Serial Captain Tsubasa Periode Ketiga
Siapa nan tak mengenal anime (film kartun Jepang) Captain Tsubasa ? Anime nan mengisahkan perjuangan seorang Tsubasa Ozora dalam menggapai mimpinya sebagai pesepakbola handal itu begitu menancap dalam ingatan.
Di Indonesia, nan membuat anak-anak generasi dasa warsa 2000-an begitu menggemari semua pernik serba Tsubasa. Mulai dari tas, kaus, celana pendek, mug, kotak pensil, hingga buku tulis, asalkan berbau Kapten Tsubasa, niscaya diminati anak-anak Indonesia.
Di Jepang, negara asalnya, apa lagi. Manga (komik Jepang) dan anime Captain Tsubasa ialah momentum. Ya, berkat manga dan anime Captain Tsubasa, terjadi revolusi besar buat anak-anak Jepang; mereka mulai tertarik pada sepak bola nan sebelumnya cuma olahraga alternatif.
Bahkan, salah satu punggawa Jepang di Piala Global 1998, sekaligus pemain terbaik Jepang di akhir dasa warsa 1990-an, Hidetoshi Nakata, mengakui bahwa keberhasilan Kapten Tsubasa mencapai Piala Global di manga dan animelah nan meyakinkannya buat menekuni global sepak bola.
Serial Captain Tsubasa Periode Pertama
Seperti kebanyakan serial di Jepang, kesuksesan Captain Tsubasa dimulai dari manganya. Manga Captain Tsubasa nan dibuat oleh Yoichi Takahashi dirilis di majalah komik Weekly Shōnen Jump pada tahun 1981 hingga 1988. Hingga akhir rilisan, jika dibukukan, manga Captain Tsubasa mencapai 37 volume.
Melihat kesuksesan manga Captain Tsubasa dari segi animo pembaca, maka dibuatlah anime versi televisinya. Anime Captain Tsubasa disutradarai oleh Isamu Imakake dan ditayangkan sejak 13 Oktober 1983 hingga 27 Maret 1986. Anime Captain Tsubasa mencapai 128 episode. Selain manga dan anime televisi, masih ada film anime Captain Tsubasa; bahkan dua judul sekaligus. Film anime ini berjudul Captain Tsubasa: Asu ni Mukatte Hashire (dirilis pada 15 Maret 1986) dan Captain Tsubasa: Sekai Daikessen, Jr. World Cup (dirilis pada 12 Juli 1986).
Serial Captain Tsubasa Periode Kedua
Setelah kesuksesan demi kesuksesan diraih baik dari manga, anime TV, hingga film animenya, muncul ide buat meneruskan serial Captain Tsubasa. Jadilah Yoichi Takahashi merilis manga Captain Tsubasa: World Youth di Weekly Shonen Jump sejak 1994--1997. Jika dibukukan, serial kedua ini mencapai 18 volume. Menyusul komik periode kedua Captain Tsubasa, anime televisinya dirilis. Dibuat oleh Studio Comet, anime TV berjudul Captain Tsubasa J ini mulai ditayangkan sejak 21 Oktober 1994 hinga 22 Desember 1995 atau mencapai 47 episode.
Meskipun dari segi kuantitas, serial Captain Tsubasa periode kedua ini lebih sedikit, namun peminat tendangan canggih nan kadang tak masuk akal ala Tsubasa tetap tinggi. Maka, muncullah periode-periode b
Serial Captain Tsubasa Periode Ketiga
Periode ketiga serial ini dimulai dengan rilisan manga Captain Tsubasa: Road to 2002. Manga ini dirilis pada kurun waktu 2001-2004 dan kumpulannya mencapai 15 volume. Berbeda dengan sebelumnya, ketika manga ini dirilis sedikit demi sedikit di majalah mingguan Shonen Jump, kali ini manga Captain Tsubasa dirilis di Young Jump nan masih berada dalam satu atap lini majalah Jump.
Anime televisinya dengan judul serupa, disutradarai oleh Gisaburo Sugli. Anime televisi ini mulai ditayangkan pada 7 Oktober 2011 dan berakhir pada 6 Oktober 2002 dan mencakup 52 episode. Meskipun sudah berada dalam periode ketiga atau sudah lebih dari 20 tahun, serial Captain Tsubasa masih begitu banyak mendapatkan penggemar. Maka, manga sekuel Captain Tsubasa pun terus diproduksi hingga dasa warsa 2010-an atau lebih dari 30 tahun sejak pertama kali diterbitkan.
Serial Captain Tsubasa Periode Keempat
Sekuel keempat manga Captain Tsubasa diberi judul Captain Tsubasa: Golden-23. Cuma terkumpul dalam 12 volume, manga ini dirilis pada 2005 hingga Mei 2008. Berbeda dengan sebelumnya, rilisan sekuel berikutnya dari manga Captain Tsubasa tak diselingi oleh rilisan animenya. Maka, di penghujung dasa warsa 2000-an, muncul dua sekuel sekaligus. Yang pertama, Captain Tsubasa: Kaigai Gekito Hen in Calcio.
Manga nan tetap dirilis di Young Jump ini mulai ditampilkan sejak Mei hinga Oktober 2009. Ketika dikumpulkan, sekuel ini cuma terdiri dari 2 volume saja. Sekuel berikutnya ialah Captain Tsubasa: Kaigai Gekito Hen En La Perserikatan nan dirilis sejak Februari 2010.
Yoichi Takahashi Sang Pembuat Komik Captain Tsubasa
Bicara serial Captain Tsubasa , tentu tidak dapat lepas dari sosok Yoichi Takahashi. Pria nan lahir pada 28 Juli 1960 ini sebenarnya sudah beberapa kali mencoba membuat manga meski mencapai titik kesuksesan bersama Captain Tsubasa.
Manga lain nan dibuat oleh Takahashi selain Captain Tsubasa ialah 100 M. Jumper, Ace! (dirilis pada 1990--1991), Chibi (1992--1993), dan Hungry Heart: Wild Striker (2002--2004). Yang menarik ialah nan disebut terakhir. Hungry Heart: Wild Striker juga merupakan manga sepakbola.
Jika Tsubasa Ozora menjadi ikon Captain Tsubasa di sini ada tokoh Kano Kyosuke, pemuda nan bersekolah di Jyoyō Orange High School. Berbeda dengan Tsubasa nan begitu superior, perjalanan Kyosuke Kano awalnya tak menyenangkan. Ia selalu dibanding-bandingkan dengan kakaknya, Seisuke Kano nan bermain buat AC Milan. Media senantiasa meletakkan Kyosuke dalam bayang-bayang Seisuke sang kakak. Lama-lama, sebab tekanan media, Kyosuke mulai kehilangan gairah bergelut di global sepakbola.
Beruntunglah di Joyo Orange High School, ia berjumpa dengan seorang gadis, Tsujiwaki Miki, nan begitu mencintai sepak bola. Dari sinilah Kyosuke kembali menemukan momentum kebangkitan dan bersemangat menekuni global sepakbola. Yang unik, Hungry Heart: Wild Striker juga dibuat anime televisinya, sama seperti Tsubasa.
Anime ini ditayangkan sejak 11 September 2002 hingga setahun kemudian, 10 September 2003 dan mencapuk 52 episode. Yang takkalah menarik, merk baju olahraga, Puma, tertarik buat menjadi sponsor Hungry Heart: Wild Striker. Maka, dalam anime ini kita akan dengan mudah menemukan baju para pemain nan berlogo Puma. Serial anime ini menjadi pelengkap kehadiran Tsubasa.
Hungry Heart: Wild Striker juga ditayangkan ke berbagai negara. Anime ini dialihbahasakan ke Inggris, Spanyol, Portugis, Italia, Hindi, Urdu, dan sebagainya. Namun, bagaimana pun Captain Tsubasa tetap karya nomor wahid dari Yoichi Takahashi.
Bicara Yoichi Takahashi, ia dapat dikatakan sebagai penyebar virus paling mematikan di Jepang. Ya, tentunya virus nan positif. Tahun 1980-an, sepakbola bukanlah olahraga favorit di negera ini. Bahkan, pada akhir 1980-an, timnas Indonesia masih dapat mengalahkan Jepang 2-0. Namun, seiring dengan perjalanan waktu, dengan masifnya kesuksesan Captain Tsubasa, hampir semua anak Jepang mulai mengubah cita-cita mereka.
Siapa nan tak ingin seperti Tsubasa Oozora nan dapat mencetak gol dari sudut manapun? Siapa pula nan tak tergiur oleh iming-iming nan diberikan Tsubasa: menguasai Asia dan tampil ke Piala Dunia? Sebuah hal nan wajar kemudian kalau generasi anak-anak 1980-an (yang memperkuat Jepang di akhir 1990-an hingga dasa warsa 2000-an) ialah generasi nan terkontaminasi perjuangan Tsubasa Oozora.
Bukan sebuah kebetulan pula, ketika Jepang buat pertama kalinya lolos ke Piala Global 1998, semakin besarlah cinta para penggemar manga kepada sang nomor 10 Jepang versi manga, Tsubasa Oozora. Maka, meski sedikit berlebihan, perlukah rasanya kita membuat sebuah sinetron atau film nan cukup masif, nan mengisahkan betapa heroiknya perjuangan Indonesia menuju ke Piala Dunia, entah Piala Global 2022 atau 2026? Setidaknya, semangat anak-anak Jepang dari Kapten Tsubasa dapat dijadikan contoh.
Kaptain Tsubasa, Mengejar Mimpi buat Menjadi nan Terbaik
Hal nan agak berbeda terlihat pada film Kaptain Tsubasa. Tayangan produksi Jepang ini berkisah tentang perjuangan anak-anak Jepang dalam mengejar mimpinya buat menjadi pemain sepakbola dunia.
Mimpi ini bukan hanya milik anak-anak dari SD Nankatsu, juga sebenarnya mewakili impian dan obsesi masyarakat Jepang buat memiliki sebuah tim sepakbola nan bisa berlaga di kejuaraan global ( World Cup ). Karena itu wajar saja tayangan ini sangat digemari masyarakat Jepang.
Karena film kartun ini bertutur tentang upaya mengejar mimpi sebagai pemain dunia, maka penayangannya pun dilakukan menjelang momentum kejuaraan sepakbola Piala Global 2010 lalu, meski merupakan tayangan ulangan. Film Kaptain Tsubasa sempat ditayangkan di dua stasiun televisi, yaitu Dunia TV buat versi masa kecil, dan ANTV ketika tokoh primer ini sudah beranjak remaja dan malang melintang di berbagai klub di Amerika dan Eropa.
Saat film ini ditayangkan perdana di Indonesia langsung mendapatkan rating nan sangat tinggi. Film ini bukan hanya digemari oleh anak-anak, namun tidak sedikit orang dewasa nan juga menyukai film menarik ini. Kaptain Tsubasa bahkan menjadi ikon dan menjadi inspirasi dalam mengejar mimpi buat membangun tim sepakbola kelas dunia