Makanan Khas Kota Semarang
Siapa nan tak kenal dengan Kota Semarang? Semarang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah nan terletak di sebelah timur Kota Jakarta dengan jeda sekitar 466 km, sebelah barat Kota Surabaya nan jaraknya sekitar 312 km, atau sekitar 624 km di sebelah barat daya Kota Banjarmasin.
Kota Semarang memiliki keadaan geografis nan sedikit berbeda dengan daerah lainnya, yaitu memiliki dataran rendah dan tinggi. Daerah dataran rendah di kota ini begitu sempit nan berjarak kurang lebih hanya 4 kilometer dari garis pantai. Wilayah nan rendah ini biasa dikenal dengan nama Kota Bawah. Wilayah kota ini sering sekali mengalami banjir besar. Di beberapa wilayahnya, banjir nan melanda disebabkan oleh rob (luapan air laut).
Sementara itu, dataran tinggi di Semarang berada di sebelah selatan nan terkenal dengan nama Kota Atas. Dataran tinggi nan disebut dengan Kota Atas ini meliputi beberapa daerah, seperti Mijen, Kecapatan Candi, Tembalang, Banyumanik, dan daerah Gunungpati.
Sejarah Kota Semarang
Semarang memiliki catatan sejarah nan sangat panjang. Diawali sekitar abad ke-8 Masehi di sebuah daerah pesisir bernama Pragota atau sekarang dikenal dengan Bergota dan saat itu masih menjadi bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Pada masa itu, daerah pesisir ini dikenal sebagai sebuah pelabuhan nan di bagian depannya berjajar gugusan-gugusan pulau kecil.
Karena terjadi pengendapan (hingga kini pun masih berlangsung terus), gugusan-gugusan tersebut saat ini menyatu dan membentuk sebuah daratan. Jadi, Kota Semarang bagian bawah nan saat ini dikenal, dulunya berbentuk lautan.
Pelabuhan nan menjadi cikal bakal Semarang ini diperkirakan terletak di wilayah Pasar Bulu dan bentuknya memanjang masuk menuju ke Pelabuhan Simongan (tempat bersandarnya armada Laksamana Ceng Ho pada 1405 Masehi. Di loka inilah, Laksamana Ceng Ho membangun sebuah kelenteng dan juga sebuah masjid. Bangunan nan namakan Gedung Batu atau Kelenteng hingga saat ini masih sering dikunjungi dan dipenuhi para wisatawan.
Di akhir abad ke-15 Masehi, Sunan Pandanaran I atau dikenal sebagai Pangeran Made Pandan ditugaskan di Kerajaan Demak buat menyebarkan ajaran Islam. Dari hari ke hari, wilayah ini semakin fertile dan makmur. Konon, dalam masa kesuburan ini tumbuhlah sebatang pohon asam nan arang atau dalam bahasa Jawa disebut asem arang. Pohon asam nan dalam bahasa Jawa disebut asem arang ini menjadi cikal bakal nama Kota Semarang .
Pariwisata di Kota Semarang
Semarang memiliki berbagai macam loka wisata nan menarik dan banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara. Apa saja loka wisata menarik di Semarang? Berikut daftar beberapa wisata unggulan di Semarang.
1. Wisata Alam
- Pulau Tirangcawang (terletak di sekitar Kelurahan Tugu).
- Pantai Tirang (pantai ini masuk ke dalam wilayah Kelurahan Tambak Harjo)
- Pantai Marina (tempat wisata ini masuk dalam wialyah Kelurahan Tawangsari)
- Pantai Maron ( letaknya di wilayah atau Kelurahan Tambak Harjo)
- Goa Kreo (berada di Kelurahan Kandri)
- Waduk Taman Lele (tempat wisata ini berada di sekitar Kelurahan Tambakaji)
2. Wisata Sejarah
- Museum MURI ( berada di wilayah Kelurahan Tegalsari)
- Museum Jamu Nyonya Meneer ( museum nan terletak di Kelurahan Muktiharjo)
- Museum Jawa Tengah (tempat wisata sejarah ini masuk ke dalam wilayah Kelurahan Gisikdrono)
- Lawang Sewu (tempat wisata sejarah nan paling terkenal di Semarang dan terletak di Kelurahan Pindrikan Kidul)
- Tugu Muda (terletak di Kelurahan Pindrikan Kidul)
3. Wisata Keluarga
- Wonderia (tempat wisata keluarga nan berada di daerah Tegalsari)
- Bonbin Tinjomoyo (kebun binatang ini terletak di wilayah Sukorejo)
- Mariokoco (tempat wisata keluarga nan berada di daerah Tawangsari)
4. Wisata Belanja
- Pasar Johar (wisata belanja nan terletak di sekitar Kauman)
- Citra Land Mall (pusat perbelanjaan nan terletak di wilayah Karang Kidul)
- Java Mall (pusat perbelanjaan nan berada di daerah Karang Kidul)
- Paragon Mall (pusat perbelanjaan ini berada di wilayah Karang Kidul)
Itulah daftar loka wisata nan ada di sekitar Semarang. Selanjutnya akan dibahas satu loka wisata di Kota Semarang nan cukup terkenal, yaitu Wisata Sejarah Lawang Sewu.
5. Wisata Sejarah Lawang Sewu
Lawang Sewu memang sangat identik dengan Semarang sebab bangunan ini memang sangat terkenal di sana dan banyak dikunjungi wisatawan saat liburan tiba. Lawang Sewu ialah sebuah gedung bersejarah nan dulunya digunakan sebagai kantor dari NIS atau Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij.
Bangunan bersejarah ini dibangun pada 1904 dan rampung dibangun tiga tahun kemudian atau tepatnya pada 1907. Letak Lawang Sewu ialah di bundaran Tugu Muda atau dulu dikenal dengan Wilhelminaplein.
Masyarakat Semarang menyebut bangunan tua ini dengan nama Lawang Sewu (seribu pintu) sebab memang gedung ini mempunyai banyak pintu. Tapi, bukan berarti jumlah pintu di Lawang Sewu berjumlah seribu sebab setelah dihitung, jumlahnya tak mencapai seribu. Lawang Sewu juga sebenarnya mempunyai banyak ventilasi nan lebar dan tinggi, tetapi masyarakat sekitar sering mengatakannya sebagai lawang (pintu).
Setelah masa kemerdekaan Indonesia, Lawang Sewu nan megah dan berlantai dua ini difungsikan sebagai kantor DKARI atau Djawatan Kereta Barah Repoeblik Indonesia (saat ini bernama PT Kereta Barah Indonesia). Selain pernah difungsikan sebagai kantor kereta api, juga pernah digunakan sebagai kantor Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah dan juga sebagai kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV Diponegoro).
Pada zaman perjuangan, Lawang Sewu mempunyai kisah sejarah nan tidak terlupakan, yaitu menjadi saksi bisu peristiwa pertempuran lima hari di Semarang tanggal 14 Oktober sampai 19 Oktober 1945. Gedung antik dan kokoh ini menjadi loka kejadian sebuah pertempuran nan hebat antara Angkatan Muda Kereta Barah (AMKA) melawan Kidobutai dan Kempetai (penjajah Jepang).
Berdasarkan persitiwa sejarah tersebut, Pemkot Semarang mengeluarkan Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992 dan menjadikan Lawang Sewu berstatus bagunan antik atau beresejarah di Semarang nan wajib dilindungi dan dipelihara keasliannya. Sekarang, Lawang Sewu ini sudah manjalani tahapan revitalisasi serta perlindungan nan berada di bawah supervisi Unit Pelestarian dan bangunan bersejarah PT Kareta Barah Persero.
Dengan dijadikannya Lawang Sewu sebagai bangunan bersejarah, tidak ada salahnya jika kita menyempatkan diri mengunjugi loka wisata sejarah nan terkenal di Kota Semarang ini.
Makanan Khas Kota Semarang
Setiap kota nan ada di Indonesia pastinya memiliki makanan khas nan unik dan enak, termasuk makanan khas di Semarang. Kota ini mempunyai banyak makanan khas nan lezat dan wajib Anda coba. Bahkan, tidak sedikit para wisatawan nan sengaja datang ke Kota Semarang hanya buat menikmati wisata masakan khas Semarang. Berikut makanan khas nan ada di Semarang.
- Lunpia Semarang (makanan khas Semarang seperti rollade nan di dalamnya berisi telur, udang atau daging ayam, dan rebung)
- Wingko Babat (semacam kue nan bahan dasarnya dari kelapa dan dicampur dengan bermacam-macam bahan lainnya)
- Bandeng presto (ikan bandeng nan diberi bumbu kunyit, bawang putih, dan garam. Lalu dimasak di sebuah alas berupa daun pisang dengan cara presto)
- Bakpia (makanan khas Semarang ini dibuat dengan cara mencampurkan gula, kacang hijau, lalu dibungkus menggunakan tepung, dan terakhir dipanggang).
- Tahu Gimbal
- Soto Bangkong "Soto Semarang"
- Blanggem
- Mentho
- Timus
- Sega becak
- Gilo-gilo
- Gandos
- Kue Moci
Itulah sejarah, loka wisata, dan masakan khas Kota Semarang.