Cara Melaksanakan Shalat Ghaib
Salah satu kewajiban seorang Muslim terhadap saudaranya sesama Muslim nan meninggal ialah menyalatkannya sebelum dikubur. Shalat tersebut dinamakan shalat jenazah. Shalat jenazah memiliki “kembaran” nan disebut Shalat Ghaib .
Shalat ghaib merupakan shalat sunnah nan dilakukan apabila seorang muslim berhalangan atau tak ada di loka ketika jenazah Muslim lainnya dishalatkan. Jadi, shalat mistik sebenarnya hampir sama dengan shalat jenazah . Yang membedakan hanyalah soal waktu pelaksanaannya, dan jenazah tak berada di loka shalat.
Wujud Kepedulian Sesama
Dalam aplikasi shalat ghaib, ada dua disparitas pendapat di kalangan para ulama. Pendapat pertama mengatakan bahwa sholat ghaib tak wajib dilakukan kecuali di loka meninggalnya jenazah tak ada satu pun warga Muslim nan menyalatkannya.
Pendapat kedua, shalat ghaib sunnah dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama Muslim. Bukankah Rasulullah pun mengajarkan kita buat saling mendoakan sesama Muslim, baik nan masih hayati maupun nan telah meninggal dunia?
Dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad saw juga pernah melakukan salat ghaib terhadap jenazah seorang raja di Afrika nan memeluk Islam. Loka meninggal sang raja nan sangat jauh dari negeri Arab tak memungkinkan Rasulullah buat datang buat menyalatkan langsung.
Kita dapat mencontoh Nabi dengan melaksanakan sholat ghaib buat saudara-saudara kita nan menemui ajalnya dalam berbagai bala nan melanda negeri ini, mulai banjir, tanah longsor, gempa, tsunami , hingga gunung meletus. Ini ialah salah satu wujud kepedulian kita terhadap saudara-saudara setanah air nan telah mendahului kita dengan cara menyedihkan.
Cara Melaksanakan Shalat Ghaib
Tata cara aplikasi shalat ghaib hampir sama dengan shalat jenazah, nan membedakan hanya waktu dan loka pelaksanaannya. Ini sebab jenazah tak berada di loka shalat, dan dapat jadi telah dikuburkan.
Berikut langkah-langkahnya:
- Wudhu atau bersuci.
- Niat buat melakukan sholat ghaib dalam hati.
- Berdiri bila mampu.
- Mengumandangkan lafal takbir (Allaahu Akbar) sebanyak 4 kali.
- Membaca surat Al-Fatihah.
- Membaca doa shalawat kepada Nabi Muhammad saw.
- Membaca doa buat jenazah: Allahummaghfir lahu warhamhu, waaafihi wafu anhu, wa akrimm nuzuullahu, wa wassi madkhalahu, waghsilhu bil-mai watstsaljii walbaradi .
- Doa setelah takbir keempat: Allahumma laa tahrimna ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana wa lahu.
- Membaca salam.
- Membaca doa .