamin ketika semua lapisan terjamin haknya.
Berikut beberapa kegunaan nan kita dapatkan atas penerapan HAM nan adil dan keseluruhan.
- Sikap saling menghormati dan menghargai sesama manusia. Dengan diterapkannya HAM secara adil dan berimbang, maka setiap manusia akan terpenuhi hak dasarnya dan kemudian akan menghormati hak dasar manusia lainnya.
- Terhapusnya perbudakan terselubung. Pencerahan seseorang terhadap hak dan kewajibannya sebagai manusia akan membimbingnya menuju penghargaan terhadap diri dan rang lain. Bahwa perbudakan dalam alias, tak pantas dan tak sinkron dengan HAM secara global.
- Dihapuskannya penjajahan. Kolonialisme, penjajahan, atau invasi terhadap hak milik orang lain menimbulkan perang dan pertentangan. Tak hanya milik, namun nyawa pun melayang. Apabila PBB mampu dan mau menegakkan HAM secara adil, maka perang akan menjadi sejarah di muka bumi. Tidak ada lagi perebutan wilayah, terorisme, dan kejahatan lain.
- Terjaminnya kelayakan hayati manusia. HAM mencakupi hak dasar manusia buat hidup, berbuat, berkarya, dan berosialisasi dengan kondusif dan nyaman tanpa menimbulkan keresahan bagi satu sama lain di permukaan bumi ini. Dalam UUD 1945, hal ini juga dijamin. Negara menjamin pendidikan ialah hak setiap manusia.
- Meningkatnya tingkat hayati manusia. HAM pada dasarnya ialah keleluasaan manusia mengembangkan diri nan dijamin oleh Tuhan dan, pantas dihargai oleh sesama. Ketika pendidikan, karya, humanisme dijunjung tinggi oleh sesama manusia dan dilindungi dengan ketat oleh negara, maka tingkat hayati manusia akan mengingkat sebab hak dasar telah dijamin.
Kasus-kasus nan tak mampu disentuh oleh ranah hukum formil Indonesia, seperti kasus hukum adat, akan menemukan jawaban. Hukum adat tak boleh diseragamkan, sebab Indonesia terdiri dari majemuk adat istiadat dan suku bangsa.
Namun, meminggirkan keberadaan hukum adat ialah salah. Produk hukum nan di sebuah negara harus berlaku secara keseluruhan, sementara hukum adat tak memungkinkan hal itu. Maka, konservasi terhadap masyarakat adat bisa dijamin melalui hukum hak asasi manusia. Namun konservasi terhadap hak asasi manusia di Indonesia hanya bisa terjadi apabila seluruh perangkat kehidupan patuh dan taat dan saling menghargai.