Cacar air
Cacar ialah jenis penyakit nan dapat mengakibatkan terjadinya peradangan pada kulit. Tanda munculnya penyakit ini ialah adanya gelembung atau bintik besar di sekujur tubuh nan di dalamnya terdapat air.
Adapun penyebab penyakit cacar atau sering juga disebut dengan herpes ini ialah virus nan masuk ke dalam tubuh dan mengganggu sistem pernafasan. Setelah empat sampai enam hari, virus ini kemudian melakukan agresi pada hati atau limpa serta organ tubuh nan lain.
Satu minggu kemudian virus telah sukses menyebar ke seluruh bagian tubuh melalui genre darah. Setelah sampai di bagian kulit akan menyebabkan munculnya benjolan nan di dalamnya mengandung cairan. Namun istimewanya adalah, setelah terserang virus ini tubuh akan membuat sistem kekebalan nan permanen terhadap agresi virus penyebab penyakit cacar ini. Maka tak mengherankan bila seseorang hanya akan terkena penyakit cacar hanya sekali seumur hidupnya.
Meski demikian kita tetap perlu waspada, sebab meski sudah lumpuh, namun virus cacar ini masih dapat meniimbulkan penyakit cacar dengan jenis nan lain. Kemudian hal lain nan perlu diperhatikan ialah meski penyebab penyakit cacar ini ialah virus, namun dapat menular melalui kontak atau interaksi secara langsung. Misalnya sentuhan dengan penderita, terkena carian benjolan nan pecah, batuk, bersin, pakaian nan sudah tercemar dan sebagainya. Bahkan ada nan tertular sebab melakukan interaksi seksual.
Jenis Jenis Penyakit Cacar
Meski penyebab penyakit cacar ini ialah virus, namun jenisnya ada bermacam-macam. Hal ini memang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Padahal menurut pakar kesehatan atau penyakit, setiap jenis penyakit cacar ini punya karakter nan berbeda beda. Berikut ini ialah penjelasannya.
Cacar air
Ini ialah jenis cacar nan paling dikenal oleh masyarakat. Virus penyebab penyakit cacar jenis ini ialah Varisela zoster . Penderita penyakit ini akan menampakan gejala tak enak badan atau demam. Karakteristik primer dari cacar air adalah, benjolan nan muncul di kulit berukuran kecil dan tak serempak namun dapat menyebar ke semua bagian tubuh.
Cacar ular
Nama lain dari penyakit cacar jenis ini ialah Herpes zoster . Adapun penyebabnya juga dari virus penyebab penyakit cacar air, namun telah mengalami perkembangan setelah berdiam diri dalam organ tubuh. Bila kondisi tubuh sedang sehat, maka penyakit cacar ular ini juga tak dapat berkembang.
Namun bila kondisi tubuh sedang menurun penyakit ini juga mampu melakukan serangan. Karakteristik primer dari cacar ini ialah benjolan nan muncul membentuk garis dan berwarna kemerahan. Daerah nan paling sering menjadi loka munculnya benjolan garis ini ialah punggung hingga dada.
Cacar monyet
Nama lain dari penyakit ini ialah Impetio bulosa . Sedangan virus penyebab penyakit cacar jenis ini ialah Staphylococcus aureus . Setelah terserang penyakit cacar monyet, maka benjolan nan muncul sering terdapat di bagian ketiak, punggung serta dada. Meski jumlahnya cuma sedikit namun mudah pecah dan dapat menyebabkan gatal. Itulah kenapa penyakit ini dinamakan cacar monyet. Karena penderitanya sering garuk garuk ketiak seperti monyet.
Cacar Air dan Vaksinnya
Cacar air atau varicella umumnya merupakan penyakit ringan, namun sangat menular nan disebabkan oleh virus varicella-zoster. Penyakit ini bisa dengan mudah menyebar dari orang nan terinfeksi ke orang lain, melalui kontak langsung, udara dan kontak dari wanita hamil nan terinfeksi kepada anaknya nan belum lahir.
infeksi virus ini menyebabkan demam ringan, ruam kulit dan lecet, terutama pada paras dan kepala. Penyakit ini terutama mempengaruhi anak-anak dan dewasa muda. Dalam kasus tertentu, penyakit ini bisa menyebabkan pneumonia dan infeksi kulit.
Cacar air bisa menjadi lebih parah pada orang dewasa dan karenanya di masa lalu, kasus kematian dampak cacar mayoritas dilaporkan pada orang dewasa. Namun, dengan pengembangan dan sosialisasi vaksin cacar, kejadian penyakit, serta jumlah kematian nan disebabkan oleh itu telah menurun jauh.
Apa saja Vaksin Cacar Air?
Vaksin cacar, juga dikenal sebagai vaksin varicella ialah vaksin hayati nan dilemahkan. Ini berarti bahwa vaksin ini dipersiapkan dengan hidup, tetapi virus diubah. Virus varicella melemah atau dibuat kurang virulen di laboratorium, sehingga tak bisa menyebabkan endemi nan serius dari penyakit, tetapi bisa menghasilkan kekebalan terhadap penyakit. Contoh seperti vaksin hayati nan krusial termasuk vaksin polio, vaksin rubella, vaksin campak, dll
Ini pertama kali diperkenalkan di Jepang dan Korea pada tahun 1988, dan kemudian di Amerika Perkumpulan pada tahun 1995. Sementara sebagian besar individu nan diberikan dengan vaksin cacar mengembangkan kekebalan terhadap penyakit, sebagian kecil dapat memiliki penyakit bahkan setelah divaksinasi.
Namun, orang tersebut menderita bentuk nan sangat ringan dari penyakit, nan tak mengarah pada komplikasi utama. Umumnya, vaksin ini diberikan kepada anak-anak dan remaja dalam dua dosis. Pada anak-anak, takaran pertama biasanya diberikan di antara 12 sampai 18 bulan, sedangkan takaran kedua diberikan antara usia 4 sampai 6 tahun.
Komplikasi Vaksin Cacar
Efek samping nan sangat jarang. Dalam sebagian besar kasus, individu bisa mengalami sedikit ketidaknyamanan di loka suntikan, yaitu loka di mana jarum telah dimasukkan. Seperti imbas samping ringan bisa termasuk rasa sakit atau kemerahan dari daerah, disertai rasa sakit dan peradangan, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan dan mual.
Efek samping ini ialah masalah kecil, nan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, beberapa orang bisa mengalami demam ringan dan ruam kulit sesekali. Ruam kulit kadang-kadang bisa bertahan hingga satu bulan atau lebih, nan lagi cukup langka.
Dalam kasus nan sporadis terjadi, vaksin ini bisa menyebabkan imbas samping eksklusif nan serius termasuk kejang, pneumonia dan jumlah darah rendah. Namun, para pakar di bidang ini tak terlalu konfiden apakah masalah tersebut merupakan dampak dari vaksin cacar air atau disebabkan oleh beberapa faktor lainnya.
Tapi tetap saja, jika vaksinasi diikuti dengan gejala seperti, reaksi alergi parah seperti ruam kulit atau gatal-gatal dan kesulitan bernafas, pusing dan demam tinggi, maka salah satu harus segera menghubungi dokter. Beberapa orang dapat mendapatkan cacar bahkan setelah divaksinasi.
Namun, dalam sebagian besar kasus, itu ialah endemi nan sangat ringan, nan tak menyebabkan ketidaknyamanan banyak dan masalah. Lain kontroversi nan mengelilingi vaksin ini, bahwa risiko herpes zoster berkembang bisa meningkat setelah mendapatkan vaksinasi.
Namun, tak ada bukti cukup buat membuktikan interaksi ini, meskipun, mungkin mungkin buat mendapatkan herpes zoster atau shingles setelah vaksinasi. Banyak pakar berkeyakinan bahwa risiko mengembangkan penyakit ini jauh lebih besar, setelah infeksi oleh virus varicella, daripada vaksinasi cacar.
Hanya jarang, imbas samping dari vaksinasi bisa mengakibatkan komplikasi serius, nan mengakibatkan kematian individu. Oleh sebab itu, dokter biasanya merekomendasikan vaksinasi cacar selama masa kanak-kanak buat mencegah terjadinya di masa depan. Namun, vaksin umumnya tak dianjurkan buat orang-orang tertentu, dalam rangka buat menghindari segala bentuk komplikasi utama.
Individu-individu, buat siapa vaksin tak dianjurkan ialah perempuan hamil dan orang-orang nan alergi terhadap gelatin dan neomisin, serta mereka nan memiliki episode sebelumnya reaksi alergi terhadap vaksin varicella.
Nah itulah kiranya penyebab penyakit cacar, jenis cacar, dan vaksin cacar, mudah mudahan bermanfaat.