Proses Pembentukan Kerak

Proses Pembentukan Kerak

Perhatikan lingkungan sekitar Anda. Apakah pernah Anda berpikir, bagaimana sebuah gunung dapat tinggi menjulang, bagaimanakah sebuah gempa dapat terjadi dan menimbulkan banyak kerusakan di muka bumi, atau bagaimanakah sebuah gunung barah dapat terbentuk? Sedikit dari ribuan pertanyaan nan jawabannya ialah sebab Bumi memiliki tenaga, tenaga endogen .

Perubahan raut muka bumi sebenarnya tak hanya dipengaruhi oleh tenaga endogen saja, tetapi tenaga eksogen juga memainkan peranan nan tak kalah krusial dalam mengubah raut muka bumi. Secara umum, tenaga endogen bisa kita bedakan ke dalam tiga kategori yaitu tektonisme, vulkanisme, dan gempa.

Ketiga tenaga endogen ini sebenarnya merupakan suatu proses pembentukan permukaan bumi nan dapat diterangkan oleh suatu teori yaitu lempeng tektonik. Artikel mengenai tenaga endogen akan dipaparkan lebih jauh.



Dinamika Struktur Bumi

Bumi berbentuk bulat pepat. Di dalamnya tersusun atas sejumlah lapisan-lapisan berbeda nan ditentukan melalui pengeboran dalam dan bukti-bukti seismik. Lapisan-lapisan tersebut adalah:

  1. Inti, kira-kira jaraknya diamaternya 7.000 kilometer dan terletak di pusat Bumi.

  2. Mantel, mengelingi inti dan memiliki ketebalan sekitar 2.900 kilometer

  3. Kerak mengapung di atas mantel. Kerak terdiri atas kerak samudera basal dan kerak benua kaya akan granit.

Inti ialah lapisan nan kaya akan besi dan nikel dan terdiri atas dua lapisan: inti dalam dan inti luar. Inti dalam secara teori berbentuk padat dengan kepadatan kira-kira 13 gram per kubik sentimeter dan jari-jari kira-kira 1.220 kilometer. Inti luar berbentuk cair dan memiliki kepadatan kira-kira 11 gram per kubik centimeter. Inti luar ini mengelilingi inti dalam dengan rata-rata ketebalan kira-kira 2.250 kilometer.

Mantel memiliki ketebalan hampir 2.900 kilometer dan terdiri atas sekitar 83% volume Bumi. Mantel terdiri atas beberapa jenis lapisan berbeda. Mantel bagian atas berada dari dasar kerak sampai kedalaman kira-kira 670 kilometer.

Lapisan puncak mantel bagian atas, 100 sampai 200 kilometer di bawah permukaan, disebut dengan astenosfer. Batuan pada bagian mantel teratas lebih kaku dan ringkih sebab temperatur mendingin dan tekanan lebih rendah. Di bawah mantel teratas ialah mantel terbawah nan terentang dari 670 sampai 2.900 kilometer di bawah permukaan Bumi. Lapisan ini panas dan plastik. Tekanan nan lebih tinggi dni lapisan ini disebabkan oleh formasi berbagai mineral nan berbeda dari semua batuan mantel teratas.



Tenaga Endogen, Dinamika Permukaan Bumi

Litosfer ialah lapisan nan mencakup kerak dan bagian paling atas dari astenosfer. Ketebalan lapisan ini kira-kira 100 kilometer dan memiliki kemampuan buat meluncur di atas residu mantel atas. Karena bertambahanya suhu dan tekanan, bagian terdalam dari litosfer mampu mengalir liat sepanjang waktu geologi.

Litosfer ini juga disebut dengan zona gempa bumi, pembentukan gunung, gunungapi, dan pergeseran benua. Nah, bagian nan terakhir inilah nan memunculkan tenaga geologi berupa tenaga endogen nan dapat mengubah bentuk permukaan bumi.



Proses Pembentukan Kerak

Studi dari gelombang seismik telah menemukan bahwa kerak Bumi terdiri atas dua tipe dasar. Di bawah samudera kita menemukan kerak dengan ketebalan rata-rata 7 kilometer dan sebagaian besar tersusun atas basal.

Kerak samudera memiliki kepadatan kira-kira 3,0 gram per kubik centimeter. Kerak benua sebagian besar tersusun atas batuan granitik dengan ketebalan bervariasi antara 10 sampai 70 kilometer. Bagian paling tebal dari kerak benua ditemukan di bawah rangkaian pegunungan.

Kerak benua juga lebih ringan dibandingkan dengan kerak samudera nan memiliki kepadatan kira-kira 2,7 gram per kubik centimeter. Batuan kerak samudera dan kerak benua juga berbeda berdasarkan umur. Kerak benua mengandung batuan nan sangat tua nan terbentuk selama zaman prekambrium antara 3 sampai 4 milyar tahun nan lalu.

Batuan pada kerak samudera umurnya masih muda. Almanak isotop batuan nan ditemukan di dasar bahari mengindikasikan bahwa batuan tersebut tercipat kurang dari 180 juta tahun nan lampau.



Kerak Benua

Semua benua nan ada di Bumi memiliki inti dasar nan terbentuk dari campuran batuan granit, gneis, skis, sedimen, dan vulkanik. Inti dasar ini sering disamakan sebagai perisai atau batuan dasar. Batuan nan ditemukan pada perisai terbentuk selama zaman prekambriuam dan beberapa di antaranya merupakan batuan tertua nan ditemukan di Bumi.

Di Kanada, beberapa batuan metamorfik memiliki umur 3,96 milyar tahun. Para pakar geologi mempercayai bahwa inti benua primer terbentuk oleh pemadatan awal dari berbagai komponen magma nan lebih ringan antara 3,9 dan 3,8 milyar tahun nan lalu. Perisai-perisai benua pada umumnya ditutupi oleh deposit batuan sedimen nan umurnya lebih muda. Batuan sedimen ini merupakan dasar dari kerak benua.

Batuan dasar tertua berada pada bahari dangkal kira-kira 600 juta tahun nan lalu. Di Amerika Utara bagian tengah, deposit dasar batuan sedimen memiliki ketebalan antara 1000 sampai 2000 meter. Pakar geologi menyebut pembentukan perisai dan dasar ini sebagai craton. Di sekitar tepi craton benua ialah batas benua. Batas benua terdiri atas batuan sedimen. Batuan sedimen ini pada asalnya berada di dasar samudera.

Tabrakan tektonik dan lempeng subduksi menyebabkan bertambahnya deposit-deposit ini pada tepi craton benua. Dalam beberapa kejadian, pertambahan ini diubah melalui proses kompresi tektonik, lipatan, dan patahan buat menghasilkan rangkaian pegunungan.



Aktivitas Batuan Beku dan Benua

Berbagai material juga ditambahkan pada kerak benua melalui aktivitas batuan beku intrusif dan ekstrusif. Semburan magma dari lapisan astenosfer Bumi ditimbulkan dari gesekan nan dihasilkan pada zona gesekan di mana kerak samudera menggeser kerak benua.

Semburan ini kemudian muncul menuju kerak benua buat membentuk batuan granitis plutonik atau berbagai bentukan vulkanik di permukaan Bumi. Plutonik dapat dijelaskan sebagai intrusi batuan beku nan terbentuk sekitar satu kilometer atau lebih di bawah permukaan Bumi.

Semburan magma nan sukses mencapai permukaan Bumi menghasilkan gunung api. Kebanyakan gunungapi nan ditemukan di planet kita terletak di sepanjang tepi benua ketika kerak samudera secara aktif bersubduksi. Gunung barah menambahkan massa pada benua ketika magma menghasilkan genre lava, tephra, dan abu vulkanik.



Kerak Samudera

Tidak seperti kerak benua, kerak samudera terus dibuat di beberapa punggung tengah samudera. Pada punggung tengah samudera, magma meletus ke dasar samudera di mana terletak zona retakan. Penambahan batuan baru ini kemudian mendorong secara horizontal kerak samudera nan terlebih dahulu tercipta menjauh dari retakan.

Karena proses ini, kita menemukan bahwa umur kerak samudera bertambah ketika kita bergerak menjauh dari zona retakan. Ketika kerak samudera berjumpa dengan kerak benua maka akan bertabrakan sebab kepadatannya lebih besar. proses ini menyebabkan kerak samudera kembali lagi ke mantel dimana kemudian akan dilelehkan kembali ke dalam magma. Proses ini juga menyebabkan gerakan kerak benua di seluruh permukaan Bumi.



Pegunungan Dunia

Gunung dapat dijelaskan sebagai sebuah daerah di daratan nan muncul lebih tinggi dari wilayah sekitarnya. Rangkaian pegunungan merupakan suksesi dari berbagai pegunungan nan saling berhadapan nan menutupi sebuah wilayah spesifik di Bumi.

Sambuk pegunungan terdiri atas beberapa rangkaian pegunungan berletak paralel antar sesama gunung. Cordillera Amerika Utara, Himalaya, Alpen, dan Appalachia merupakan contoh sabuk pegunungan nan terdiri atas rangkaian pegunungan nan besar.

Beberapa pegunungan merupakan gunungapi nan asalnya terbentuk ketika magma muncul ke permukaan Bumi. Gunungapi vulkanik dapat penyebar di antara rangkaian pegunungan, tetapi dapat juga secara lokal sebab memiliki hot spot sendiri seperti Kepulauan Hawaii.

Sebagian besar gunungapi terbentuk dari kekuatan lempeng nan terangkat, melipat, dan patahan material batuan. Pegunungan tektonik dapat terbentuk pdalam satu rangkaian atau sebagai sabuk beberapa rangkaian pegunungan.

Rangkaian pegunungan Bumi memiliki umur berbeda dalam pembentukkannya. Sebagian dari pegunungan Himalaya umurnya nisbi muda. Pembangunan pegunungan pada wilayah ini dimulai kira-kira 45 milyar tahun nan lalu ketika lempeng benua India dan Eurasia saling bertabrakan. Pegunungan Himalaya masih secara aktif terangkat sampai dengan sekarang.

Sabuk Appalachia terbilang memiliki umur nan tua. Pembangunan peguungan di wilayah global ini di awali kira-kira 450 milyar tahun nan lalu. Orogeny terhenti di pegunungan Appalachia kira-kira 250 milyar tahun nan lalu. Waktu nan lama tanpa pengangkatan aktif akan memungkinkan berlangsungnya pelapukan dan erosi buat menyingkirkan sejumlah besar batuan dasar dari pegunungan Appalachia.

Proses ini juga secara signifikan merendahkan dan membulatkan puncak dari beberapa pegunungan nan ditemukan pada sabuk pegunungan ini. Episode pembangunan pegunungan di Cordillera Amerika Utara telah berlangsung sangat lama dan masih terus berlangsung sampai dengan sekarang. Beberapa batuan sedimen di rangkaian pegunungan Rocky (terletak pada tepi barat dari Cordillera Amerika Utara) tercatat memiliki umur lebih dari satu milyar tahun. Begitulah klarifikasi nan di dalamnya terdapat pengertian tenaga endogen. Semoga bermanfaat.