Wisata Budaya di Taman Nasional Gunung Halimun
Bagi Anda pecinta petualangan di alam bebas, Taman Nasional Gunung Halimun nan terdapat di kawasan Bogor-Sukabumi, Jawa Barat, ialah kawasan nan wajib Anda kunjungi. Di Gunung Halimun, Anda akan menemukan segala nan terbaik dari alam.
Anda dapat treking jelajah hutan, menikmati sungai dan air terjun dengan air nan jernih, arung jeram, berkemah, mengamati kehidupan satwa liar, mengagumi candi-candi peninggalan nenek moyang, menyusuri hijaunya perkebunan teh nan luas membentang, hingga menyaksikan kesenian seren taun khas masayakat setempat. Luar biasa bukan daya tarik nan ditawarkan Taman Nasional Gunung Halimun?
Terletak di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kawasan Taman Nasional Gunung Halimun menempati areal seluas kurang lebih 40.000 hektare, nan meliputi areal pegunungan dan hutan dengan sejuta pesona alam nan ditawarkan. Suhu udara rata-rata berkisar 30 derajat celcius dengan curah hujan 4.000 hingga 6.000 mm/tahun.
Sejarah Kawasan Gunung Halimun
Wilayah Gunung Halimun sudah ditetapkan menjadi hutan lindung sejak tahun 1924 nan saat itu luasnya sekitar 39.941 ha. Pada 1935, wilayah hutan ini berubah statusnya menjadi Cagar Alam Gunung Halimun. Status ini tak berubah sampai tahun 1992. saat itu, loka ini ditetapkan menjadi Taman Nasional Gunung Halimun dengan luas 40.000 ha.
Taman Nasional Gunung Halimun pengelolaannya diserahkan kepada Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango sebab wilayahnya saling berdekatan, lima tahun kemudian. Pada awal 1997, taman nasional ini mepunyai unit pengelolaan spesifik sebagai Balai Taman Nasional Gunung Halimun.
Enam tahun kemudian atau pada 2003, kawasan hutan Balai Taman Nasional Gunung Halimun diperluas, yaitu ditambah dengan kawasan hutan Gunung Salak, Gunung Endut, kawasan hutan lainnya nan sebelumnya ialah kawasan hutan di bawah pengelolaan Perum Perhutani. Pada umumnya, kawasan ini berstatus hutan lindung, termasuk di dalamnya kawasan hutan Gunung Salak. Kemudian, nama kawasan ini berubah menjadi Balai Taman Nasional Gunung Halimun – Salak dan luasnya betambah menjadi 113.357 ha.
Letak dan Keadaan Fisik Gunung Halimun
Gunung Halimun secara admininstratif berada di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Provinsi Banten. Taman Nasional Gunung Halimun memliki topografi nan berbukit dan bergunung-gunung dengan ketinggian antara 500-2.211 m dpl.
Puncak-puncak nan ada di sini ialah Gunung Halimun Utara, Gunung Ciawitali, Gunung Kencana, Gunung Botol, Gunung Sanggabuana, Gunung. Kendeng Selatan, Gunung Halimun Selatan, Gunung Endut , Gunung. Sumbul , dan Gunung Salak. Puncak-puncak gunung ini sering diselimuti kabut (halimun).
Taman Nasional Gunung halimun ialah daerah tangkapan air di sebelah barat Jawa Barat nan sangat penting. Ada sekitar 115 sungai dan anak sungai nan berhulu di kawasan ini. tiga besar sungai, yaitu Sungai Ci Kaniki, Ci Durian, dan Ci Berang, mengalir ke utara, ke Bahari Jawa. Sementara itu, ada sembilan daerah genre sungai penting, termasuk Cimandiri (Citarik, Cicatih), Citepus, Cimaja, dan Cisolok, nan mengalir ke Samudera Hindia di daerah selatan.
Kekayaan Flora dan Fauna di Taman Nasional Gunung Halimun
Jika Anda ingin mengamati aneka flora nan ada di Taman Nasional Gunung Halimun, Anda akan menemukan bahwa kawasan ini didominasi oleh tumbuhan rasamala (Altingia excelsa), jamuju (Dacrycarpus inbricatus), dan puspa (Schima wallichii). Selain itu terdapat kurang lebih 75 varian anggrek dan juga beberapa jenis tanaman langka di Gunung Halimun ini.
Sementara itu, fauna nan ada di Taman Nasional Gunung Halimun ialah beberapa jenis satwa mamalia misalnya kancil (Tragulus javanicus javanicus), surili (Presbytis comata comata), owa (Hylobates moloch), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), anjing hutan (Cuon alpinus javanicus), lutung budeng (Trachypithecus auratus auratus), dan juga macan tutul (Panthera pardus melas).
Ratusan jenis burung juga dapat Anda temukan di kawasan Gunung Halimun. Dari sekitar 204 jenis burung, sekitar 90 jenis merupakan habitat burung nan menetap dan 35 jenis lainnya tercatat sebagai jenis endemik, nan salah satunya ialah elang Jawa (Spizaetus bartelesi) nan terkenal, sebab langka dan dianggap sebagai burung garuda lambang negara kita.
Selain elang Jawa nan merupakan spesies langka, ada pula jenis burung-burung lain nan juga langka di Gunung Halimun ini. Mereka ialah burung cica matahari (Crocaias albonotatus), dan burung poksai kuda (Garrulax rufifrons).
Jika Anda memiliki minat mengamati kehidupan satwa liar, Anda dapat pergi ke kawasan Curug Cimantaja, Curug Piit, Curug Cipamulaan, Curung Cihanyawar, dan Curug Citangkolo.
Anda juga dapat mengamati kehidupan burung liar di pucuk-pucuk pohon secara lebih dekat dengan menggunakan fasilitas canopy trail . Fasilitas ini memungkinkan Anda berpindah dari satu pohon ke pohon nan lain dengan berjalan. Canopy trail ini dapat Anda temukan di kawasan Cikaniki dan Citalahab.
Sementara itu, jika Anda ingin berjalan-jalan menyusuri perkebunan teh nan luas membentang, Anda dapat pergi ke kawasan Cipeuteuy dan menikmati perkebunan Teh Nirmala.
Sungai dan Air Terjun di Taman Nasional Gunung Halimun
Daya tarik nan satu ini jelas tak dapat dilewatkan. Siapapun suka bermain air dan menggemari wisata air. Iklim basah di kawasan Gunung Halimun ini menjadikan sumber mata air mengalir melimpah sepanjang tahun tanpa pernah kering. Terdapat delapan air terjun nan masing-masing menawarkan pesona nan tak akan dapat Anda tolak.
Menyusuri sungai nan jernih sambil bermain di gemericik airnya, akan menjadi keasikan tersendiri. Anda juga dapat menyusuri sungai menggunakan bahtera karet atau nan biasa kita kenal dengan arung jeram. Fasilitas arung jeram ini disediakan di sungai Citarik.
Wisata Budaya di Taman Nasional Gunung Halimun
Jangan lewatkan pula wisata budaya berupa wisata candi di kawasan ini. Ya, di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Anda juga dapat menemukan peninggalan luhur nenek moyang berupa candi tua Cibeduk, nan terletak sekitar 8 km dari Desa Citorek.
Selain wisata candi, Anda juga dapat menikmati wisata budaya lainnya dengan menyaksikan upacara seren taun nan dilaksanakan setiap bulan Juli. Anda dapat menyaksikan upacara ini beserta atraksi kesenian lainnya seperti debus, musik angklung, dan kesenian khas Sunda lainnya di Kasepuhan Banten Kidul.
Akses Menuju Taman Nasional Gunung Halimun
Jika Anda ingin melepaskan kepenatan hayati di kota besar, Anda dapat segera mengarahkan kendaraan Anda ke kawasan Gunung Halimun. Anda dapat mencapai kawasan Gunung Halimun dari Bogor-Sukabumi-Parungkuda-Kabandungan dengan jeda tempuh sekitar 50 km.
Atau Anda dapat menemuh jalur Bogor-Cisangku dengan jeda tempuh hampir sama yaitu sekitar 50 km. Atau Anda bisa pula memilih jalur Rangkasbitung-Bayah-Ciparay dengan jeda 186 km, atau sekira 6 jam perjalanan. Jadi tunggu apalagi, pesona alam Taman Nasional Gunung Halimun menanti Anda buat menjelajahinya.
Konservasi di Gunung Halimun
Taman Nasional Gunung Halimun ialah habitat dari beberapa jenis hewan langka nan keberadaannya semakin memprihatinkan. Selain itu, Taman Nasional Gunung Halimun dengan luas sekitar 40.000 hektar di atas ketinggian 500-1929 meter pdl ini merupakan paru-paru Jawa Barat nan melindungi kehidupan sekitarnya. Untuk melestarikan taman nsional ini, dibuatlah program CSR ( Corporate Social Responsible ).
Program ini dilaksanakan oleh Aqua Danone dan kelompok tani di sekitar Gunung Halimun. Kegiatan nan dilakukan dalam program ini ialah penanaman pohon sebanyak ribuan. Pada 2010, ada penambahan 50.000 pohon sengon buat ditanam di kawasan Gunung Halimun.