Dakwah Cara Rasulullah

Dakwah Cara Rasulullah

Dunia Islam seringkali menjadi kambing hitam dan tercoreng akhir-akhir ini. Hal ini sebab banyaknya tuduhan terhadap aksi teroris nan dialamatkan kepada kaum muslimin sebagai biang keladinya. Semua seakan menudingkan tangan ke arah umat muslim, sampai bergerak dan bernafaspun menjadi sulit di negara-negara nonmuslim.

Berita Islam diwarnai dengan segala seluk-beluk tentang teroris. Betapa jahatnya teroris, betapa brutalnya, dan betapa tutup matanya mereka dalam beraksi. Semua atas nama jihad dan demi pembelaan terhadap agama Islam.

Sungguh sedih mendengarnya, apalagi bagi kita nan menganut agama Rahmatan Lil ‘Alamin ini. Tidak ada satu pun ayat dalam Alquran nan memperbolehkan kita membuat kerusakan di bumi. Apalagi menyebabkan kematian massal dan kehancuran bagi orang-orang sesama muslim dan orang lain nan tak mengganggu keberadaan umat Islam.



Islam VS Teroris

Islam bukan teroris, tegas aku akan mengatakan hal tersebut ke seantero dunia. Tidak sahih jika ajaran Islam memperbolehkan umat Allah swt. dengan semena-mena membuat kehancuran di muka bumi. Membuat keonaran sehingga umat Islam sendiri pun merasa tak tentram.

Berita Islam nan tersebar selama ini hanya sebagai luapan emosional tanpa alasan. Jika diketahui ada pengeboman, niscaya langsung menuduh Islam, jika ada keonaran niscaya ditengarai nan berbuat ialah orang Islam. Haruskah agama Islam dijadikan sebagai kedok beberapa gelintir orang buat memuaskan nafsu menghancurkan mereka?

Rasulullah Muhammad saw. tak pernah mengajarkan umat Islam buat selalu menangani segala permasalahan dengan emosi. Demikian juga dengan para wali, ulama, kai, dan ustaz nan semuanya mengabarkan kebenaran dan ajakan buat bertauhid hanya menyembah Allah swt.

Bukan ajakan teroris seperti nan seringkali dituduhkan media barat dalam warta Islam tersebut. Tidak ada satu pun nan jelek dan merugikan di dalam Islam. Semua perintah-Nya niscaya mengandung kebaikan dan semua larangan-Nya niscaya mengandung keburukan.



Bagaimana Mengantisipasi Warta Buruk

Jika umat Islam manunggal maka semua warta jelek tentu akan musnah dengan sendirinya. Bukan manunggal buat memerangi si pembuat warta secara konkret sehingga semakin memperkuat opini bahwa Islam ialah pembuat onar. Namun manunggal buat menunjukkan alangkah damainya Islam. Selain itu, manunggal buat menunjukkan bahwa Islam ialah agama Rahmatan Lil ‘Alamin, yaitu memberikan rahmat dan kebahagiaan kepada semua umat manusia.

Islam datang dengan damai dan hanya membela diri ketika diserang. Islam bukan penyerang dan mengajarkan buat selalu berbaik hati kepada siapapun asalkan tak disakiti dan diajak kepada kemungkaran. Namun, nan seringkali ada sekarang ialah perdebatan nan mengarah kepada pembenaran golongan sendiri, tak menerima disparitas dari golongan lain dalam satu agama Islam.

Selain itu, mereka saling menuduh, menyalahkan, dan merasa bahwa golongannya nan paling benar. Inilah nan perlu diubah, kembali ke dalam Alquran dan Hadis dalam menanggapi setiap warta jelek merupakan hal terbaik nan dapat dilakukan. Hal ini harus dilakukan dalam menunjukkan kebenaran Islam dan menangkal semua berita Islam yang buruk.



Dakwah Cara Rasulullah

Kilas balik mengingat, membuka, dan mencatat kembali episode dakwah cara Rasulullah Muhammad saw. maka kita tak akan menemui hal jelek di dalamnya. Rasulullah saw. berdakwah dengan cara damai, mengajak kaum kafir Quraisy dan kaum lainnya dengan cara sopan santun.

Selain itu, dalam berdakwah Rasulullah saw. menggunakan cara kekeluargaan, memberikan contoh akhlak mulia sehingga banyak orang justru merasa tertarik dengan keluhuran budi beliau. Kemudian, mereka berbondong-bondong ingin mengetahui tentang agama nan beliau sampaikan.

Rasulullah saw. baru berperang ketika diserang dengan bertubi-tubi. Beliau rela meninggalkan tanah kelahiran dan membentuk masyarakat Islam di tanah baru dengan berhijrah. Hal ini merupakan bukti bahwa beliau ialah seorang nan berhati lembut dan pengalah. Mengalah bukan buat kalah sebab ternyata ada saatnya Allah membukakan jalan bagi Muhammad saw. dapat kembali ke Mekah buat berhaji. Rasul mau meninggalkan Mekah padahal di sana ada Kakbah nan menjadi kiblat salat kaum muslimin.

Ketika kaum kafir terus menyerang, barulah Rasulullah saw. dan umat Islam waktu itu melawan mereka. Hal ini dilakukan buat mempertahankan ketauhidan dan menunjukkan bahwa umat Islam bukanlah umat nan lemah. Umat Islam ialah umat nan diridai Allah swt. dan hanya menyandarkan diri kepada-Nya.

Berdasarkan teladan nan telah dicontohkan oleh Rasulullah saw., maka seharusnya kita dapat mengubah warta Islam ke arah positif, yaitu ke arah tuntunan ketauhidan nan dilandasi oleh afeksi dan akhlakul karimah.



Dakwah Wali Songo

Berita Islam nan dahulu dibawa oleh para wali di Indonesia, demikian juga sejalan dengan cara dakwah Rasulullah Muhammad saw. Wali songo, demikian para ulama tersebut dikenal memiliki cara nan sopan dan menarik dalam menyebarkan ajaran Islam.



• Warta Islam dari Syekh Maulana Malik Ibrahim

Syekh Maulana Malik Ibrahim bertugas di Jawa Timur dan berdiam di kawasan Gresik, sekitar 30 km dari Kota Surabaya. Sebutan lain buat syekh kharismatik ini ialah mbah Bantal. Di dalam dakwahnya kepada masyarakat Jawa nan saat itu masih banyak nan memeluk Hindu, mbah Bantal tak menggunakan cara kekerasan. Justru beliau ialah orang nan murah hati dan suka menolong fakir miskin. Perdagangannya lancar dan menjadi orang nan cukup terpandang di Gresik.



• Warta Islam dari Sunan Ampel (Muhammad Ali Rahmatullah)

Mengajarkan Moh Limo, yaitu sebagai berikut.

  1. Moh Main (tidak mau berjudi).
  1. Moh Minum (tidak mau mabuk-mabukan).
  1. Moh Maling (tidak mau mencuri).
  1. Moh Madat (tidak mau merokok candu/narkoba).
  1. Moh Madon (tidak mau berzinah).


• Warta Islam dari Sunan Giri (‘Ainul Yaqin bin Maulana Ishaq)

Pernah suatu ketika beliau mendapat tugas oleh ibu angkatnya, Nyai Ageng Ternate buat mengawal kapal dagang ke Banjar. Di sana beliau justru membagi-bagikan barang dagangan dengan cuma-cuma. Semenjak itu banyak masyarakat Banjar nan tertarik buat memeluk Islam.



• Warta Islam dari Sunan Bonang

Beliau terkenal dengan dakwah menggunakan musik bonang atau alat musik semacam gamelan. Di dalam masjid, Sunan Bonang melagukan dakwahnya dengan bermuatan ajaran agama Islam. Berdakwah dengan musik, dengan lemah lembut, tanpa pertikaian, dan tanpa mengolok-olok. Sungguh, Wali Songo mengajarkan suatu hal nan sangat latif dan sopan kepada umat sehingga mereka banyak memiliki murid dan pengikut nan selanjutnya beriman kepada Allah swt. Subhanallah.



• Warta Islam dari Sunan Kalijaga

Cara berdakwah Sunan Kalijaga menggunakan pendekatan budaya dengan memasukkan unsur-unsur Islami ke cerita pewayangan, mengarang lagu nan bernapaskan tauhid kepada Allah swt. Saalh satu lagu karangan Sunan Kalijaga sarat akan makna termasuk tembang Lir Ilir.



• Warta Islam dari Sunan Drajat

Sunan Drajat hayati dengan sederhana dan bersahaja. Beliau paling rajin mencari rezeki buat kemudian disedekahkan kepada para masyarakat miskin. Cara dakwah beliau nan lemah lembut, tak ,menyudutkan siapapun, tak mengolok golongan atau agama lain membuat Sunan Drajat mudah buat diterima oleh masyarakat. Ajarannya nan sederhana justru menumbuhkan kepercayaan para muridnya terhadap diri beliau buat bersama-sama menggapai rida-Nya.



• Warta Islam dari Sunan Muria

Sasaran dakwah Sunan Muria ialah para pedagang, nelayan, pelaut, dan rakyat biasa. Beliau tetap mempertahankan gamelan dan wayang sebagai wahana berdakwah, dengan menciptakan tembang Sinom dan Kinanti. Sunan Muria memiliki pesantren 750 m di atas kaki gunung Muria, sulit buat ditempuh dengan berjalan kaki, tetapi tak menyurutkan beliau, keluarga, dan murid-muridnya buat tetap belajar ilmu agama dengan tekun di puncak gunung tersebut.



• Warta Islam dari Sunan Gunung Jati

Suatu saat Sunan Gunung Jati mendapatkan kesempatan berkunjung ke negeri Cina. Ketika ada endemi penyakit di negeri tersebut maka tindakan pengobatan nan dilakukan oleh Syarif Hidayatullah menjadi wahana dakwah dan mengajak orang-orang Cina buat memeluk Islam.



• Warta Islam dari Sunan Kudus

Dalam menyebarkan agama Islam, Sunan Suci menggunakan cara-cara sopan dan baik dalam berdakwah. Beliau memiliki cara cerdik nan menjunjung toleransi. Contohnya dengan mengganti makan daging sapi dengan daging kerbau buat menghormati umat Hindu di daerah Suci dan sekitarnya.

Untuk itu, sebagai umat nan percaya akan kehadiran agama Islam, kita harus selalu menanggapi setiap warta Islam, baik nan memojokkan atau pun nan menggembirakan dengan hati nan terbuka.